Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Raker Pemerintah dengan Dunia Usaha Swasta, Bogor, 18 April 2011

 
bagikan berita ke :

Senin, 18 April 2011
Di baca 745 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA PEMBUKAAN

RAPAT KERJA PEMERINTAH DENGAN DUNIA USAHA SWASTA

DI ISTANA KEPRESIDENAN BOGOR

TANGGAL 18 APRIL 2011

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Saudara Wakil Presiden dan para peserta rapat kerja antara pemerintah dengan dunia usaha yang saya hormati, khususnya para pimpinan dan pelaku dunia usaha yang saya cintai.

 

Alhamdulillah, hari ini kita dapat kembali melaksanakan rapat kerja, untuk menyatukan langkah dan upaya kita, mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi di seluruh tanah air. Rapat kerja ini adalah rapat kerja yang kedua, dalam rangka merumuskan Master Plan, untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi kita 15 tahun mendatang. Yang pertama dulu adalah rapat kerja antara pemerintah dengan Badan-badan Usaha Milik Negara, yang juga dihadiri oleh peserta yang lain, sedangkan rapat yang kedua ini antara pemerintah dengan dunia usaha swasta. Dengan dua kali rapat kerja ini, saya berharap sudah dapat kita rencanakan secara lebih konkret, secara lebih pasti, apa yang dapat dan harus kita lakukan bersama, di dalam mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi kita mulai tahun ini sampai tahun 2025 mendatang, utamanya, yang menjadi tanggung jawab saya, dan pemerintahan yang saya pimpin sampai akhir masa bakti kabinet Indonesia bersatu kedua ini.

 

Saudara-saudara,

 

Saya pada acara pembukaan ini, tidak akan berbicara terlalu panjang, besok barangkali saya akan mendengar apa yang dapat kita lakukan secara bersama, dan besok pula saya akan sampaikan beberapa pesan, harapan dan ajakan saya, selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.

 

Saudara-saudara,

 

Yang ingin saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, adalah sekarang saatnya kita untuk berbuat secara nyata, karena sudah ada satu rangkaian rapat, pembahasan, retreat, dan forum-forum diskusi yang lain, saya pikir tidak perlu saya harus menceritakan apa yang menjadi tujuan dan sasaran, dari percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi ini. Konsepnya seperti apa, kebijakannya seperti apa, strateginya juga seperti apa, termasuk koridor, zona, dan clusterInsya Allah pada tanggal 20 Mei nanti, harapan saya telah dapat kita tetapkan sebagai dokumen strategis kita untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. industri dan  ekonomi kita, karena hampir semua telah mendapatkan penjelasan tentang itu, dan bahkan sebagian dari saudara ikut merumuskan dan menyusunnya, sampai

 

Saya katakan bahwa sekarang ini adalah time to act, untuk berbuat. Saudara sudah memiliki komitmen, terima kasih, tinggal impelementasinya. Sama dengan pesan saya dulu kepada BUMN yang telah memiliki komitmen dan rencana untuk meningkatkan investasi, dengan besaran sekitar US $ 100 Milyar. Saya katakan waktu itu, implementasikan, laksanakan, dengan demikian rakyat, negara, kita semua tidak mendapatkan cek kosong. Pertama adalah dari komitmen ke implementasi. Yang kedua, hingga hari ini, karena kita bekerja secara maraton, utamanya pemerintah dan lebih khusus lagi jajaran perekonomian, bersama-sama dengan mitranya, saya dapat mengabarkan bahwa semula pada bulan Desember, sebuah rapat terbatas tingkat menteri yang juga kita laksanakan di Bogor, kita berharap ada investasi baru tahun ini dan tahun-tahun mendatang dengan nilai tidak kurang US $ 100 Milyar, baik dari pemerintah maupun dunia usaha. Dunia usaha itu baik milik negara, maupun milik swasta dan juga mitra-mitra kita dari negara sahabat. Ketika BUMN menyampaikan kepada floor waktu itu pada bulan Februari, disampaikan BUMN sendiri siap dan telah berencana untuk berinvestasi  sekitar US $ 100 Milyar, maka waktu itu kita perbaharui sasaran kita, Insya Allah lebih dari US $ 200 Milyar. Saya mendengar samar-samar ada kabar gembira, bahwa dunia usaha swasta, yang para pimpinan dan pelakunya hadir di tempat ini, juga akan mengabarkan kepada rakyat Indonesia, bahwa beliau semua sungguh ingin untuk meningkatkan investasi secara nyata, dengan skala yang besar, dengan demikian saya optimis meskipun harus saya simpan optimisme saya ini sampai besok, berapa kurang lebih yang bisa dilakukan oleh swasta untuk menggerakan dan meningkatkan ekonomi kita.

 

Saudara-saudara,

 

Saya pernah mengingatkan, rencana besar begini bisa sukses, bisa gagal. Jalan menuju sukses tetap tersedia, terbuka, tetapi tidak mustahil sebagian dari yang kita rencanakan, yang kita tekadkan, yang menjadi komitmen kita itu, gagal. Tentu rakyat tidak suka mendengar cerita tentang kegagalan kita, oleh karena itu mari sejak awal, kita sungguh menyadari banyak hal yang bisa membikin gagalnya, apa yang kita rencanakan untuk pengembangan investasi ini. Dari tahun ke tahun, dari pemerintah ke pemerintah, salah satu biang keladi kegagalan dari sebuah rencana yang baik adalah bottlenecking, bisa di pusat, bisa di daerah, bisa di Kementerian A, bisa di Kementerian B, bisa di Provinsi C, bisa di Provinsi D, bahkan bisa di Kabupaten dan Kota. Banyak hal, bisa soal perijinan, bisa soal infrastruktur, bisa soal climate, dan lain-lain. Mari kita pastikan, bahwa bottlenecking itu makin kita pangkas dan bersihkan, dan tidak muncul bottlenecking-bottlenecking yang baru. Yang kedua yang bikin gagal, kita tahu kita punya momentum, kita tahu kita punya opportunity, kita tahu ekonomi Asia sedang bangkit, kita tahu Indonesia sedang bergerak menuju ke tingkatan yang lebih tinggi, suatu saat Insya Allah menjadi emerging ekonomi. Kita tahu semuanya itu, tetapi kita menyia-nyiakannya, kita lambat, kita tidak segera menjalankan apa yang kita rencanakan, itu semua juga bisa membikin apa yang kita rencana itu gagal, sampai kapanpun hanya menjadi rencana yang indah. Oleh karena itu, pada hari yang baik ini, kita semua, mari sungguh berikhtiar, bekerjasama, bahu-membahu, pemerintah dengan non pemerintah, pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, semua pihak untuk menghilangkan bottlenecking, dan kemudian tidak menyia-nyiakan momentum dan peluang yang kita miliki.

 

Saudara-saudara,

 

Kita seolah hanya bicara ekonomi, hanya bicara pembangunan ekonomi, hanya bicara percepatan dan perluasan ekonomi semata, sesungguhnya tidak, sebab, ikhtiar kita untuk mempercepat dan memperluas ekonomi kita, pada akhirnya harus bisa diarahkan untuk meningkatkan kesejateraan rakyat kita. Oleh karena itu sejak awal, saya ulangi, sejak awal, baik dalam rencana induk, maupun rencana-rencana yang menjadi implementasi dari rencana induk haruslah mengarah kepada empat sasaran yang ingin dicapai oleh bangsa kita. pertama, pertumbuhan ekonomi, growth, bagaimanapun ekonomi harus terus tumbuh, tidak cukup hanya 5-6% , harus menuju nantinya 7 sampai 8% pertahun. Hukum ekonomi mengatakan, manakala terjadi pertumbuhan, maka lapangan pekerjaan akan dapat diciptakan, yang berarti pengangguran bisa kita turunkan. Itu sasaran kedua, menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih besar, mengurangi pengangguran yang lebih banyak. Sedangkan yang ketiga, sukses dari apa yang kita lakukan ini, juga dirasakan oleh semua pihak, menjadi inklusif, termasuk harus bisa secara riil, mengurangi angka kemiskinan, dari tahun ke tahun di seluruh daerah, itu sasaran ketiga. Sedangkan sasaran keempat, pertumbuhan dapat kita tingkatkan, lapangan pekerjaan dapat kita ciptakan, kemiskinan dapat kita turunkan, dengan tidak merusak lingkungan kita. Empat hal itulah yang saya minta secara eksplisit dan implisit berada dalam master plan kita, untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi 15 tahun mendatang.

 

Yang kedua, semua dalam investasi yang makin ke depan, makin dapat kita laksanakan secara besar-besaran ini, saya berharap semua sungguh kebagian. Yang mendapatkan opportunity jangan hanya usaha besar, big bussinesses, tetapi juga usaha menengah, medium businesses, dan juga usaha mikro dan usaha kecil, micro and small businesses. Kalau semua cabang usaha besar, menengah, kecil bahkan mikro, mendapatkan peluang, maka upaya percepatan pengurangan kemiskinan dan penurunan pengangguran akan dicapai lebih baik lagi. Saya ingin sejak awal, dalam rencana kita sudah mencakup bahwa semua pelaku usaha swasta, negara, besar, menengah, kecil dan mikro mendapatkan kesempatan, mendapatkan peluang, atau opportunity.

 

Yang ketiga, masih menjadi komponen dari rencana investasi besar-besaran ini, semua juga harus mendapatkan benefit yang riil. Dunia usaha berkembang, para buruh, para pekerja juga mendapatkan kenaikan penghasilan. Kemarin di Istana Negara, saya membuka temu lembaga tripartit, Apindo,  pak Sofyan Wanandi juga disitu, para pimpinan federasi dan konfederasi buruh juga ada, para pimpinan daerah juga ada, saya ajak semuanya menyukseskan, baik manajemen perusahaan, maupun para pekerja dan buruhnya termasuk konfederasinya, bersatu. Kalau perusahaan berjaya, usaha tumbuh, ekonomi maju, hampir pasti para pekerjanya juga mendapatkan kenaikan kesejahteraan. Sebaliknya, kalau satu dan lain hal terjadi, kebangkrutan dunia usaha, terjadi pula gelombang PHK, maka semuanya juga merugi dan menderita. Oleh karena itu, mari kita pastikan dengan pengembangan usaha ini, para buruh, para petani, kalau itu menyangkut agro bisnis, agro industri, para nelayan, kalau itu menyangkut usaha di bidang kelautan dan perikanan, dan masyarakat lokal dimanapun cluster industri dibangun, zona ekonomi dikembangkan, local communities juga harus mendapatkan benefit yang riil. Ini tidak sulit saudara-saudara, dan disitulah makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kalau semua merasa mendapatkan benefitownership akan tinggi, dukungan rakyat akan makin besar dan dengan dukungan yang kuat, dengan kepemilikan yang makin kuat  pula, maka keberhasilan akan dapat diraih makin baik. maka

 

Saudara-saudara,

 

Itulah yang ingin saya sampaikan terlebih dahulu hari ini. Besok saya akan mendengar rencana konkret, rencana riil, rencana yang workable, jangan rencana itu muluk-muluk, indah, ruwet, bikin rencana sesederhana mungkin tetapi bisa dijalankan, workable. Itu yang kita tunggu dan saya akan mendengar besok apa yang dapat kita lakukan secara bersama.

 

Itulah saudara-saudara, berikan rakyat kita semua cek isi bukan cek kosong. Pemerintah berkewajiban untuk menciptakan iklim yang baik, memberikan fasilitas yang tepat, insentif yang tepat bagi dunia usaha, dengan demikian semua juga akan bergerak sebagaimana yang kita harapkan.

 

Demikianlah saudara-saudara yang dapat saya sampaikan. Mari kita lakukan rapat kerja ini, kita Insya Allah sampai besok dan kemudian setelah itu kita jalankan secara bersama.

 

Terima kasih.

Wassalamu'alaiakum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI