Sambutan Presiden pada Peresmian PT.Semen Tonasa V, tanggal 19 Februari 2014 di Kab.Pangkep, Sulsel

 
bagikan berita ke :

Rabu, 19 Februari 2014
Di baca 1175 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERESMIAN PABRIK PT. SEMEN TONASA V

DI KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN, PROVINSI SULAWESI SELATAN,

TANGGAL 19 FEBRUARI 2014

 

 

 

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati para Menteri, para Anggota DPR-RI, Panglima TNI, dan Kapolri.

Yang saya hormati Saudara Gubernur Sulawesi Selatan beserta para pejabat negara, baik dari unsur eksekutif, legistatif, dan yudikatif, maupun TNI dan Polri yang bertugas di Sulawesi Selatan, para Gubernur dan para pejabat negara se-Sulawesi yang hadir pada acara yang penting ini.

Yang saya hormati Pimpinan PT Semen Indonesia dan PT Semen Tonasa, baik dari unsur direksi maupun komisaris.

Yang saya muliakan para Ulama dan Pemuka Agama lain, para Tokoh Masyarakat, Pemimpin Adat, dan Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah SWT.

Kita bersyukur, pada hari yang penting ini dapat hadir di tempat ini untuk bersama-sama menghadiri acara yang menjadi salah satu mata rantai pembangunan di Sulawesi Selatan dan di Indonesia, yaitu Peresmian Pengembangan PT. Semen Tonasa dengan dibangunnya Unit V dan juga peresmian sejumlah proyek-proyek pembangunan, utamanya infrastruktur yang ada di provinsi ini.

Namun, sebelum saya menyampaikan sambutan pada acara yang penting ini ke hadapan Hadirin sekalian yang saya cintai, saya ingin terlebih dahulu memohon maaf. seharusnya acara ini dilaksanakan kemarin, hari Selasa, dan juga semestinya satu jam lebih awal, yaitu pukul 12.00. Mengapa mundur satu hari? Sebagaimana Bapak-Ibu ketahui, saya harus terlebih dahulu berkunjung ke Jawa Timur, untuk melihat langsung dampak dari erupsi Gunung Kelud. Hari Minggu, saya masih ingat, karena udara belum aman bagi penerbangan pesawat, saya menggunakan kereta api, sebelas jam dari Jakarta ke Madiun. Kemudian hari Senin kami menembus wilayah Kediri dan Blitar, yang waktu itu kondisinya belum baik, udara masih gelap karena abu Gunung Kelud. Kemudian, kemarin saya berada di Malang karena sebagian wilayah Malang juga terdampak oleh letusan Gunung Kelud itu dengan total pengungsi sekitar 100 ribu. Dan baru tadi pagi saya bisa terbang dari Malang, dan karena faktor cuaca mendarat satu jam lebih lambat di Bandar Udara Hasanuddin sehingga sampainya di tempat ini pun juga ada keterlambatan. Untuk itu semua, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tetapi saya juga berterima kasih karena Bapak-Ibu masih sabar untuk menunggu kedatangan saya beserta rombongan. Dan itu tentu baik karena dengan kebersamaan, persatuan, dan komitmen bersama untuk memajukan negeri ini termasuk memajukan Sulawesi Selatan, maka yang menjadi harapan kita semua insya Allah akan dapat diwujudkan.

Saya senang, mendengarkan apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur tadi, dan pengamatan saya sama, Pak Syahrul, bahwa Sulawesi Selatan memang makin maju dan kemajuannya nyata. Selamat kepada Pak Gubernur dan selamat kepada semua yang telah memajukan Sulawesi Selatan ini. Banyak indikatornya, saya masih ingat ketika saya bersama Pak Jusuf Kalla, dulu merancang untuk peningkatan kapasitas Bandar Udara Sultan Hasanuddin yang kita perkirakan cukup waktu itu, ternyata sekarang harus ditingkatkan lagi. Ini berarti bahwa ekonomi Sulawesi Selatan tumbuh dengan pesat, dan ini baik untuk masa depan saudara-saudara kita di wilayah ini.

Tentu harapan saya teruslah berikhtiar, teruslah bekerja keras Saudara-saudara, agar mimpi indah masyarakat Sulawesi Selatan, untuk Sulawesi ini menjadi center of growth, pusat pertumbuhan di kawasan timur Indonesia, bahkan pusat pertumbuhan di Indonesia, itu betul-betul dapat dicapai. Tanda-tandanya sudah nyata, bahwa tidak akan lama lagi kawasan ini akan menjadi kawasan pertumbuhan yang cepat, bahkan salah satu yang tercepat di negeri kita.

Saya kira saya pernah bercerita, di kawasan kita, Asia Pasifik, itu ada sejumlah arsitektur kerja sama kawasan, utamanya kerja sama di bidang ekonomi, utamanya, meskipun di bidang politik, hukum, dan keamanan serta di bidang peningkatan kesejahteraan rakyat juga menjadi agenda kerja sama bersama. Kita punya ASEAN, kerja sama di antara sepuluh negara ASEAN, kemudian kita juga punya arsitektur baru yaitu East Asia Summit kerja sama sepuluh negara anggota ASEAN ditambah dengan delapan anggota yang lain, yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, Amerika, dan Rusia. Kemudian, Saudara juga tahu, sebelum itu kita punya arsitektur kerja sama yang lebih luas lagi, yaitu APEC yang tahun lalu alhamdulillah kita menjadi penyelenggara yang sukses dalam pertemuan APEC.

Yang ingin saya ceritakan adalah, dulu sekitar 8-9 tahun yang lalu ketika kita menggagas siapa saja, negara mana saja yang harus masuk dalam East Asia Summit. Sejumlah negara anggota ASEAN waktu itu berpikir, tidak perlulah seperti Australia dan Selandia Baru itu masuk di dalam East Asia Summit. Konon katanya, hanya negara ASEAN plus tiga negara di Asia Timur, yaitu Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Indonesia berpikir, kalau hanya itu negaranya, apalagi pusatnya nanti sebutlah di sekitar Malaysia, atau negara-negara di situ, Indonesia akan berada di pinggir. Kita akan berada di beranda belakang. Oleh karena itulah, Indonesia berdiplomasi untuk memperjuangkan agar Australia dan New Zealand itu menjadi bagian dari East Asia Summit. Bahkan, ketika India belum diterima, kami juga memperjuangkan India masuk. Dan yang terakhir adalah masuknya Rusia dan Amerika Serikat.

Mengapa Indonesia dengan gigih berdiplomasi seperti itu? Sekali lagi, kalau berhenti di Indonesia, maka kita kehilangan kesempatan yang besar untuk mengembangkan kawasan timur Indonesia. Dengan New Zealand dan Australia menjadi bagian dari East Asia Summit bahkan Amerika, di samping Asia Timur, dipastikan masa depan Indonesia bagian timur termasuk Sulawesi Selatan akan makin cerah karena ini berada di tengah-tengah kerja sama kawasan Asia Timur yang saya maksudkan tadi. Ini peluang besar, peluang itu tidak datang dengan sendirinya. Oleh karena itu, saya ingin sebagai Presiden, provinsi-provinsi di bagian timur Indonesia, contohnya Sulawesi Selatan yang kemajuannya nyata tadi, itu betul-betul harus menangkap peluang besar ini. Mengembangkan perekonomiannya, transportasinya, baik laut maupun udara, sumber daya alamnya kemudian migas, energi, tourism, dan semua yang bisa dikerjasamakan dalam konteks East Asia Summit. Kalau itu terjadi maka mata rantai dari konektivitas di kawasan ini akan membawa manfaat nyata bagi Indonesia dan utamanya bagi kawasan timur Indonesia.

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

Saya tentu senang dan menyambut baik dengan dikembangkannya PT Semen Tonasa ini. Dengan kapasitas yang lebih besar. Saya tadi berbincang-bincang dengan Pimpinan PT Indonesia dan PT Tonasa, insya Allah yang sekarang kapasitasnya sekitar 3,5 juta ton per tahun akan menjadi 6 juta ton per tahun. Ini jumlah yang sangat besar. Jangan khawatir, kawasan ini akan tumbuh terus, juga bagian timur Indonesia. Kita memerlukan semen untuk membangun lebih banyak lagi jaring-jaring jalan, kemudian juga bendungan, kemudian jembatan, kemudian infrastruktur lain yang memerlukan semen sebagai bahan utamanya. Sejalan dengan perkembangan industri, perkembangan ekonomi, perkembangan infrastruktur dan konektivitas, maka prospek dari industri semen makin ke depan akan makin cerah.

Tolong dikelola dengan baik, planning-nya yang baik, management yang baik, dan kemudian action ataupun program-programnya juga tepat dan efektif. Dengan demikian, PT Semen Tonasa akan menjadi bagian dari semua yang dilaksanakan PT Semen Indonesia, dan PT Semen Indonesia menjadi bagian dari perkembangan ekonomi di negeri tercinta ini.

Hadirin yang saya hormati,

Hari ini juga dirancang untuk meresmikan berbagai proyek pembangunan yang sebagian besar ditangani oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan pihak-pihak terkait, seperti bendungan dan berbagai proyek pembangunan yang telah dirampungkan dan insya Allah akan kita resmikan hari ini. Juga disampaikan tadi, ada pembangunan tenaga listrik 2x35 Megawatt. Ini tentu penting, dengan demikian insya Allah tidak akan ada shortage dari daya listrik yang diperlukan di kawasan ini mengingat pertumbuhan ekonominya begitu pesat.

Saudara-saudara,

Sebelum saya masuk kepada isu yang menjadi agenda tahun ini yaitu pemilihan umum, saya tadi melihat Pak Idrus Paturusi, saya jadi ingat lima tahun yang lalu ketika saya berkunjung ke tempat ini, saya tiba-tiba menderita sakit yang luar biasa sehingga diwakilkan yang menghadiri acara ini. Setelah kami paksakan kembali ke Makassar, dicek di Makassar waktu itu, dokter mengatakan ini bisa tahan, bisa survive itu sudah luar biasa karena semua indikatornya merah, dalam arti ada malfunction. Kemudian, Tuhan Maha Besar, kami kembali ke Jakarta langsung dicek di Rumah Sakit Gatot Subroto, kembali normal. Jadi hanya pertolongan Allah-lah yang saya bisa bertahan. Tetapi ini membawa kenangan yang indah, dan oleh karena itu baik kalau kita selalu dekat dengan Allah SWT karena banyak hal yang di luar jangkauan kemampuan kita. Konklusi kedokteran juga belum bulat benar tetapi yang jelas, Pak Idrus, kita punya kenangan manis dan Allah Maha Besar kita diselamatkan. Ini kenangan manis saya di Tonasa. Dan tadi ada yang mengkhawatirkan, jangan-jangan sakit lagi, insya Allah tidak, saya berdiri di sini, dan dengan gembira bertemu dengan Bapak-Ibu sekalian.

Pemilihan umum bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, tidak perlu diseram-seramkan. Kita sudah melaksanakan pemilihan umum yang presidennya dipilih secara langsung, 2004 dan 2009. Kedua pemilu itu pada hakikatnya berjalan baik, aman, damai, tertib, lancar, dan demokratis. Bukan hanya rakyat Indonesia yang bersuka cita, dunia juga mengakui dan memberikan pujian pada proses politik yang kita laksanakan dalam pemilu 2004 dan 2009 dulu. Oleh karena itu, harapan saya tekad kita semua, mari kita selenggarakan pemilihan umum ini dengan niat yang sama. Mari kita bikin berlangsung dengan baik, aman, damai, tertib, jujur, dan demokratis, insya Allah bisa.

Dan benar, ketika rakyat kita diharapkan bisa menggunakan hak pilihnya, baik 9 April maupun pada bulan Juli yang akan datang, mari kita jaga situasi sosial, politik, dan keamanan yang baik. Pemilu tidak perlu harus gaduh disertai aksi-aksi kekerasan. Memang suhu politik meningkat, itu wajar. Di negara mana pun begitu, tetapi kompetisi itu ada batasnya. Semua bertanggung jawab, para elit, para caleg, partai-partai politik ingatlah, ini keharusan demokrasi, keharusan konstitusi, kita laksanakan dengan baik. Tidak perlu membikin ketidakbaikan bagi rakyat dan bagi negeri ini. Dengan harapan seperti itu, saya yakin semua akan dapat dilaksanakan dengan baik.

Ekonomi harus tetap bergerak, dengan demikian keperluan hidup saudara-saudara kita dipenuhi. Asalkan kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terganggu perekonomiannya, maka insya Allah politik yang menghangat itu tidak akan menimbulkan apa-apa. Dan saya yakin jajaran kepolisian dibantu TNI dan semua juga ingin menjaga suasana yang tertib, aman, dan damai.

Itulah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan dengan pesan, ajakan, dan harapan itu semua, maka dengan terlebih dahulu memohon ridha Allah SWT dan dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, pembangunan Unit V PT Semen Tonasa disertai dengan pembangunan tenaga listrik 2x35 Megawatt dan sejumlah infrastruktur yang telah dibangun di Sulawesi Selatan ini dengan resmi saya nyatakan penggunaannya.

Sekian.

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara Â