Sambutan Presiden RI pada Penyerahan Penghargaan Pemerintah di Bidang Industri th 2010, 20-12-2010

 
bagikan berita ke :

Senin, 20 Desember 2010
Di baca 753 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PENYERAHAN PENGHARGAAN PEMERINTAH

DI BIDANG INDUSTRI TAHUN 2010

DI ISTANA NEGARA, JAKARTA

TANGGAL 20 DESEMBER 2010

 

 


Bismillahirrahmaanirrahiim,


Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,


Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati,

 

Saudara Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, para Menteri, Panglima TNI, dan Kapolri,

 

Para Gubernur, Bupati, dan Walikota,

 

Dan para Pimpinan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian dan Badan-Badan Usaha Miliki Negara,

 

Para industriawan, para innovator, dan para pimpinan dunia usaha, khususnya para penerima penghargaan,

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Marilah pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan ridanya kepada kita masih diberikan kesempatan, untuk melanjutkan bakti kita kepada bangsa dan negara tercinta, khususnya di dalam memajukan sektor perindustrian di negeri ini.

 

Saudara-saudara,

 

Sebelum saya menyampaikan sambutan yang merupakan harapan dan ajakan kepada Saudara semua dan juga kepada seluruh rakyat Indonesia untuk terus menyukseskan pembangunan bangsa dan memajukan perekonomian nasional kita. Saya ingin menggunakan kesempatan yang baik ini, meskipun topiknya agak berbeda, tetapi saat yang tepat untuk saya sampaikan melalui mimbar ini kepada seluruh rakyat Indonesia, yaitu saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas doa dan dukungan yang penuh terhadap tim nasional sepak bola kita.

 

Saya mengetahui dan juga mendapatkan laporan, termasuk sms yang masuk dari seluruh rakyat Indonesia, dari berbagai propinsi, kabupaten, dan kota, mereka bersyukur, mereka bergembira melihat penampilan dari tim nasional kita.

 

Oleh karena itu, mewakili mereka, saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kebersamaan rakyat kita di dalam memberikan doa, semangat, dan dukungan kepada pemain-pemain kita.

 

Dua hal yang dapat kita petik, Saudara-saudara. Dahulu, waktu kita resah karena prestasi sepak bola kita di bawah harapan kita semua, kita seperti berputus asa dan justru saling salah-menyalahkan. Kita sadar, tidak mungkin sebuah olah raga bisa dimajukan kalau yang ada hanya rasa skeptis, pesimis, apalagi putus asa, dan hanya salah-menyalahkan satu sama lain.

 

Oleh karena itu, kita bangkit, bulan Maret yang lalu kita mulai dari Kongres Nasional Sepak Bola di Malang, dan semua elemen, saya lihat sendiri, saya juga ada di situ, mulai bekerja keras, berupaya, dan berikhtiar. Belum satu tahun, hanya sembilan bulan, buahnya mulai kelihatan.

 

Ini merupakan awal sebetulnya, belum boleh dikatakan kita sudah mencapai yang kita harapkan. It is a good beginning, satu awal yang baik. Dengan kita lolos di final, mudah-mudahan kita bisa menjadi juara dalam putaran pertandingan di tingkat Asia Tenggara ini.

 

Oleh karena itu, pelajaran yang bisa kita petik, bangsa ini, bangsa Indonesia, bisa mengubah keadaan, bisa melakukan sesuatu kalau bersatu, bersama-sama, berjuang, dan tidak saling salah-menyalahkan satu sama lain.

 

Yang kedua yang ingin saya sampaikan, kita bahagia melihat rakyat kita bersatu, bersemangat, Merah Putih semuanya, untuk bangsa dan negaranya. Tadi malam, sambil saya hadir bersama-sama yang lain, di Gelora Bung Karno, Senayan, saya mengatakan, dalam kehidupan demokrasi bisa saja kadang-kadang politik kita menghangat, begitu, kadang-kadang ada benturan di antara elit politik, baik di pusat maupun di daerah, itu wajar, itu kehidupan demokrasi. Demikianlah politik, tetapi yang penting rakyat tidak boleh terpecah belah. Rakyat harus tetap kompak, bersatu, memelihara persaudaraan.

 

Melalui sepak bola, antara lain, banyak lagi yang bisa kita lakukan, kita merasakan kesatupaduan. Tidak ada yang membeda-bedakan identitas mereka. Apapun asal daerahnya, sukunya, etnisnya, agamanya, profesinya, bahkan partai politiknya, mereka semua satu, rakyat Indonesia yang bangga akan negerinya, yang bangga akan Merah Putih, dan mudah-mudahan tradisi dan budaya begini bisa kita terus kembangkan. Dua hal itulah yang ingin saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Sekarang kita masuk ke bisnis kita hari ini, yaitu bagaimana kita memaknai pemberian penghargaan kepada Saudara-saudara kita yang berprestasi tadi. Oleh karena itu, atas nama negara dan pemerintah, dan selaku pribadi, saya mengucapkan selamat disertai rasa bangga dan penghargaan yang tinggi kepada Saudara-saudara yang telah berprestasi pada bidangnya masing-masing tadi, yang telah mendapatkan anugerah penghargaan negara, baik itu berupa "Penghargaan Upakarti", kemudian penghargaan "Rintisan Pengembangan Teknologi Industri", kemudian penghargaan "Disain Terbaik Indonesia", dan juga penghargaan "Kreasi Prima Mutu", sekali lagi, selamat!

 

Yang kedua, saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras, utamanya dalam melakukan seleksi, mulai dari tingkat Kabupaten/Kota, naik ke Propinsi, naik ke tingkat Nasional, plus apa yang dilakukan oleh Dewan Juri, baik yang berasal dari unsur pemerintah maupun non-pemerintah.  Apa yang Saudara lakukan juga ikut menyukseskan sebuah upaya untuk memberikan apresiasi kepada mereka yang sungguh berprestasi.

 

Saudara-saudara,

 

Mari terus kita kembangkan inovasi, entrepreneurship, technopreneurship, di Indonesia agar industri kita, perekonomian kita, dan pembangunan kita makin ke depan makin berhasil.

 

Saudara-saudara,

 

Kita tahu bahwa industri adalah soko guru ekonomi modern. Kita ingin terus memajukan industri kita. Antara lain, produk yang dihasilkan oleh industri kita diharapkan makin kompetitif. Yang disebut kompetitif, kalau mutunya makin baik, harganya terjangkau. Dua-duanya penting.

 

Yang kedua, dengan daya saing itu, dengan product competitveness itu, maka yang dihasilkan oleh industri akan masuk dalam pasar, dibeli oleh pembeli, baik pasar di dalam negeri maupun di luar negeri. Industri yang tumbuh juga menciptakan lapangan pekerjaan. Sebab sektor pertanian selalu memiliki batas berapa banyak tenaga manusia yang dipekerjakan.

 

Demikian juga sektor jasa. Pengalaman di negara lain, pengalaman di banyak ekonomi, sektor industri, termasuk industri manufaktur lah yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Dengan demikian ekonomi akan tumbuh di seluruh wilayah dan di seluruh sektor industri.

 

Saudara-saudara,

 

Di samping kita ingin memajukan industri kita, kita juga ingin membangun dan mengembangkan masyarakat industri, industrial society. Apa itu? Yaitu masyarakat yang makin menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekaligus memiliki jiwa inovasi dan kewirausahaan yang baik, disebut entrepreneurship dan technopreneurship.

 

Di sektor pertanian pun, seolah-olah dibedakan sektor pertanian, sektor industri, sektor jasa, tetapi dalam perekonomian modern, teknologi juga diterapkan di bidang  pertanian. Oleh karena itulah kita ingin makin ke depan, agroindustri makin tumbuh dengan baik, dan para petaninya pun dalam lingkungan pertanian modern itu juga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan dalam bidang pertanian itu. Itulah sesungguhnya sektor industri yang ingin kita kembangkan total di negeri kita.

 

Saudara-saudara,

 

Kita juga mengetahui bahwa secara nasional dewasa ini pemerintah, baik pusat maupun daerah, bersama dengan komponen bangsa yang lain terus bekerja keras dan terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kalau ekonomi tidak tumbuh, ekonominya jalan di tempat, apalagi minus, mundur, maka kita tidak bisa membiayai pembangunan, kita tidak bisa menigkatkan kesejahteraan rakyat. Di manapun ini berlaku, di negara manapun.

 

Dengan ekonomi tumbuh kita bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Makin sedikit yang menganggur. Sedangkan tiap tahun diproduksi tenaga kerja yang baru, lulusan pendidikan ataupun pencari-pencari lapangan pekerjaan. Oleh karena itu, dengan pertumbuhan ekonomi, kita berharap juga, lapangan pekerjaan tercipta lebih luas lagi.

 

Kalau lapangan pekerjaan tercipta dan ekonomi tumbuh, maka pendapatan masyarakat meningkat, daya belinya meningkat. Kalau daya belinya meningkat, maka dia bisa lebih mencukupi kebutuhan sehari-harinya sehingga kemiskinan akan berkurang.

 

Saudara tahu mengapa seseorang itu miskin? Miskin karena pendapatnnya rendah. Karena rendah tidak bisa membeli ini-membeli itu untuk kehidupan sehari-harinya. Mengapa pendapatnnya rendah? Karena gajinya atau upahnya belum tinggi. Ada juga yang hampir tidak punya pendapatan karena menganggur.

 

Oleh karena itu, sebetulnya dari jalur ekonomi agar kemiskinan berkurang, bikinlah  orang tidak menganggur, punya pendapatan, bisa membeli. Nah, kalau masih pas-pas-an, sebagian dibantu oleh program-program pemerintah. Tetapi kuncinya adalah lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan tercipta kalau ekonomi tumbuh.

 

Inilah yang terus kita lakukan mengapa ekonomi terus harus mesti tumbuh. Dan  dalam dunia industri, karena hajat kita industri hari ini, di samping ekonomi tumbuh, lapangan pekerjaan meningkat, pendapatan rakyat meningkat pula, termasuk daya belinya, maka industri itu sendiri harus makin produktif. Produktivitasnya makin meningkat, produksinya juga meningkat sesuai dengan permintaan atau demand dari masyarakat luas, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

 

Saudara-saudara,

 

Saya ingin bercerita sedikit tentang pengetahuan menyangkut ekonomi. Kita semua tahu ekonomi harus tumbuh, tetapi bagaimana agar ekonomi tumbuh? 5% misalnya, 6% misalnya, 7% misalnya. Maka, pertumbuhan ekonomi itu bisa disumbang oleh beberapa hal. Ada beberapa pendekatan. Ekonomi tumbuh apabila masyarakat mengkonsumsi dalam jumlah yang makin kuat, masyarakat membeli di seluruh Indonesia, yang dibeli makin banyak, itu ekonomi juga tumbuh. ditambah pengeluaran pemerintah, kalau APBD, APBN makin tinggi, dahulu, misalnya, lima tahun yang lalu, kurang dari 500 triliun, sekarang  nasional 1000 triliun lebih, berarti ekonomi tentu tumbuh. Kemudian investasi, penanaman modal, di seluruh Indonesia, baik yang menanamkan modal pengusaha-pengusaha kita, maupun mitra-mitra dari luar negeri, kalau investasi terjadi, ekonomi tumbuh.

 

Alhamdulillah, misalnya, tahun 2010 ini investasi kita berjumlah 200 triliun, lumayan, dan itu juga mendongkrak pertumbuhan. Apalagi? Ekspor. Kalau ekspor kita meningkat, lebih tinggi dibandingkan impor kita, itu juga komponen pertumbuhan. Lima tahun yang lalu, ekspor kita berjumlah US$ 85 miliar Dollar, sekitar, sebutlah Rp. 850 triliun. Sekarang, perkiraan sampai akhir tahun ini, tahun 2010, bisa mencapai US$ 150 miliar atau setara dengan Rp. 1700 triliun Rupiah.

 

Pendek kata, kalau komponen-komponen itu meningkat, semua, di seluruh Indonesia, ekonomi tumbuh. Makin banyak peningkatannya masing-masing, makin besar pertumbuhan itu. Yang kedua, ekonomi tumbuh apabila juga ada, ini yang klasik ya, ada modal, ada tanah, ada tenaga kerja atau manusia, dan kemudian teknologi. Saya mulai bicara teknologi, termasuk inovasi teknologi.

 

Ekonomi juga tumbuh, dikatakan, ini teori yang baru, apabila inovasinya terjadi, entrepreneurship-nya tinggi. Negara maju, negara industri, inilah yang menggerakkan pertumbuhan mereka. Ini satu pendekatan. Kemudian pendekatan yang keempat atau yang terakhir, banyak pendekatan, tetapi saya ambil empat saja.

 

Ekonomi sebuah negara tumbuh manakala negara itu punya sumber daya alam. Kita punya tidak sumber daya alam? Besar. Punya sumber daya manusia, human capital, jumlahnya harus cukup, tetapi juga menguasai teknologi, tetapi juga harus produktif. Manusia kita cukup atau tidak di negeri ini? Cukup. Tinggal kita tingkatkan produktivitas dan penguasaan teknologinya.

 

Ada juga physical capital, infrastruktur misalnya, bandara, pelabuhan, jalan-jalan, jembatan, dan lain-lain. Ada tidak infrastrktur kita? Ada, tetapi masih kurang. Ini mesti kita tingkatkan agar ekonomi tumbuh lebih banyak lagi.

 

Kemudian investasi. Negara manapun, jangka panjang, kalau ekonominya ingin tumbuh, investasilah yang bisa menggerakkan. Investasi kita, meskipun terus meningkat, kita rasa masih bisa kita tingkatkan lagi.

 

Dan yang terakhir, good governance, pemerintahan yang baik, Undang-Undangnya baik, kebijakannya baik, regulasinya baik, tidak ada pungli sana-pungli sini, tidak mempersulit dunia usaha, dan lain-lain. Kalau itu terjadi, maka lengkaplah sudah, seperti empat sehat lima sempurna. Apakah pemerintahan kita, birokrasi kita sudah seperti itu? Sedang dalam proses reformasi dan pembenahan.

 

Pendekatan-pendekatan bagaimana sebuah ekonomi tumbuh Saudara-saudara, yang saya sampaikan tadi, ternyata semua mengatakan modal manusia, human capital, faktor manusia, penting, bahkan kunci, bahkan mutlak. Nah, oleh karena itu, kalau kita menyadari pentingnya human capital, maka, ingat, pendidikan dan pelatihan, namanya vocational training, harus bagus.

 

Yang kedua, harus didorong inovasi, penelitian, dan pengembangan, dan juga mereka yang memiliki produktivitas yang tinggi. Dan untuk Indonesia, Saudara-saudara, saya sungguh menekankan pentingnya inovasi dan entrepreneurship ke depan ini. Terus terang, dibandingkan negara-negara yang maju, emerging economy, kita masih tertinggal di bidang investasi dan di bidang entrepreneurship.

 

Harus kita akui kalau kita masih tertinggal. Justru kalau kita sadar dan kita jujur masih tertinggal di situ, manakala itu kita perbaiki, tentu ekonomi kita akan tumbuh lebih baik lagi. Saya ingin memberikan contoh mengapa entrepreneurship, inovasi, itu penting.

 

Saudara-saudara,

 

Yang pernah berkunjung ke Korea dan Jepang, dua negara saja sebagai contoh, negara Asia. Mengapa maju? Mengapa industrinya maju benar? Antara lain karena ekonomi kreatifnya, industri kreatifnya juga tumbuh. Industri kreatif itu misalkan handphone, televisi, laptop, alat elektronik, semua, di mana di satukan antara seni, art, dengan teknologi.

 

Begitu disatukan dengan inovasi, dengan technopreneur, dengan pengembangan, dengan discovery, dengan invention, maka luar biasa sumbangan industri kreatif itu dalam industri nasionalnya, dalam perekonomian nasionalnya. Lagi-lagi, kita harus menyadari kita masih agak tertinggal. Oleh karena itu, mari ke depan ini, kita dorong betul-betul inovasi, entrepreneurship, dan technopreneurship yang saya katakan tadi.

 

Setelah saya ceritakan faktor-faktor penting di dalam pengembangan ekonomi, dalam pengembangan industri, termasuk pentingnya inovasi dan kewirausahaan tadi, maka ada satu pertanyaan yang harus kita jawab, mengapa Indonesia atau kita, tidak boleh menyia-nyiakan potensi dan momentum ekonomi kita untuk tumbuh ke depan ini dan pembangunan nasional pun untuk makin berhasil?

 

Begini. Dunia terkena krisis lagi, tahun 2008, 2009, setelah sepuluh tahun sebelumnya juga kena krisis, 1998, 1999. Krisis akhir tahun 90-an, ekonomi kita hancur, krisis kita. Krisis yang baru lalu ekonomi kita tidak hancur, meskipun dampaknya juga kita rasakan. Dari perbandingan negara-negara lain ketika dunia mengalami krisis ekonomi besar di tahun 2008-2009, ekonomi kita dianggap mampu mengurangi dampak dan tetap tumbuh positif. Hampir semua negara tumbuh negatif, termasuk negara-negara Asia, apalagi Eropa, Amerika, dan negara-negara industri yang lain. Hanya Tiongkok, India, dan Indonesia yang tetap tumbuh positif, yang relatif selamat. Oleh karena itu, itu modal, jangan disia-siakan, ternyata kita bisa menyelamatkan perekonomian kita. Pertama.

 

Yang kedua, di samping itu potensi ekonomi kita besar dan belum semua dibangun, belum semua didayagunakan dengan baik, sumber daya alam, sumber daya manusianya, pasar dalam negeri juga besar. Ingat, 237 juta, daya belinya makin naik, itu berarti pasar. Kalau negara lain bingung menjual produknya. Singapore penduduknya berapa? Malaysia berapa? Hongkong berapa? Korea Selatan berapa? Taiwan berapa? Indonesia, kita punya pasar. Artinya, kalau suatu saat kita kembangkan daya belinya makin tinggi, maka pasar kita sungguh merupakan pasar yang kuat. Itu alasan kedua mengapa tidak boleh kita sia-siakan momentum sekarang ini.

 

Nah, yang ketiga, kita tahu, kita masih memiliki sejumlah kelemahan, sejumlah masalah, di sana-sini, di pusat, di daerah, di berbagai sektor. Saya yakin, itu semua masih bisa kita atasi dan bisa kita perbaiki. Nah, manakala itu bisa kita atasi dan kita perbaiki, maka tentu ruang untuk tumbuh masih ada.

 

Saya ingin menggambarkan ini bahwa ekonomi kita masih sangat bisa kita bikin tumbuh lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang. Nah, apa kuncinya? Faktornya banyak, jelas. Apa kunci untuk menuju sukses di dalam pembangunan ekonomi dan industri itu?

 

Saya ingin menyampaikan dua hal dalam acara yang penting ini. Dan tentunya untuk kita laksanakan. Bukan untuk diingat, untuk kita laksanakan di tahun-tahun mendatang. Dua faktor, dua kunci. Pertama, kembali kita memerlukan investasi besar-besaran. Itu daerahnya Pak Cornelis, Kalimantan Barat, daerahnya Pak Agusrin, Bengkulu, daerahnya Pak Awang Farouk di Kalimantan Timur, kalau tidak berjalan berbagai investasi besar-besaran, ya tidak akan tumbuh baik. Perlu investasi, harus ada industri, pertanian, apapun.

 

Investornya diharapkan dari dalam negeri, karena selalu kurang, bersama-sama dengan mitra kita dari luar negeri. Boleh saja, yang penting membawa bergeraknya ekonomi daerah, membawa manfaat yang nyata bagi bangsa Indonesia. Investasi, tidak boleh sekedar investasi. Mari kita cek tiap tahun berapa tambahnya investasi.

 

Saya mendapatkan laporan dari Kepala BKPM, alhamdulillah kita mencapai 200 triliun investasi tahun ini, nasional, tahun lalu itu, kalau tidak salah tadi, jumlahnya masih sekitar 100 sekian triliun. Bagus. Mari kita bikin tahun depannya lagi lebih tinggi lagi, lebih tinggi lagi, dan merata dalam arti di provinsi-provinsi di Indonesia. Investasi.

 

Kemudian yang kedua adalah, ya kembali kepada entrepreneurship dan inovasi. Mengapa? Begini, rahasianya begini Saudara. Kita punya sumber daya, lahan kita, pertanian kita, perikanan kita, perindustrian kita, pasar kita, manusia kita, banyak sekali, kalau tidak kita lakukan inovasi, entrepreneurship, technopreneurship, tidak digerakkan, tidak didorong, tidak ditingkatkan produktivitasnya dan nilai tambahnya, sayang sekali potensi yang besar itu. Manakala betul-betul diinovasikan, dikembangkan didorong dengan banyak sekali ide, kreasi, gagasan, maka produksinya makin besar, nilai tambahnya makin tinggi, dan produktivitasnya juga meningkat.

 

Jadi, sayang sekali nanti, 5 tahun lagi, 5 tahun lagi, 5 tahun lagi, negara kita ini kalau tidak digerakkan betul semua kreativitas, inovasi, dan entrepreneurship, technopreneurship, agar semuanya bergerak di semua lini di seluruh wilayah di Indonesia.

 

Saudara-saudara,

 

Insya Allah kalau semua kita jalankan, negeri kita yang luas ini, yang sumber daya alamnya tidak sedikit, sumber daya manusianya juga, bangsa pejuang, gigih, tidak mudah menyerah, kalau semua betul-betul kita lakukan, maka Indonesia akan menjadi kawasan besar, sebuah ekonomi yang dinamis yang terus tumbuh dengan baik.

 

Dengan penjelasan saya ini, Saudara semua tahu apa makna penting dari acara kita hari ini, mengapa negara dan pemerintah sungguh berterima kasih, sungguh memberikan penghargaan, dan terus mendorong dilakukannya inovasi dan kemudian entrepreneurship dan technopreneurship agar semua potensi yang kita miliki agar berkembang lebih baik lagi.

 

Dengan demikian, saya sekali lagi mengucapkan selamat, terima kasih, dan terimalah penghargaan saya yang setinggi-tingginya kepada semua yang berprestasi, para inovator yang mendapatkan penghargaan tadi.

 

Saudara tahu betapa pentingnya peran dan letak Saudara, para inovator di negeri ini dalam pengembangan ekonomi kita, peningkatan pembangunan kita, yang insya Allah makin ke depan, akan tumbuh makin baik.

 

Demikianlah yang saya sampaikan dan, sekali lagi, marilah bersama-sama meningkatkan kebersamaan, dan kerja keras kita untuk membangun negeri kita menjadi negeri yang makin maju, makin sejahtera, makin adil, dan makin aman dan damai demi anak dan cucu kita semua.

 

Sekian,

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.