Pidato Presiden RI - Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa OKI, Jakarta, 7 Maret 2016

 
bagikan berita ke :

Senin, 07 Maret 2016
Di baca 1964 kali

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMBUKAAN KONFERENSI TINGKAT TINGGI LUAR BIASA

OKI TENTANG PALESTINA DAN AL-QUDS AL-SHARIF

JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA

7 MARET 2016

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

 

Yang Mulia Tuan Mahmoud Abbas, Presiden Negara Palestina,

Yang Mulia Tuan Iyad Ameen Madani, Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam,

Yang Mulia Menteri Luar Negeri Mesir selaku Wakil Ketua KTT OKI Ke-12,

Yang Mulia, yang saya hormati Presiden Kelima Republik Indonesia, Ibu Megawati Soekarnoputri,

Yang saya hormati Wakil Presiden Keenam dan Kesebelas Republik Indonesia, Bapak Try Sutrisno dan Bapak Boediono,

Yang saya hormati Ketua Lembaga Tinggi Negara,

Yang Mulia para Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, serta Ketua Delegasi negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam,

Hadirin yang saya hormati,

 

Pada tahun 1962, Bapak Bangsa Indonesia, Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno (Bung Karno), menegaskan, “Selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel.”

 

Kami, bangsa Indonesia, konsisten dengan janji tersebut. Hari ini, Indonesia berdiri bersama dengan negara-negara OKI untuk meneruskan perjuangan yang belum selesai itu.

 

Suatu kehormatan bagi rakyat dan Pemerintah Indonesia untuk memenuhi imbauan saudara kami, Presiden Mahmoud Abbas, dengan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa dari Organisasi Kerjasama Islam tentang Palestina dan Al-Quds Al-Sharif.

 

Selamat datang di Indonesia, negeri indah yang mempunyai umat Islam terbesar di dunia, negeri demokratis nomor tiga di dunia, negeri yang segera membuka Konsulat Kehormatan di Palestina.

 

Yang Mulia,

Para Hadirin sekalian,

Kita dan dunia prihatin dengan memburuknya situasi di Palestina sekarang. Banyak kebijakan sepihak dan ilegal, serta hukuman kolektif Israel semakin menyulitkan rakyat Palestina.

 

Akses umat Islam ke Masjid Al Aqsa di Jerusalem juga dibatasi. Rakyat Palestina semakin tidak berdaya. Situasi kemanusiaan di wilayah pendudukan semakin memburuk.

 

Situasi tersebut harus bersama-sama kita hadapi. Kita harus bersatu. Palestina harus bersatu. Palestina harus rekonsiliasi, dan Indonesia siap membantu proses rekonsiliasi ini.

 

Yang Mulia,

Para Hadirin sekalian,

OKI dibentuk karena adanya kebutuhan mendukung perjuangan Palestina. Untuk itu, sesuai dengan tema KTT, United For A Just Solution, OKI harus menjadi bagian dari solusi. Apabila OKI tidak bisa menjadi bagian dari solusi Palestina, maka keberadaan OKI menjadi tidak relevan lagi; sekali lagi, menjadi tidak relevan lagi.

 

Yang Mulia,

Para Hadirin sekalian,

Batas toleransi masyarakat internasional terhadap keberlanjutan pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina sudah lama berakhir. Sebagai bagian dari masyarakat internasional, Israel harus segera menghentikan aktivitas dan kebijakan ilegalnya di wilayah pendudukan.

 

Indonesia dan Dunia Islam siap melakukan langkah-langkah konkret untuk terus mendesak Israel mengakhiri penjajahannya atas Palestina dan menghentikan kesewenang-wenangan di Al-Quds Al-Sharif.

 

Dunia Islam membutuhkan dukungan dari PBB sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya. Dunia Islam kembali menyerukan agar proses perdamaian jangan ditunda-tunda lagi untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina melalui Solusi Dua Negara.

 

Yang Mulia,

Para Hadirin Sekalian,

Saya ingin mendengarkan pandangan Yang Mulia, Kepala Negara dan Pemerintahan, serta Ketua Delegasi mengenai berbagai pandangan saya tersebut.

 

KTT ini merupakan momentum penting bagi Dunia Islam merespons situasi yang dihadapi rakyat dan bangsa Palestina dewasa ini dengan langkah konkret, dengan langkah konkret.

 

Indonesia akan selalu berada di garis terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.       

 

Perkenankan saya menyampaikan bahwa Indonesia telah menunjuk Nyonya Maha Abou Susheh selaku Konsul Kehormatan Republik Indonesia untuk Palestina, serta dalam waktu dekat akan meresmikan kantor Konsulat Kehormatan Republik Indonesia di Ramallah, Palestina.

 

Semoga Allah SWT memberikan ridha-Nya agar KTT ini menghasilkan kesepakatan nyata untuk segera  merealisasikan hak-hak sah bangsa dan rakyat Palestina.

 

Terima kasih.

 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden