Sambutan Presiden RI pada Musrenbangnas 2011 dan RKP 2012 di Jakarta, 28 April 2011

 
bagikan berita ke :

Kamis, 28 April 2011
Di baca 719 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA

MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL 2011

DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH 2012

DI HOTEL BIDAKARA

TANGGAL 28 APRIL 2011

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaiakum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden Republik Indonesia,

Para pimpinan lembaga-lembaga negara,

Para Menteri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu II,

Para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian,

Para Gubernur, para Bupati dan para Walikota,

Para Akademisi,

Para pimpinan organisasi profesi dan lembaga konsultan,

Para perencana pembangunan baik pada tingkat pusat maupun daerah,

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak saudara semua untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena kepada kita masih diberikan kesempatan, kekuatan dan kesehatan untuk melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta.

 

Mengawali acara sambutan pengarahan saya pada hari ini, saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pimpinan dan pejabat jajaran pemerintahan, baik pusat maupun daerah, atas kinerja dan kerja kerasnya selama ini. Percayalah, apa yang saudara-saudara lakukan tercatat abadi dalam sejarah di negeri tercinta ini. Bagi yang merasa belum baik, apa yang dicapai belum optimal dan tidak sesuai dengan sasaran, lakukanlah perbaikan dan peningkatan di masa yang akan datang.

 

Saudara-saudara,

 

Saya juga ingin mengucapkan selamat bergabung di jajaran pemerintahan bagi para Gubernur, para Bupati dan para Walikota hasil Pemilihan Umum Kepala Dearah yang pada Musrenbangnas tahun 2011 yang lalu, saudara-saudara belum menghadirinya. Saya berpesan setelah melaksanakan Pemilu Kada, setelah terpilih menjadi para pimpinan daerah, apakah Gubernur, apakah Bupati ataupun Walikota, saudara harus berhenti untuk berkampanye dan berjanji saatnya saudara bekerja sekarang ini, bekerja keras untuk merealisasikan apa yang saudara-saudara sampaikan dalam kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah yang lalu. Saya tahu, begitu saudara memimpin, mengatasi permasalahan, membangun daerah saudara semua, barangkali saudara merasa bahwa masalah yang dihadapi sering sangat kompleks dan tidak semudah yang dulu dibayangkan, tetapi itulah realitas yang dihadapi, ambillah dan terimalah tanggung jawab serta tugas itu, untuk memajukan daerah dan rakyat yang saudara-saudara pimpin.


Dengan pengantar itu, saya ingin masuk kepada substansi dari sambutan saya pada forum yang penting ini. Kita boleh mengajukan pertanyaan, sebenarnya tahun 2012 mendatang, kita ingin negeri kita seperti apa? Pembangunan yang kita lakukan di seluruh tanah air juga akan berbuah seperti apa? Jawabannya hampir pasti, kita dengan ikhtiar dan kerja keras sungguh ingin agar hasil pembangunan tahun depan, tahun 2012 mendatang lebih baik dari tahun 2011 ini. Tetapi ingat tantangan dan permasalahan yang kita hadapi tahun depan tidak akan lebih ringan dari tantangan sekarang ini. Untuk itu diperlukan rencana yang baik, rencana yang tepat, dan rencana yang credible, sebab kita semua tahu rencana yang baik seperti itu adalah 50 persen keberhasilan dari pembangunan yang akan kita laksanakan secara bersama. Kita juga ingin RKP tahun 2012 dan RKPD tahun 2012 juga baik dan tepat. Dengan tepatnya RKP, baik pada tingkat nasional maupun tingkat daerah itu, maka kitapun berharap agar APBN tahun 2012 dan APBD tahun 2012 juga tepat dan baik. Manakala itu telah dapat kita hasilkan, tinggallah kita melaksanakan semua rencana itu dengan sebaik-baiknya. Dan, khusus bagi ujung tombak pelaksanaan pembangunan di daerah-daerah, kepemimpinan dan manajemen saudara-saudara para kepala daerah akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan itu.

 

Saudara-saudara,


Ada dua agenda yang ingin saya sampaikan, yang sebagian dari padanya merupakan direktif dan instruksi saya kepada semua pejabat jajaran pemerintahan, berkaitan dengan perencanaan pembangunan tahun 2012 dan sekaligus berkenaan dengan tugas-tugas yang kita emban bersama, baik tahun ini maupun tahun-tahun berikutnya.

 

Saudara-saudara,

 

Dua agenda itu, tentu pertama saya akan bicara nanti seputar perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tahun 2012 yang menjadi hajat dari Musrenbangnas tahun ini, dan yang kedua adalah tugas dan kewajiban kita bersama, baik pemerintah pusat maupun daerah untuk mengatasi sejumlah isu atau permasalahan yang kita rasakan mengganggu dan mengancam kehidupan bangsa kita. Saya pikir tepat forum ini untuk saya bisa menyampaikan semuanya itu. Tepat karena hadir pada kesempatan yang baik ini, para pemimpin pembangunan, pemimpin pemerintahan, hingga tingkat bupati dan walikota.

 

Saya akan mulai dari agenda pertama, yaitu berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tahun 2012 mendatang. Kalau saya bicara pembangunan tahun depan, tahun 2012, mari kita pastikan bahwa apa yang kita lakukan tahun ini, pembangunan tahun 2011 ini sukses. Kita sukeskan dulu tahun ini, tidak mungkin tahun 2012 kita berhasil kalau tahun ini kita tidak berhasil. Mari kita baca, kalau saya bicara pembangunan tahun 2012, implicit dalam statement itu, kita sukseskan dulu pembangunan tahun ini yang masih 8 bulan lagi.


Saya memang tidak akan masuk terlalu dalam dan rinci dari urusan perencanaan pembangunan tahun 2012 menuju ke RKP dan RKPD 2012 yang akan kita tetapkan pada saatnya nanti, karena setelah sambutan dan pengarahan saya ini, Wakil Presiden dan para Menteri terkait akan menyampaikan kepada saudara agenda dan prioritas pada bidang masing-masing, dan sebagaimana yang dilaporkan oleh Kepala Bappenas tadi, selama tiga bulan ini telah terjadi proses interaksi di antara saudara semua, di dalam mendesain, merancang, dan merencanakan pembangunan tahun 2012 mendatang. Meskipun demikian, meskipun saya tidak ingin masuk terlalu dalam dan terlalu rinci, paling tidak ada dua hal yang ingin saya sampaikan, berkaitan di dalam perencanaan pembangunan untuk tahun 2012.

 

Pertama, bikinlah sasaran yang realistik, yang bisa dicapai, yang attainable, yang achievable, tetapi juga jangan terlalu rendah. Kalau sasarannya terlalu rendah, tidak harus bekerja keraspun akan dicapai. Kita memang harus menentukan sasaran yang katakanlah sedikit ambisius, dalam arti sasaran yang lebih tinggi; mengapa saudara-saudara? Banyak yang harus kita perbaiki di negeri ini, termasuk di daerah-daerah yang saudara pimpin, sementara harapan rakyat sangat tinggi untuk terjadi perubahan di negara tercinta ini, dan ingat disamping semua tahu tantangan dan permasalahan yang kita hadapi juga sering tidak ringan, tetapi selalu ada peluang, ada opportunity, yang tidak boleh kita sia-siakan.


Yang kedua, pemerintah, dalam hal ini pemerintah pusat bersama pemerintah daerah besama dunia usaha, baik BUMN maupun swasta dan mitra kita yang lain, telah menyusun yang disebut MP3EI, Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Saya berharap MP3EI itu yang nanti akan dijelaskan, dapat disinergikan, diintegrasikan, dengan keseluruhan rencana pembangunan, mulai dari rencana pembangunan  jangka panjang 2005-2025 yang sedang kita jalankan, rencana pembangunan jangka menengah lima tahunan yang sedang pula kita laksanakan, tentu RKP dan APBN, termasuk RKPD dan APBD yang setiap tahun disusun dan dijalankan.


Dalam menyukseskan MP3EI itu, saya mendengar para pimpinan daerah, para Gubernur, Bupati dan Walikota ingin benar menggunakan kesempatan itu untuk meningkatkan pembangunan ekonominya di daerah masing-masing, agar kesejahteraan rakyat juga meningkat, maka sekali lagi pastikan bahwa yang saudara usulkan, yang saudara jadikan sasaran, itu memiliki urgensi dan prioritas yang tinggi, serta pastikan ketika memilih untuk menjalankan proyek-proyek pembangunan ekonomi tertentu, maka hasil dari pembangunan itu langsung bisa meningkatkan pertumbuhan, bisa mengurangi pengangguran, bisa mengurangi kemiskinan, dan tetap tidak merusak lingkungan. Jadi kita semua sudah tahu, itulah empat sasaran yang menjadi strategi pembangunan ekonomi kita, yang selama ini kita kenal strategi pembangunan ekonomi yang pro pertumbuhan, pro penciptaan lapangan pekerjaan, pro pengurangan kemiskinan, dan pro kelestarian lingkungan.

 

Dan ingin saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, Insya Allah mulai tahun depan pada Musrenbangnas tahun 2012 mendatang, saya akan memberikan penghargaan tertinggi kepada daerah, yang sekarang sedang kita godok, yang berprestasi secara utuh maksud saya, dalam pertumbuhan, penciptaan lapangan pekerjaan, pengurangan kemiskinan sambil memelihara kelestarian lingkungan. Itu adalah penghargaan pembangunan tertinggi kepada daerah yang mencapainya. Mengukurnya adalah pertumbuhan dari tahun sebelumnya, setiap tahun bisa berubah, daerah-daerah mana yang mencapai prestasi tertinggi itu.

 

Saudara-saudara,

 

Ketika rencana yang disusun ini nantinya menjadi program dan telah mendapatkan alokasi anggaran, saya menginstruksikan agar anggaran itu benar-benar dikelola dan digunakan dengan tepat, dengan optimal dan dengan benar. Cegah terjadinya pemborosan, apalagi penyimpangan. Pemerintah telah bersepakat, dan dalam hal ini menjalin kerjasama dengan BPK, untuk memastikan agar  anggaran yang digunakan itu dapat dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya atau akuntabel, karena itu merupakan pertanggung jawaban kita kepada rakyat Indonesia.

 

Saya masih mendengar informasi tentang kasus pemotongan anggaran oleh tangan-tangan gelap, saya ulangi oleh tangan-tangan gelap, ini kejahatan yang serius. Saya menunggu laporan dan aduan bagi yang merasa dirugikan, atau menjadi korban dari kejahatan pemotongan anggaran ini. Sampaikan langsung ke kantor saya, tetapi jangan fitnah karena akan kita cek kebenarannya.  Kalau fitnah,  juru fitnahnya akan mendapatkan ganjaran, tetapi kalau benar, kejahatan itu akan mendapatkan sanksi yang seberat-beratnya. Kita bekerja, bersusah payah, semua termasuk saudara-saudara, untuk meningkatkan ekonomi kita, meningkatkan penerimaan negara kita, meningkatkan APBN dan APBD kita, adalah melukai hati rakyat kita, kalau sebagian dari anggaran itu tidak digunakan dengan baik bahkan disalahgunakan. Saya ingin betul mengurangi tanda tangan saya kepada pejabat jajaran pemerintah ataupun non pemerintah, yang harus berhadapan dengan hukum karena terjadi penyimpangan dari penggunaan anggaran ini. Alangkah bahagianya saya, kalau tahun demi tahun jumlahnya menyusut apalagi kalau tidak ada lagi. Tetapi sekali lagi, jangan fitnah, jangan karena urusan pribadi kemudian melayangkan laporan-laporan yang tidak benar, dan akan ketahuan juga.

 

Saudara-saudara,

 

Itu saja yang menyangkut perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, baik tahun ini maupun tahun depan.

 

Bagian kedua atau agenda kedua yang ingin saya sampaikan adalah berkaitan dengan isu dan permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini, yang harus kita atasi secara bersama. Ada tiga hal penting, ada tiga isu yang krusial. Yang dua berkaitan dengan bidang politik, hukum dan keamanan. Yang satu berkaitan dengan bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

 

Saya mulai dari yang pertama. Bangsa kita menghadapi ancaman, yang tetap serius di bidang terorisme dan kekerasan horizontal, masih terjadi di beberapa tempat, seberapakah kejadian? Masalah ini serius saudara-saudara, dampaknya buruk bagi kita dan masa depan kita, dan rasa aman masyarakat pun ikut terancam. Jangan dibiarkan, jangan kita biarkan. Semua bertanggung jawab dan semua bertugas untuk menanggulangi dan mengatasinya. Mari kita utamakan upaya pencegahan-pencegahan sedini mungkin.

 

Terorisme dan kekerasan horizontal, kekerasan antar komunitas dengan berbagai macam motif, jangan hanya diserahkan kepada Polri atau penegak hukum semata. Tanggal 19 April 2011 yang lalu di Bogor, saya telah bertemu dengan para Gubernur, para Kapolda, dan para Pangdam, serta Danrem, untuk mensinergikan langkah kita bersama, untuk menanggulangi, sebutlah ancaman untuk kehidupan kita ini, yaitu terorisme dan kekerasan horizontal. Saya sungguh berharap ancaman ini harus kita tanggulangi secara serius.

 

Yang kedua, kita juga menyaksikan di negeri ini ada gerakan radikalisasi yang bermotifkan agama dan ideologi. Radikalisasinya yang salah, bukan agamanya. Kalau ini kita biarkan, juga akan mengancam karakter dan perilaku rakyat kita. Rakyat kita, kantong-kantong masyarakat kita, bahkan elemen generasi muda kita dibikin radikal, menyukai kekerasan, melawan hukum dan sejumlah kejahatan yang mencemaskan. Dan dalam jangka panjang, kalau inipun kita biarkan akan mengubah karakter bangsa Indonesia, karakter manusia Indonesia, karakter masyarakat kita yang sesungguhnya toleran, mencintai kerukunan dan suka ketentraman.

 

Kita juga merasakan dari berbagai bukti kesaksian, penuturan dan hasil investigasi. Sebagian generasi muda kita dijadikan sasaran dan mereka akhirnya  menjadi korban. Inipun jangan kita biarkan. Kita tidak boleh apatis, kitapun tidak boleh pasif membiarkan begitu saja. Mari kita ambil tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan masyarakat kita, menyelamatkan negeri kita, menyelamatkan bangsa kita, menyelamatkan masa depan Indonesia.


Jika berkaitan dengan agama, menodai agama, merusak ajaran-ajaran agama, para pemuka agama sungguh saya harapkan untuk berperan secara aktif, untuk melakukan pelurusan-pelurusan agar rakyat kita, umat beragama di Indonesia, menjalankan ajaran agama yang benar.

 

Jika berkaitan sekaligus dengan ideologi, apalagi mengancam empat pilar kehidupan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, maka semua elemen bangsa bertanggung jawab, memiliki kewajiban dan mesti mengemban tugas secara bersama untuk menghentikan ancaman itu. Secara khusus, setelah saya pelajari kasus-kasus yang terjadi di seluruh Indonesia, apakah itu terorisme, apakah itu kekerasan horizontal maupun radikalisasi yang bermotifkan agama dan ideologi, penyesatan agama dan pengingkaran ideologi, maka saya menginstruksikan kepada para Bupati dan Walikota untuk berperan secara aktif dengan kepemimpinan saudara-saudara yang efektif, mengapa? Saudaralah, para Bupati dan Walikota, dengan dibantu oleh para Camat dan Kepala Desa yang paling tahu denyut nadi kehidupan masyarakat kita, keganjilan-keganjilan yang ada di masyarakat kita, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, disitulah jika kita ingin menyelamatkan, melindungi, memproteksi mereka semua.

 

Disitulah awal dari semua upaya pencegahan kita terhadap ancaman yang menurut penilaian saya cukup serius tadi. Tentu bekerja sama dengan semua pihak yang ada di daerah, yang ada di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Jajaran Kepolisian punya struktur sampai tingkat desa, komando teritorial TNI juga memiliki organisasi sampai tingkat desa, belum elemen masyarakat yang lain, pemuka agama, tokoh masyarakat, semua pihak. Saya berharap bergandengan tangan, mengambil tanggung jawab bersama untuk benar-benar menyelamatkan masyarakat kita, menyelamatkan rakyat kita, generasi muda kita. Dua hal inilah yang berkaitan dengan bidang poltik, hukum dan keamanan yang sesungguhnya sangat mendasar, menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara kita, yang saya berharap dapat perhatian utama dari kita semua.

 

Sedangkan yang ketiga, yang saya sebutkan tadi, berkaitan dengan bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat adalah situasi yang kita hadapi sekarang ini, yang sesungguhnya juga dihadapi oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia, yaitu dampak dari kenaikan harga pangan dan energi dunia terhadap ekonomi kita dan terhadap masyarakat kita, utamanya saudara-saudara kita yang masih miskin.

 

Kalau kita mengikuti setiap hari dinamika yang ada pada masyarakat global, kita tahu bahwa gejolak dan kenaikan harga pangan dan energi dunia, ini masih berlangung, masih terjadi, belum settled, belum selesai. Dampaknya dirasakan oleh semua bangsa. Kemiskinan dunia sekarang ini bertambah. Bank Dunia beberapa kali memberikan peringatan dan mengeluarkan pernyataan bahwa puluhan juta masyarakat dunia sekarang ini, masuk dalam kategori penduduk miskin baru. Sementara kita mengikuti, saya tahu karena Indonesia adalah anggota G-20, kita ada dalam APEC, kita dalam East Asia Summit, kita berada dalam ASEAN, kita berada dalam Organisasi Konferensi Islam, kita berada dalam Gerakan Non Blok, kita tentu anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan kita aktif, saya sendiri juga aktif untuk bekerja sama dengan para pemimpin dunia.

 

Masyakarat dunia juga tidak selalu bisa mencarikan solusinya, tidak selalu efektif di dalam bekerja sama untuk mengatasi gejolak dan kenaikan harga pangan serta energi dunia ini. Itulah realitas yang kita hadapi, saya harus jelaskan kepada Saudara-sudara dan juga kepada rakyat Indonesia. Oleh karena itu,  melihat realitas itu, melihat apa yang bisa dilakukan dan tidak bisa dilakukan oleh masyarakat global, maka bagi kita, bagi Indonesia, sambil terus menjalin kerjasama dengan masyarakat dunia, secara nasional, marilah kita bersama-sama melakukan sesuatu untuk menyelamatkan perekonomian kita, seraya memberikan perlindungan kepada rakyat kita, terutama saudara-saudara kita yang masih miskin, yang tentunya terdampak dengan gejolak ekonomi internasional ini.

 

Yang mesti kita lakukan, ada tiga hal: pertama, marilah kita semua terus dengan gigih meningkatkan kecukupan dan ketahanan pangan. Saya tahu para Gubernur, Bupati dan Walikota, bersama-sama kita, jajaran pemerintah pusat dan pihak-pihak lain juga bekerja keras, berjuang, berupaya, untuk terus meningkatkan produksi pangan kita agar cukup, sekaligus mengatur distribusinya agar pada tingkat masyarakat yang paling bawah, itu mereka bisa mendapatkan yang diperlukan. Tetapi, melihat situasi dunia seperti ini, langkah itu harus terus- menerus kita tingkatkan.

 

Yang kedua, kita sesungguhnya juga masih terus melaksanakan langkah-langkah stabilisasi harga, terutama harga pangan nasional. Kita disini pemerintah pusat dan pemerintah daerah, juga dunia usaha. Saudara tahu bahwa harga itu adalah bagian dari dinamika ekonomi. Tidak semua bisa ditentukan dan dikontrol oleh pemerintah, meskipun kita melakukan regulasi terhadap sejumlah harga untuk melindungi rakyat kita, tapi perekonomian dunia sudah menjadi satu. Sejak Indonesia merdeka, ekonomi kitapun sesungguhnya sudah terintegrasi dengan ekonomi global. Oleh karena itu, tidak semua berkaitan dengan harga bisa dikontrol, bisa diatur, bisa ditetapkan oleh pemerintah, dengan regulasi apapun. Ada market process, ada market mechanism, ada economic law, hukum-hukum ekonomi, mekanisme pasar, proses pada tingkat pasar. Siapa yang bermain dalam ekonomi dan perdagangan? Ya, dunia usaha, di luar negeri maupun dunia usaha di dalam negeri. Oleh karena itu, berkaitan dengan upaya stabilisasi harga ini, macam-macam yang kita jalankan hingga sekarang ini, agar, sekali lagi, dampaknya bisa kita kurangi serendah mungkin. Saya berharap kolaborasi, kerjasama diantara pemerintah dan dunia usaha, baik di pusat maupun daerah, mesti terus kita lakukan. Demi rakyat kita, saya sungguh berharap dunia usaha juga berbagi, sharing, bagaimana memecahkan masalah ini, agar meskipun, sekali lagi, tidak semua berada di tangan kita untuk mengatasinya, tapi kita bisa mereduksi, bisa meminimalkan, bisa memoderasi dampak dari kenaikan harga pangan dan energi ini.

 

Yang ketiga, ini lebih berkaitan pada BBM. Saudara tahu, harga minyak mentah mengalami kenaikan yang tajam akhir-akhir ini. Sedangkan kita masih menganut kebijakan subsidi, termasuk subsidi untuk listrik yang menggunakan BBM, dan subsidi BBM itu sendiri. Subsidi ini besar sekali jumlahnya. Kalau makin besar, makin besar, makin tidak terkendali, mengganggu makro ekonomi kita, mengganggu dunia sektor riil  kita, mengganggu alokasi anggaran yang kita gunakan untuk membiayai pembangunan kita di seluruh Indonesia, termasuk pendidikan, kesehatan, pengurangan kemiskinan, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya. Oleh karena itu, saya berharap, dan saya mengharapkan betul para pemimpin di pusat dan di daerah, melakukan dan memimpin gerakan-gerakan nyata penghematan, utamanya listrik dan BBM. Kalau perlu dengan peraturan-peraturan yang bisa dikeluarkan oleh daerah atau instrumen apapun untuk memastikan penghematan terjadi. Dulu ketika kita menghadapi krisis serupa, tantangan serupa dan permasalahan serupa pada tahun 2005, kita melakukan gerakan penghematan. Terjadi lagi 2008, 2009, kitapun melakukan hal yang sama. Sekarang saya harapkan, kita ulangi lagi bahkan kita tingkatkan intensitasnya agar konsumsi listrik dan BBM yang masih dikonsumsi oleh negara, dikonsumsi oleh uang rakyat ini terus bisa kita tekan dan kita kurangi. Saya berharap benar, gerakan nyata kita semua untuk melakukan penghematan total dan menyeluruh ini.


Itulah saudara-saudara agenda kedua yang saya sampaikan, tiga tugas bersama kita, tiga perkerjaan rumah kita yang harus kita laksanakan, demi, sekali lagi, rakyat, negara dan masa depan kita semua.

 

Kita memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, semoga kita terus dibimbing, dilindungi, diberikan jalan untuk mengatasi semua permasalahan di negeri ini untuk membangun negeri ini ke arah yang lebih baik. Dan setelah kita berdoa memohon rida Allah, tiada lain yang harus kita lakukan adalah kerja keras kita. Bangsa ini sendiri yang bisa mengubah masa depannya, bukan bangsa-bangsa lain, bukan masyarakat dunia.


Itulah harapan saya, pesan saya, ajakan saya sekaligus instruksi saya. Dan dengan itu semua, dengan terlebih dahulu memohon rida Allah SWT dan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional tahun 2011 untuk menyusun dan menetapkan RKP 2012 dan RKPD 2012 dengan resmi saya nyatakan dibuka.


Sekian

Wassalamu'alaiakum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI