Keterangan Pers Presiden Joko Widodo setelah Peresmian Pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri
di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Provinsi DKI Jakarta
Wartawan
Pak, Pak terkait P3DN ini, Pak. Bapak kan bilang, Pak Luhut juga tadi mengatakan bahwa sebaiknya ada reward and punishment. Mekanisme pemberian sanksi dan insentif untuk K/L [kementerian/lembaga] dan institusi seperti apa, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya, tadi kan sudah saya sampaikan. Tunjangan kinerja salah satunya dilihat dari pembelian produk dalam negeri dari kementerian, lembaga, provinsi, kabupaten, kota, BUMN, BUMD, itu. Sanksinya? Nah ini yang baru dirumuskan, nanti Pak Menko Marinves.
Wartawan
Kalau tinggi P3DN-nya 100 persen gitu, Pak, tukinnya atau bagaimana?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Apanya?
Wartawan
Tukin, tunjangan kinerjanya?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tanyakan ke MenPANRB. Ya, teknis itu, tanyakan ke situ.
Wartawan
Siap. Baik.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah.
Wartawan
Pak, tanya lagi dong, Pak. Harga beras sekarang lagi tinggi di pasaran, jadi akhirnya Bulog kan kesulitan untuk menyerap, gitu lho Pak. Seperti apa antisipasi pemerintah, untuk cadangan beras pemerintah?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sekali lagi ya, yang sulit, yang sulit itu menyeimbangkan harga agar harga gabah di petani baik [dan] wajar, harga beras di pedagang baik dan wajar, dan harga beras ke konsumen itu baik dan wajar, yang sulit di situ. Kalau mau menurunkan harga beras, sangat mudah sekali. Impor sebanyak-banyak, grujuk ke pasar, pasti harga turun. Tapi itu tidak kita lakukan, karena kita ingin menjadi keseimbangan itu. Tapi kalau dilihat memang suplainya kurang dan menyebabkan harga tinggi yang permanen, ya pasti impornya akan masuk.
Wartawan
Kalau ini berarti gimana, akan ada tambahan impor?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Enggak, kita lihat. Ini kan masih panen raya. Logikanya, panen raya itu suplainya banyak mestinya harga itu turun, nah ini kok ndak. Nah, ini yang baru kita cari. Ini yang senang petaninya senang, tetapi konsumennya nanti yang pasti akan berteriak. Saya kira, keseimbangan itu yang ingin kita jaga.
Wartawan
Pak, soal impor kan akan distop, Pak? Pak, soal pemeriksaan Menkominfo, Pak Plate, oleh KPK terkait dugaan korupsi?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Satu-satu?
Wartawan
Pemeriksaan Pak Plate di KPK, Pak? Pemeriksaan Menkominfo oleh KPK terkait dugaan korupsi, kalau dari Bapak sendiri bagaimana?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya kita hormati, semua proses hukum kita hormati. Semua proses hukum kita hormati terhadap siapapun.
Wartawan
Larangan baju bekas impor bagaimana, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sudah saya perintahkan untuk cari betul dan sehari-dua hari ini sudah banyak yang ketemu. Itu mengganggu industri tekstil di dalam negeri, sangat mengganggu.
Wartawan
Larang dan sanksi ya, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Jadi, yang namanya impor pakaian bekas, setop.
Wartawan
Sanksinya, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Mengganggu, sangat mengganggu, sangat mengganggu industri dalam negeri kita.
Sumber: https://setkab.go.id/peresmian-pembukaan-business-matching-produk-dalam-negeri-di-istora-senayan-gelora-bung-karno-provinsi-dki-jakarta-15-maret-2023-2/