Bantu Pemerintah Fiji Memperkuat Pengarusutamaan Gender, Pemerintah Indonesia Selenggarakan Workshop  

 
bagikan berita ke :

Selasa, 28 Agustus 2018
Di baca 1426 kali

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) bekerja sama dengan United States Agency for International Development (USAID) Indonesia menyelenggarakan “Strengthening Gender Mainstreaming For Fiji Phase II: Workshop For Institutionalization Strengthening For Ministry of Women, Child and Poverty Alleviation of The Republic of Fiji”, yang dibuka kemarin malam di Surabaya, Senin (27/8). Program ini merupakan kegiatan tindak lanjut dari Training of Trainers yang diadakan di Yogyakarta, bulan November tahun 2017 lalu.

Kepala Biro Kerja sama Teknik Luar Negeri, Nanik Purwanti dalam sambutan tertulisnya mengatakan, bahwa kegiatan yang diikuti oleh 9 peserta asal Republik Fiji tersebut merupakan upaya untuk memaksimalkan kerja sama kedua Negara yang tertuang dalam Memorandum of Understanding antara KPP-PA Indonesia dengan Kementerian Perempuan, Anak-Anak dan Pengentasan Kemiskinan (KPAPK) Republik Fiji yang ditandatangani pada 18 Desember 2013.

Program ini merupakan bagian dari komitmen yang diimplementasikan dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular, yang dikoordinasikan oleh Kemensetneg sebagai National Focal Point bekerja sama dengan KPP-PA dan USAID Indonesia.   

“Apresiasi kami tujukan kepada USAID Indonesia atas dukungan dan kontribusinya yang terus berupaya memperkuat kegiatan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular di Indonesia, khususnya di bidang kesetaraan gender, pengarusutamaan gender, hak perempuan, dan perlindungan anak,” ujar Nanik.

Tujuan utama dari program ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang perencanaan dan penganggaran responsif gender yang telah dilakukan pemerintah Indonesia baik di tingkat pusat dan daerah. 

Pada kesempatan kali ini, Surabaya dipilih bukan hanya karena selain kota ini dikenal sebagai Kota Pahlawan, namun juga karena Surabaya sebagai Ibu kota Jawa Timur dikelilingi oleh banyak Gender Champion dan telah menerapkan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) dengan sangat baik. “Para peserta akan berkesempatan mengunjungi Kabupaten Jombang untuk mempelajari pelaksanaan perencanaan dan penganggaran responsif gender melalui diskusi interaktif dengan pemangku kepentingan terkait serta kunjungan lapangan ke beberapa lokasi yang dinilai responsif gender,” ujar Nanik.

Melalui workshop ini, para peserta diharapkan dapat menghasilkan advocacy material dalam hal penerapan PPRG di Fiji. Salah satu output dari kegiatan ini adalah pengkondisian para peserta untuk menjadi agen penguatan pengarusutamaan gender di negaranya dengan mengadopsi komponen PPRG ke dalam sistem perencanaan dan penganggaran Pemerintah Fiji dan dapat menjadi pedoman komprehensif bagi KPAPK Republik Fiji sebagai National Gender Machinery untuk instansi pemerintah dan juga mitra pembangunan lainnya, seperti Organisasi Masyarakat Sipil atau Akademisi di Fiji.

Workshop ini dapat menjadi arena untuk menyampaikan pesan bahwa reponsif gender tidak hanya untuk pria atau wanita, ini adalah tentang melihat tantangan di depan dengan pandangan yang sama, meciptakan peluang yang sama, kesempatan yang sama, pria dan wanita bekerja sama saling menghargai dan menghormati satu sama lain,” tambahnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Siti Nurahmi dan  First Secretary of Fiji Embassy to Indonesia, Pauliasi Tokayasa. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi melalui pemukulan gong oleh Kepala Biro Perencanaan dan Data KPP-PA, Indra Gunawan yang akan diselenggarakan mulai 27 Agustus s.d. 5 September 2018. (ABS-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           3           0           0           0