Sambutan Presiden Joko Widodo pada Peresmian Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur
di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua.
Yang saya hormati para Menteri, Panglima TNI, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Bupati PPU;
Yang Mulia Duta Besar negara-negara sahabat, para pimpinan lembaga-lembaga internasional;
Bapak-Ibu hadirin dan undangan yang berbahagia.
Dalam membangun Ibu Kota Nusantara, sebelum itu dimulai, saat itu saya perintahkan kepada Menteri KLHK [Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan], Ibu Siti, “Ibu Menteri, tolong yang dibangun pertama itu adalah persemaian.” Karena nanti akan kita butuhkan untuk menghijaukan kembali Ibu Kota Nusantara, tetapi juga di wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya. Sehingga kita juga memiliki persemaian besar dalam rangka rehabilitasi hutan, untuk menanam kembali bekas-bekas tambang, dan itu bisa kita kerjakan kalau kita memiliki persemaian besar.
Jangan sampai kita sering dulu mencanangkan menanam sejuta pohon, menanam sejuta pohon di mana-mana tapi nursery-nya enggak ada, persemaiannya enggak ada, dari mana bibitnya. Sehingga saya senang, setelah hampir 1,5 tahun persemaian Mentawir selesai pada hari ini. Dan, dengan kapasitas 15 juta bibit ini akan bisa kita pakai untuk merehabilitasi hutan kembali, kemudian juga untuk menanam, mereklamasi bekas-bekas tambang, baik dengan tanaman-tanaman yang cepat tumbuh/fast growing species dan tanaman-tanaman yang lain.
Yang saya senang, selama ini dibangun saya ke sini mungkin sudah enam atau tujuh kali, banyak sekali bibit-bibit yang pohonnya sudah tidak ada tetapi bibitnya bisa dihadirkan di Persemaian Mentawir ini. Sungkai misalnya, ada. Dan, pohon-pohon endemik, tanaman-tanaman endemik yang ada di Kalimantan semuanya ada di Persemaian Mentawir ini, baik meranti, kapur, tengkawang, ulin, bengkirai. Dan juga, ada bibit jambu-jambuan yang nanti akan ditanam di beberapa titik untuk makanan satwa, makanan burung, sehingga muncul kembali satwa-satwa yang dulunya sudah berkurang atau enggak ada menjadi ada.
Dan yang saya senang, yang kedua, di sini juga dimulai pembangunan pusat plasma nutfah yang di dalamnya ada bio bank dan juga seed bank tanaman-tanaman, misalnya shorea, Dryobalanops, yang barangnya sudah sulit sekarang diadakan kembali yang nanti akan dibuat bibit, baik lewat kultur jaringan dan lain-lainnya, tissue culture. Sehingga, kita akan memiliki kembali tanaman-tanaman yang dulunya banyak sekali ada di hutan-hutan tropical rain forest yang ada di Kalimantan. Dan juga, sperma satwa-satwa yang mulai sudah sangat berkurang juga sudah ada, yang nantinya itu bisa dipakai untuk bayi tabung hewan-hewan yang sudah tidak ada. Saya senang itu sudah barangnya sudah ada di IPB sebagian yang nanti akan diperkaya lagi apabila di sini menjadi pusat plasma nutfah dan itulah yang lama kita inginkan, yang kita harapkan betul-betul sekarang ada.
Dan juga, tidak hanya di Persemaian Mentawir. Kita memiliki persemaian di Rumpin di Jawa Barat, kita memiliki untuk khusus mangrove di Provinsi Bali, di Denpasar, dan di tempat-tempat lainnya yang tadi sudah disampaikan oleh Ibu Menteri Kehutanan. Ini menjadi sebuah komitmen terhadap global mengenai perubahan iklim yang telah kita tanda tangani.
Saya rasa, itu yang ingin saya sampaikan. Dan, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini saya resmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.