Pengantar Presiden RI pada Paparan Gubernur Jatim dan Bupati Pacitan, Pacitan, 13 Januari 2012
PENGANTAR
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA PAPARAN GUBERNUR JAWA TIMUR DAN BUPATI PACITAN
DI RUANG PETA BUPATI PACITAN, JAWA TIMUR
TANGGAL 13 JANUARI 2012
Â
Â
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Saudara Gubernur
Jawa Timur, Saudara Bupati Pacitan,
Saudara-saudara sekalian,
Â
Alhamdulillah, pada hari ini, kita dapat bersama-sama untuk membahas perkembangan pembangunan di Kabupaten Pacitan pada khususnya dan di Jawa Timur pada umumnya. Sebagaimana Saudara ketahui, 7 tahun yang lalu, ketika saya mulai memimpin negeri dan pemerintahan ini, Pacitan dikategorikan sebagai salah satu dari 100 lebih daerah tertinggal. Setelah itu, kita lakukan berbagai aksi pembangunan di Pacitan, sebagaimana pula yang dilaksanakan percepatan dan perluasan pembangunan di kabupaten-kabupaten lain di seluruh Indonesia, yang juga berkategori daerah tertinggal.
Alhamdulillah
, pada periode kedua pemerintahan yang saya pimpin ini,
Pacitan bersama sekitar 50 kabupaten yang lain, sudah
terbebas dari kategori daerah tertinggal. Tentu ini kita syukuri dan saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras, pemerintah pusat,
pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten, yang bisa
mengangkat status kabupaten ini dari daerah tertinggal ke bukan daerah
tertinggal lagi.
Sebagaimana Saudara ketahui, yang diukur untuk menentukan sejauh mana tingkat
kemajuan dari sebuah daerah adalah taraf kehidupan rakyatnya, pendidikannya,
kesehatannya, yang juga sering dikenal dengan indeks pembangunan manusia, human
development index, keadaan infrastruktur dan hal-hal yang berkaitan dengan
kemajuan perekonomian, serta kesejahteraan rakyat di daerah itu.
Kalau
sudah terbebas dari kategori daerah tertinggal, berarti aspek-aspek itu sudah
meningkat. Meskipun, dibandingkan dengan kabupaten lain yang sudah lebih maju,
tentu masih banyak yang harus dilakukan di kabupaten ini. Oleh karena itu, saya
selalu mendukung rencana, komitmen, dan upaya, baik dari pemerintahan provinsi
maupun kabupaten, dengan bantuan pemerintah pusat,
untuk meningkatkan terus-menerus pembangunan di Kabupaten Pacitan ini.
Saya berharap pembangunan yang langsung menyentuh aspirasi rakyat, kebutuhan
hidup rakyat kita, terus dijalankan dengan gigih, misalnya di bidang
pengurangan kemiskinan, penciptaan lapangan pekerjaan, pendidikan, kesehatan,
perikanan, kepariwisataan, transportasi, dan sebagainya. Daerah ini
memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan secara bertahap dan berlanjut.
Oleh karena itu, saya ingin mulai dari Pak Bupati ke bawah harus sungguh
bekerja keras.
Bekerja keras bisa dibuktikan dulu dari tertinggal menjadi tidak tertinggal,
maka kalau ditekuni 5 tahun lagi, 5 tahun berikutnya lagi, kabupaten ini akan
lebih maju dan lebih berkembang. Ajak semuanya, berikan penjelasan kepada
masyarakat luas tentang keinginan pemerintah, pemerintah pusat, pemerintah
provinsi, dan pemerintah kabupaten untuk terus memajukan taraf hidup dan
kehidupan masyarakat Kabupaten Pacitan ini. Ajak semuanya, bicarakan baik-baik,
jangan sampai ada rencana yang baik tidak bisa berjalan karena belum selesai
urusan dengan kelompok tertentu, ajak bicara baik-baik kelompok itu.
Kemudian, kalau memang ada kewajiban pemerintah untuk memenuhinya, ganti rugi
misalnya, berikanlah ganti rugi yang pantas dan adil, sebagaimana yang berlaku
bagi semua, jangan sampai tidak adil, itu tidak baik. Tetapi jangan pula
rencana yang akan memberikan kemajuan kabupaten ini, masyarakat Pacitan lebih
baik lagi kehidupannya tidak bisa berjalan karena satu-dua kelompok yang
barangkali keinginannya tidak wajar. Itu tidak boleh terjadi juga,
sebagaimana yang terjadi di provinsi-provinsi lain, di kabupaten-kabupaten lain
di seluruh Indonesia. Jelaskan kepada rakyat apa saja yang sedang dibangun di
Pacitan ini, untuk apa, sehingga rakyat juga tahu kalau ada satu
program tidak bisa berjalan karena ada hambatan-hambatan tertentu. Intinya
komunikasi. Ajaklah bicara semua, ini keluarga besar Pacitan ini, kalau
komunikasinya baik, insya Allah, ada jalan keluar.
Itu pengantar saya. Setelah ini nanti, saya persilakan Pak Gubernur dulu,
kemudian dilanjutkan Pak Bupati dan nanti saya respon. Sebelum saya persilakan
Gubernur Jawa Timur, tadi pagi saya sempat melihat atau meninjau proses
pembangunan kawasan olahraga yaitu stadion dan GOR di Kelurahan Sidoarjo. Saya
ingin, itu menjadi tempat yang bisa mengembangkan olahraga. Saya pesan,
keunggulan Pacitan ini volley, volley ball, bola
voli, satu lagi sepak bola. Jadi kalau, stadion dan GOR itu, di samping bisa
untuk olahraga apa pun, tetapi ada kekhususan yaitu
sepak bola dan bola voli, dengan pelatihan-pelatihan yang tepat, insya
Allah akan bisa dilahirkan tim-tim yang handal.
Pertahankan tetap hijau dan lestari lingkungannya, bikin tata ruang yang baik,
ada GOR, ada stadion, ada track
untuk kegiatan fisik, kemudian ada perumahan atlet, kemudian ada semacam
markasnya dan tempat pelatih dan coach-nya. Dengan demikian, siapa pun
yang melaksanakan pelatihan terpusat, training center di tempat tadi,
itu bisa berjalan dengan baik. Banyak cerita di banyak negara, tempat latihan
yang tidak terlalu ramai, tidak di kota-kota besar, justru bisa berkonsentrasi
dengan baik dalam pelatihan itu, dan hasilnya banyak
yang sangat-sangat memuaskan, lakukan dengan sebaik-baiknya.
Kemudian saya juga meninjau nanti Kegiatan Pangan Lestari. Ini sangat penting, berkali-kali
saya katakan, dunia ini menghadap tantangan besar, yaitu pangan dan energi.
Bangsa-bangsa sedunia sudah merasakan. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang
cerdas dan yang menjemput masa depan, kita harus melakukan semua cara, untuk
meningkatkan ketahanan pangan, baik secara nasional, secara provinsial,
maupun pada tingkat yang lebih rendah, bahkan sampai rumah tangga. Itu bisa
dilakukan dan ternyata di banyak tempat berhasil, saya ingin lihat nanti di
Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, kita lihat nanti. Dan saya masih melihat potensi
kepariwisataan yang bisa dikembangkan di masa depan.
Satu lagi, banyak di kabupaten-kabupaten atau kota, kota kecil yang
menginginkan didirikannya universitas. Saya pikir tidak perlu masing-masing
kabupaten, kota berlomba-lomba untuk mendirikan universitas, karena kalau tidak
dipikirkan dengan baik, belum tentu lulusan universitas itu segera
bisa mendapatkan lapangan pekerjaan, bahkan kalau salah konsepnya, salah
perencanaannya, bisa menimbulkan pengangguran-pengangguran
baru.
Oleh karena itu, direncanakan dengan baik dan saya mendukung dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan semua, untuk mendirikan SMK unggulan,
begitu kurang lebihnya, semacam community college kalau di luar negeri.
Itu khas, unique, lulusannya itu akan lebih mudah diserap oleh pasar,
oleh pengguna, karena ada kerja sama, ada connections.
Itu yang menurut saya sangat diperlukan di Pacitan dan
disesuaikan dengan keperluan tenaga kerja. Menurut saya,
dalam hal-hal tertentu, keberadaan community college seperti itu, jauh
lebih tepat dibandingkan sekedar mendirikan universitas yang belum tentu tepat
dan belum tentu segera mendapatkan lapangan pekerjaan. Itu juga hal yang
penting.
Dan air bersih nanti, itu tidak boleh menjadi masalah. Masa kecil saya, masa
remaja saya, juga pernah tinggal di beberapa kecamatan,
mulai dari Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Tulakan, Ngadirojo, Sudimoro,
Nawangan, Bandar, Tegalombo, Pringkuku, Punung, Donorojo. Dari
sekian kecamatan itu, mungkin separuh atau sepertiga yang sulit
air. Di Punung itu, bahkan mengambil air dua-tiga kilometer
baru bertemu sumber air. Tentu di Indonesia, di era
merdeka kita, di era pembangunan, tidak
adil kalau masih ada seperti itu. Oleh karena itu, program air bersih harus
terus ditingkatkan, sehingga pada saatnya nanti tidak menjadi
masalah lagi.
Demikian juga infrastruktur lain yang diperlukan di daerah ini. Demikianlah
sekilas dari apa yang perlu kita ubah dan bangun di kabupaten ini,
dan selebihnya saya akan mendengar dari Pak Gubernur dan Pak Bupati nanti apa
saja yang akan dilakukan, yang sudah direncanakan, untuk
kita bisa dukung di dalam implementasinya. Saya persilakan.
Â
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI