Wapres: Negara-negara Kaya Tak Adil

 
bagikan berita ke :

Kamis, 17 April 2008
Di baca 1396 kali


Hal itu dilontarkan Wapres Kalla saat memberikan pengarahan pada acara pembukaan Semiloka Mahasiswa dan Kongres Ke-7 Forum Mahasiswa Syariah Se-Indonesia (Formasi) di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (16/4).

Hadir dalam acara itu, antara lain, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Komaruddin Hidayat serta sekitar seratus mahasiswa dan sejumlah dosen.

”Kekayaan itu, menurut hukum Islam, adalah titipan Allah SWT. Lihatlah sekarang ini. Negara mana yang paling terkaya? Hampir semua negara-negara terkaya itu adalah negara Islam. Apakah itu Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Emirat Arab, dan lainnya. Begitu besar kekayaannya. Akan tetapi, siapa negara yang paling miskin? Negara-negara Islam juga, seperti Banglades, Somalia, dan lain-lain,” ujar Wapres.

”Dalam hukum Islam, seperti zakat, infak, dan sadaqah, itu adalah penyaluran kekayaan yang seharusnya dari negara kaya ke negara miskin. Tetapi, apa yang terjadi sekarang? Justru yang terjadi adalah penyaluran kekayaan dari negara miskin ke negara kaya,” ucap Wapres.

Kekayaan hanya titipan

Lebih jauh, Wapres menyatakan, negara-negara yang kaya karena minyak mentah yang dihasilkannya sekarang ini menangguk rezeki besar.

”Sekarang ini minyak mentah dijual 110 dollar AS per barrel. Negara-negara Islam yang miskin dan membutuhkan energi terpaksa harus membayarnya juga 110 dollar AS per barrel sehingga negaranya menyubsidi sangat besar, seperti kita yang bisa menyubsidi sangat besar,” tutur Wapres.

”Namun, mereka (negara-negara Timur Tengah) menikmatinya dengan bermacam-macam kekayaan untuk rumah yang dibangun seperti istana dan kota yang sangat indah. Mereka memaknai ini dengan tiga hal, yaitu membeli senjata untuk berperang di antara mereka dan juga untuk kemewahan yang juga sangat luar biasa. Jadi, kita jangan melihat bahwa mereka telah melaksanakan syariat Islam seutuhnya,” ujar Wapres Kalla.

Sulit ditegakkan

Dengan dasar bahwa harta kekayaan itu adalah titipan Allah SWT, ucap Wapres, dunia Islam sekarang ini menerapkan filosofi yang terbalik daripada sebuah sistem keadilan secara Islam.

”Jadi, keadilan itu masih sangat sulit ditegakkan. Jika berpegang teguh pada syariah, seharusnya ada transfer dana dari kegiatan ekonomi negara-negara kaya itu kepada negara-negara miskin,” ujar Wapres Kalla.
 
 
 
 
 
Sumber:
http://www.kompas.com/kompascetak/read.php?cnt=.xml.2008.04.17.00580856&channel=2&mn=154&idx=154

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0