Keterangan Pers Presiden RI Usai Mengunjungi Korban dan Wilayah Banjir, Jakarta, 17 Januari 2013

 
bagikan berita ke :

Kamis, 17 Januari 2013
Di baca 704 kali

KETERANGAN PERS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

USAI MENGUNJUNGI KORBAN DAN WILAYAH BANJIR

DI JALAN KALIBATA RAYA, JAKARTA

TANGGAL 17 JANUARI 2013

 

 

 

Saudara-saudara,

 

Jakarta kembali mengalami banjir besar, setelah lebih dari lima tahun tidak mengalami banjir seperti ini. Kita masih ingat, dulu tahun 2007 bahkan lebih besar. Semua, mulai tempat-tempat yang tadinya tidak kena, sekarang kena. Istana Negara, kantor saya juga tergenang tadi pagi, sekarang sudah susut. Dan tempat-tempat yang langganan kena banjir, ya...kena lagi.

 

Semua sudah bekerja. Pagi-pagi saya sudah berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta, Pak Jokowi. Saya minta lakukan segala sesuatunya, gunakan semua sumber daya yang dimiliki oleh DKI, Pemerintah Pusat membantu.

 

Pagi-pagi sekali saya sudah berbicara dengan Kepala BNPB dan Menko Kesra, untuk memastikan, karena skalanya besar, maka harus ada bantuan dari pusat. Kemudian TNI dan Polri juga sudah kita kerahkan membantu angkutan, termasuk mengamankan tempat-tempat yang ditinggalkan oleh penghuninya yang berkumpul di tempat pengungsian. Pendek kata, sekarang semua sedang mengemban tugasnya. Saya minta kerja sama dan bantuan dari masyarakat luas untuk meringankan upaya kita membantu dan menyelamatkan rakyat kita.

 

Tadi saya dengan perahu milik Marinir dan juga Kopassus menyusuri sungai Ciliwung. Saya ingin lihat langsung, seperti apa kondisi rumah-rumah di kiri-kanan sungai itu. Yang ini sudah lama sebenarnya menjadi masalah dan ingin dipecahkan oleh kita semua, utamanya Gubernur DKI Jakarta. Saya lihat langsung memang tidak aman, ya..., rumah yang persis di kiri-kanan sungai, apalagi kalau banjirnya seperti ini, kalau luapan airnya seperti ini. Saya berhenti, saya naik ke rumah-rumah yang di pinggir sungai itu memang kalau rumahnya tingkat masih lumayan, apalagi berjarak. Tapi kalau tidak tingkat, dan persis di kiri-kanan sungai memang membahayakan.

 

Saya mendengar rencana Gubernur DKI Jakarta, Pak Jokowi, untuk mengatasi masalah ini. Atasilah, Pemerintah Pusat akan membantu, agar bisa dijamin keselamatannya. Yang penting ada solusi. Sebab kalau sampai ada korban jiwa, tentu kita semua bersedih, yang seharusnya bisa kita cegah. Sekarang ini yang kita utamakan menyelamatkan jiwa manusia. Sampai saat ini saya belum menerima laporan ada korban jiwa, mudah-mudahan tidak ada.

 

Yang kedua, menampung mereka-mereka di tempat pengungsian, memberikan bantuan pangan atau logistik. Kalau yang sakit dirawat dan diobati. Kemudian, pada saatnya nanti kalau sudah aman, bisa kembali ke tempatnya masing-masing. Nah, saya ingin jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, bahkan sampai tingkat RT, RW, ya, bekerja bersama-sama. Masyarakat yang ingin membantu, ada dapur-dapur umum, silakan dibantu dengan ikhlas. Saya juga membantu, semua pihak banyak yang membantu, saya mengucapkan terima kasih. Dan mudah-mudahan ini bisa kita kontrol.

 

Saudara juga tahu, hari ini saya menerima tamu negara, Presiden Argentina. Besok saya menerima tamu negara, Perdana Menteri Jepang. Tapi mereka memahami, karena Jakarta sedang banjir, dan baru terjadi lagi setelah enam tahun. Maka, meskipun ada keterlambatan waktu kedatangan di kantor saya, di Istana Negara, kegiatan tetap berlangsung dengan baik.

 

Jadi, itulah yang ingin saya sampaikan Saudara-saudara. Saya meminta kerja sama dan bantuan pers dan para wartawan, memberikan informasi kepada masyarakat. Kalau itu daerah masih berbahaya, katakan berbahaya. Kalau ingin memberikan masukan kepada pemerintah keterlambatan logistik, berikan masukan itu. Tapi saya berharap, beritanya akurat dan benar, supaya tidak menimbulkan kepanikan pada masyarakat kita.

 

Saudara-saudara,

 

Itulah yang ingin saya sampaikan, terima kasih.

 

 

 

AsistenDeputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

KementerianSekretariat Negara RI