Resmikan Masjid Raya Mujahidin, Presiden Jokowi Titip Pesan Syiarkan Perang Terhadap Narkoba

 
bagikan berita ke :

Selasa, 20 Januari 2015
Di baca 848 kali

Masjid yang berdiri di atas tanah Yayasan Mujahidin mempunyai luas 6,3 hektar. Total biaya pembangunan Masjid ini menelan biaya sebesar Rp 32 miliar.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan pesan agar masyarakat memakmurkan Masjid Raya Mujahidin dengan menggunakannya untuk syiar dan menyampaikan pesan syiar mengenai bahaya narkoba.

“Saya titip masalah narkoba di sampaikan secara gencar karena memang negara kita sekarang ini posisinya baru darurat narkoba”, kata Presiden Jokowi

Presiden Jokowi juga menyebutkan kondisi Indonesia tengah mengalami darurat narkoba hal ini dikatakan karena berdasarkan fakta, saat ini hampir 4,5 juta generasi muda Indonesia harus direhabilitasi karena tersangkut narkoba, dimana 1,2 juta diantaranya tidak bisa direhabitilasi, lebih parah lagi yang meninggal dunia karena narkoba setiap harinya mencapai 50 orang.

“Sehingga perlu kita sadarkan semuanya lewat masjid-masjid, sampaikan bahayanya narkoba. 18.000 meninggal setiap tahun karena narkoba, setiap hari 50 orang”, Presiden Jokowi menambahkan.

Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa dirinya telah menolak permohonan grasi dari 64 orang penerima vonis hukuman mati oleh pengadilan karena kasus narkoba.

"Meskipun banyak tekanan dari sana sini, tapi sekali lagi kita memang udah berada pada posisi darurat narkoba", ujar Presiden.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Kalbar, Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Kepala BIN Marciano Norman, Wakil Ketua MPR-RI Oesman Sapta, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis. (Verbatim-Humas)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0