KETERANGAN PERS PRESIDEN RI TENTANG STABILITAS HARGA BAHAN POKOK, HALAMAN KANTOR PRESIDEN, 21-4-09
KETERANGAN PERS
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG STABILITAS HARGA BAHAN POKOK
PADA TANGGAL 21 APRIL 2009
Â
Â
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Â
Saudara-saudara,
Â
Ada dua sesi penjelasan saya, yang pertama berkaitan dengan evaluasi dan pemantauan dari harga bahan-bahan pokok utamanya, atau dalam bahasa ekonomi tentang stabilitas harga atau inflasi. Dan yang kedua nanti, berkaitan dengan permasalahan politik terkini. Untuk sesi pertama, saya didampingi oleh para Menteri terkait dan pimpinan Lembaga-Lembaga Pemerintah Non Departemen terkait karena berkaitan dengan urusan pemerintahan. Baru saja saya bersama-sama pejabat terkait melakukan evaluasi dan membahas kebijakan dan langkah-langkah yang kita lakukan, sekarang dan ke depan, yang berkaitan dengan stabilisasi harga.
Â
Sebagaimana yang Saudara ketahui bahwa dalam menghadapi dampak dari krisis perekonomian global, saya sudah menetapkan tujuh prioritas untuk tahun ini. Tiga di antaranya adalah, pertama, kita ingin ada stabilitas harga atau langkah-langkah stabilisasi harga untuk menjaga inflasi, itu yang pertama. Yang kedua, kita ingin menjaga daya beli rakyat dengan inflasi yang terkelola, maka sangat membantu rakyat untuk mencukupi kebutuhannya apalagi kalau daya beli itu kita tingkatkan. Dan yang ketiga, terkait dengan itu adalah prioritas untuk melindungi golongan ekonomi lemah, atau saudara-saudara kita yang masih miskin. Apa yang kami bahas pada hari ini terkait erat dengan tiga prioritas itu.
Â
Yang patut kita syukuri adalah bahwa secara umum harga bahan pokok untuk bulan Maret, April, dua bulan ini, menurun, boleh dikatakan deflasi dan bukan inflasi. Tentu keadaan ini sekali lagi, sangat menolong saudara-saudara kita dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Kita melihat satu-persatu tadi dari pergerakan harga itu dan yang menjadi perhatian utama kita adalah utamanya harga beras. Harga beras, baik itu beras umum maupun beras termurah, dua-duanya mengalami penurunan harga. Tetapi, alhamdulillah, harga ini sesungguhnya masih berada di atas HPP, dengan demikian baik untuk produsen dan baik untuk konsumen, sekaligus bisa melindungi petani dalam penghasilannya. Apalagi, sebagaimana disampaikan oleh Kepala BPS tadi diperkirakan pada bulan April ini nilai tukar petani juga meningkat atau mendapatkan perbaikan sehingga harga beras sekarang ini dengan penurunan tadi terasa pas, yang penting kita jaga stabilitasnya.
Â
Yang kedua, harga minyak goreng mengalami kenaikan terbatas. Ini disebabkan memang ada kenaikan harga pada tingkat global ditambah dengan urusan kurs terutama bulan-bulan yang lalu. Oleh karena itu, untuk melakukan stabilisasi harga segera kita memastikan bahwa CSR akan terus kita galakkan, kemudian pajak ekspor pada saatnya tentu kita berlakukan untuk memastikan bahwa harga minyak goreng dalam negeri itu terjaga. Semuanya akan kita kelola dengan baik bersama-sama dengan dunia usaha sehingga membawa manfaat terutama kepada rakyat kita.
Â
Harga gula pun mengalami kenaikan tertentu, sama, harga dunia memang naik, kemudian persoalan kurs, meskipun alhamdulillah sekarang ini atau enam hari terakhir, Rupiah kita menguat secara signifikan dan ini membawa kebaikan tentunya, bersama-sama dengan penguatan saham kita. Kembali kepada harga gula tadi, sekarang ini memang bukan musim giling tebu, oleh karena itu kita akan kelola, yang penting nilai tukar petani atau penghasilan petani tebu juga jangan sampai dirugikan. Kita harapkan segalanya menjadi pas.
Â
Sedangkan harga daging sapi itu stabil dan relatif menurun sedikit, demikian juga harga daging ayam ras. Itu juga melakukan penurunan. Semua ini, Saudara-saudara, dapat kita simpulkan bahwa harga bahan pokok untuk bulan Maret, April ini menurun dalam batas yang menurut saya baik untuk menjaga daya beli masyarakat, untuk melindungi si miskin tetapi juga tidak mengurangi penghasilan para petani yang memang harus kita perhatikan dengan baik.
Â
Saudara-saudara,
Â
Terkait dengan itu semua, khusus beras ini, Kepala Bulog melaporkan, kembali kita syukuri bahwa pengadaan dalam negeri berada dalam keadaan yang cukup sampai dengan April, berarti Januari-April kita memiliki 1,4 juta. Kalau trend ini berlanjut maka pada tahun 2009, prognosa kita bisa mencapai 3,8 juta ton dan stok juga dalam keadaan baik, diperkirakan kita akan mencapai sekarang ini 1,97 juta ton untuk 5,76 bulan, hampir enam bulan, tentu cukup seperti ini dan insya Allah kita bisa pertahankan stok ini dalam jumlah yang baik seperti itu.
Â
Raskin, semula ada keterlambatan sedikit dalam penyalurannya tetapi sekarang ini sudah tersalurkan 20,89 %, sedikit lebih rendah dari target penyaluran pada bulan-bulan pertama ini, pada triwulan pertama, tadi Kabulog menyampaikan akan terus diperlancar, sehingga pada akhirnya juga tidak terlambat dan tepat pada waktunya diterima oleh mereka yang berhak menerima.
Â
Perkembangan harga gabah Saudara-saudara, sekali lagi, Bulog bersama dengan para Menteri tadi melaporkan bahwa harganya tetap di atas HPP. Dengan demikian, para petani tidak perlu merasa resah dan kita akan kawal terus, apalagi dengan nilai tukar petani yang makin baik berarti harga ini tidak keluar dari apa yang kita harapkan. Berkali-kali saya mengatakan harga beras ini tentu membawa penghasilan yang layak bagi petani tapi juga dapat dijangkau oleh konsumen yang lain, saudara-saudara kita, dan khusus yang mengalami kesulitan karena masih miskin, kita jual beras untuk rakyat miskin dengan harga yang berbeda, yang jauh lebih murah.
Â
Tentu ini semua melegakan di tengah-tengah upaya kita untuk mengatasi dampak krisis perekonomian global. Kita bahas juga tadi bagaimana ekspektasi growth kita, apa yang telah dianalisis oleh pemerintah, apa yang juga dilihat BPS, meskipun pada saatnya akan disampaikan, kita makin percaya bahwa pertumbuhan kita untuk kuartal pertama ini tetap, di samping positif, bahkan diperkirakan bisa mencapai 4,6 sampai 4,8, diperkirakan, kita lihat nanti. Tapi yang jelas jauh di atas ramalan yang pesimis, yang dibuat oleh sejumlah lembaga. Saya hanya ingin mengatakan bahwa di tengah-tengah persoalan global seperti ini, di tengah banyaknya tantangan yang kita hadapi, ekonomi terus dapat kita kelola dan terutama inflasi, pertumbuhan, dan tadi hal-hal lain yang berkaitan dengan hajat hidup rakyat banyak dapat kita lakukan.
Â
Tetapi sekali lagi saya ingatkan bahwa resesi perekonomian global ini belum usai, dampaknya masih terus kita rasakan. Saya sudah mengatakan ada penurunan investasi, ada penurunan ekspor, tentu ada penurunan pertumbuhan yang membawa konsekuensi bagi perekonomian kita, bagi kesejahteraan rakyat kita. Tetapi sebagaimana yang saya sampaikan, apa yang kita lakukan ini, saya sampaikan we are on the right track dan tentu akan terus kita lakukan semua upaya menetapkan kebijakan yang tepat, langkah-langkah yang responsif, dengan demikian sepanjang tahun ini, musim Pemilihan Umum ini, perekonomian kita, harapan kita, tetap dapat kita kelola dengan baik.
Â
Terima kasih.
Biro Naskah dan Penerjemahan
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan
Sekretariat Negara