Sambutan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka ke-3 Tahun 2023

 
bagikan berita ke :

Senin, 11 Desember 2023
Di baca 470 kali

 

di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Provinsi DKI Jakarta


 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi,

Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.

 

Yang saya hormati Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, beserta para menteri yang hadir, rektor dan pimpinan perguruan tinggi, [Pj.] Gubernur DKI, hadir juga bersama kita Panglima TNI dan Kapolri, para dosen, kepala sekolah, para guru, serta saudara-saudara semuanya para mahasiswa dan pelajar yang pagi hari ini hadir.

 

Selamat pagi!
Saya senang bisa hadir dalam penyelenggaraan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka. Ini menunjukkan kolaborasi, menunjukkan kerja sama yang konkret antara perguruan tinggi, sekolah, dan industri yang sekaligus mendekatkan mahasiswa, mendekatkan siswa, ke dunia kerja. Bukan hanya itu, tadi disampaikan oleh Mas Menteri, hasil-hasil karya yang ada itu konkret, nyata. Tadi diperlihatkan bus, apalagi, aplikasi-aplikasi, platform platform, kemudian tadi saya lihat di depan ada animasi-animasi yang dihasilkan dan banyak lagi.

 

Dan, yang penting menurut saya, penyiapan future talent, penyiapan future skill itu betul-betul sekarang ini jauh lebih konkret, dan hasilnya tadi disampaikan oleh Mas Menteri bahwa Global Talent Competitiveness Index kita naik sangat tinggi. Dan, ini adalah sebuah sebuah hasil yang nyata, hasil yang konkret, yang kita semuanya tepuk tangan untuk Pak Menteri. Karena memang pendidikan kita harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan, harus memecahkan masalah, harus juga bisa memanfaatkan peluang, memanfaatkan opportunity yang ada.

 

Perubahan dunia sekarang ini sangat-sangat cepat sekali, disrupsi teknologi juga sangat cepat sekali. Oleh sebab itu, kita harus berani untuk berinovasi menemukan cara-cara baru yang lebih efektif dalam hal apapun, dalam mengembangkan talenta- talenta muda kita. Dan, pendidikan tinggi, pendidikan vokasi juga punya peran yang penting untuk mengajarkan iptek yang relevan, yang bisa meningkatkan akses masyarakat untuk menikmati pendidikan yang lebih baik.

 

Tadi disampaikan ada Kampus Merdeka, ada SMK PK [Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan]. Saya ingin coba maju satu siswa SMK PK. Sebentar, jangan maju dulu, saya tunjuk dulu. Yang ingin maju tunjuk jari, gitu, nah baru saya suruh maju. Maju silakan. Meskipun yang maju juga dia juga kan, tapi paling tidak saya menunjuk dulu, karena yang lain juga ingin maju.

 

Saya senang penerima KIP Kuliah ini sudah mencapai 900 ribu pada tahun 2023. Ini lompatan yang sangat besar sekali. Dan juga beasiswa afirmasi pendidikan tinggi untuk untuk pelajar dan mahasiswa daerah 3T sudah mencapai 7.400. Saya kira ini sebuah jumlah yang sangat besar sekali. Dan, tadi juga disampaikan bahwa mahasiswa yang belajar di luar kampus dalam program Kampus Merdeka sudah mencapai 900 ribu orang. Ini juga sangat-sangat banyak sekali.

 

Ini yang sudah ikut Kampus Merdeka coba tunjuk jari, maju satu yang atas tadi. Ya boleh maju satu. Jangan lompat ya, lewat belakang nanti disuruh maju. Itu, iya maju, maju lewat sana turun ke sini. Silakan tadi yang sudah saya tunjuk tadi, satu orang jangan enam orang lari semua. Satu orang.

 

Silakan dikenalkan.

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Baik terima kasih Pak atas kesempatannya. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Wa’alaikumsalam.

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Perkenalkan nama saya Fadilah Amalia, asal sekolah SMK Negeri 1 Jakarta.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
SMK Negeri 1 Jakarta. Panggilannya Fadilah?

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Iya, Pak.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa saja sih yang diajarkan di SMK PK itu? Apa bedanya SMK yang tidak PK dan SMK yang PK?

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Baik Pak, saya izin menjelaskan. Kebetulan saya dari jurusan Teknik Perancangan dan Gambar Mesin. Jadi untuk…

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Teknik Perancangan dan Gambar Mesin. Apa itu?

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Itu engineering Pak. Jadi kita mendesain gambar mesin yang nantinya akan dikerjakan oleh anak-anak dari jurusan teknik permesinannya. Dan kebetulan Teknik Mesin dari SMK 1 Jakarta itu menjadi pusat keunggulan, yaitu menjadi jurusan pertama di SMK Negeri 1 Jakarta yang mendapat kesempatan SMK PK.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Bedanya apa yang PK sama yang tidak PK?

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Bedanya di sekolah ini tuh ada teaching factory seperti yang tadi Pak Nadiem sudah jelaskan, di mana anak-anak terpilih yang dilatih secara khusus itu mengikuti kegiatan lomba kompetisi siswa dari pengajaran teaching factory tersebut. Dan alhamdulillah sekolah saya kemarin mendapatkan kesempatan juara 4 LKS tingkat nasional pada perlombaan CNC milling dan juara 6 perlombaan CNC turning LKS Nasional 2023.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa itu dalam lomba CNC milling itu tadi lombanya apa dan bisa menang karena apa?

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Bisa menang karena pelajaran dari SMK PK itu Pak. Jadi terkhusus dan ada teaching factory-nya jadi ada waktu di mana Sabtu dan Minggu mereka datang ke sekolah untuk latihan. Sedangkan kalau yang tidak PK itu tidak punya kesempatan seperti itu untuk belajar lebih lanjut, makanya mereka bisa sampai menang dan membawa sekolah serta nama Provinsi DKI Jakarta di tingkat nasional.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Jadi yang SMK PK bisa ikut teaching factory, kalau yang SMK biasa tidak bisa begitu.

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Iya, yang saya tahu sejauh ini seperti itu.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya oke. Sekarang dikenalkan, tapi jangan kembali dulu. Dikenalkan nama dan dari mana. Agak dekat.

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Deg-degan Bapak.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dekat lagi, dekat lagi.

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Perkenalkan nama saya Tengku Nabilah.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Panggilannya Tengku?

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Iya, Tengku. Dari program Kampus Merdeka angkatan 5.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Angkatan 5 Kampus Merdeka, dari?

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Dari Universitas Islam Bandung.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Dari Universitas Islam Bandung. Apa bedanya yang ikut Kampus Merdeka dan tidak? Apakah hanya ikut di platformnya dikbud atau bisa keluar dan SKSnya itu dihitung. Diceritakan secara sederhana saja.

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Siap. Jadi bedanya yang saya rasakan lumayan ber-impact pada kehidupan saya karena ketika saya…

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apa itu sampai kehidupan? Kampus Merdeka sampai ke kehidupan, kaget juga saya. Silakan.

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Karena di mata kuliah saya itu ada KKN dan praktek mengajar, tapi ketika saya mengikuti program Kampus Merdeka yaitu Kampus Mengajar jadi saya tidak mengikuti KKN, tidak mengikuti PLP.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Lebih enak dong kalau begitu.

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Iya alhamdulillah.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak, yang kehidupan tadi apa kok bisa kehidupan?

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Kehidupannya, saya bisa mengajar anak-anak yang di mana itu sangat ber-impact banget bagi saya maupun anak-anaknya, langsung terjun ke masyarakat bahwa anak-anak di sini tuh butuh kita, mahasiswa, untuk lebih dekat, lebih mengetahui anak-anak seperti apa dan lingkungan seperti apa.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Oke ya nangkep, nangkep, nangkep. Tapi, sekarang pertanyaannya yang terakhir. Pancasila.

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Pancasila: satu, Ketuhanan Yang Maha Esa; dua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; tiga, Persatuan Indonesia; empat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; lima, Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ini bawa sepeda enggak sih? Bawa? Ya, silakan diberi sepeda.

 

Fadilah Amalia (Pelajar SMK Negeri 1 Jakarta)
Terima kasih banyak, Pak.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah langsung dibawa silakan.

Pertanyaan yang kedua, ibu kota negara baru Indonesia sekarang adalah di?

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Kalimantan.

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Namanya?

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Namanya Nusantara

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, sepeda lagi masih ada enggak?

 

Tengku Nabilah (Mahasiswi Universitas Islam Bandung)
Terima kasih, Bapak. Bapak ini saya langsung pulang?

 

Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Iya, silakan. Nanti kalau enggak bisa bawa pulang bisa dikirim, nanti kita kirim.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini secara resmi saya buka Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka ke-3 Tahun 2023.

 

Terima kasih,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.




Sumber: https://setkab.go.id/pembukaan-vokasifest-dan-festival-kampus-merdeka-ke-3-tahun-2023-di-graha-bhakti-budaya-taman-ismail-marzuki-provinsi-dki-jakarta-11-desember-2023/