Pengarahan Presiden RI pada Paparan Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Cilegon, 28 Februari 2012

 
bagikan berita ke :

Selasa, 28 Februari 2012
Di baca 726 kali

PENGARAHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PAPARAN DIREKTUR UTAMA PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK
DI HOTEL PERMATA, CILEGON, BANTEN
TANGGAL 28 FEBRUARI 2012

 

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Saudara-saudara,

 

Pertama-tama, tentu kita semua bersyukur dan saya ingin pula menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak, yang telah memungkinkan pengembangan industri dan peningkatan kapasitas Krakatau Steel, baik yang dilaksanakan oleh Krakatau Steel Group maupun kerja sama dengan pihak Posco, Korea Selatan maupun pula kontribusi dan kerja sama dari pemerintah daerah, masyarakat luas, dan semua pihak, telah berjalan dengan baik. Dan ini awal dari pengembangan industri ini sebagai salah satu pilar dalam perekonomian nasional.

 

Sekali lagi, terimalah ucapan terima kasih dan penghargaan saya, atas ketekunan, kegigihan, dan berbagai upaya yang dilakukan untuk mewujudkan impian kita membangun steel industry yang tangguh di negeri tercinta ini untuk kemajuan kita di masa depan.

 

Saudara-saudara,

 

Sebagaimana Saudara ketahui, ekonomi kita alhamdulillah tumbuh baik, bahkan ketika dunia mengalami krisis perekonomian global, ekonomi kita selamat, bertahan, dan terus tumbuh.

 

Kita berharap, kita bisa menjaga momentum dan trend positif dari pertumbuhan ekonomi kita ini untuk jangka waktu yang lebih panjang ke depan. Mengapa? Indonesia meskipun sekarang menjadi anggota G-20, sering disebut sebagai new emerging economy, tetapi tantangan yang kita hadapi masih besar.

 

Di tengah-tengah prestasi, capaian, dan kemajuan perekonomian kita, kita harus terus meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, mengurangi kemiskinan yang masih ada, membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, membangun infrastruktur dasar di seluruh negeri dan sebagainya. Agar kita bisa mengemban tugas-tugas yang penting ini, maka faktor yang paling penting adalah memastikan ekonomi kita terus tumbuh.

 

Alhamdulillah, tahun-tahun terakhir ini, kita sudah tumbuh tinggi. Teori ekonomi mengatakan, kalau ekonomi tumbuh di atas 4% pada GDP tertentu, pada economic size tertentu, itu sudah dinamakan high growth, strongth growth. Ini kita harus jaga. Dan kalau kita bisa menjaganya sekali lagi, benefit-nya secara riil akan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.

 

Untuk memastikan ekonomi terus tumbuh, maka seluruh sektor ekonomi juga harus tumbuh, pertanian kita, industri kita, dan ekonomi informasi atau ekonomi jasa.Di sebagian negara, negara maju misalnya, ekonominya lebih terkonsentrasi pada ekonomi informasi, informasi jasa dan ekonomi industri. Tetapi untuk negara kita, tiga-tiganya masih menjadi pilar penting dalam keseluruhan perekonomian nasional kita.

 

Oleh karena itu, sebagaimana dijelaskan oleh Pimpinan Krakatau Steel tadi, juga ditambahkan tadi oleh Menteri BUMN dan Menteri Industri, peran industri baja akan sangat penting karena bisa masuk di berbagai sektor perekonomian kita. Dengan kata lain, apa yang kita bangun sekarang ini, meningkatkan dan mengembangkan industri baja, hampir pasti akan mempercepat dan memperluas pertumbuhan perekonomian kita.

 

Saudara mendengar ada istilah MP3EI. Kita ingin 15 tahun mendatang ekonomi kita tumbuh lebih tinggi lagi. Sekarang ekonomi kita tumbuh 6,5%, belum cukup. Kita harus menuju pertumbuhan 7 sampai 8% per tahun nantinya. Oleh karena itu, semua komponen untuk pertumbuhan harus dibangun, dikembangkan, dan ditingkatkan, itu yang ingin kita tuju.

 

Dengan MP3EI, kita ingin membangun investasi besar-besaran di seluruh Indonesia, bukan hanya di Pulau Jawa, tetapi di semua koridor ekonomi, di semua zona ekonomi, di semua cluster industri. Kalau bicara seperti itu, MP3EI memerlukan pembangunan infrastruktur besar-besaran 15 tahun mendatang, memerlukan ekspansi manufaktur, dan industri yang lebih besar juga 15 tahun mendatang, yang semuanya itu memerlukan, industri baja sebagai pilar utama.

 

Saudara, kita telah menjemput masa 10, 15, 20 tahun mendatang. Oleh karena itu, apa yang dilaksanakan oleh Krakatau Steel ini, termasuk kerja samanya dengan Posco, ini adalah investasi jangka panjang. Ini adalah jalan menuju Indonesia sebagai negara industri yang tangguh.

 

Saudara-saudara,

 

Saya berharap dengan telah dikembangkannya industri baja Krakatau Steel, termasuk kerja samanya dengan Korea Selatan, maka Saudara benar-benar bisa meningkatkan daya saingnya, produksinya, produktivitasnya, efesiensinya sehingga menjadi world class steel industry.

 

Kita harus punya keyakinan bahwa kita bisa membangun industri baja bertaraf dunia, world class industry. Dulu kita pesimis, skeptis apa bisa ekonomi kita tumbuh kuat, setelah dihantam krisis 14 tahun yang lalu, ketika dunia juga terus dirundung krisis.

 

Alhamdulillah, dengan pertolongan Tuhan, dengan kerja sama dan kerja keras kita, kita bisa mencapai. Saya punya keyakinan, kalau semangat, kalau energi, kalau keyakinan, dan kalau kerja keras ini tetap kita jaga, maka cita-cita kita membikin Indonesia sebagai negara yang maju, termasuk maju industrinya, akan dapat diwujudkan.

 

Saya berpesan kepada Krakatau Steel dengan terus mengembangkan kapasitas ini, meningkatkan performance, hasil, pastikan pula bahwa Saudara juga terus mengajak serta semua stakeholders yang ada di industri ini. Ajak serta para karyawan, para pekerja untuk menjadi bagian dari pengembangan industri ini. Kelola dengan baik, bina hubungan dengan baik. Dan kalau hubungannya baik, pastilah saling membawa manfaat.

 

Yang kedua, juga masyarakat sekitar. Saya senang bahwa nanti akan ada penerimaan lapangan pekerjaan, tentu prioritaskan tenaga lokal. Dengan demikian, membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi provinsi ini, bagi daerah ini, di mana Saudara bekerja dan berusaha.

 

Saya harus mengatakan bahwa partnership ataupun kemitraan antara Indonesia dan Korea Selatan ini berjalan baik dan kuat. Korea Selatan adalah negara industri. Mengapa dulunya, 40 tahun yang lalu, sebetulnya tidak terlalu jauh dengan negara-negara di Asia yang lain, tetapi hanya dalam waktu 1, 2, 3 dasawarsa, Korea Selatan melejit dan meroket? Itu terjadi, di samping karena sumber daya manusianya, kegigihan, semangat, dan kerja kerasnya juga ada pilar-pilar penopang dalam industrialisasinya. Salah satu diantaranya adalah industri baja.

 

Kita harus menimba pengalaman Korea Selatan untuk kita juga bisa mengikuti jejak sebuah negara yang dalam waktu yang tidak terlalu lama telah berubah dari negara berkembang, developing country, menjadi developed country, menjadi negara maju.

 

Kita sama-sama anggota G-20. Kemitraan kita baik. Dan marilah kita jaga menjadi model kemitraan antara Krakatau Steel dengan Posco. Tentu saja ekonomi kita sekarang memiliki ukuran yang tidak kecil, ekonomi Indonesia sudah masuk 20 ekonomi besar dunia, tepatnya antara nomor 16, nomor 17.

 

Kita punya GDP sudah melonjak tajam dari sekitar 230 billion pada tahun 2004, sekarang menjadi 840 billion. Ini potensi yang besar. Oleh karena itu, saya mengundang Saudara-saudara dunia usaha di dalam negeri terlebih dahulu, BUMN, swasta, mari kita sambut kebangkitan ekonomi sekarang ini. Silakan berinvestasi. Memilih dimana Saudara bisa berinvestasi dan karena sudah kita hitung, disamping kita mengundang semua pelaku dunia usaha dalam negeri, kemitraan dengan negara sahabat tetap diperlukan dan ada ruang. Salah satu yang menjadi andalan kita adalah kerja sama antara Indonesia dengan Korea Selatan. Jadikan model, model yang baik yang membawa mutual benefit, baik bagi Indonesia maupun bagi Korea Selatan.

 

Saudara-saudara,

 

Yang terakhir, tadi Menteri Perindustrian mengangkat sejumlah isu dan saya senang karena isu itu tengah dicarikan solusinya, tengah dikelola. Begini, kalau menyangkut kebijakan nasional terhadap iron ore dan cooking coal itu harus tepat. Ini negara, negara kita sendiri. Sumber daya alam juga ada di negeri kita sendiri, kita harus tata, kita keluarkan kebijakan, keluarkan aturan yang paling baik untuk negeri ini.

 

Kalau aturan yang dulu tidak bagus, kita bikin bagus. Saya kira itulah semangat kita. Silakan dikembangkan dengan baik. Jelaskan nanti kepada dunia usaha. Meskipun seolah-olah kita hidup dalam globalisasi, tetapi tetap ada keberpihakan kepada bangsa sendiri. Our natianal interest tidak boleh ditinggalkan, atas nama pasar bebas, atas nama globalisasi, dan segalanya yang seolah-olah terbuka dan serba global.

 

Masalah energi saya kira bisa saja ditentukan kewajiban yang harus kita bangun. Tentu tidak tepat kalau gas kita, batubara kita terkuras habis, kemudian semuanya dijual di luar negeri, ketika bangsa ini memerlukan. Mari kita tata dengan baik, dengan semangat yang baik, bukan kita keluar dari global concensus, global commitment, global games atau rules, tetapi negara mana pun tentu tidak boleh meninggalkan kepentingan dalam negerinya, kepentingan nasionalnya. Silakan nanti ditata dengan baik.

 

Kemudian yang terakhir tadi, yang pertama adalah iron ore, cooking coal, kemudian masalah energi. Yang keempat apa tadi? Ok. Silakan bicarakan dengan Kementerian Lingkungan Hidup. Banyak hal yang harus kita update, kita perbaharui. Barangkali 10 tahun yang lalu, 20 puluh tahun yang lalu seperti itu normalnya, tetapi everything is changing, demikian juga di Indonesia. Oleh karena itu, marilah kita bikin kebijakan, aturan yang betul-betul tepat dan membawa manfaat sebesar-besarnya bagi negeri kita.

Saya kira itu yang ingin saya sampaikan. Dan kepada mitra kita dari Korea Selatan, mari kita bekerja sama dengan baik, untuk kebaikan Indonesia dan Korea. Dan sekali lagi, kepada Pimpinan Krakatau Steel dengan semua manajemen, sambutlah peluang besar yang ada sekarang ini untuk meningkatkan industri baja kita menuju sesuatu yang sangat kita harapkan, bangkitnya industri baja, makin berkembangnya ekonomi kita.

 

Terima kasih, Saudara-saudara.

Wasalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI