Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial, 25 Maret 2010

 
bagikan berita ke :

Kamis, 25 Maret 2010
Di baca 834 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PENGANUGERAHAN SATYALANCANA KEBAKTIAN SOSIAL

DI JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA

TANGGAL 25 MARET 2010

 

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Bapak Muhammad Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden, dan yang sekarang melanjutkan ibadah sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia, beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla, para Menteri, para Gubernur, para Pimpinan Palang Merah Indonesia, baik pusat maupun daerah, para Pimpinan Organisasi Internasional yang bertugas di Indonesia, baik dari Palang Merah Internasional maupun Bulan Sabit Merah Internasional,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Saya mengajak hadirin sekalian, untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta'alaa karena kita semua pada sore hari ini dapat menghadiri acara yang sangat penting, yaitu penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial bagi para pendonor sukarela yang telah menyumbangkan darahnya lebih dari 100 kali untuk kepentingan umat manusia. Atas nama negara dan pemerintah, dan selaku pribadi, izinkan saya untuk mengucapkan selamat, terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak, Ibu, baik yang hadir pada kesempatan sore ini maupun yang tidak hadir, atas apa yang telah Bapak, Ibu, sumbangkan. Yang akhirnya,  negara dengan terlebih dahulu bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, menganugerahkan Satyalancana Kebaktian Sosial.

 

Bapak, Ibu sekalian,

 

Para pendonor darah sukarela adalah pahlawan dan pejuang kemanusiaan. Bapak, Ibu telah menunjukkan kepedulian dan rasa kesetiakawanan yang tinggi. Bapak, Ibu memberi contoh ibadah yang mulia dengan tulus dan ikhlas. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhaanahu wa Ta'alaa, membalas ibadah dan amal Bapak, Ibu sekalian.

 

Ada yang mengatakan bahwa blood is a gift of life. Darah adalah sesuatu yang kita berikan, bingkisan bagi kehidupan. Bapak Jusuf kalla telah menjelaskan dengan gamblang, betapa pentingnya darah pada keadaan-keadaan tertentu, pada situasi darurat. Misalnya, ada yang mengalami kecelakaan, ibu yang melahirkan putra-putrinya memerlukan darah, atau saudara kita mengalami sakit yang memerlukan transfusi darah, atau terjadinya musibah bencana di banyak tempat, baik di dalam maupun luar negeri, yang juga memerlukan darah untuk menyambung kehidupannya. Mengingat itu semua, tiada lain kecuali hormat, terima kasih, dan penghargaan saya kepada para pendonor darah, baik yang telah menerima tanda penghargaan maupun yang, insya Allah, pada saatnya akan menerima ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya.

 

Saudara-saudara,

 

Kepada Palang Merah Indonesia, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas pengabdian kepada bangsa dan negara hingga sekarang ini. Di berbagai daerah bencana ketika saya turun ke lapangan, yang pertama-tama saya temui atau saya pasti bertemu di samping TNI dan Polri, adalah PMI dan Tagana. Tagana dulu panglimanya Pak Bachtiar Chamsyah, sekarang panglimanya Pak Salim Assegaf. Ini adalah yang pasti hadir di  daerah bencana, tentu dengan Palang Merah Indonesia. Pak Jusuf Kalla selama lima tahun kemarin bersama saya pasti datang ke daerah bencana, dimana skalanya sedemikian rupa sehingga pemerintah pusat mesti turun. Kami datang berganti-ganti. Dan selama itu kami berdua memahami betapa pentingnya upaya untuk menyelamatkan jiwa saudara-saudara kita, apakah bencana itu gempa bumi, banjir, maupun tsunami, yang kira-kira ada keperluan untuk menyelamatkan jiwa saudara-saudara kita.

 

Oleh karena itu, saya senang tadi mendengar apa yang ingin dilakukan oleh PMI di bawah kepemimpinan Pak Jusuf Kalla ke depan, untuk meningkatkan peran dan kinerjanya. Semboyan 4 4 tadi, empat juta kantong darah, empat hari persediaan darah di seluruh Indonesia, saya yakin bisa dicapai dnegan bantuan pemerintah dan masyarakat luas. Meskipun saya tidak mendapatkan penjelasan mengapa tahun lalu absen bantuan pemerintah, tetapi saya berharap mulai tahun ini dan ke depan justru ditingkatkan bantuan itu kepada Palang Merah Indonesia. PMI harus inovatif dan kreatif.

 

Saya berdiskusi dengan Pak Jusuf Kalla di Makassar kemarin, tadi juga, banyak yang bisa dilakukan sebagai amal ibadah dan misi kemanusiaan melalui organisasi PMI ini. Oleh karena itu, pemerintah akan mendukung dan memberikan bantuan agar apa yang ingin ditingkatkan bisa dicapai semuanya. Saya juga berharap, jalinlah kerja sama dengan lembaga serupa, Palang Merah Internasional, Bulan Sabit Merah Internasional, terutama yang ada di Jakarta. Dengan demikian, bisa dijalin kerja sama untuk satu misi, misi kemanusiaan.

 

Kepada jajaran pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, saya berharap benar-benar bisa mendukung, membantu, dan bekerja sama dengan jajaran Palang Merah seluruh Indonesia, yang semuanya, sekali lagi, untuk menolong saudara-saudara kita di kala saudara-saudara kita itu, rakyat Indonesia, membutuhkan pertolongan untuk mempertahankan jiwa dan kehidupannya.

 

Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Terima kasih PMI. Selamat dan penghargaan bagi para pejuang dan pahlawan kemanusiaan. Semoga kita bisa berbuat lebih banyak lagi ke depan, terutama melalui misi kemanusiaan, Palang Merah Indonesia.

 

Sekian.      

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI