DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERESMIAN LULU HYPERMARKET
CAKUNG, JAKARTA
31 MEI 2016
Wartawan:
Pak, soal impor daging dan bawang, bagaimana?
Presiden Jokowi:
Yang pertama masalah bawang. Kita melakukan impor bawang itu untuk mencukupi bibit yang nanti kurang lebih sebulan-dua bulan lagi dibutuhkan oleh petani.
Kita lihat waktu di Brebes, harga bibitnya itu 42 sampai 43 ribu. Padahal, kalau bibitnya itu bisa kita ambil dari luar, itu harganya hanya 20 sampai 25. Kira-kira itu.
Wartawan:
Kalau daging, Pak?
Presiden Jokowi:
Jadi impor untuk bawang merah itu titik beratnya ada di bibit bawang sehingga sekarang petani yang menyimpan bawang untuk nanti bibit bisa dikeluarkan untuk suplai ke pasar. Sebetulnya kan hanya supply dan demand ya. Itu satu.
Yang kedua, masalah daging. Daging ini masih proses pengiriman dalam kapal. Tidak bisa saya sebutkan. Ada yang dari Australia, ada yang dari tempat lain ya sehingga kita harapkan nanti pada minggu pertama puasa, minggu pertama Romadhon itu sudah sampai di sini dan bisa didistribusikan.
Wartawan:
Selain Australia, India juga, Pak?
Presiden Jokowi:
Saya enggak bisa sebut negara selain Australia.
Wartawan:
Tapi komposisinya berapa persen, Pak?
Presiden Jokowi:
Itu teknis. Nanti tanya ke menteri ya. Tapi yang jelas, kita mengharapkan agar harga-harga bisa turun.
Jadi yang kita harapkan turun: satu, bawang. Ini sudah turun, bawang merah.
Yang kedua, nantinya kita harapkan turun juga gula, turun.
Yang ketiga, daging.
Yang keempat, beras.
Saya tugaskan, empat ini bisa turun.
Wartawan:
Apa lagi, Pak?
Presiden Jokowi:
Udah ini aja, empat ini, empat ini.
Wartawan:
Impor-impor itu hanya sementara atau bagaimana, Pak?
Presiden Jokowi:
Saya kira menteri itu berhitung supply dan demand. Kalau demand-nya banyak, supply-nya enggak ada, ya mesti harus ditutup dari impor. Kalau tidak, justru sapi-sapi lokal itu bisa habis disembelih, termasuk cadangannya dan indukannya juga disembelih.
Wartawan:
Apakah pemerintah mendapatkan data bahwa ada pedagang-pedagang yang memainkan harga daging sapi, Pak?
Presiden Jokowi:
Kita tidak usah berbicara soal itulah. Yang paling penting, supply dan demand ini diatur agar harga pada posisi yang baik untuk konsumen, untuk rakyat, untuk masyarakat.
Wartawan:
Harga daging sapi menjadi 80 ribu bisa, Pak?
Presiden Jokowi:
Nanti dilihat pada minggu kedua. Kan barangnya baru datang pada minggu pertama, iya kan? Nanti dilihat.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden