Satukan Kekuatan Dunia untuk Perdamaian, Wapres Minta NU Jalin Kerja Sama dengan Lembaga Internasional

 
bagikan berita ke :

Senin, 06 Februari 2023
Di baca 1033 kali

Nahdlatul Ulama (NU), sebagai salah satu organisasi massa Islam terbesar di Indonesia memiliki anggota yang tersebar di seluruh dunia. Dengan jejaring yang luas tersebut, maka NU memiliki posisi strategis dalam mengharumkan nama Indonesia di berbagai bidang, salah satunya dalam bidang perdamaian. Oleh karena itu, para nahdliyin (warga NU), harus berperan aktif dalam menjalin kerja sama yang baik dengan lembaga-lembaga perdamaian internasional, agar terus tercipta perdamaian dunia.

 

“Oleh karena itu, kita ingin nanti NU berkomunikasi dengan semua lembaga di dunia, terutama lembaga Islam yang ada di Mesir, Mekkah, Abu Dhabi [Forum for Peace] untuk perdamaian. Kelihatannya memang semua berpikir ingin membangun perdamaian di dunia. Nah, keinginan-keinginan yang sudah banyak tumbuh di berbagai negara ini akan kita coba kemas menjadi satu kekuatan bersama dunia,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam wawancara dengan Tim Harian Kompas di Jakarta, Senin (06/02/2023).

 

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, pengalaman Indonesia dalam menjaga perdamaian melalui toleransi telah diakui oleh dunia. Beberapa diantaranya, jelas Wapres, adalah dengan pemberian penghargaan oleh Abu Dhabi Forum for Peace (ADFP) pada November 2022 lalu dan adanya keinginan dari negara asing untuk belajar dari Indonesia tentang pengamalan toleransi di masyarakat.

 

“Jadi beberapa lembaga di dunia salah satunya itu Majelis Hukama Al-Muslimin yang berpusat di Abu Dhabi pernah mengirim utusannya kesini, menemui saya datang kesini dan dia mengatakan bahwa Kami datang ke Indonesia ini bukan untuk mengajari orang Indonesia tetapi belajar dari orang Indonesia, bagaimana Indonesia itu mampu membangun kehidupan yang toleran,” papar Wapres.

 

“Karena menurut mereka Indonesia adalah negara yang paling toleran di dunia. Nah, dakwah yang seperti ini dijadikan model oleh mereka, di Majelis Hukama itu kumpulan orang-orang pintar di dunia. Jadi, mereka ingin mencontoh model yang ada di Indonesia. Artinya model yang kita pakai dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara dan cara berpikir Islam yang dibawa oleh NU ini menjadi model yang sekarang ingin dijadikan model di dunia oleh banyak lembaga,” tambahnya.

 

Menutup keterangannya, Wapres pun mengimbau, selain dari skala besar, NU harus terus berperan aktif memupuk perdamaian hingga skala kecil di masyarakat. Hal tersebut, lanjutnya, dapat dilakukan dengan jalinan komunikasi yang baik melalui forum-forum kerukunan antarumat beragama.

 

“Baru-baru ini [ada peristiwa] orang bakar Al-Qur’an, disini tidak ada orang-orang bakar Al-Qur’an atau orang Islam membakar Injil juga tidak. Artinya hal-hal semacam itu di Indonesia relatif bisa diredam, suasana damai itu bisa terwujud. Sebenarnya saya bilang, karena kita sudah membentuk forum kerukunan umat beragama. Fungsinya itu mencegah terjadinya konflik dan menyelesaikan kalau sudah terjadi konflik, jadi meminimalisir terjadinya konflik itu. Maka itu di daerah, di provinsi-provinsi sudah ada forumnya,” pungkas Wapres.

 

Hadir mendampingi Wapres dalam wawancara ini, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. (NN/AS, BPMI – Setwapres)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
2           2           0           0           0