Sambutan Presiden RI pada Pelantikan Menkeu dan Wamenkeu KIB II, 20 Mei 2010

 
bagikan berita ke :

Kamis, 20 Mei 2010
Di baca 741 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PELANTIKAN MENTERI KEUANGAN DAN WAKIL MENTERI KEUANGAN KABINET INDONESIA BERSATU II

DI ISTANA NEGARA, JAKARTA

20 MEI 2010

 

 

 

 

Bismillahirrahmirrahim,

 

Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya muliakan para hadirin dan tamu undangan,

 

Yang saya hormati Saudari Sri Mulyani Indrawati, Saudara Agus Martowardojo, Saudari Anny Ratnawati,

 

Dengan terlebih dahulu memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhaanahu wa Ta'alaa, saya ingin menggunakan kesempatan yang penting ini untuk mengucapkan selamat kepada Saudara Agus Martowardojo atas pengangkatannya sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia, dan Saudari Anny Ratnawati sebagai Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia. Selamat bertugas dan semoga Saudara senantiasa berhasil.

 

Sesuai dengan penilaian saya atas kapasitas, integritas, dan pengalaman penugasan Saudara-saudara, saya memandang bahwa Saudara berdua cakap dan mampu untuk mengemban tugas sebagai Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan. Saya berharap Saudara berdua dapat mempertanggungjawabkan kepercayaan dan kehormatan yang telah saya berikan. Dan untuk tujuan yang baik, sengaja saya mengangkat Saudara-saudara bukan dari representasi partai-partai politik tetapi dari unsur profesional yang murni.

 

Kita mengetahui bahwa Kementerian Keuangan adalah pilar penting dalam pemerintahan, baik untuk menjalankan fungsi dan tugas-tugas umum pemerintahan, maupun untuk melaksanakan tugas-tugas pembangunan. Saya ingin menyebut beberapa contoh, kebijakan fiskal yang menjadi domain utama Menteri Keuangan dibantu oleh Wakil Menteri Keuangan yang tepat dan prudent, tentu akan sangat kontibutif bagi penciptaan kondisi ekonomi makro yang sehat dan baik. Dengan kondisi ekonomi makro yang sehat dan baik, maka ekonomi akan timbuh dan sektor riil akan bergerak. Dan akhirnya, kesejahteraan rakyat dapat kita tingkatkan.

 

Contoh yang lain, manakala sebuah negara, satu pemerintahan yang menjalankan kebijakan fiskal yang ceroboh dan tidak prudent, maka akan berdampak pada tidak sehatnya ekonomi makro kita. Ekonomi makro tidak akan sustain dan apabila itu terjadi, perekonomian kita akan rawan terhadap shocks atau guncangan, dan bisa berakhir dalam krisis. Banyak negara yang mengalami permasalahan seperti ini termasuk beberapa negara di Eropa sekarang ini.

 

Contoh yang ketiga adalah di waktu krisis, sebagaimana krisis perekonomian global yang terjadi, pada tahun 2008-2009 yang lalu, karena kebijakan fiskal yang kita jalankan yang kita tahu kebijakan yang menjaga keseimbangan antara stimulus, mempertahankan defisit yang tepat seraya memberikan social safety net, maka rakyat kita yang mengalami persoalan. Kita berhasil meminimalkan dampak dari krisis perekonomian global itu, dan kemudian, perekonomian kita selamat.

 

Tentu saja masih banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian keuangan yang akan menyumbang bagi kokohnya perekonomian nasional kita. Pada kesempatan ini, akhirnya saya berpesan dan memberikan instruksi kepada Saudara berdua.

 

Pertama, susun kebijakan fiskal yang prudent dan tepat. APBN kita kini berjumlah lebih dari Rp 1.000 triliun. Susun APBN yang tepat; tepat dalam arti kita bisa mengalokasikan dan mendistribusikan anggaran untuk tugas pemerintahan umum, untuk tugas pembangunan, utamanya untuk pertumbuhan ekonomi, untuk  jaring pengamanan sosial, untuk subsidi, dan untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang seraya terus memperkecil beban utang luar negeri kita.

 

Yang kedua, saya berharap Saudara terus meningkatkan pendapat dalam negeri, pendapatan nasional, baik dari pajak maupun non pajak, dengan cara mengeluarkan kebijakan dan instrumen yang tepat dan pengawasan yang efektif agar benar-benar di waktu yang akan datang penerimaan negara kita makin besar.

 

Ketiga, teruslah melaksanakan reformasi di bidang perpajakan. Tingkatkan kinerja lembaga perpajakan kita. Tingkatkan perolehan pada sub sektor perpajakan dan cegah penyimpangan-penyimpangan yang bisa terjadi.

 

Keempat, terus lanjutkan reformasi di sub sektor bea dan cukai agar penerimaan negara juga terus meningkat dan kemudian iklim bisnis berlangsung lebih baik.

 

Yang kelima, kembangkan kebijakan desentralisasi fiskal yang lebih luas. Kita harus mengalirkan anggaran yang lebih besar lagi ke daerah sesuai dengan otonomi daerah dan sistem pemerintahan yang desentralistik. Dengan catatan, bangunlah kapasitas daerah untuk bisa menggunakan anggaran yang makin besar itu disertai pengawasan dan pembimbingan yang tepat.

 

Yang keenam, teruslah meningkatkan kualitas pertanggungjawaban keuangan di seluruh Indonesia, di seluruh lembaga negara. Setiap rupiah dan aset negara harus kita pertanggungjawabkan. Lakukan sinergi yang baik dengan BPK dan BPKP.

 

Yang ketujuh, dalam rangka kerja sama global, teruslah memainkan peran yang aktif sebagaimana yang diperankan oleh Indonesia, oleh Menteri Keuangan sebelum Saudara, baik dalam forum G-20, dalam forum APEC, dalam forum ASEAN, kerja sama dengan Bank Dunia, kerja sama dengan Bank Pembangunan Asia, dan kerja sama dengan Bank Pembangunan Islam.

 

Itulah tujuh tugas yang saya harapkan dapat Saudara laksanakan ke depan bersama jajaran Kementerian Keuangan. Tugas yang tidak ringan, tugas yang sangat penting. Tetapi saya yakin, dengan tanggung jawab Saudara, dengan semangat harus bisa, semua itu dapat dilaksanakan dengan baik. Kalau ada masalah, laporkan kepada Presiden dan atau Wakil Presiden, untuk bersama-sama kita carikan jalan keluarnya.

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Sebelum mengakhiri sambutan ini, pada kesempatan yang baik ini pula saya ingin, atas nama negara dan Pemerintah, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Saudarai Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, yang telah menjalankan tugas pada Kabinet Indonesia Bersatu I dan II hingga hari ini. Negara dan Pemerintah mencatat kerja keras dan kegigihan Saudari. Banyak yang telah Ibu laksanakan, baik dalam keadaan normal maupun dalam keadaan krisis. Selamatnya perekonomian Indonesia dari krisis beberapa saat yang lalu juga disumbang oleh kerja keras Saudari sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Saudari mestilah bersyukur karena mendapatkan peran sejarah yang penting ini. Apa yang kita lakukan, termasuk kebaikan, tidak selalu diingat oleh sesama. Tetapi percayalah, semua itu akan dicatat oleh Yang Maha Kuasa. Selamat berkarya di pengabdian yang baru. Semoga sukses. Perjuangkan kepentingan dunia, utamanya kepentingan negara-negara berkembang, termasuk kepentingan Indonesia.

 

Itulah yang dapat saya sampaikan. Selamat jalan, selamat bertugas Ibu Sri Mulyani. Selamat bertugas Saudara Agus Martowardojo dan Saudari Anny Ratnawati. Sekian.   

 

Wassalaamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.   

 

 

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI