SBY dan Badawi Resmikan EPG - Perlu Ada Komitmen untuk Makin Mengukuhkan Hubungan RI-Malaysia

 
bagikan berita ke :

Selasa, 08 Juli 2008
Di baca 940 kali


EPG bertugas mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan mencarikan solusi terbaik untuk makin mengukuhkan hubungan erat kedua negara serumpun ini di masa mendatang. Hasil kerja EPG akan menjadi rekomendasi bagi pemimpin negara masing-masing untuk membuat kebijakan selanjutnya.

Masing-masing negara memiliki tujuh anggota EPG. Dari Indonesia, EPG dipimpin Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden. Anggotanya adalah Ali Alatas (anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan mantan Menlu), Quraisy Shihab (mantan Menteri Agama), Des Alwi Abubakar (sejarawan dan manta diplomat), Musni Umar (dosen UI), Pudentia Maria Purenti Sri Suniarti (dosen UI), dan Wahyuni Bahar (KADIN). Sementara anggota EGP Malaysia dipimpin oleh mantan Wakil PM Dato` Tun Musa Hitam.

Dalam acara peluncuran EPG, PM Malaysia Abdullah Badwai menjelaskan, hubungan Malayisa-Indonesia selama ini erat. Melalui EPG diharapkan akan makin mengukuhkan hubungan tersebut.

Sementara Presiden SBY mengatakan, hubungan kedua negara bukan semata hubungan negara tetangga, melainkan sebagai hubungan antarsaudara dekat. Dalam hubungan tersebut, ada kerjasama baik, ada pula masalah-masalah yang muncul. "Oleh karena itu perlu ada komitmen untuk meningkatkan hubungan tersebut, juga mengatasi persoalan-persoalan yang muncul," kata Presiden SBY.

Presiden berharap kedua EPG sesering mungkin mengadakan pertemuan untuk menyatukan hati dan pikiran. "Saya berharap EPG juga mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul dalam hubungan kedua negara untuk dicarikan solusinya," SBY menambahkan.

Mendampingi Presiden dalam pertemuan bilateral dan peluncuran EPG ini, antara lain, Menlu Hassan Wirajuda, Mendag Mari E.Pangesu, Menteri Lingkungan Hidup Rahmat Witoelar, Seskab Sudi Silalahi, Dubes RI di Malaysia Da`i Bachtiar, Kepala BKPM M. Luthfi, dan Ketua Umum KADIN MS. Hidayat.




Sumber :

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/07/07/3252.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0