Sambutan Presiden RI dan Pengumuman Perubahan Susunan Menteri dan Wamen, Jakarta, 18 Oktober 2011

 
bagikan berita ke :

Selasa, 18 Oktober 2011
Di baca 839 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DAN

PENGUMUMAN PERUBAHAN SUSUNAN MENTERI DAN WAKIL MENTERI

KABINET INDONESIA BERSATU II

DI ISTANA MERDEKA, JAKARTA

TANGGAL 18 OKTOBER 2011

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Saudara-saudara,


Setelah saya dibantu oleh Wakil Presiden, bekerja selama lebih kurang satu minggu untuk mengolah, mempertimbangkan berbagai faktor, dan akhirnya mengambil keputusan dan ketetapan berkaitan dengan penataan kembali Kabinet Indonesia Bersatu II. Pada malam hari ini, akan saya sampaikan perubahan atau reshuffle di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II.

 

Saya ingin menyampaikan sekali lagi, bahwa tujuan dari penataan kembali atau reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II ini, tiada lain adalah untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas kabinet, sekaligus untuk menyukseskan pencapaian sasaran-sasaran pembangunan tiga tahun mendatang, di tengah tantangan dan permasalahan yang makin kompleks dan berat. Sementara itu, dasar dan pertimbangan saya di dalam melaksanakan reshuffle ini, pertama adalah hasil evaluasi kinerja dan integritas; yang kedua, faktor yang saya sebut dengan the right man on the right place; yang ketiga, kebutuhan atau keperluan organisasi, dalam hal ini kabinet; yang keempat, masukan dan aspirasi masyarakat luas yang saya terima, pada kurun waktu satu tahun terakhir ini; sedangkan yang kelima adalah pertimbangan faktor persatuan dalam kemajemukan, tentu dengan tidak meninggalkan integritas dan kapasitas para calon menteri.

 

Saudara-saudara,

 

Sebagaimana yang pernah saya sampaikan di sebuah kesempatan, bahwa meskipun ada dorongan, bahkan tekanan kepada saya untuk setiap tahun, bahkan setiap saat melaksanakan reshuffle kabinet. Saya berpendapat tidak tepat, kalau tiap tahun harus dilakukan reshuffle, karena ini akan mengganggu stabilitas dan kontinuitas dari kerja kabinet yang saya pimpin. Sekaranglah waktu yang tepat, setelah saya dibantu Wakil Presiden melakukan evaluasi paruh waktu, atau semacam midterm review. Dalam arti, setelah kabinet ini bekerja selama dua tahun, maka evaluasi yang kami lakukan meniscayakan untuk dilakukan penataan dan perbaikan, agar tugas kami tiga tahun mendatang dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi.

 

Proses reshuffle ini berjalan sistemik dan akuntabel, dalam arti, kami rencanakan dengan baik dan kami pun mempertimbangkan berbagai faktor. Jadi bukan RBT atau Rencana Bangun Tidur. Kalau menyangkut pemberhentian dan pengangkatan menteri yang berasal dari partai politik tertentu, atau partai politik jajaran koalisi, maka kami melaksanakan konsultasi kepada pimpinan partai politik jajaran koalisi itu. Kalau reshuffle ini menyangkut faktor kesehatan, yang berkaitan dengan seorang menteri misalnya, hasil pemeriksaan yang dilakukan secara teliti oleh Tim Dokter Kepresidenan-lah yang kami jadikan rujukan. Saya menerima hasil pemeriksaan kesehatan secara lengkap, disertai dengan rekomendasi yang disampaikan secara resmi dan tertulis. Ini pun saya tempuh agar dicapai akuntabilitas yang tinggi, karena menyangkut faktor kesehatan seseorang.

 

Jika ada laporan atau informasi dari masyarakat, yang saya nilai berharga dan bisa mengandung kebenaran, maka terlebih dahulu kita lakukan pengecekan atau investigasi, untuk membuktikan kebenaran laporan itu, dan untuk dapat dibedakan mana yang fitnah dan mana yang bukan fitnah. Meskipun pengangkatan dan pemberhentian menteri merupakan kewenangan konstitusional saya dan juga prerogatif Presiden, dalam reshuffle ini, saya tetap melibatkan Wakil Presiden untuk saya mintai pandangan dan pendapat beliau.

 

Saudara-saudara,

 

Hal-hal khusus yang perlu saya sampaikan pada kesempatan ini adalah, sebelum nanti saya sebutkan siapa menjadi menteri apa, atau siapa menjadi wakil menteri di kementerian mana, saya ingin sekali lagi, menyampaikan hal-hal khusus untuk diketahui oleh saudara-saudara kami rakyat Indonesia.

 

Pertama, jumlah menteri atau anggota kabinet setelah dilaksanakan reshuffle itu tetap, tidak bertambah. Sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008, tentang Kementerian Negara, jumlah menteri atau anggota kabinet, sekali lagi, tetap saya pertahankan berjumlah 34 Menteri. Sehingga tidak ada istilah penambahan atau penggemukkan dari Kabinet Indonesia Bersatu II ini.

 

Perihal wakil menteri, dapat saya jelaskan sebagai berikut. Dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, Presiden dapat mengangkat wakil menteri. Wakil menteri itu bukan anggota kabinet. Saya ulangi lagi, wakil menteri bukan anggota kabinet. Fasilitasnya pun tidak sama dengan fasilitas menteri. Mereka mendapatkan fasilitas setara dengan Eselon Ia. Sehingga dipastikan tidak ada biaya yang berlebihan, sebagaimana dibicarakan di masyarakat luas.

 

Wakil menteri bertugas membantu dan juga menjadi bagian dari penetapan kebijakan, atau policy making yang dilakukan oleh menteri. Adapun ketentuan dan syarat wakil menteri, tetap sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008, yaitu wakil menteri adalah seorang pejabat karier, dalam arti Pegawai Negeri Sipil. Wakil menteri adalah wakil, sebagaimana posisi Wakil Presiden, Wakil Ketua MPR, Wakil Ketua DPR, Wakil Ketua DPD atau Wakil Kapolri, Wakil Jaksa Agung, wakil angkatan ataupun wakil gubernur, wakil bupati, wakil walikota. Sehingga tidak ada istilah matahari kembar, karena wakil sebagaimana para wakil yang ada di dalam struktur di negara kita ini.

 

Pengangkatan wakil menteri berdasarkan keperluan dan urgency, serta beban tugas, serta sasaran tertentu yang mesti dicapai oleh sebuah kementerian, sehingga pos wakil menteri ini tidak permanen, bisa diadakan dan bisa ditiadakan. Sekali lagi, terpulang kepada urgency dan keperluannya.

 

Saudara-saudara, Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Dalam reshuffle kali ini, ada dua pos menteri dari parpol yang berkurang. Ini semata-mata untuk mewadahi kaum profesional yang tidak berasal dari partai politik, sedangkan kaum profesional itu diperlukan untuk meningkatkan efektivitas Kabinet Indonesia Bersatu II ini. Yang berkurang adalah satu pos menteri dari Partai Demokrat dan satu pos menteri dari PKS. Sementara itu jumlah kaum profesional nonparpol dengan sendirinya bertambah, menjadi dua pos atau dua posisi. Sesuai dengan kesepakatan koalisi, pengurangan dan penambahan jumlah menteri dari partai politik dapat dilakukan oleh Presiden, tentu Presiden berkonsultasi dengan partai politik yang bersangkutan. Sehingga reshuffle kali ini sekali lagi, ada dua pos menteri yang berkurang, yaitu dari Partai Demokrat dan dari PKS.

 

Saudara-saudara,

 

Di samping itu semua, dalam penataan kembali Kabinet Indonesia Bersatu II ini, saya pandang perlu untuk melakukan restrukturisasi fungsi, yang selama ini berlaku di jajaran pemerintahan, atau jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II. Yang saya maksudkan dengan restrukturisasi fungsi ini bukan pembubaran kementerian, bukan penggabungan dua kementerian menjadi satu kementerian, atau bukan pula pemisahan satu kementerian menjadi dua kementerian, tetapi adalah penataan fungsi.

 

Sebagaimana Saudara sudah ketahui, bahwa fungsi kebudayaan yang kurang lebih sepuluh tahun terakhir ini berada di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, saya letakkan kembali bersama-sama dengan fungsi pendidikan. Dengan demikian, akan menjadi satu dengan pendidikan, dan akhirnya kementeriannya menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Argumentasi saya, ada kaitan erat antara pendidikan dan kebudayaan, education dan culture. Character building misalnya, itu berkaitan dengan pendidikan dan juga dengan kebudayaan. Memang ada usulan dari sejumlah masyarakat untuk membentuk Kementerian Kebudayaan sendiri, tetapi penambahan jumlah kementerian tidak dimungkinkan pada saat ini, sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Oleh karena itu, saya pandang tepat untuk menjadikan satu atap kembali Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

 

Sementara itu, Kementerian Pariwisata, dengan kembalinya kebudayaan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, saya tambahkan satu fungsi, satu misi, yaitu mengembangkan ekonomi kreatif. Kecenderungan pada tingkat dunia pada perekonomian global sekarang ini, ada kaitan erat antara tourism atau pariwisata dengan ekonomi kreatif, industri kreatif, ataupun bisnis MICE, sebagaimana yang berkembang di banyak negara, termasuk negara-negara tetangga kita.

 

Kita ingin pariwisata bersatu dengan ekonomi kreatif ini, sehingga ke depan manakala bisa kita kembangkan dengan baik, maka akan menjadi sumber penerimaan perekonomian kita, sumber devisa kita sehingga insya Allah perekonomian kita bertambah maju. Terhadap restrukturisasi ini, saya telah meminta pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dan alhamdulilah DPR telah memberikan pertimbangan yang positif, sehingga bisa langsung berlaku pada penataan jajaran kabinet kali ini. Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan terima kasih kepada DPR RI atas kerja samanya dan respon cepatnya.

 

Saudara-saudara,

 

Berikut ini dengan pengantar dan penjelasan awal tadi, akan saya sampaikan pejabat baru yang berada di jajaran kabinet, berarti menteri, ataupun pejabat baru pada tingkat wakil menteri, jadi bukan menjadi bagian dari kabinet, termasuk prioritas, tugas, serta agenda-agenda khusus, yang mesti dilakukan oleh kementerian-kementerian tertentu atau pejabat-pejabat itu untuk kurun waktu tiga tahun mendatang.

 

Saya mulai dari jajaran politik, hukum, dan keamanan. Pertama, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, saya telah mengangkat Dr. Amir Syamsuddin, SH sebagai Menteri dan kemudian sebagai Wakil Menteri, saya telah menetapkan Prof. Dr. Denny Indrayana. Saya berharap kedua pejabat ini, lebih memajukan lagi dunia hukum dan keadilan di negeri kita, melanjutkan reformasi di bidang hukum dan HAM, dan mencari solusi atas sejumlah masalah di bidang hukum dan HAM. Saya tahu, bahwa masyarakat kita sungguh mendambakan tegaknya hukum dan keadilan yang sejati di negeri tercinta ini.

 

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, saya angkat Saudara Ir. Azwar Abubakar, beliau adalah sekarang anggota DPR RI, pernah menjadi wakil gubernur dan kemudian Pelaksana Harian Gubernur Aceh, yang aktif dalam misi perdamaian di Aceh beberapa saat yang lalu. Sedangkan wakil menteri, ini adalah posisi baru di lingkungan PAN dan Reformasi Birokrasi, saya angkat Saudara Prof. Dr. Eko Prasojo, dengan tugas terutama untuk menangani reformasi birokrasi yang oleh banyak pihak masih dianggap belum memiliki kemajuan yang berarti. Ada kemajuan, tetapi dianggap belum cukup. Saya ingin tiga tahun mendatang reformasi birokrasi itu betul-betul bisa disukseskan.

 

Untuk Kementerian Luar Negeri, ada penggantian wakil menteri. Saudara Triyono akan mendapatkan tugas baru sebagai duta besar di negara sahabat, yang cukup penting. Dan saya sudah mengangkat Saudara Wardana untuk menjadi Wakil Menteri Luar Negeri yang baru. Saya berharap Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Luar Negeri, tiga tahun mendatang ini bisa meningkatkan profile politik luar negeri kita, karena Indonesia sekarang menjadi bagian dari berbagai forum internasional yang penting, seperti G-20, APEC, ASEAN, East Asia Summit, dan banyak sekali forum-forum di tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa. Saya ingin diplomasi kita makin berkembang, sehingga kita bisa menjalankan amanah konstitusi kita.

 

Masih dalam bidang politik, hukum, dan keamanan, saya telah mengangkat Kepala Badan Intelijen Negara yang baru, yaitu Saudara Letnan Jenderal TNI Marciano Norman. Yang bersangkutan memiliki pengalaman yang cukup, dan saya pandang cakap, untuk menjabat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara. Kita ingin bisa mengembangkan intelijen, agar pengambilan keputusan menjadi lebih tepat dan baik, baik itu intelijen untuk keamanan, intelijen militer, intelijen ekonomi dan apa pun yang berpengaruh pada kehidupan di negeri ini.

 

Saudara-saudara,

 

Di jajaran perekonomian, pertama Kementerian Keuangan. Saya melihat bahwa beban atau load Kementerian Keuangan itu sangat tinggi, baik yang mengurusi masalah internal Kementerian Keuangan, kemudian kaitan Kementerian Keuangan dengan DPR RI, terutama dalam pembahasan dan implementasi dari APBN, dan juga pada tahun-tahun terakhir ini cukup mengemuka peran kita di dalam, misalnya forum G-20, APEC, ASEAN dan sebagainya, yang perlu ada koordinasi pada tingkat global tentang keuangan. Oleh karena itu, saya ingin semuanya tertangani dengan baik dan oleh karena itu, di samping Wakil Menteri yang sudah ada Saudari Dr. Anny Ratnawati, saya mengangkat satu wakil menteri lagi, yaitu Saudara Mahendra Siregar, SE yang sebelumnya adalah Wakil Menteri Perdagangan.

 

Kementerian Perdagangan, saya mengangkat Saudara Gita Irawan Wirjawan yang sebelumnya adalah Kepala BKPM, dan sebagai wakil menteri adalah Dr. Ir. Bayu Krisnamukti yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian. Perdagangan sangat penting, dengan situasi perekonomian global sekarang ini, saya ingin perdagangan kita tetap bisa menembus pasar-pasar global. Namun di sisi lain, mengingat ekonomi domestik kita juga tinggi dan makin besar, kita ingin kebijakan perdagangan dalam negeri ke perdagangan antar pulau, antar propinsi itu juga dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik. Saya berharap pasangan menteri dan wakil menteri ini bisa mengelola, bisa mengatasi, dan bisa mengembangkan, baik itu perdagangan internasional maupun perdagangan dalam negeri.

 

Saudara-saudara,

 

Di Kementerian Pertanian, tentunya saya harus mengangkat satu Wakil Menteri untuk menggantikan posisi Dr. Bayu, dalam hal ini, telah saya angkat Dr. Rusman Heryawan, yang sekarang menjadi Kepala Badan Pusat Statistik. Saya pandang yang bersangkutan cakap untuk membantu Menteri Pertanian, mengingat ketahanan pangan, kecukupan pangan sangat penting. Apalagi dikaitkan dengan perubahan iklim, dikaitkan dengan gejolak harga pangan global, maka diperlukan kemampuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, serta mengatasi masalah-masalah pertanian di seluruh wilayah Indonesia.

 

Kementerian ESDM, telah saya angkat menteri yang baru, Saudara Ir. Jero Wacik yang sebelumnya adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Sedangkan wakil menteri, saya angkat Saudara Prof. Dr. Widjajono Partowidigdo dari Institut Teknologi Bandung dan juga anggota Dewan Energi Nasional. Saya ingin pasangan menteri dan wakil menteri ini betul-betul bisa meningkatkan kinerjanya, mencapai ketahanan energi, mengembangkan sumber-sumber energi yang baru di negeri ini, sehingga menghadapi gejolak energi global sekarang ini kita pada posisi yang tetap aman. Diperlukan inisiatif terobosan dan kerja keras di bidang energi dan sumber daya mineral ini.

 

Di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saya mempercayakan Saudari Dr. Mari Elka Pangestu, untuk memimpin Kementerian ini bersama-sama wakilnya Dr. Sapta Nirwandar, yang sebelumnya adalah Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata. Saya ingin sekali lagi, tiga tahun mendatang, kita bisa mendapatkan peluang yang besar untuk pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Saudari Mari Pangestu pada tahun-tahun terakhir ini, saya pandang cukup berhasil dalam mengembangkan ekonomi kreatif, industri kreatif. Dengan demikian, di pos yang baru ini saya harapkan bisa berbuat banyak, untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

 

Kementerian BUMN, saya telah mengangkat Saudara Dahlan Iskan, yang saya pandang cakap dan selama ini berhasil memimpin PLN. Untuk mengemban misi baru ini didampingi oleh wakil menteri, Saudara Drs. Mahmudin Yasin, MBA, yang sekarang menjabat Sekretaris Menteri BUMN. Menteri yang lama, Dr. Mustafa Abubakar karena faktor kesehatan, saya pandang untuk saat ini dengan hormat, beliau, dan kemudian pos ini, saya percayakan sekali lagi, kepada Saudara Dahlan Iskan dan Saudara Mahmudin Yasin.

 

Kementerian Perhubungan, saya percayakan kepada Saudara E.E. Mangindaan dan tetap dibantu oleh wakil menteri yang ada, untuk menyukseskan sektor ini. Banyak masalah yang harus diatasi. Kita ingin mengembangkan konektivitas, kita ingin mengembangkan transportasi darat, laut dan udara. Kita harus menekan sekecil mungkin kecelakaan di transportasi publik. Oleh karena itu, saya berharap pasangan menteri dan wakil menteri ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

 

Kementerian Riset dan Teknologi, saya percayakan kepada Prof. Dr. Gusti Muhammad Hatta, yang sebelumnya adalah Menteri Lingkungan Hidup. Saya percaya Prof. Gusti akan bisa mengembangkan inovasi, riset dan teknologi, termasuk pengembangan teknologi lingkungan yang juga menjadi tren global dewasa ini.

 

Sedangkan satu lagi di sektor perekonomian, di Kementerian Kelautan dan Perikanan, saya telah mengangkat menteri yang baru, Saudara Sharif Cicip Sutardjo, yang sekarang ini anggota Komite Ekonomi Nasional.

 

Saudara-saudara,

 

Jajaran kesejahteraan rakyat, sebagaimana saya sampaikan tadi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki peran yang sentral. Oleh karena itu, saya telah mengangkat Saudara Prof. Dr. Musliar Kasim, yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas, Padang dan Inspektur Jenderal di Kementerian Pendidikan Nasional, sebagai wakil menteri di Bidang Pendidikan dan kemudian Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, PhD. dari Universitas Gadjah Mada, sebagai wakil menteri di bidang kebudayaan. Saya berharap bisa mengembangkan kebudayaan di negeri ini, dengan cara membantu menteri untuk mengembangkan kebijakan-kebijakan yang tepat.

 

Saudara-saudara,

 

Di Kementerian Kesehatan, saya memandang perlu untuk mengangkat seorang wakil menteri. Dalam hal ini sudah saya angkat Prof. Dr. Ali Gufron Mukti dari UGM, dan saya berharap pasangan menteri dan wakil menteri bisa menangani permasalahan di bidang kesehatan, baik itu yang berkaitan dengan, sebutlah penyakit menular, communicable diseases maupun penyakit yang tidak menular, yang berkembang pada tahun-tahun terakhir ini, yaitu non-communicable diseases, disamping meningkatkan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia. Tugas ini berat, anggarannya makin besar. Oleh karena itu, saya berharap bisa dikelola dengan baik oleh pasangan menteri yang sekarang dengan wakil menterinya.

 

Kementerian Agama, saya telah mengangkat Prof. Dr. Nasaruddin Umar untuk menjadi Wakil Menteri Agama. Kementerian Agama juga sangat penting, anggarannya semakin besar berkaitan dengan pendidikan, keagamaan. Oleh karena itu, kebijakannya harus bagus. Urusan jemaah haji adalah urusan yang penting, harus semakin bagus, demikian yang lain. Satu hal, saya ingin Kementerian Agama bekerja sekuat tenaga, untuk betul-betul menciptakan kehidupan yang rukun dan harmonis antar umat beragama.

 

Negara kita negara yang majemuk, oleh karena itu, para pemimpin di Kementerian Agama harus menjadi contoh, memberi contoh dan bekerja siang dan malam untuk menjaga kerukunan, keharmonisan, persaudaraan di antara bangsa Indonesia yang berbeda agama. Saya berharap keberadaan Prof. Dr. Nasaruddin Umar bisa membantu menterinya, untuk menciptakan kondisi yang saya sampaikan tadi.

 

Kemudian Kementerian Perumahan Rakyat, saya percayakan kepada Saudara Djan Faridz, anggota DPD RI.

 

Kementerian Lingkungan Hidup, saya telah mengangkat Prof. Dr. Baltazar Kambuaya, Rektor dan Guru Besar Universitas Cendrawasih, Papua, yang bersangkutan juga anggota Komite Inovasi Nasional.

 

Saudara-saudara,

 

Itulah susunan nama dari anggota kabinet yang baru, para menteri, baik yang baru maupun yang mengalami rotasi posisi, dan para wakil menteri. Kepada para menteri yang baru dan wakil menteri, sebagaimana biasanya, akan menandatangani kontrak kinerja, akan menandatangai pakta integritas, dan kesepakatan koalisi tetap berlaku.

 

Sebagai penutup, saya sampaikan administrasi sebagai berikut. Para menteri dan kemudian para wakil menteri, berturut-turut akan saya lantik besok pada tanggal 19 Oktober tahun 2011. Kemudian pada hari yang sama, siang harinya saya akan menyampaikan pidato kebijakan, untuk memberikan penekanan kepada jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II. Menyangkut prioritas, sasaran, dan agenda-agenda khusus untuk kita jalankan bersama tiga tahun mendatang.

 

Demikianlah yang dapat saya sampaikan saudara-saudara. Penataan kembali, reshuffle atau penggantian menteri dan wakil menteri di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II. Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

 

Sekian.

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI