Presiden Minta Pemda Aktif Dalam Kerjasama Sub-kawasan

 
bagikan berita ke :

Senin, 02 Maret 2009
Di baca 844 kali


"Saya ingin betul ke depan ini mendorong swasta daerah dan provinsi untuk melibatkan kabupaten dan kota untuk lebih aktif lagi mencari peluang," kata Presiden di Hua Hin, Thailand, Sabtu, seusai memimpin pertemuan IMT-GT dan BIMPB EAGA.

Menurut Presiden, meskipun pemerintah telah menyiapkan peta jalan kerjasama itu namun tanpa peran serta daerah maka tidak akan maksimal.

"Cetak biru dan kebijakannya bagus tapi kalau daerah tidak pro aktif demikian juga usaha-usaha di daerah, bisnis di daerah tidak menjemput bola saya kira peluang yang kita dapatkan tidak banyak," katanya.

Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar di masa mendatang benar-benar melibatkan pemerintah daerah dan swasta secara penuh.

"Memberi ruang yang lebih luas pada sektor swasta dan kepada daerah, dan ini kesempatan yang baik kepada para gubernur baik di wilayah Sumatera yang masuk dalam kerjasama IMT- GT maupun para gubernur di Indonesia timur yang masuk kerjasama BIMP-EAGA untuk lebih aktif, lebih menjemput bola, lebih cekatan di dalam mencari peluang kerjasama," katanya.

Presiden mengatakan pemerintah telah memberikan kesempatan sehingga pemerintah pusat tidak lagi harus selalu didepan, biar yang di depan para gubernur, kepala daerah, masyarakat dan para pengusaha di daerah.

"Kemudian kita bantu mengatasi masalah antar negara yang mungkin masih timbul," katanya.

Pada jumpa pers itu Presiden didampingi oleh Gubernur Sulawesi Selatan dan Sumatra Selatan, serta sejumlah Menteri Kabinet antara lain Menlu Hassan Wirajuda, Mendag Mari Pangestu, Menko Kesra Aburizal Bakrie dan Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani.

IMT-GT dibentuk pada 1993 dengan tujuan untuk mempromosikan sebuah kawasan pertumbuhan berdasarkan skema trilateral kerjasama sub regional yang difokuskan pada investasi, transfer tehnologi, kerjasama produksi dan penggunaan sumber daya alam di Thailand selatan, Malaysia utara dan Pulau Sumatra, Indonesia.

IMT GT juga berupaya untuk mempromosikan pembangunan infrastruktur dan jaringan transportasi di kawasan segitiga itu. Saat ini IMT GT terdiri dari lima provinsi di Thailand selatan (Narathiwat, Pattani, Satun, Songkhla and Yala), lima wilayah di Malaysia utara (Kedah, Penang, Perak, Perlis and Selangor) dan sejumlah provinsi di Pulau Sumatra Indonesia (Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan Sumatra Barat, Bengkulu, Jambi dan Riau).

Kerangka kerjasama IMT-GT memiliki dua mekanime fungsional yaitu pertemuan tingkat menteri dan tingkat pejabat senior tahunan serta Dewan Bisnis Bersama dengan Sektor Swasta.

Sub kawasan itu memiliki potensi yang cukup besar di bidang ekonomi, dengan tanah yang luas, tenaga kerja, sumber daya alam yang melimpah, dan pasar yang cukup luas, sekitar 70 juta. Hal itu dapat menjadikan kawasan IMT GT menjadi sebuah magnet pertumbuhan yang menjanjikan apabila digabungkan dengan kekuatan keuangan dan keahlihan bisnis dari sektor swasta yang dinamis.

Peluang ekonomi di kawasan itu meliputi bidang pertanian dan industri, termasuk karet, kelapa sawit, buah-buahan dan sayuran, hasil laut, minyak dan gas alam dan kayu.

Sementara itu BIMP-EAGA adalah kerjasama sub-kawasan antara Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina East ASEAN Growth Area.


Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2009/3/1/presiden-minta-pemda-aktif-dalam-kerjasama-sub-kawasan/
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0