Sabutan Presiden RI pada Peresmian Program Strategis Pertahanan, 15 Januari 2010

 
bagikan berita ke :

Jumat, 15 Januari 2010
Di baca 787 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PERESMIAN PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS PERTANAHAN

UNTUK KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

MARUNDA, JAKARTA UTARA, 15 JANUARI 2010

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Ketua MPR RI, Bapak Taufiq Kiemas, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, para Anggota DPR RI, Ketua Badan Pertanahan Nasional dengan segenap Keluarga Besar BPN RI, Gubernur DKI Jakarta dan para Gubernur yang ikut hadir dalam acara ini, para Bupati dan Walikota, para Pejabat Negara yang bertugas di DKI Jakarta, baik dari unsur Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif, maupun TNI dan POLRI, para Pemuka Agama, Pemuka Masyarakat dan Pimpinan Lembaga-lembaga Swadaya Masyarakat,

 

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Marilah sekali lagi, pada kesempatan yang baik dan Insya Allah penuh berkah ini, untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberikan kesempatan, kekuatan dan semoga kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara yang sama-sama kita cintai. Kita juga bersyukur ke hadirat Allah Subhanahu Wata'alla, pada hari ini dapat bersama-sama mengikuti acara Peresmian Program-program Strategis Pertanahan untuk Keadilan dan Kesejahteraan Rakyat.

 

Ketika saya datang tadi pagi di tempat ini, saya melihat ke kiri, ke kanan, ada hamparan tanah yang luas di pinggir pantai, ada rumah-rumah susun sederhana, kemudian relatif dekat dengan Kawasan Berikat. Saya berbicara dengan Pak Gubernur, alhamdulillah kanal banjir timur yang ada di dekat kita ini hampir rampung. Artinya apa? Dengan mengalirnya dua kanal, satu kanal banjir barat dan yang kedua, kanal banjir timur, maka kita berharap kalau curah hujan tinggi, maka banjir di Jakarta terus dapat kita kurangi. Saya mengucapkan terima kasih atas kerja keras Gubernur DKI Jakarta dan jajarannya dan bantuan dari masyarakat luas.

 

Saya juga berbicara dengan beliau, Bapak Fauzi Bowo, kawasan ini belum kelihatan hijau, masih kering, saya berharap 5 tahun dari sekarang kawasan ini mulai hijau, indah, bersih dan rapi. Beliau berjanji tadi dengan dukungan dunia usaha yang berusaha di kawasan ini dan dukungan masyarakat luas, insya Allah apa yang kita cita-citakan bersama itu dapat diwujudkan.

 

Sebelum saya menyampaikan sambutan saya pada acara yang sangat penting ini, saya ingin merespon terlebih dahulu, memberikan komentar terlebih dahulu terhadap apa yang tadi disampaikan dan dilakukan oleh Saudara Gubernur DKI Jakarta. Atas nama negara dan pemerintah, Pak Gubernur, saya mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan bantuan yang diberikan oleh pemerintah provinsi kepada rakyat yang ada di DKI Jakarta ini. Baik itu bantuan langsung, maupun bantuan dana bergulir, semuanya itu akan langsung membantu rakyat kita dan juga menggerakkan perekonomian rakyat yaitu ekonomi mikro, ekonomi kecil dan ekonomi menengah.

 

Saya berharap para Gubernur, Bupati dan Walikota di seluruh Indonesia juga tetap memikirkan rakyatnya, peduli pada rakyatnya dan terus memberikan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Saya menilai para pimpinan daerah telah makin nyata di dalam memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakatnya. Saya berharap kegiatan seperti itu terus dilanjutkan dan ditingkatkan di waktu-waktu yang akan datang.

 

Saya juga ingin memberikan respon, catatan dan komentar terhadap apa yang disampaikan oleh Saudara Joyo Winoto tadi, Kepala BPN sebagai berikut:

 

Pertama, kepada Keluarga Besar BPN dengan tulus, saya mengucapkan selamat dan penghargaan atas prestasi dan kinerja Saudara. Saya mengucapkan terima kasih atas berbagai inisiatif dan inovasi untuk meningkatkan pelayanan Badan Pertahanan Nasional kepada masyarakat luas. Dan saya juga gembira sejak Program LARASITA kita luncurkan, ulangi, LARASITA (Layanan Rakyat Sertifikasi Tanah). Yang jelas sejak diluncurkan jangkauannya makin luas, makin besar, keluarga-keluarga atau rakyat kita yang diberikan bantuan, yang diberikan kemudahan, oleh Program Larasita ini. Sekali lagi, terimalah ucapan terima kasih dan penghargaan saya.

 

 

Hadirin sekalian yang saya cintai,

 

Pada saat awal-awal saya mengemban tugas memimpin negara ini, pada saat saya berkunjung ke berbagai pelosok Indonesia, saya sering melihat, saya sering mendapatkan laporan dari para gubernur utamanya, banyaknya tanah-tanah yang terlantar. Tanah terlantar itu kurang jelas kepemilikannya, kalau ada yang memiliki pun, tidak didayagunakan sehingga terlantar, tidur, idle dan tidak membawa manfaat bagi rakyat, tidak membawa manfaat bagi perekonomian kita, jumlahnya cukup besar. Saya juga mendapatkan laporan bahwa masih banyak konflik dan sengketa pertanahan, akibatnya tidak jelas status hukumnya, akibatnya pula tidak bisa digunakan dengan baik.

 

Lantas saya juga melihat, sering ada konflik tanah ini untuk apa, untuk pertanian, untuk industri atau untuk kepentingan yang lain. Serta saya mendengar keluhan dari masyarakat, sulitnya mendapatkan sertifikat tanah. Itu saya dengar di berbagai penjuru tanah air dan masih ada dua lagi yang saya lihat di lapangan yang berkaitan dengan tanah ini. Kadang-kadang ada proyek infrastruktur yang terhenti, macet, misalkan jalan tol, fasilitas-fasilitas umum akibat ada satu, dua jengkal tanah yang tidak bisa diselesaikan. Akhirnya proyek infrastruktur untuk kepentingan umum itu terhenti, terhambat, tidak bisa dilanjutkan, dan akhirnya merugikan kita semua, negara dan rakyat.

 

Dan masih satu lagi, banyak kawasan-kawasan yang lingkungannya tidak baik, sudah terlantar tanahnya, lingkungannya tidak diperhatikan. Tentu keadaan seperti ini tidak boleh dibiarkan dan harus kita lakukan perbaikan dan pembenahan. Oleh karena itu, sejak 3 tahun yang lalu saya telah memberikan instruksi langsung kepada Kepala BPN yang tadi telah dilaporkan oleh Beliau, harus ada perubahan, harus dipecahkan dan ditertibkan, kalau ada sengketa atau konflik harus jelas status hukumnya. Kemudian harus mudah diberikan pelayanan kepada rakyat.

 

Bicara pelayanan kepada rakyat, ada dua jenis pelayan, ada pelayan, Presiden itu pelayan, Menteri pelayan, Gubernur pelayan, Bupati, Walikota pelayan, BPN pelayan, semua abdi negara dan abdi rakyat adalah pelayan. Ada dua golongan. Satu, yang kebahagiaannya mempersulit urusan, satu yang ingin mempermudah setiap urusan. Saya tidak ingin mendengar lagi di Indonesia ini, jajaran pemerintah suka mempersulit urusan yang sesungguhnya bisa dipermudah.

 

 

Dengan gambaran itu Saudara-saudara,

 

Alhamdulillah dengan kerja keras BPN, dengan kerja keras jajaran pemerintah daerah, maka banyak yang telah dilakukan selama 3, 4 tahun terakhir ini, meskipun masih banyak yang harus kita lakukan, karena pekerjaan rumah kita masih banyak pula.

 

Contoh, kalau rata-rata dulunya setahun BPN hanya bisa memproses ratusan ribu sertifikat tanah, maka dengan kerja keras semua pihak, sekarang setiap tahun sudah dapat diproses jutaan sertifikat. Dua juta lebih tiap tahun yang menggunakan dana APBN, dan dua juta lebih tiap tahun yang itu memang menggunakan dana masyarakat atau swadaya dari mereka sendiri. Tentu ini menggembirakan, meskipun jangan cepat puas, masih banyak permasalahan dan tantangan yang harus kita jawab dan atasi. Tapi satu hal cita-cita pendiri republik ini sejak mendiang Bung Karno, sampai semua pemimpin-pemimpin di negeri ini, untuk menjadikan tanah sebagai sarana keadilan dan kesejahteraan rakyat, Insya Allah dapat kita wujudkan.

 

 

Saudara-saudara,

 

Dengan potret dan gambaran seperti itu, sekarang apa yang harus kita lakukan ke depan. Agendanya apa? Pertama, mari kita terus melanjutkan dan menyukseskan reforma agraria. Saya senang reforma agraria yang dimaknai land reform plus, rakyat memiliki peluang untuk memiliki tanah dan juga memiliki akses untuk penggunaan tanah itu. Benar-benar ini menjadi idaman kita semua, reforma agraria. Saya berharap disukseskan oleh jajaran BPN dan jajaran pemerintah daerah.

 

Agenda kedua, tolong tertibkan tanah-tanah terlantar, jangan sampai ada hamparan jutaan hektar tanah seolah-olah tidak bertuan, padahal ada tuan yang tidak bertanggung jawab, akhirnya tidak bisa digunakan oleh rakyat kita. Tertibkan sesuai Undang-Undang dan aturan yang berlaku.

 

Yang ketiga, tolong dilanjutkan penyelesaian konflik dan sengketa tanah.

 

Yang keempat, percepat dan percepat, legalisasi aset tanah, baik masyarakat maupun milik negara. Tidak boleh tanah-tanah milik negara tidak jelas status hukumnya, tidak ada sertifikatnya. Terbitkan, Pak Joyo dengan semua jajaran BPN.

 

Kemudian yang kelima, yang tidak kalah pentingnya, tingkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat. Program LARASITA, contoh program menjemput bola, datangi rakyat, jangan minta didatangi terus oleh rakyat, agar membantu mereka untuk mempercepat pelayanan itu. Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang murah ongkosnya, pelayanan yang mudah, tidak dipersulit. Pelayanan yang akurat, jangan sampai sertifikat diberikan, yang lain juga pegang sertifikat, yang lainnya juga pegang sertifikat, konflik yang terjadi. Tugasnya tidak ringan BPN, tapi Insya Allah bisa dilaksanakan apabila bekerja keras siang dan malam.

 

 

Saudara-saudara,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Saya ingin memberikan penekanan khusus tiga hal saja. Pertama, kembali kepada penyelesaian tanah terlantar. Peraturan Pemerintah untuk mengatur, untuk menertibkan, insya Allah akan segera kita keluarkan, sebagai bagian dari Program 100 Hari Kabinet. Dengan Peraturan Pemerintah itu, tidak perlu ada keragu-raguan, bagaimana menertibkan tanah-tanah terlantar, terutama bagi mereka yang menguasai tanah yang luas, dibiarkan terlantar, rakyat tidak bisa menggunakan, daerah pun tidak bisa menggunakan untuk pembangunan ekonomi, tidak boleh kita biarkan seperti itu.

 

Yang kedua, pembangunan infrastruktur. Saya berharap kepada masyarakat luas, kalau memang ada proyek infrastruktur pemerintah, bandara, pelabuhan, jalan, sarana rumah sakit, dan sebagainya, yang betul-betul untuk kepentingan masyarakat luas, kepentingan ekonomi, saya minta kerjasamanya yang baik, jangan sampai terhambat gara-gara satu, dua keluarga yang tidak bekerja sama, mematok harga yang sangat tinggi yang tidak masuk akal, termasuk pelibatan calo-calo tanah, akhirnya semua tidak bisa dikerjakan. Dengan catatan, penggantiannya harus baik, rakyat jangan dirugikan. Kalau penggantiannya baik, rakyat tidak dirugikan, harganya bagus, bisa menambah kesejahteraannya, kalau ada satu, dua yang menghambat, tolong diberitahu, jangan merugikan yang lain. Begitu asas kekeluargaan yang menjadi warisan dari para pendahulu kita dalam kehidupan di negeri ini.

 

Yang ketiga, waspadai calo-calo tanah. Calo tanah seolah-olah menolong rakyat, tidak, dia menolong dirinya sendiri. Kalau ada proyek macet, calo tanah bergentayangan, rakyat rugi, negara rugi, calo-calo tanah menumpuk rejeki yang berlebihan. Jangan tergoda, jangan mudah diperdaya oleh calo-calo tanah.

 

Saudara-Saudara yang saya cintai,

 

Akhirnya harapan saya dan instruksi saya kepada BPN, pertama, pertahankan prestasi yang telah diraih, tingkatkan, jangan cepat berpuas diri sekali lagi.

 

Yang kedua, saya ulangi lagi, terus tingkatkan pelayanan kepada masyarakat. Pak Joyo berjanji Program LARASITA sekarang sudah menjangkau 60% lebih, saya ingin semua masyarakat Indonesia bisa dijangkau sampai 100%.

 

Kemudian yang ketiga, meskipun citra BPN semakin baik dan telah bebas dari kategori pelayanan yang buruk, tapi saya ingatkan, cegah dan hilangkan kemungkinan penyimpangan yang terjadi dalam tubuh BPN.

 

Dan yang terakhir, sukseskan program-program strategis dan rencana aksi yang BPN sendiri telah merumuskan tadi. Dengan demikian, hasilnya akan dapat dirasakan oleh rakyat kita. Saya optimis dengan memohon ridho Allah Subhanahu Wata'alla kalau semua itu kita lakukan, negara kita makin ke depan makin adil, ekonomi makin kuat dan rakyat makin berdaya.

 

Demikianlah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan akhirnya dengan terlebih dahulu memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu Wata'alla dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Program-program Strategis Pertanahan untuk Keadilan dan Kesejahteraan rakyat, serta Peluncuran LARASITA Kapal Motor di Kepulauan Seribu dan Larasita di 150 Kabupaten, Kota serta Sistem Kantor Pertanahan Online di 274 Kabupaten Kota, saya resmikan penggunaannya.

 

Terima kasih.

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Biro Naskah dan Penerjemahan

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan

Sekretariat Negara Republik Indonesia