Sambutan Presiden RI pada Panen Raya Padi di Madiun, 11 Desember 2012

 
bagikan berita ke :

Selasa, 11 Desember 2012
Di baca 1135 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA  ACARA

PANEN RAYA PADI DI DESA MLILIR/DESA LEMBAH

KECAMATAN DOLOPO, KABUPATEN MADIUN, PROVINSI JAWA TIMUR 

PADA TANGGAL 11 DESEMBER 2012

 

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Bapak-Ibu, Saudara-saudara yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Alhamdulillah, hari ini kita dapat bersama-sama melakukan acara panen padi. Insya Allah setelah ini saya beserta Ibu Negara, para Menteri, Pak Gubernur, Pak Bupati, dan Walikota juga akan melaksanakan tandur.  Jangan lupa kalau kita ingin panennya baik, maka kita harus menanamnya kemudian kita pelihara dengan baik pula. Hari ini dua-duanya akan kami lakukan di Kabupaten Madiun ini sebelum nanti melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Magetan juga bertemu dengan rakyat,  melihat   kerajinan yang ada di kabupaten itu dan kegiatan-kegiatan lain. 

 

Kalau Bapak Ibu, para Petani gembira saya lebih gembira lagi. Biasanya kalau banjir datang petani susah, saya lebih susah. Kalau musim paceklik banyak hama, para petani juga menderita saya rasanya lebih menderita. Karena  bagi kami, bagi Pak Gubernur, bagi Pak Bupati yang diinginkan yang disuwunkan kepada Allah SWT adalah pertanian yang baik,  sehingga kesejahteraan rakyat juga makin baik. Siang dan malam itulah yang kita mohonkan, itu pula yang kita kerjakan di seluruh Indonesia. Tentu Jawa Timur adalah provinsi andalan penyumbang cadangan beras yang paling besar sehingga harus kita jaga dengan baik. Tadi Pak Gubernur sudah ngendiko, wajahnya gembira sumeh-sumeh, kami lebih senang lebih bahagia.

 

Bapak-Ibu, Saudara-saudara saya kira sudah mengetahui bahwa jumlah penduduk di dunia ini bertambah dengan pesat, sedunia bukan hanya Indonesia. Yang tadinya hanya 3-4 milyar, dua tahun yang lalu sudah menjadi 7 milyar, tahun 2045 akan menjadi 9 milyar. Artinya apa? Manusia sedunia itu memerlukan pangan yang lebih besar, termasuk bangsa Indonesia. Bapak-Ibu, para Petani harus tahu bahwa di seluruh dunia manusia yang mengkonsumsi beras paling tinggi, yang memakan nasi paling banyak itu adalah bangsa Indonesia, rakyat Indonesia. Oleh karena itu, meskipun makan roti, makan daging, makan ayam, kalau belum makan nasi, katanya belum makan. Tidak apa-apa, justru itulah kekhasan bangsa kita, lebihnya dengan bangsa lain, dengan catatan, kalau kita tahu kita ini senang nasi, maka marilah kita mengembangkan tanaman padi dengan sebaik-baiknya. Saya serukan kepada para bupati, walikota seluruh Indonesia jangan terlalu mudah untuk menghilangkan lahan-lahan persawahan, lahan-lahan untuk tanaman padi, sebab kalau lahan yang kita miliki makin sedikit, makin sedikit, makin sedikit maka produksi padi kita produksi beras kita juga makin sedikit. Akibatnya apa? Harga beras menjadi mahal. Kemudian kalau mahal ya kasihan rakyat. Padahal harus makan nasi tiap hari dengan harga yang lebih mahal.

 

Mari bersama-sama kita pelihara produksi yang cukup,  padi dan beras di seluruh Tanah Air. Zaman sekarang banyak teknologi. Mari pula kita gunakan teknologi apakah benih, apakah pupuk lawan hama dan sebagainya. Dengan demikian,  kalau tanahnya tidak bertambah, produktivitasnya bertambah. Itu juga harus kita lakukan di seluruh Indonesia, dan lagi-lagi Jawa Timur harus terus menjadi contoh, memberi contoh sebagai provinsi yang sukses dalam tanaman padi.

 

Kemudian harganya, pemerintah juga mengatur harga itu, yang jelas harga pangan pada umumnya, harga beras atau padi pada khususnya, harus membawa rezeki yang cukup bagi para petani, tetapi masyarakat yang lain, saudara-saudara kita harus juga bisa membelinya. Itu yang namanya adil, yang namanya baik. Oleh karena itulah,  saya datang di sini, untuk memastikan semuanya berlangsung dengan baik. Saya senang paguyubannya rukun, tumbuh berkembang, saling menjaga. Nah,  kalau rakyat Indonesia seluruhnya seperti sekarang ini, insya Allah negara kita akan aman, makmur, kemudian dan adil. Itu yang kita tuju.

 

Sekarang saya ingin mendengar dari Bapak-Ibu sekalian, Saudara-saudara sekalian,

 

Apa yang ingin disampaikan kepada saya, kepada para Menteri, agar sekali lagi pertanian kita tumbuh dengan baik, demikin juga produksi padi ataupun beras kita . Begitu, silakan Pak Gubernur dipandu siapa yang ingin menyampaikan pandangan atau saran kepada saya maupun kepada para Menteri. Silakan Pak Gubernur, Pakde Karwo silakan.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI

Â