Keterangan Pers Presiden RI Pada Konferensi Bersama PM Vietnam, Jakarta, 14 September 2011

 
bagikan berita ke :

Rabu, 14 September 2011
Di baca 819 kali

KETERANGAN PERS

PRESIDEN RI

PADA KONFERENSI PERS BERSAMA PM VIETNAM

DI ISTANA NEGARA, JAKARTA,

RABU, 14 SEPTEMBER 2011

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Yang Mulia, Bapak Nguyen Tan Dung, Perdana Menteri Vietnam,  

Para wartawan dan insan pers sekalian yang saya hormati,         

                            

Hari ini, Indonesia mendapat kehormatan untuk kunjungan Perdana Menteri Vietnam setelah beliau terpilih kembali menjadi Perdana Menteri Vietnam atas undangan saya. Kunjungan ini sangat penting sebagai tonggak baru untuk meningkatkan kerjasama diantara kedua negara. Pada kesempatan yang baik ini, sebagaimana kita ketahui bahwa keadaan umum hubungan bilateral Vietnam dan Indonesia, dewasa ini dalam keadaan baik, kuat dan terus berkembang. Kita bersepakat untuk lebih meningkatkannya lagi di waktu yang akan datang. Dalam pertemuan hari ini, saya juga mengundang kunjungan Yang Mulia Bapak Presiden Truong Tan Sang ke Indonesia pada tahun 2012 mendatang.

 

Saudara-saudara,

 

Dalam pertemuan bilateral tadi, kami melakukan observasi atas kerjasama dan kemitraan yang berlangsung hingga saat ini sekaligus usulan bersama untuk meningkatkan kerjasama itu ke arah yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. Apa yang telah kami sepakati sebagai peningkatan kerjasama di masa mendatang dapat saya sampaikan sebagai berikut:

 

Pertama, dalam bidang politik, hukum dan keamanan, kami sepakat untuk lebih meningkatkan dialog bilateral dan hubungan diplomatik, Joint Commission for Bilateral Cooperation pada tingkat Menteri Luar Negeri akan kita lebih aktifkan di masa mendatang. Dalam konteks hubungan umum diantara Vietnam dan Indonesia, kami juga sepakat untuk meningkatkan proses negosiasi batas maritim kedua negara agar bisa tuntas pada saatnya nanti. Kerjasama di bidang pertahanan juga menjadi perhatian utama, kita akan meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan dan saling kunjung diantara perwira militer kedua negara. Kita juga akan meningkatkan kerjasama di bidang industri pertahanan sekaligus sesuatu yang telah kami sepakati sebelumnya yaitu yang disebut dengan coordinated patrol di wilayah lautan agar dengan demikian kita bisa mengawal wilayah kedua negara kita dengan baik dan mencegah terjadinya insiden-insiden yang tidak perlu. Kita juga akan meningkatkan kerjasama di bidang hukum, utamanya menghadapi kejahatan trans-nasional.

 

Di bidang perekonomian, saudara-saudara, kami bersepakat untuk meningkatkan volume perdagangan yang terus meningkat sebenarnya. Tahun lalu, volume perdagangan total mencapai US$ 3,3 milyar. Kami bersepakat dengan Yang Mulia Perdana Menteri untuk meningkatkannya menjadi US$ 5 milyar sebelum tahun 2015 mendatang. Kami juga memandang peran sentral Vietnam sebagai pintu gerbang atau hub kerjasama Indonesia dengan sub-kawasan yaitu Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam sendiri.

 

Di bidang investasi, kami sepakat untuk terus meningkatkan interaksi diantara sektor swasta kedua negara. Kita akan membuka peluang bagi investor Indonesia untuk berinvestasi di Vietnam dan sebaliknya investor Vietnam untuk berinvestasi di Indonesia.

 

Di bidang kelautan dan perikanan, kami sepakat untuk segera menuntaskan kerangka kerjasama di bidang kelautan dan perikanan agar kerjasama itu lebih nyata dan benar-benar membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Kita sepakat apabila kerjasama yang tepat, baik dan efektif di bidang kelautan dan perikanan yang tentu membawa manfaat bagi baik Vietnam dan Indonesia. Kita juga bisa mencegah terjadinya yang disebut dengan illegal fishing yang tentunya sama-sama tidak kita kehendaki.

 

Di bidang ketahanan pangan dan energi, dengan senang saya menyampaikan kepada saudara semua, kita sepakat untuk meningkatkan kerjasama yang konkret di bidang pangan agar membawa manfaat bagi Vietnam dan Indonesia, dan juga bagi ASEAN dan bahkan bagi dunia. Khusus di bidang beras, kita sepakat untuk segera menyusun kerangka kerjasama perdagangan beras. Dan saya mengusulkan sekaligus di samping perdagangan beras, kedua negara juga bisa meningkatkan produksi dan produktivitasnya. Dengan demikian, Vietnam dan Indonesia bisa menyumbang suplai beras pada tingkat kawasan Asia sendiri.

 

Di bidang kesejahteraan rakyat, kami sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang pendidikan, pariwisata dan olahraga. Kami akan menyambut kontingen Vietnam pada SEA Games yang akan dilaksanakan di Palembang pada bulan November mendatang.

 

Saudara-saudara,

 

Kami juga bertukar pikiran tentang perkembangan situasi kawasan maupun situasi dunia. Dalam konteks ASEAN, Indonesia mengucapkan terima kasih atas kontribusi Vietnam selama ini yang positif dan baik, semasa Indonesia menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2011 ini. ASEAN Summit yang dilaksanakan di Jakarta beberapa saat yang lalu menghasilkan sejumlah capaian dan hasil, itu juga tidak terlepas dari kontribusi Vietnam.

 

Sementara itu, saya sampaikan dengan senang tadi, bahwa ada kemajuan yang berarti di dalam penyelesaian sengketa perbatasan antara Thailand dengan Kamboja. Indonesia akan terus berjuang di forum PBB agar masalah itu tidak perlu diangkat di PBB karena bisa diselesaikan di tingkat ASEAN dan saya melihat komitmen serta goodwill baik dari Thailand maupun Kamboja untuk menyelesaikannya seraya menjalankan putusan dari International Court of Justice. Pada pertemuan ASEAN Ministerial Meeting dan ASEAN Regional Forum di Bali beberapa saat yang lalu, banyak yang kita capai termasuk partisipasi Vietnam antara lain kita sepakat untuk memulai memikirkan pembahasan atau formulasi dari good of conduct yang berkaitan dengan permasalahan di Laut Timur atau yang juga sering disebut Laut Cina Selatan. Sementara itu, pada pertemuan di Bali, kita juga menyaksikan berlangsungnya pertemuan informal antara delegasi Korea Utara dan Korea Selatan dan ini tentu baik bagi pencapaian perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.

 

East Asia Summit yang akan kita laksanakan pada bulan November mendatang baik Perdana Menteri Vietnam maupun saya berpendapat yang sama untuk kita sukseskan tujuan dari East Asia Summit yang pertama kali akan dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat dan Presiden Rusia, tiada lain adalah kerjasama yang efektif, kerjasama yang genuine agar wilayah Asia Pasifik pada umumnya dan Asia Timur pada khususnya itu berada dalam keadaan yang aman dan damai serta stabil dan ekonomi kawasan tetap tumbuh.

 

Sementara itu, saya juga menyampaikan pada pertemuan tadi, keprihatinan yang mendalam atas situasi yang masih berlangsung di Afrika Utara dan di Timur Tengah dengan harapan konflik dan kekerasan segera bisa diakhiri, penduduk sipil bisa dilindungi, proses politik terus berjalan secara damai sesuai dengan keinginan dari bangsa-bangsa di Afrika Utara dan di Timur Tengah itu.

 

Sementara itu, kami juga bersepakat agar G-20 bisa mengelola perekonomian dunia lebih baik lagi, dan Indonesia pun berpendapat Eropa dan Amerika Serikat harus bisa mengatasi permasalahan perekonomiannya agar dampaknya tidak dirasakan oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia. Dan kita berharap, G-20 benar-benar bisa menemukan cara atau jalan yang paling baik untuk bisa mencegah terjadinya krisis ekonomi global yang berulang-ulang. Karena kalau hal ini terjadi, negara-negara yang lain termasuk Vietnam dan Indonesia tentu mendapatkan dampak negatifnya.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI