Terima Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang, Kemensetneg Ajak Semarakkan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI
Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia merupakan momen yang penuh makna, memancarkan kegembiraan bagi seluruh masyarakat dan mengingatkan kita akan kemerdekaan bangsa. Pada tahun 2024, pemerintah berencana mengadakan Upacara dan Perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia dengan konsep yang inovatif. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo, acara tersebut akan digelar di Ibu Kota Nusantara dan Jakarta. Pembangunan dan persiapan terus dilakukan untuk memastikan kesuksesan acara ini, dan dukungan dan kolaborasi dari semua pihak sangat penting untuk menyukseskan penyelenggaraan HUT ke-79 Republik Indonesia di Nusantara.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap inisiatif pemerintah, Kementerian Sekretariat Negara RI menerima kunjungan dari Mahasiswa dan Dosen Program Studi Hukum, Universitas Muhammadiyah Palembang. Kegiatan yang berlangsung di Aula, Gedung Sayap Timur Kemensetneg, pada Selasa (6/8), bertujuan untuk memberikan wawasan tentang peran generasi muda dalam menyongsong Indonesia Maju 2045.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto. Dalam sambutannya, Eddy menyampaikan bahwa salah satu cita-cita untuk mencapai Indonesia Maju 2045 adalah dengan mempercepat transformasi bonus demografi melalui investasi pada sumber daya manusia sebagai pilar utama.
Eddy menekankan dalam sambutannya bahwa salah satu tujuan utama menuju Indonesia Maju 2045 adalah dengan mempercepat transformasi untuk merealisasikan bonus demografi. Eddy juga menegaskan pentingnya generasi muda untuk terus berinovasi, mengasah kemampuan berpikir kritis, kreativitas, serta memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan sebagai bagian dari pengembangan diri.
“Inovasi, kreativitas, dan adaptasi harus selalu ditingkatkan. Dengan begitu, kalian bisa terus meningkatkan kemampuan diri untuk bersaing di masa depan,” ujar Eddy.
Dalam kesempatan tersebut, Eddy juga menyampaikan pesan tambahan bahwa pada tahun 2024, pemerintah akan menyelenggarakan Upacara dan Perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia dengan tema besar “Nusantara Baru Indonesia Maju”. Ini adalah momen yang istimewa karena rangkaian bulan kemerdekaan 2024 dilaksanakan di Ibu Kota Nusantara, dan juga Jakarta, yang juga sekaligus menjadi momentum transisi perpindahan pemerintahan.
“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh rekan-rekan mahasiswa untuk ikut agenda besar pemerintah saat ini, yakni rangkaian peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, yang puncaknya pada tanggal 17 Agustus 2024 dilaksanakan di dua lokasi, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Jakarta,” pinta Eddy.
Dosen pembimbing lapangan PKL Universitas Muhammadiyah Palembang, Dr. H. Darmadi Djufri, SH., MH., mengucapkan terima kasih kepada Kemensetneg atas sambutan yang baik dan hangat. Darmadi juga menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, para siswa dapat memahami secara langsung peran dan tanggung jawab pemerintah serta bagaimana mereka bisa berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Faisal Fahmi memperkenalkan dan menjelaskan peran penting Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dalam mendukung tugas-tuga Presiden dan Wakil Presiden. Lebih lanjut Faisal menekankan bahwa Kemensetneg menyelenggarakan dukungan teknis dan administrasi serta analisis urusan pemerintahan di bidang kesekretariatan negara untuk membantu Presiden dan Wakil Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara sesuai dengan fungsi Kemensetneg yang meliputi kerumahtanggan, keprotokolan, pers dan media, kebijakan penyelenggaraan kekuasaan tertinggi Presiden atas TNI dan lain sebagainya.
Faisal menekankan bahwa Presiden dan Wakil Presiden juga harus mendengar aspirasi publik, yang kemudian dikenal "meaningful participation". Hal ini berarti bahwa publik memiliki hak untuk didengar, menyampaikan pendapat, serta mendapatkan jawaban atas tanggapan yang mereka sampaikan kepada pemerintah. Hal ini menegaskan pentingnya partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan, sehingga memastikan bahwa suara masyarakat benar-benar dipertimbangkan dan direspon dengan baik oleh para pemimpin negara.
Faisal juga mengajak mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang untuk berdiskusi mengenai Undang-Undang Cipta Kerja, yang dalam perkembangannya memiliki dinamika yang cukup tinggi. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai implikasi undang-undang tersebut dan bagaimana kebijakan ini mempengaruhi berbagai sektor.
"Undang-undang Cipta Kerja ini menyederhanakan kurang lebih 79 Undang-undang dan 1.203 pasal yang terdiri dari multi sektor sebagai upaya pemerintah untuk mentransformasi birokrasi dan membentuk habituasi penyelenggara negara dalam tata cara pelayanan public” tegas Faisal.
Ia menambahkan bahwa dengan adanya Undang-undang Cipta Kerja ini, diharapkan akan tercipta iklim investasi yang lebih kondusif dan efisien, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, hal inilah yang akan menjadi salah satu modal kita untuk mewujudkan Indonesia Maju 2045.
Ruang lingkup UU Cipta Kerja ini meliputi peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha; ketenagakerjaan; kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM; kemudahan berusaha; dukungan riset dan inovasi; pengadaan tanah; kawasan ekonomi; investasi pemerintah pusat dan percepatan proyek strategis nasional; pelaksanaan administrasi pemerintahan; dan pengenaan sanksi
Kunjungan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi, di mana peserta diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan klarifikasi lebih mendalam mengenai topik yang telah dibahas. Setelah itu, acara ditutup dengan sesi foto bersama, yang dihadiri oleh seluruh peserta, sebagai momen untuk mengabadikan kenangan dan mempererat hubungan antara semua pihak yang terlibat. (VON - Humas Kemensetneg)