Doorstop Presiden RI - Peresmian Pabrik V PT Pupuk Kaltim..., Bontang, 19 November 2015
DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERESMIAN PABRIK V PT PUPUK KALIMATAN TIMUR
DAN PABRIK ASAM FOSFAT II PT PETROKIMIA GRESIK
BONTANG, KALIMANTAN TIMUR
19 NOVEMBER 2015
Â
Â
Â
Wartawan:
Pak, para perusahaan pupuk itu kan, gimana itu yang di Aceh kayak gimana? Bapak kan tadi mencontohkan.
Â
Presiden:
Semuanya, semuanya begini, dalam membangun industri apa pun, itu harus dihitung, energinya dari mana, dari gas, dengan siapa yang misalnya yang ketergantungan pada gas, seperti yang di Aceh, di Lhokseumawe tergantung gas. Begitu gasnya enggak ada, langsung tutup. Ini yang enggak boleh. Di sini, oleh sebab itu, saya tadi tanya, “Kalau gasnya enggak ada, seperti apa?†“Oh bisa, Pak, dengan batu bara.†Oke, berarti aman karena kanan-kiri hutan, adalah gudangnya batu bara.
Â
Tetapi ada problem lagi. Gasnya, untuk kompetisi dengan negara lain, gasnya murah ndak? Ternyata gasnya lebih mahal dengan negara lain. Nah ini yang dicarikan solusinya lagi. Saya kira kunci-kunci seperti itu yang harus kita ketahui, sehingga setiap keputusan itu memberikan efisiensi pada BUMN-BUMN kita.
Â
Tetapi juga ini harus menjadi sebuah kawasan industri petrochemical yang terintegrasi. Tidak hanya pupuk saja, turunannya kayak tadi untuk nitrat, yang untuk bahan peledak misalnya. Nanti ada lagi turunan yang lain. Memang harus dikerjakan semuanya, tidak setengah-setengah, sehingga semakin efisien.
Â
Â
Wartawan:
Pak, kalau step-step menuju ke penggunaan pupuk organik, gimana nih, Pak, step-step menuju penggunaan pupuk organik?
Â
Presiden:
Menteri Pertanian sudah saya perintahkan untuk disendirikan wilayahnya: mana yang organik, mana yang tidak. Yang organik karena nanti organik arahnya ke depan adalah ekspor. Ya ini memang sudah di-split. Nanti tanya ke Menteri Pertanian, lokasinya di mana, di mana, di mana.
Â
Wartawan:
Melihat perkembangan Kaltim, bagaimana, Pak, melihat perkembangan Kaltim dengan adanya Pabrik V ini, Pak?
Â
Presiden:
Ya Kaltim, karena kekuatan untuk energinya ada, batu bara ada, di sini gas juga masih, bisa disuplai, saya kira industri-industri besar, industri-industri berat saya kira harus masuk ke sini. Tadi malam saya sudah sampaikan ke gubernur, wakil gubernur juga, agar disiapkan lahan-lahan paling tidak, minimal 2 ribu untuk nanti Bappenas merencanakan untuk mendorong kawasan-kawasan industri berat seperti ini.
Â
Wartawan:
Pak, penyaluran pupuk 2016 gimana, penyaluran pupuk biar enggak salah sasaran?
Â
Presiden:
Nanti tanya ke dirut.
Â
Wartawan:
Pak, soal pencatutan nama Bapak di MKD, Pak, pencatutan nama Bapak kasus Freeport sekarang masih berproses di MKD. Apakah Bapak akan melaporkan, Pak?
Â
Presiden:
Kita harus menghormati proses di MKD. Semuanya harus menghormati proses di MKD.
Â
Wartawan:
Kalau lambat, Pak, apakah Bapak akan melapor ke polisi gitu, Pak?
Â
Presiden:
Semua harus menghormati proses di MKD.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden