Sambutan Presiden Joko Widodo pada Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023

 
bagikan berita ke :

Senin, 25 September 2023
Di baca 468 kali

di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta

 

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Shalom,
Om swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

 

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati Ketua Dewan Pers Ibu Ninik Rahayu, para tokoh dan sesepuh pers, Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Pusat Bapak Atal S. Depari beserta seluruh Ketua PWI provinsi, kota, dan kabupaten se-Indonesia;
Yang saya hormati Pimpinan Forum Pemimpin Redaksi, pimpinan dan direktur perusahaan media, seluruh anggota PWI dan peserta kongres;
Hadirin dan undangan yang berbahagia.

 

Tadi disampaikan Pak Atal mengenai tahun depan di Solo, HPN [Hari Pers Nasional]-nya saya menawarkan di IKN. Silakan dipilih, hotelnya juga sudah jadi yang di sana nanti, insyaallah sudah jadi. Tapi, nanti jangan Ketua PWI Solo menyampaikan ditarik ke IKN, wali kotanya marah dengan saya nanti.

 

Yang kedua, saya tawarkan ini kongresnya kan di Bandung, sore ini naik kereta cepat, yang di daerah akan pasti pengin. Dari Stasiun Halim sampai Stasiun Padalarang saya coba minggu yang lalu 29 menit, ditambah feeder kira-kira 13 menit, jadi ya kurang lebih 45 menit. Kalau mau, kalau enggak mau ya enggak usah. Kalau enggak mau, juga enggak apa-apa.

 

Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati,
Pertama-tama, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar wartawan dan insan pers Indonesia yang selama ini kritis dan cermat dalam memberi masukan dan kritik kepada pemerintah. Meskipun kadang-kadang kritikan-kritikan ini kan macam-macam, ada yang halus, ada yang samar-samar, yang ini perlu didalami kadang-kadang, ini maksudnya apa ya, ini larinya ke mana, kan kita harus tahu. Ada juga yang to the point, keras, pedas, ada banyak yang seperti ini juga, ada juga yang offside, tidak jelas tujuannya ada juga, saya ngomong apa adanya ya. Ya tidak apa-apa, menurut saya semua tidak apa-apa dan semua tetap menjadi jamu sehat dan energi tambahan bagi pemerintah, apalagi ini makin dekat dengan tahun politik. Nah pasti semakin banyak yang tadi saya sampaikan, akan keluar.

 

Tapi, justru di sinilah peran besar PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar untuk menjaga profesionalisme pers, untuk mengawal rakyat agar mendapatkan pemberitaan yang benar, pemberitaan yang autentik, yang berkualitas, dan berimbang, tanpa ada tarik-menarik untuk kepentingan apapun. Karena memang sekarang ini mestinya itu berita yang baik itu bukan berita yang asal viral, bukan asal yang sensasional, karena itu  justru memicu bertebarannya hoaks yang sampai saat ini masih ada. Saya mendapatkan laporan dari Menkominfo kira-kira masih 11 ribu yang bertebaran di dunia digital.

 

Kode etik jurnalistik harus terus kita pegang teguh, karena justru inilah nilai plus dari media dan pers, justru inilah kelebihan media dan pers dibandingkan dengan citizen journalism. Sekali lagi, jangan terpancing bersaing karena viral atau bersaing karena hoaks, dan jangan terpancing karena yang penting viral, heboh, dibaca. Saya kira hal-hal seperti itu yang harus kita hindari.

 

Memang saya tahu dunia jurnalistik, khususnya industri media sekarang ini tidak sedang baik-baik saja. Saya selalu mendengar bisikan-bisikan itu karena semakin banyak tantangannya, terutama terkait dengan kemajuan dunia digital. Dan ini tidak hanya kita rasakan sendiri di Indonesia, tapi semua negara merasakan hal yang sama, dunia persnya semakin banyak tantangan. Karena memang dunia digital ini tidak bisa kita hentikan, tidak bisa juga kita suruh setop.

 

Kayak AI (Artificial Intelligence) sekarang ini, kemarin waktu terakhir G20 di India, urusan AI ini enam negara berbicara secara khusus mengenai AI ini, negara besar lagi, negara-negara besar. Dan, saya menangkap ada ketakutan yang sangat amat sangat mengenai Artificial Intelligence. Dan, regulasinya selalu terlambat, peraturannya selalu terlambat, sehingga selalu didahului oleh hal-hal yang baru. Kita belajar yang satu belum selesai, sudah muncul Generative Artificial Intelligence, ini barang apa lagi, yang satu belum selesai kita pelajari. AI sekarang ini saya kira Bapak-Ibu semua tahu naskah, skrip, narasi, bisa pakai AI, bahkan membawakan berita juga bisa pakai AI, bisa.

 

Oleh sebab itu, payung besar regulasi tentang transformasi digital memang harus dibuat dengan lebih holistik, Jadi payungnya, industri kreatif harus dipayungi, UMKM kita harus dipayungi dari terjangan dunia digital ini. Ini yang sedang dikerjakan oleh pemerintah. Tadi baru saja kita rapat terbatas memutuskan mengenai social media yang digunakan untuk e-commerce. Besok mungkin keluar, karena dampaknya memang sangat dahsyat sekali. Kita terlambat hanya berapa bulan saja, sudah efeknya kemana-mana.

 

Sekali lagi, payung besar regulasi tentang transformasi digital ini memang harus dibuat dengan lebih holistik. Dan ini sedang dikerjakan pemerintah agar perkembangan teknologi bisa yang kita harapkan, yang diharapkan oleh masyarakat, mestinya perkembangan teknologi itu bisa menciptakan potensi ekonomi baru, bukan membunuh ekonomi yang sudah ada, bukan menggerus ekonomi yang sudah ada.

 

Dan, yang terakhir untuk publisher rights, kita memang sudah lama membahas ini dengan seluruh pemangku kepentingan. Dulu saya menyampaikan, “Pak, paling sebulan selesai, Pak, kita kerjain siang-malam.” Tapi dalam praktiknya memang sangat rumit sekali. Yang ini ya, ini enggak mau, yang ini mau, yang ini enggak mau, lama-lama juga enggak rampung-rampung. Ini sudah kita bahas sangat lama dan sekarang memang prosesnya sudah hampir selesai, belum selesai, hampir selesai. Moga-moga ini tinggal sedikit, ini tidak menjadi tarik-menarik lagi lagi. Yang perlu ditingkatkan itu, dan titik temu antarpemangku kepentingan saya lihat sudah mulai terlihat, mulai menguat, dan insyaallah ini akan cepat selesai. Dan, saya tahu ini menjadi concern bagi media dan pers.

 

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini secara resmi saya buka Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023.

 

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 



Sumber: https://setkab.go.id/pembukaan-kongres-xxv-persatuan-wartawan-indonesia-tahun-2023-di-istana-negara-provinsi-dki-jakarta-25-september-2023/