Manggarai Barat: Langit biru dan matahari pagi bersinar terang di atas landasan Bandara Komodo Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timut, Kamis (15/3). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara berserta rombongan bertolak menuju Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai dengan menggunakan 3 helikopter kepresidenan untuk meninjau pengungsi korban longsor dan banjir yang terjadi awal Maret 2007.

"> Manggarai Barat: Langit biru dan matahari pagi bersinar terang di atas landasan Bandara Komodo Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timut, Kamis (15/3). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara berserta rombongan bertolak menuju Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai dengan menggunakan 3 helikopter kepresidenan untuk meninjau pengungsi korban longsor dan banjir yang terjadi awal Maret 2007.

"> Manggarai Barat: Langit biru dan matahari pagi bersinar terang di atas landasan Bandara Komodo Labuhan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timut, Kamis (15/3). Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara berserta rombongan bertolak menuju Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai dengan menggunakan 3 helikopter kepresidenan untuk meninjau pengungsi korban longsor dan banjir yang terjadi awal Maret 2007.

">

Presiden Tinjau Pengungsi di Cibal, Manggarai

 
bagikan berita ke :

Jumat, 16 Maret 2007
Di baca 2075 kali

Perjalanan lewat udara ini ditempuh dalam 15 menit. Setiba di Pagal, Presiden SBY langsung menuju gedung sekolah dimana para pengungsi ditampung untuk sementara. Saat masuk ruangan, SBY dan Ibu Ani melihat kondisi anak-anak pengungsi. Lalu dengan gerakan reflek, Ibu Ani menggendong seorang anak laki-laki tanpa baju dan menciumnya. Para pengungsi terharu atas perhatian Presiden dan Ibu Negara, sebaliknya Presiden dan rombongan terharu melihat kondisi para pengungsi.

Pada kesempatan itu, Presiden menyerahkan bantuan uang Rp 1 miliar dan barang seberat 22,5 ton berupa makanan, obat-obatan, minuman, selimut, dan perlengkapan sekolah. Kepada jajaran pejabat setempat, Presiden mengingatkan agar makanan dan obat-obatan terus tersedia. Selanjutnya Presiden meninjau dapur umum dan menanyakan apa saja kendala yang dihadapi, terus dilanjutkan memeriksa langsung kesiapan tim medis. Setelah memastikan semuanya berjalan lancar, Presiden SBY dan rombongan bertolak kembali ke Bandara Komodo Labuhan Bajo. Dari atas helikopter, Presiden melihat langsung kondisi Manggarai pasca banjir. Terlihat jalan yang putus, jembatan yang rusak dan prasarana gedung lainnya yang runtuh akibat longsor dan banjir.

Setiba di Bandara Komodo, Presiden dalam keterangan pers didampingi Juru Bicara Andi Mallarangeng mengatakan bahwa kegiatan tanggap darurat yang dilaksanakan di Manggarai sama dengan daerah bencana yang lain. Yakni, mengutamakan para pengungsi dengan memperhatikan makanan dan obat-obatan, kesehatan, dan air bersih. Kemudian terus mencari kalau masih ada hal yang perlu ditindaklanjuti dan segera lakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. “Saya lihat tadi jalan yang putus, daerah pemukiman yang betul-betul tertimbun oleh lumpur, dan infrastruktur gedung perkantoran dan sekolah. Itu semua akan kita lakukan sebagaimana biasanya sesuai dengan tahapan dari penanggulangan bencana,“ kata Presiden.

Satu hal yang berbeda dari daerah lain, lanjut SBY, dari penglihatan di udara terlihat pemukiman di Manggarai ini betul-betul terpencar. “Ada 20-25 rumah berjarak 2 kilometer. Sekitar 30-40 rumah yang saya lihat cukup aman dari segi lingkungan karena tidak di lereng dan tanah serta konstruksinya cukup bagus," ujar Presiden. Namun, lanjut SBY, ada beberapa rumah yang cukup berbahaya karena terletak di kaki lereng bukit yang gundul. Kalau hujan tinggi bisa terjadi longsor.

Presiden menjelaskan, ketika meninjau lokasi dan berdialog dengan pengungsi tadi, beberapa pengungsi menyampaikan harapannya. Ada yang menginginkan relokasi pemukiman, ada pula yang ingin rumahnya dibangun kembali. "Saya senang karena menurut laporan Bupati, tidak semua menginginkan relokasi sebagai mana daerah-daerah yang lain. Tetapi tadi jelas sekali, ini kesempatanyang baik, cari tempat yang betul-betul aman, kemudian dibikin rumah sehingga jangka menengah dan jangka panjang kita bisa betul-betul melindungi mereka dari ancaman bencana. Selain itu agar dilakukan gerakan penghijauan kembali, penyelamatan hutan-hutan di wilayah ini," Presiden menjelaskan.

Usai memberikan keterangan pers, Presiden SBY didampingi Ibu Negara langsung naik Pesawat Kepresidenan RJ – 85 milik Garuda untuk bertolak ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Presiden akan mendengarkan pemaparan Gubernur soal program pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan di NRB. Dari Mataram, Presiden dan rombongan kemudian kembali ke Jakarta.

 

http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/03/15/1651.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0