KTT ke-43 ASEAN Tahun 2023 yang digelar pada 5 sampai dengan 7 September 2023 merupakan ajang memperkenalkan budaya dan produk dalam negeri khas Indonesia ke negara-negara yang hadir pada perhelatan ini. Produk dalam negeri khas Indonesia diperkenalkan dalam bentuk bingkisan suvenir serta busana yang dipakai untuk para kepala negara yang hadir.
“Kita menyiapkan suvenir berupa stationery kit seperti tas, bolpoin, buku catatan (notes book) dan lain lain, semua bahannya kita buat dari produk dalam negeri, seperti tas bahannya kulit dan batik, kemudian bolpoinnya perak,” ujar Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama saat dijumpai di Jakarta Convention Center.
Tidak hanya stationery kit, Setya Utama juga menjelaskan bahwa para VVIP yang hadir juga mendapatkan patung perak dan sebuah lukisan sebagai cenderamata. “Untuk Gala Dinner, kita menyiapkan suvenir patung berbahan perak yang akan diberikan kepada tamu yang hadir, dan untuk VVIP kita memberikan sebuah lukisan dan juga tea set dari perak, dan itu semua produk dalam negeri,” jelas Setya Utama.
Sebagai tuan rumah perhelatan KTT ke-43 ASEAN, Indonesia tidak hanya menyiapkan suvenir, namun juga busana yang dipakai oleh para VVIP. “Saya ingin menyampaikan juga informasi terkait pakaian yang akan digunakan oleh para tamu-tamu kita, untuk VVIP di hari pertama akan menggunakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL), dan di hari kedua kita siapkan batik dengan motif batik Tumpal,” pungkas Setya Utama.
Setya Utama menerangkan makna dari motif batik Tumpal ialah keselarasan dengan alam, dengan harapan dapat menarik perhatian VVIP karena motif batik Tumpal ini dapat ditemui di berbagai motif batik di beberapa daerah di Indonesia. “Kita dapat melihat motif Tumpal ini di beberapa motif batik seperti Batik Cirebon, Jogja, Solo, Pekalongan dan Betawi, kita pilih motif Tumpal ini karena filosofinya yang begitu dalam yaitu keselarasan dengan alam,” terang Setya Utama.
Sedangkan untuk pasangan (spouse) VVIP, Indonesia menyiapkan selendang sutra dari daerah Salatiga, Jawa Tengah. “Untuk spouse, kita siapkan selendang terbuat dari sutra dari daerah Salatiga yang dibuat secara handmade, mereka akan menggunakan baju khas dari negara masing-masing dan menggunakan selendang ini untuk digunakan pada saat dinner nantinya,” tutup Setya Utama. (ART/YLI-Humas Kemensetneg)