Sambutan Acara Ramah Tamah dan Buka Puasa Bersama dengan Masyarakat Banten

 
bagikan berita ke :

Senin, 01 Oktober 2007
Di baca 3648 kali

TRANSKRIPSI
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
RAMAH TAMAH DAN BUKA PUASA BERSAMA
DENGAN MASYARAKAT BANTEN
KANTOR GUBERNUR BANTEN, 1 OKTOBER 2007

 

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang saya hormati Saudara Menteri Agama Republik Indonesia,
Yang saya hormati Ibu Gubernur Provinsi Banten beserta para Pimpinan dan Pejabat yang bertugas di Banten, baik dari unsur Eksekutif, Legislatif, Yudikatif maupun TNI dan Polri,
Yang saya cintai dan saya muliakan para Ulama dan para Tokoh Masyarakat,

Hadirin-hadirat sekalian yang dimuliakan Allah SWT,
Pada hari yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, saya mengajak Hadirin dan hadirat sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat SWT, karena kepada kita masih diberi kesempatan, diberi kekuatan, diberi kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta. Kita juga bersyukur ke hadirat Allah, karena pada sore hari ini, kita dapat beribadah bersama, menjalankan ibadah puasa di bulan suci yang penuh dengan taburan rahmat serta ampunan ini dan insya Allah akan berbuka puasa bersama, bersholat magrib dan kegiatan-kegiatan lain yang kita laksanakan pada sore hari ini.

Saya juga mengajak Hadirin dan hadirat untuk menghaturkan shalawat dan salam kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, beserta para keluarga sahabat dan pengikut-pengikut Rasulullah, insya Allah kita semua sampai akhir di zaman.

Pertama-tama, saya sangat merasa berbahagia dapat kembali berada di tengah-tengah Saudara semuanya, pimpinan dan masyarakat Banten yang saya saksikan sendiri amat bersemangat untuk membangun masa depan yang lebih baik. Beberapa saat yang lalu, ketika meresmikan Patung Proklamator Soekarno-Hatta di Bandara Cengkareng, saya sampaikan kepada Ibu Gubernur dan para Pejabat Banten waktu itu, insya Allah Banten akan menjadi wilayah yang maju dan sejahtera, asalkan semuanya bersatu padu, melangkah bersama, bekerja keras untuk membangun hari esok yang lebih baik, seraya memohon ridho Allah SWT.

Ini sejalan dengan hikmah Nuzulul Quran yang tadi disampaikan oleh Bapak Dr. Ahsin Sako Muhammad bahwa kita haruslah menjadi bangsa yang membangun. Umat islam di negeri kita juga harus menjadi umat Islam yang membangun, bukan bangsa yang merusak dan bukan umat yang merusak masa depannya. Ini saya garis bawahi. Mengapa kita punya keyakinan yang tinggi? Insya Allah dengan kerja keras, Banten akan semakin maju di masa depan, karena wilayah ini sangat mungkin dikembangkan potensinya yang tinggi, bisa dikembangkan menjadi wilayah pertanian, industri dan jasa yang mendatangkan kemakmuran bagi rakyatnya dikelak kemudian hari. Wilayah Banten adalah wilayah yang menghubungkan wilayah-wilayah yang maju ekonominya, seperti DKI Jakarta maupun wilayah-wilayah di Sumatera. Oleh karena itu, pesan saya, harapan saya, dan ajakan saya bersama-sama Pemerintah Pusat, maka Pemerintah Banten dengan masyarakatnya, jangan lewatkan waktu yang ada, mari kita mengisi hari-hari kita dengan ibadah dan bekerja keras untuk memajukan Banten ini dalam segala aspek kehidupannya.

Tadi Ibu Gubernur menitipkan harapan kepada saya, agar penanam modal, baik dari dalam maupun luar negeri yang kita kenal dengan istilah investor lebih banyak lagi berusaha di Banten ini. Tentu saja saya dukung, saya garisbawahi. Saya pun terus mendorong, agar para investor datang dan berusaha di Banten ini. Tetapi pengalaman di banyak Provinsi, pengalaman di banyak negara, para investor akan datang, membikin usaha, usaha itu menciptakan lapangan pekerjaan dan akhirnya mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, apabila wilayah dan masyarakat itu memang menyambut baik datangnya investor, menyambut baik bangkitnya dunia usaha. Syaratnya, daerahnya harus aman. Kalau daerahnya rusuh, sedikit-sedikit ngamuk, bakar kota, bakar bangunan-bangunan, mana ada investor yang mau datang ke Banten lebih baik berusaha di Provinsi yang lain.

Kita menjadi masyarakat yang merugi, tolong dipelihara keamanan, ketertiban dan ketentraman. Kalau ada masalah, selesaikan secara damai, jangan dengan kekerasan. Kekerasan bukan nilai dan karakter Islam, kekerasan juga bukan karakter dan nilai bangsa Indonesia, Marilah kita isi lembaran baru dengan sekali lagi, memelihara keamanan dan ketentraman, menyelesaikan semua masalah secara damai, mengedepankan musyawarah, agar semua merasa menang dalam perbedaan-perbedaan itu.

Syarat yang kedua adalah Pemerintah Daerahnya, mulai dari Ibu Gubernur para Bupati, Walikota, semua, termasuk jajaran dinas vertikal yang ada di daerah Banten ini juga menyambut baik datangnya dunia usaha, tidak mempersulit, tapi mempermudah. Dengan catatan para pengusaha juga berusaha dengan baik, membayar pajak dengan baik, membikin lapangan pekerjaan dengan baik, dan bahkan menolong masyarakat di sekitar dimana mereka berusaha. Kalau itu dilakukan, maka Banten sekali lagi dengan ridho Allah SWT akan tumbuh menjadi kawasan yang makin berkembang dan apabila berkembang, yang menikmati adalah seluruh masyarakat yang ada di Banten ini. Tadi disebutkan harapan Ibu Gubernur, kalau ada pembangunan kilang minyak, mudah-mudahan bisa dibangun di Banten.

Saudara-saudara,
Setiap saya menjalankan kegiatan baik tugas negara ataupun tugas pemerintahan, baik di dalam maupun di luar negeri, selalulah saya membawa misi, membawa kepentingan bangsa dan negara, termasuk kepentingan di dearah. Sebagai contoh, karena disebutkan kerjasama membangun kilang minyak, 3 hari yang lalu di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, saya bertemu dengan salah satu sahabat saya, yaitu Presiden Iran, Ahmadinejad. Dalam pembicaraan saya dengan beliau, saya berharap kerjasama ekonomi di antara Iran dan Indonesia dilanjutkan. Saya garis bawahi kerjasama di bidang energi, termasuk kilang minyak dan kerjasama di bidang pembuatan pupuk atau pabrik pupuk. Iran punya gas, Iran punya minyak, apabila dikerjasamakan dengan baik dengan Indonesia akan terbuka peluang yang baik. Ini sebagai contoh. Masih banyak lagi yang saya jalankan, membangun infrastruktur jalan-jalan raya, pabrik-pabrik, pelabuhan dan lain-lain, yang tiada lain karena saya sedang mengemban amanah rakyat, rakyatlah yang dikelak kemudian hari yang menikmati hasil pembangunan kita ini. Jangan ragukan, saya akan menjadi, apa namanya, kepanjangan dari kepentingan Saudara-saudara semua, termasuk kepentingan pimpinan dan masyarakat Banten.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah SWT,
Yng kedua, saya juga menggarisbawahi hikmah Nuzulul Qur’an tadi. Allah SWT memerintahkan umatnya, kita semua menandai dengan turunnya ayat suci Al-Qur’an untuk membaca. Membaca dalam arti luas itu belajar, meningkatkan ilmu dan pengetahuan kita. Hanya bangsa yang memiliki ilmu dan pengetahuan yang tinggi, yang akan menjadi bangsa yang maju dan makmur.

Dunia syarat dengan persaingan, globalisasi disamping mendatangkan kebaikan juga mendatangkan tantangan dan hal-hal yang tidak baik. Kita harus membendung hal-hal yang tidak baik, seraya mengambil peluang-peluang yang ada dalam globalisasi. Persaingan antar bangsa makin keras, bangsa yang memiliki daya saing adalah bangsa yang menang. Kalau Indonesia ingin menang bersaing dengan tetangga-tetangga kita, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Australia termasuk yang jauh-jauh India, China, Jepang, Amerika, Eropa, bangsa Indonesia harus memiliki daya saing yang tinggi. Daya saing yang tinggi antara lain dapat dicapai melalui penguasaan ilmu dan pengetahuan, penguasaan ilmu, pengetahuan, dan teknologi.

Islam agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk terus belajar mendapatkan ilmu, agar masa depannya menjadi lebih baik. Tuhan Yang Maha Kuasa tidak akan merubah nasib sebuah kaum, kecuali kaum itu merubah nasib dan masa depannya. Artinya, dengan daya saing dengan pengusaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kita berlomba-lomba untuk mengubah nasib dan masa depan kita. Saya yakin Indonesia yang dikaruniai Allah SWT potensi yang besar, sumber daya alam yang besar, apabila masyarakatnya, kita semua makin pandai, makin menguasai teknologi, makin bersatu, makin rukun, maka tidak akan lama lagi, masa depan kita akan berubah menjadi masa depan yang lebih baik. Dalam arti kesejahteraan rakyat akan meningkat. Mari kita menjadi bagian dari proses besar itu, mari kita menjadi bagian dari bangsa dan umat yang membangun dan mari kita menjadi bagian bangsa yang optimis, bangsa yang rukun dan bangsa yang bekerja keras untuk mengejar dan mencapai cita-cita dan tujuannya.

Saudara-sauadara, Kaum Muslimin dan muslimat yang saya muliakan,
Bicara Nuzulul Qur’an sebagaimana yang saya sampaikan dalam sambutan saya di Masjid Istiglal beberapa hari yang lalu, marilah kita memedomani bagaimana Rasulullah, pemimpin besar dunia melakukan perubahan besar, melakukan transformasi dan reformasi pada zamannya. Rasulullah menghadapi tantangan, persoalan, dan ancaman yang tidak ringan, yang sangat berat waktu itu. Tapi dengan kesabaran Rasulullah, dengan ketabahan, dengan ketegaran, dengan kegigihan dan mengajak umatnya untuk bekerja keras, semua persoalan, tantangan, dan hambatan itu, akhirnya dapat dilalui berhasillah Nabi Muhammad SAW membangun negara dan bangsa pada zaman beliau memimpin sesuatu yang luar biasa, karena itulah hakekat tugas kemanusiaan membangun negara atau state building, membangun bangsa, nation building, membangun watak dan akhlak manusia character building. Tidak usah mencari contoh jauh-jauh Rasulullah adalah seorang reformis yang terbesar dan beliau mewujudkan cita-citanya, cita-cita yang mulia di jalan Allah SWT dengan menempuh kerja keras seperti itu. Rasulullah juga menganjurkan untuk tetap optimis, berfikir positif, menjauhi kekerasan-kekerasan dan radikalitas, karena itu bukan cara-cara yang baik untuk mencapai tujuan, bukan cara-cara yang Islami.

Marilah kita pedomani, kita contoh, dan kita jalankan cara membangun bangsa seperti itu. Kita bisa insya Allah, kita bisa, karena kita umat Rasulullah. Marilah kita contoh semuanya itu, dimulai dari diri kita, rumah tangga kita, masyarakat terdekat kita, akhirnya menjadi keseluruhan Provinsi Banten, keseluruhan bangsa dan negara Indonesia.

Itulah yang saya pesankan Saudara-saudara. Sambil kita mendekatkan diri ke hadirat Allah, marilah dalam rangkaian ibadah kita, kita perkukuh kerukunan dan persatuan kita, ukhuwah Islamiah dan ukhuwah wathoniah, marilah kita kuatkan jiwa kita, tegar, sabar, tabah menghadapi berbagai cobaan, tapi cerdas dan kita berikhtiar untuk membangun masa depan kita yang lebih baik. Dengan harapan dan ajakan seperti itu, marilah bersama-sama melangkah kita di Banten dan di negeri kita ini untuk mengatasi segala persoalan dan kemudian membangun hari esok kita yang lebih baik bersama-sama.

Kita tidak ingin maju sendiri-sendiri, kita tidak ingin makmur sendiri-sendiri, kita ingin maju dan makmur bersama-sama. Demikian juga kalau kita bekerja, jangan ada yang menonton saja, jangan ada yang gemarnya justru menyalahkan, tapi marilah bersama-sama berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Akhirnya semuanya menjadi terang, Allah akan memberikan jalan yang mulia bagi kita menuju masa depan kita yang lebih baik.

Hadirin sekalian,
Itulah yang dapat saya sampaikan dan doa saya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan lindungan-Nya kepada bangsa kita yang sedang membangun, membangun diri menuju hari esok yang lebih baik.

Sekian.
Wabilahitaufik walhidayah wassalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


*****

 

Biro Pers dan Media
Rumah Tangga Kepresidenan