Sambutan Presiden RI THE 4TH INDONESIA EBTKE-CONEX dan THE 3RD INDONESIA ...Jakarta, 19 Agustus 2015

 
bagikan berita ke :

Rabu, 19 Agustus 2015
Di baca 1276 kali

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

THE 4TH INDONESIA EBTKE-CONEX DAN THE 3RD INDONESIA INTERNATIONAL GEOTHERMAL CONVENTION AND EXHIBITION

JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA

19 AGUSTUS 2015

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

 

Yang saya hormati Menteri ESDM serta Menteri Kabinet Kerja yang hadir,

Yang Mulia Duta Besar Negara-negara Sahabat yang hadir,

Yang saya hormati Pimpinan Lembaga Negara dan Komisi DPR RI yang hadir,

Yang saya hormati Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi,

Hadirin dan Tamu Undangan yang berbahagia,

 

Pertama-tama, saya ingin titip dulu kepada Menteri ESDM dan Dirut PLN. Kalau izin sudah diberikan kepada investor, izin sudah diberikan, agar prosesnya diikuti terus. Dilaksanakan tidak yang sudah diberikan tadi? Jangan sampai sudah diberi izin, tidak ada proses tindak lanjut. Ini harus dicek prosesnya. Kemudian, Dirut PLN juga sama, kalau PPA-nya sudah ditandatangani, tolong punya checklist, diikuti prosesnya sampai nanti financial closing-nya, sampai nanti pembebasan lahannya, ada progres tidak, ada masalah di lapangan tidak. Kalau ada, misalnya pembebasan lahan, agar dibantu dari PLN. Kalau PLN enggak sanggup, sampaikan ke Menteri. Menteri enggak sanggup, sampaikan ke saya.

 

Tapi yang sampai ke saya itu yang gede-gede aja, jangan yang kecil-kecil sampai ke saya. Yang lahannya besar, perlu pembebasan lahan yang gede, bagian saya, enggak apa-apa. Kadang-kadang memang untuk sebuah investasi harus dilakukan seperti itu. Kalau tidak, enggak akan selesai masalah yang berkaitan dengan investasi kita. Ini masalah pelayanan yang ingin kita berikan kepada investor yang telah berani menginvestasikan modalnya di Indonesia ataupun investor domestik yang sudah berani menginvestasikan modalnya.

 

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,

Saat ini, penggunaan energi fosil masih sangat besar. Data yang diberikan kepada saya dari Pak Menteri, ada 95% dari bauran energi nasional. Ini besar sekali. Oleh sebab itu, ke depan, serius kita ingin memberikan perhatian kepada energi baru terbarukan. Oleh sebab itu, masalah yang berkaitan dengan insentif, masalah yang berkaitan dengan tarif, masalah yang berkaitan dengan perizinan, hal-hal yang berkaitan dengan energi baru dan terbarukan akan kita berikan perhatian khusus, entah dalam kenaikan tarif dan yang lain-lainnya, izin dan yang lain-lainnya.

 

Informasi yang saya terima, kita mempunyai kekuatan, mempunyai potensi panas bumi saja bisa mencapai 29 ribu megawatt. Ini kekuatan yang besar, ini potensi yang besar. Oleh sebab itu, kalau perlu, kalau diperlukan, dibuat BUMN khusus untuk ini. Kalau diperlukan, untuk geotermal, BUMN khusus untuk mengurusi ini. Kita, dari Sumatera, Jawa, sampai ke timur, sampai ke Papua, kita mempunyai potensi yang sangat besar. Oleh sebab itu, perhatian khusus ke bidang ini harus betul-betul kita berikan.

 

Meskipun kita tahu sekarang ini harga minyak baru turun, jangan grogi dulu yang berurusan dengan energi nonfosil, karena ke depan, arah kita jelas sekali. Kita ingin masuk ke energi baru dan terbarukan, dan kita harus konsisten bahwa kita memang ke depan, kita harus mengarah ke bidang ini, sehingga investasi di bidang energi baru terbarukan terus akan kita dorong, karena kita memiliki potensi yang besar dan potensi yang berlimpah.

 

Kemudian juga masalah green fuel, kita juga ingin agar kita mempunyai perhatian ke sini. Kita mempunyai kekuatan yang besar. Kelapa sawit (CPO) kita, 80% pasar dunia itu dipegang hanya oleh dua negara: Indonesia, Malaysia. Oleh sebab itu, kemarin saya sudah perintahkan kepada Menko juga untuk konsentrasi ke sini.

 

Potensi kelapa sawit kita sekarang ini hanya diekspor mentahan. Saya ingin agar ada refinery, kemudian ada industri pengolahan turunan-turunan dari CPO, sehingga green fuel-nya jadi, vat-nya juga masuk ke turunan-turunan yang ada, sehingga yang kita ekspor mestinya sudah berbentuk barang-barang jadi atau setengah jadi, bukan dalam bentuk raw material, karena petani kita, petani sawit kita juga, 40% dari petani-petani sawit kita juga memerlukan ini. Harganya juga tidak terombang-ambingkan oleh pasar dunia.

 

Ini kesempatan. Silakan yang ingin masuk ke bidang ini. Saya kira ada sebuah peluang yang besar, yang bisa kita masuki. Investor kalau melihat opportunity seperti itu, saya kira ini adalah sebuah peluang yang sangat besar.

 

Akhirnya, saya berharap agar program-program pengembangan energi baru-terbarukan dapat semuanya berjalan, dan segera berjalan. Rakyat di seluruh pelosok tanah air juga sudah menunggu, baik yang berupa energi angin, ombak, geomassa, geotermal, semuanya karena rakyat di seluruh pelosok tanah air Indonesia menunggu, mereka membutuhkan listrik yang terjangkau. Rakyat di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan kita juga menginginkan agar lampu-lampu di rumah mereka juga bisa bersinar terang benderang. Marilah kita bersama mewujudkan kehendak rakyat itu.

 

Dengan mengucap, Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini Pameran dan Konvensi Energi Baru dan Terbarukan dan Geotermal, saya nyatakan resmi dibuka dan dimulai.

 

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.

 

 

*****

 

 

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden