Transit di Abu Dhabi, Presiden akan Hadiri KTT Perubahan Iklim (UNFCCC COP 21) di Paris

 
bagikan berita ke :

Minggu, 29 November 2015
Di baca 569 kali

Sebagaimana dilansir dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, setelah menempuh perjalanan selama 8 jam 20 menit dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Presiden dan rombongan singgah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk transit selama 2 jam guna pengisian bahan bakar Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sebelum melanjutkan perjalanan menuju Paris, Perancis.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo tiba di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab pukul 15.00 Waktu Setempat (WS)  setelah menempuh perjalanan selama 8 jam 20 menit dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu 29 November 2015. Presiden dan rombongan singgah di Abu Dhabi untuk transit selama 2 jam guna pengisian bahan bakar Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 sebelum melanjutkan perjalanan menuju Paris, Perancis.
Di Abu Dhabi, Presiden dan Ibu Negara disambut oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Abu Dhabi Hendra Iskandar dan Ibu Indrasti Iskandar.


UNFCCC COP 21 atau KTT Perubahan Iklim


Kunjungan Presiden ke Paris adalah dalam rangka menghadiri United Nations Framework Convention on Climate Change Conference of Parties (UNFCCC COP) 21 atau KTT Perubahan Iklim yang dikenal juga sebagai Paris Climate Conference pada hari Senin, 30 November 2015.


Kehadiran Presiden Joko Widodo dan 135 kepala negara dan pemerintahan lainnya di Paris adalah untuk memberikan dorongan bagi proses perundingan perubahan iklim, sehingga bisa tercapai kesepakatan baru yang bersifat mengikat dan jangka panjang untuk penanganan perubahan iklim. Presiden berharap dalam forum COP 21 juga bisa diputuskan mengenai detail dari kesepakatan  baru itu, sehingga bisa langsung 'nendang'.‎


Pesan utama yang akan disampaikan  Presiden dalam forum COP 21 adalah dukungan penuh Indonesia bagi keberhasilan COP21, sekaligus dukungan moral pada Perancis ditengah aksi terorisme yang melanda Perancis belum lama ini. "Kita memberikan dukungan politik, sama seperti konferensi sebelumnya, komitmen, karena kita berada pada posisi yang tepat 17 ribu pulau, kalau terjadi kenaikan permukaan air laut," kata Presiden di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu 29 November 2015.


Dalam forum tersebut, Presiden ingin menyampaikan kontribusi Indonesia dalam isu perubahan iklim, terutama dalam mendorong terealisasinya secara penuh prinsip common but differentiated responsibility. Hal ini penting agar negara berkembang dapat berkontribusi lebih besar dalam isu perubahan iklim.


Disamping akan mendorong adanya dukungan pendanaan kerja sama teknologi dan peningkatan kapasitas dalam pengendalian perubahan iklim, Presiden juga ingin menyampaikan komitmen Indonesia ke depan dalam pengurangan emisi yaitu penurunan emisi 29%  di tahun 2030 dan 41% dengan kerja sama internasional.‎


Presiden ingin menyampaikan dalam forum COP 21  langkah-langkah konkrit Indonesia dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, terutama perbaikan tata kelola lahan gambut. "Nanti akan kita sampaikan masalah secara konkrit apa yang kita kerjakan termasuk restorasi gambut, review ijin lama dan moratorium dengan jangka waktu yang tertentu," ujar Presiden.‎


Di arena pertemuan COP 21, Presiden juga direncanakan mengunjungi Pavilliun Indonesia yang mengusung tema "Solution to Climate Change".‎


Selain itu, di sela-sela pelaksanaan rangkaian Forum COP 21 nanti, Presiden direncanakan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan kepala negara dan pemerintahan: Belanda, Norwegia, India dan Afrika Selatan. Pertemuan Leaders UNFCCC COP 21 di Paris, Perancis berlangsung dari tanggal 30 November 2015 sampai 1 Desember 2015.  (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0