Sambutan Presiden RI pada Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Industri, Jakarta, 7 Desember 2012

 
bagikan berita ke :

Jumat, 07 Desember 2012
Di baca 751 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PENGANUGERAHAN TANDA PENGHARGAAN DI BIDANG INDUSTRI

DI ISTANA NEGARA, JAKARTA

PADA TANGGAL 7 DESEMBER 2012

 



Bismillahirrahmanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Para Tamu Undangan yang saya muliakan,

Para Penerima Tanda Penghargaan yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Alhamdulillah, hari ini kita dapat bersama-sama membulatkan tekad kita, menyatukan langkah kita, dan meningkatkan upaya kita bersama untuk memajukan dunia industri di negara tercinta ini. Saya, atas nama negara dan pemerintah serta selaku pribadi, ingin menyampaikan ucapan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Saudara-saudara yang telah mendapatkan anugerah tanda penghargaan di bidang industri. Saya berpesan teruslah berkarya dan berprestasi, teruslah menjadi teladan, dan teruslah memberikan kontribusinya untuk memajukan industri kita, memajukan ekonomi kita, serta memajukan kehidupan bangsa Indonesia.

 

Kita sudah sama-sama menyadari bahwa untuk menjadi negara maju, terlebih dahulu kita harus menjadi negara industri. Dan di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan yang luar biasa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka jembatan atau jalan untuk menjadi negara industri dan negara maju juga ditentukan oleh kemampuan kita untuk berinovasi, serta kemampuan kita untuk terus mengembangkan entrepreneurship dan technopreneurship, yang ini menjadikan energi dan modal utama bagi inovasi pada tingkat nasional.

 

Saudara-saudara,

 

Saya pernah menyampaikan pesan dan harapan pada acara yang sama dua tahun lalu. Dan apa yang saya sampaikan pada tahun 2010 itu, saya nilai masih tetap relevan dengan tantangan dan perkembangan negara kita dewasa ini. Oleh karena itu, saya akan menggarisbawahi apa yang telah saya sampaikan di waktu yang lalu itu. Kita sama-sama mengetahui bahwa industri adalah soko guru ekonomi modern, di samping jalan atau jembatan menuju negara maju. Tentu kita perlu terus memajukan industri kita. Kita ingin produk yang dihasilkan di negeri ini makin kompetitif, dalam arti mutunya makin baik, harganya tetap bersaing. Dengan mutu yang makin baik dan harga yang bersaing itu, maka insya Allah kita akan bisa lebih banyak memasarkan produk-produk kita, baik di pasar domestik maupun kita ekspor dan kita pasarkan di luar negeri.

 

Kalau itu terjadi, industri berkembang, karena produk, baik barang maupun jasanya dikonsumsi oleh masyarakat, dibeli oleh rakyat, maka akan bisa menciptakan lapangan pekerjaan lebih banyak lagi. Kalau lapangan pekerjaan lebih banyak tercipta, maka penghasilan rakyat kita makin meningkat, daya belinya makin meningkat, sehingga akhirnya saudara-saudara kita yang masih berada dalam keadaan yang belum sejahtera atau masih miskin akan terus berkurang dari tahun ke tahun. Itulah yang ingin kita tuju, pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan di seluruh Tanah Air, di semua sektor, utamanya industri sebagai pilar pentingnya.

 

Saudara-saudara,

 

Kita mengetahui bahwa bangsa itu akan self-developing dan self-generating, akan berkembang dengan sendirinya, manakala masyarakatnya sudah menjadi masyarakat industri, yaitu masyarakat yang dicirikan sebagai menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki jiwa inovasi yang tinggi, serta technopreneurships yang unggul. Itulah yang sedang kita rintis dan terus kita perkokoh sekarang ini. Di sektor pertanian pun sebenarnya kita juga membawa teknologi di dalamnya. Sehingga kita ingin memiliki agro-industri yang andal, yang itu semuanya tentu akan membuat petani-petani kita lebih memiliki kesejahteraan yang tinggi. Karena dengan penguasaan iptek dan memiliki jiwa inovasi, maka produksi pertaniannya juga akan meningkat dan berkembang dengan pesat.

 

Saudara-saudara,

 

Secara nasional, kita sama-sama mengetahui bahwa pemerintah, beserta komponen bangsa yang lain, bekerja keras dan terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berkali-kali saya katakan, kalau ekonomi tidak tumbuh, lapangan pekerjaan juga tidak tercipta. Dan manakala lapangan pekerjaan tidak tercipta, padahal angkatan kerja tiap tahun bertambah sekian juta, maka pengangguran akan meningkat. Meningkatnya pengangguran hampir pasti meningkatkan, ulangi, bisa menciptakan masalah-masalah sosial dan juga tentu tidak baik bagi ekonomi dan kesejahteraan yang makin merata.

 

Saudara-saudara,

 

Bukan hanya mengikuti mekanisme ekonomi, kalau pertumbuhan terjadi, lapangan pekerjaan tercipta, tapi pemerintah dengan kebijakan dan program-program aksinya yang terarah, juga ingin mendorong penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi di tahun-tahun mendatang, yang kita sebut dengan job creation. Sekarang ini pengangguran kita 6,1%. Kita ingin lebih rendah lagi, menuju ke 5% bahkan di masa depan bisa turun lagi, menuju ke 4%. Tetapi tentu sesuatu yang penuh dengan tantangan, tidak semudah yang kita bayangkan. Ingat di luar negeri saja sekarang ini ada yang angka penganggurannya mencapai 25%. Berarti warga negara di negara itu, dari empat orang satu orang menganggur. Tentu itu merupakan masalah ekonomi, sosial, politik, dan keamanan yang tinggi.

 

Sungguhpun kita tergolong tidak buruk angka pengangguran kita, tetapi tentu kita harus bekerja sangat keras untuk terus-menerus menurunkannya. Dan kita ingin memobilisasi semua upaya kita, melalui pembangunan infrastruktur, pengembangan industri manufaktur, kemudian juga perumahan dan properti, yang insya Allah akan mengadopsi lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi. Dan semuanya itu tentu, sekali lagi, tujuannya adalah agar orang seorang, saudara-saudara kita di seluruh Indonesia ini akhirnya memiliki pendapatan yang makin layak dan daya beli yang makin meningkat. Itulah kalau kita sederhanakan mengapa kita terus membangun sejak Indonesia merdeka 17 Agustus 1945 dulu hingga sekarang ini, dan selanjutnya ke depan.

 

Saudara-saudara,

 

Dalam dunia industri memang sekarang sangat ditentukan oleh produktivitas. Yang menang adalah mereka yang berdaya saing. Industri memiliki daya saing yang tinggi manakala memiliki produktivitas yang tinggi. Industri bisa produktif manakala juga memiliki kemampuan inovasi yang tinggi. Jadi yang Saudara lakukan itu mata rantai atau modal, dan sekaligus jalan menuju industri negeri kita yang makin berdaya saing.

 

Saudara-saudara,

 

Ini kesempatan yang baik, akhir tahun 2012, untuk saya bisa mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, utamanya yang hadir di Istana Negara ini, bahwa kita tidak boleh menyia-nyiakan potensi dan momentum ekonomi kita untuk terus tumbuh dan berkembang. Mengapa saya mengatakan seperti itu? Karena pertama-tama kita patut bersyukur, di tengah-tengah resesi perekonomian global, di tengah-tengah terjadinya sejumlah krisis ekonomi di berbagai tempat dunia, ekonomi kita masih terjaga. Kita bukan hanya selamat dari krisis, tetapi ekonomi kita tetap tumbuh positif, tergolong tumbuh tinggi. Di antara negara-negara G-20, pertumbuhan ekonomi kita sekarang nomor 2 setelah Tiongkok. Tentu ini perlu kita syukuri, jangan disia-siakan, dan tetap kita jaga, bahkan kita tingkatkan lagi.

 

Di samping itu, potensi kita cukup besar. Tidak semua negara di dunia ini memiliki potensi sebagaimana yang kita miliki, misalnya, apa namanya, sumber daya alam, penduduk, dan pasar domestik yang terus berkembang dari masa ke masa, makin menguat dari waktu ke waktu. Ini potensi yang masih bisa kita daya gunakan dan kita tingkatkan lagi.

 

Di samping itu, permasalahan dan kelemahan yang kita miliki, terus terang di sana-sini masih ada, di pusat ada, di daerah ada, kelemahan kita, kekurangan kita, hambatan-hambatan terhadap pembangunan ekonomi. Tetapi saya yakin manakala kita bersatu, bekerja keras bersama, dengan penuh kesadaran, kelemahan dan kekurangan itu masih bisa kita atasi dan kita perbaiki. Jadi kesimpulannya, kita masih punya ruang bagi pertumbuhan ekonomi kita. Masih ada potensi besar yang manakala bisa kita gunakan dengan baik akan benar-benar bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat kita. Marilah kita pahami itu, dan kemudian kita jalankan bersama-sama.

 

Berkaitan dengan hajat utama kita hari ini, pentingnya kita mendorong inovasi dan berbagai upaya untuk pengembangan industri kita, saya ingin menyampaikan bahwa ada dua faktor penting yang harus kita dorong bersama agar ekonomi kita tumbuh lebih pesat lagi, termasuk sektor industri kita. Yang pertama, yang harus kita lakukan di seluruh Tanah Air, meningkatkan investasi, investasi besar-besaran di segala lini, dan utamanya di luar Pulau Jawa, yang memang harus kita tingkatkan dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Pertama investasi.

 

Yang kedua, sesuai dengan tema besar kita hari ini adalah perlunya terus mendorong dan meningkatkan inovasi dan entrepreneurship di semua sektor. Mengapa investasi? Kalau kita tidak punya modal finansial, financial capital, meskipun kita punya banyak sumber daya yang lain, tidak bisa itu digerakkan, tidak bisa itu dijadikan produk barang dan jasa. Tidak bisa itu, menurut teori ekonomi, dari sisi production functions, meningkatkan GDP, meningkatkan output, meningkatkan pendapatan nasional kita. Oleh karena itu, sekali lagi, anugerah Allah SWT, potensi yang luar biasa di negeri ini harus betul-betul didayagunakan, digerakkan, dan dibangun untuk menjadi ekonomi riil.

 

Oleh karena itu, Saudara sudah mendengar kita ingin mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi di seluruh Indonesia sampai dengan tahun 2025. Itulah yang disebut dengan MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, di semua sektor, di semua provinsi, mendorong dan mengutamakan investasi dalam negeri, dan kemudian baru kita ajak, kita undang mitra-mitra kita dari negara sahabat untuk ikut membangun ekonomi kita.

 

Kemarin, saya ingatkan pada saat saya meresmikan proyek-proyek energi Pertamina. Saya dan rombongan berlayar menuju ke suatu tempat di Pulau Seribu, di tengah laut, untuk menyaksikan yang disebut dengan Floating Storage Regasification Unit, yaitu pengganti BBM yang selama ini sangat membebani subsidi. Dengan lebih menggunakan bahan bakar gas dan bukan bahan bakar minyak, maka setiap tahunnya kita bisa menghemat Rp 16 trilliun dari subsidi yang terlalu besar selama ini. Saya tinjau kemarin, bersama-sama para menteri, Dirut Pertamina, bahwa Pertamina pun ingin mengembangkan terus investasinya untuk keamanan energi kita. Dalam pelayaran itulah saya ingatkan kemarin, bahwa kita memang harus betul-betul tidak menyia-nyiakan momentum ini, kemudian kita harus sungguh mendorong produktivitas dan nilai tambah dari industri kita semua, dan kemudian akhirnya kita semua akan bisa meningkatkan lagi apa yang akan kita capai.

 

Saudara-saudara,

 

Kalau inovasi, termasuk inovasi tekonologi dan entrepreneurship, makin tumbuh dan berkembang di sektor ekonomi kita, baik pertanian, industri, dan jasa, dan juga terjadi di semua provinsi, kabupaten, dan kota, maka Indonesia akan menjadi kawasan besar ekonomi dan kawasan pembangunan yang makin dinamis. Tak perlu takut dengan krisis global yang sering terjadi. Tidak perlu takut dengan kompetisi atau persaingan yang makin keras, baik di tingkat kawasan maupun di tingkat dunia. Termasuk sudah mulai dibicarakan tahun 2015, kita akan menjadi Kawasan Ekonomi ASEAN, ASEAN Economic Community. Ekonomi kita akan saling terintegrasi, terbuka, sehingga kalau kita tidak siap ya kita merugi.

 

Oleh karena itu, karena kita punya potensi, kita punya momentum, mari bersiap diri. Masih ada waktu sekitar 3 tahun, karena diberlakukan pada bulan Desember tahun 2015. Jadi, mari kita berbuat sebaik mungkin dan sebanyak mungkin dalam waktu tiga tahun ini, agar kita ketika diberlakukan ASEAN Economic Community siap, tidak kalah, dan justru menang. Itu yang kita tuju. Kalau masih ada kekurangan, kita perbaiki mulai sekarang. Kalau ada yang harus kita kembangkan policy tertentu, kita kembangkan sekarang policy-nya itu. Oleh karena itu, saya berharap pemerintah, dunia usaha, pusat maupun daerah bersatu-padu untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya, sehingga ketika ASEAN Economic Community itu dijalankan kita siap dan menang.

 

Saudara-saudara,

 

Dengan cerita semua yang saya sampaikan tadi, maka kita mengetahui mengapa penghargaan kepada para inovator dan semua yang berprestasi tadi sangat penting. Karena Saudara tahu mata rantainya. Saudara tahu jalan menuju negara maju, negara industri, dan negara yang bisa menjanjikan kemakmuran bagi rakyatnya. Sekali lagi selamat Saudara-saudara, dan terimalah ucapan terima kasih dan penghargaan saya atas kerja keras dan apa yang Saudara-saudara sumbangkan untuk sektor industri kita, perekonomian kita, dan pembangunan nasional kita.

 

Sekian.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI