Sambutan Presiden RI pada Buka Puasa Bersama di Ponpes Al Hasanah, Tasikmalaya, 24 Agustus 2011

 
bagikan berita ke :

Rabu, 24 Agustus 2011
Di baca 991 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA BUKA PUASA BERSAMA

DALAM RANGKAIAN ACARA SAFARI RAMADHAN

DI PONDOK PESANTREN AL HASANAH TASIKMALAYA, JAWA BARAT

TANGGAL 24 AGUSTUS 2011

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,

 

Saudara Gubernur Jawa Barat, Saudara Ketua DPRD Jawa Barat, Pangdam III Siliwangi, Kapolda Jawa Barat, dan para Pimpinan Pemerintahan yang bertugas di Jawa Barat, Saudara Walikota Tasikmalaya, Bupati Tasikmalaya,

 

Yang saya hormati Al Mukarrom Pimpinan Pondok Pesantren Al Hasanah, KH. Lili Syamsul Romli beserta para kiai, para ulama, dan para sesepuh Pondok Pesantren Al Hasanah,

 

Yang saya hormati, para tokoh masyarakat dan para ulama Tasikmalaya yang juga hadir pada acara hari ini,

 

Hadirin dan Hadirat yang dimuliakan Allah SWT,

 

Marilah pada kesempatan yang membahagiakan ini, kita panjatkan sekali lagi puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena pada kita semua masih diberikan nikmat kesempatan, nikmat kekuatan, nikmat kesehatan, untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita, kepada umat, kepada masyarakat, serta kepada bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai.

 

Kita juga bersyukur, pada sore hari ini dapat bersilaturahim dan beribadah bersama, di rumah Allah yang indah dan teduh ini, Masjid Al Muslikh, dan semoga ibadah puasa kita, diterima dan mendapatkan rida Allah SWT.

 

Shalawat dan salam, marilah sama-sama kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wasalam beserta para keluarga, para sahabat dan para pengikut Rasulullah, insya Allah termasuk kita semua hingga akhir zaman.

 

Hadirin, hadirat yang saya muliakan,

 

Dengan mengucap rasa syukur dan penuh rasa bahagia, saya beserta Ibu Negara dan rombongan, bisa berkunjung ke Pondok Pesantren Al Hasanah ini. Selama saya mengemban amanah, memimpin bangsa dan negara, dan menjalankan roda pemerintahan, saya kerap berkunjung ke berbagai Pondok Pesantren. Baik pondok-pondok pesantren berskala besar, maupun berskala yang lebih kecil. Sebagai contoh, saya pernah berkunjung ke pondok pesantren Gontor di Jawa Timur, ataupun di Tasikmalaya pondok pesantren Cipasung, dan pernah juga di Surabaya.

 

Kali ini saya memilih untuk bisa berkunjung, ke pondok pesantren-pondok pesantren yang skalanya lebih kecil, dengan demikian saya bersama para menteri, pak gubernur bisa melihat langsung keadaan pondok pesantren itu, yang mengemban visi yang sangat penting, sehingga kita bisa memberikan bantuan yang diperlukan, untuk kebaikan pondok pesantren yang saya kunjungi.

 

Safari Ramadhan 1432 H yang kami jalankan sekarang ini, setelah kemarin bersama-sama, seraya beribadah di bulan Ramadhan, kita memperingati hari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, yang jatuh bertepatan dengan 17 Ramadhan, saya laksanakan di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Hari Senin yang lalu alhamdulillah kami telah berkunjung ke Kabupaten Bogor, kemudian hari ke dua, kemarin, kami berkunjung ke Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung, hari ini alhamdulillah kami berkunjung ke Kabupaten Cicalengka dan Kabupaten Tasikmalaya, Insya Allah besok akan melanjutkan perjalanan ke Majenang dan Purwokerto, dan nanti pada tanggal 26 Agustus Insya Allah, akan melanjutkan lagi perjalanan ke Bumiayu dan Tegal dan kembali ke Jakarta.

 

Dalam rangkaian Safari Ramadhan ini, yang menjadi tujuan kunjungan saya adalah untuk bertemu, menyapa, dan bersilaturahim dengan masyarakat, utamanya, saya mengunjungi sekolah-sekolah dasar, utamanya SD dan Insya Allah kalau bisa nanti SMP. Di samping melihat kondisi bangunan, ruang kelas dan fasilitas pendidikan yang ada, juga bertemu dengan para guru dan para murid, yang saya pilih adalah kali ini SD-SD atau SMP yang tergolong kondisinya tidak baik, baik rusak sedang maupun rusak berat.

 

Dari seluruh Indonesia, ada sekitar 10 sampai 15 persen, yang gedung-gedung SD, SMP itu dalam keadaan rusak sedang atau rusak berat, sedangkan 85 persen yang lain pada umumnya dalam keadaan baik. Kami ingin, pemerintah ingin, Insya Allah, dalam waktu tiga tahun mendatang dengan anggaran yang tersedia, yang dimiliki oleh negara, kita akan melakukan perbaikan menyeluruh, agar kondisi sekolah-sekolah itu lebih layak.

 

Di samping itu kami juga mengunjungi Puskesmas-puskesmas, karena juga penting untuk melayani saudara-saudara kita yang sakit, yang berobat agar sembuh seperti sediakala. Baik kemarin di Cianjur, tadi di Tasikmalaya, juga untuk melihat kondisinya, apa yang mesti dibantu oleh pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten atau kota.

 

Di samping itu kami juga melihat kantor desa, bagaimana kepala desa, lurah melayani masyarakatnya, karena melayani masyarakat itu tugas dan sekaligus ibadah, saya harus memastikan mereka semua menjalankan tugasnya dengan baik. Saya juga mengunjungi usaha-usaha kecil, usaha mikro, karena kalau usaha besar, investasi besar biasanya sudah berjalan dengan baik, justru yang saya pilih usaha kecil, atau menengah paling tidak, yang akan menghidupi, memberikan lapangan pekerjaan bagi saudara-saudara kita.

 

Kita pastikan agar usaha itu juga terus tumbuh dengan baik, di samping itu, Bapak-Ibu tahu, Nagreg itu setiap Ramadhan, setiap Idul Fitri biangnya macet. Pemerintah sudah memperbaiki sejak tahun 2006, keadaannya sekarang jauh lebih baik, mudah-mudahan bisa memberikan pelayanan bagi saudara-saudara kita yang mudik lebaran, baik ke arah timur maupun ke arah barat. Saya sudah meninjaunya lagi, tiga kali, saya meninjau Nagreg itu, karena harapan saya tidak ada hambatan apapun bagi saudara-saudara kita, yang menggunakan jasa angkutan.

 

Insya Allah dalam perjalanan lanjutan, besok dan lusa, saya akan bertemu dengan para petani dan para nelayan. Mereka juga perlu diajak berkomunikasi, perlu dibantu untuk lebih meningkatkan kesejahteraannya. Pendek kata, Safari Ramadhan ini seraya menjalankan ibadah puasa, Bapak/Ibu/Saudara-saudara, saya beserta rombongan, bertemu dengan mereka semua, dengan komunitas itu untuk memastikan bahwa mereka, bisa mengemban tugasnya dengan baik di masa kini dan masa depan.

 

Hadirin-hadirat yang saya muliakan,

 

Saya mendapatkan penjelasan, bahwa Pondok Pesantren ini salah satu Pondok Pesantren yang baik, yang menjalankan pendidikan, yang juga ikut melaksanakan syiar Islam kepada masyarakat sekitar, yang baik, yang teduh sebagaimana yang diajarkan oleh Islam, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT, dan yang disabdakan oleh Rasulullah SAW.

 

Oleh karena itu, saya memutuskan untuk berkunjung hari ini ke Pondok Pesantren Al Hasanah ini sebagai ucapan terima kasih, dan penghargaan saya kepada Al Hasanah, dan Insya Allah kita bisa memberikan bantuan untuk lebih memajukan lagi Pondok Pesantren ini di waktu yang akan datang.

 

Pondok Pesantren sangat penting, pondok pesantren itu bukan hanya pusat pendidikan, tetapi juga harus kita jadikan sebagai pusat kebajikan, artinya, bukan hanya mendidik para santri, tetapi pondok pesantren tidak boleh terpisah dengan masyarakat sekitarnya, tidak boleh eksklusif, tidak boleh tertutup, sehingga masyarakat sekitarnya tidak tahu apa yang dilakukan di pondok pesantren itu.

 

Pondok pesantren yang baik, yang bermanfaat bagi semua, di samping mendidik para santrinya, juga ikut membimbing masyarakat di sekitarnya untuk menjalankan kehidupan yang religius, kehidupan yang Islam, kehidupan yang baik, yaitu masyarakat yang bermoral, berakhlak, berbudi pekerti luhur, bertutur kata yang sopan dan saling menghormati, saling sayang menyayangi satu sama lain, sebagaimana yang diajarkan dalam Islam. Saya berharap, Al Hasanah bisa menjalankan fungsi dan tugas ganda itu, di samping pusat pendidikan juga pusat pembimbingan, sebetulnya, untuk masyarakat sekitar.

 

Pondok pesantren adalah pusat pendidikan, sebagaimana yang saya inginkan pusat pendidikan di negeri ini, pendidikan umum, SD, SMP, SMA dan masih banyak lagi, semua bisa dikelola dalam keadaan baik, tertib, rapi dan bersih. Kemarin saya memberikan teguran di Bogor dan di Cianjur, karena ada dua SD yang menurut saya kurang bersih, kurang rapi, kurang tertib. Kalau tidak bersih, tidak rapi, tidak tertib bayangkan anak-anak kita yang bersekolah disitu, hatinya bisa terpengaruh tidak bersih, tidak rapi, tidak tertib.

 

Saya juga ingin, dan sungguh berharap di pondok-pondok pesantren teruslah menjaga ketertiban, kerapian dan kebersihan, karena itu berpengaruh pada jiwa mereka yang mengikuti pendidikan di pondok pesantren, inilah kehidupan di pondok pesantren yang layak. Saya berdialog dengan para dokter, para perawat, para bidan, kemarin dan tadi pagi, saya tanyakan, rata-rata saudara kita yang sakit ini sakit apa, disebutkan, pertama, satu, dua, tiga begitu, ternyata semua itu berkaitan dengan kebersihan lingkungan.

 

Saya terus terang, pak Gubernur, pak Bupati, pak Walikota, kalau keliling ke Indonesia ada kota, daerah yang bersih, senang saya, tetapi juga ada kota dan daerah yang tidak bersih, saya rasanya tidak tepat memberikan Adipura kepada kota, baik Kabupaten atau Kota yang ternyata keadaannya tidak bersih. Membikin bersih tidak susah sebetulnya, asalkan ada kepemimpinan, ada kemampuan, ada kesadaran. Kalau bersih lahir biasanya terbawa bersih batin, bersih batin membawa lagi bersih lahir, demikian, kait mengait, tali temali diantara duanya. Oleh karena itu, saya berharap marilah kita terus galakkan kampanye kebersihan. Percayalah, Saudara-saudara, kalau hati kita bersih, lingkungan bersih, godaan untuk melakukan tindakan tidak terpuji itu bisa kita cegah, penyimpangan-penyimpangan, korupsi, penipuan dan lain-lain yang itu diharamkan dalam Islam, yang itu termasuk tindakan yang tidak terpuji, mari kita juga menjamah sampai kepersoalan-persoalan itu.

 

Pondok pesantren juga mendapatkan kesempatan untuk misalnya berusaha, sebagai sumber kehidupan, di sini ada Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, kiranya bisa dipikirkan misalnya untuk Pondok Pesantren Al Hasanah ini, apa yang bisa dibantukan untuk ada usaha, dengan demikian ada penghasilan yang cukup, dalam arti menambah sumber anggaran di Pondok Pesanten ini. Banyak pondok pesantren yang sudah lebih maju, lebih makmur barangkali, tetapi masih banyak pula yang belum seperti itu sesuai dengan batas kemampuan anggaran, batas kemampuan pemerintah, rasanya perlu kita pikirkan juga untuk memberikan bantuan-bantuan seperti itu.

 

Saudara-saudara,

 

Satu hal yang ingin saya sampaikan ke hadapan Saudara semua, bahwa pemerintah mengemban tugas yang penting untuk terus meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Tidak ada satu pemimpin di negeri ini, tidak ada satupun pemerintahan di Indonesia yang kita cintai ini, yang tidak berusaha, berikhtiar, dan bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, itu pasti. Oleh Karena itu, masyarakat perlu mengetahui kebijakan dan program-program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat itu. Kalau mengetahui kebijakan dan program yang dilaksanakan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka akan tidak dengan mudah menyalahkan, menghujat, mencaci maki pemerintahnya sendiri, seolah-olah tidak pernah berbuat untuk rakyatnya.

 

Kalau mengetahui ada kebijakan, ada program, maka orang-orang atau komunitas yang ingin berbakti pada negaranya justru membantu pemerintah, ikut mengawasi pemerintah, mendampingi pemerintah baik di pusat, provinsi, kabupaten dan kota, untuk memastikan bahwa kebijakan dan program itu dilaksanakan dengan baik. Kalau memberikan kritik setelah tahu kebijakan dan programnya, misalnya ada yang tidak berjalan dengan baik, ada penyimpangan di sana-sini, kami akan senang sekali.

 

Tetapi sering kali, apa yang dikritikkan, yang dihujatkan, yang dicacikan itulah yang kita lakukan sebenarnya, itulah yang dijalankan oleh pemerintah. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Al Hasanah, juga perlu memahami kebijakan dan program yang dilaksanakan pemerintah.

 

Di bidang pendidikan misalnya, kita memberikan Bantuan Operasional Sekolah bagi mereka yang tidak mampu, memberikan bea siswa dan banyak sekali program untuk itu. Di bidang kesehatan kita membantu bagi yang tidak mampu, dengan Jaminan Kesehatan Masyarakat dan bantuan-bantuan lain. Bagi yang sangat miskin kita berikan program, bantuan tunai yang disebut Program Keluarga Harapan, bagi yang lanjut usia, bagi yang mengalami bencana, bagi yang memiliki kecacatan yang berat. Sesuai dengan batas kemampuan pemerintah, pemerintah terus meningkat bantuan kepada mereka semua.

 

Demikian juga ada program untuk membantu kecamatan dan desa yang disebut PNPM, tujuannya membantu kesejahteraan kecamatan dan desa itu, ada lagi program yang namanya Kredit Usaha Rakyat, memberikan bantuan pinjaman bantuan modal yang dipermudah, kepada usaha mikro kecil agar dia juga bisa berusaha, dan ada sejumlah bantuan yang lain, bantuan kepada para petani, bantuan kepada nelayan. Saya berharap agar kita tidak mudah berburuk sangka seolah-olah pemerintah tidak berbuat apa-apa, baik Presidennya, Menterinya, Gubernurnya, Bupatinya, Walikotanya, saya berharap masyarakat juga mengetahui kebijakan dan programnya.

 

Para Gubernur, Bupati, dan Walikota tekunlah, gigihlah untuk menjelaskan ini kepada masyarakat, saya kadang-kadang bersyukur bertemu masyarakat mengerti kebijakan dan program pemerintah, tetapi kadang-kadang saya sedih ketika berkunjung ke daerah, mereka tidak mengerti, berarti ada yang keliru, tidak cukup gigih para Gubernur, para Bupati, para Walikota, para Camat sampai Kepala Desa dan Lurah untuk menjelaskan apa saja, kebijakan dan program pemerintah, berapa besar anggaran yang dikeluarkan untuk membantu rakyatnya. Saya harus sampaikan seperti itu agar di negara kita ini tidak berhamburan, yang disebut fitnah, menjadi lautan fitnah, lautan buruk sangka, lautan sesuatu yang sebetulnya keluar dari sifat-sifat yang Islami, yang diajarkan dalam Islam.

 

Itulah yang ingin saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, Saudara-saudara. Dan semoga silaturahim kita ini, di samping mendapatkan rida Allah, juga bisa meningkatkan kedekatan kita diwaktu yang akan datang, dan bersama saya, para menteri disini, setelah kunjungan ini saya persilakan untuk berkomunikasi dengan pimpinan Pondok Pesantren Al Hasanah, apa yang bisa diberikan bantuan pada Pondok Pesantren ini, sebagaimana pula kita membantu mereka-mereka yang patut diberikan bantuan.

 

Itulah makna dari kewajiban negara, kewajiban pemerintah untuk memajukan kesejahteraan rakyatnya. Karena diperlukan kondisi yang stabil, yang aman, tentram dan damai di seluruh negeri, agar ekonomi tumbuh dengan baik, agar program-program pemerintah bisa dilaksanakan dengan baik, marilah kita semua menjaga keamanan, ketertiban, stabilitas dan ketentraman dalam kehidupan kita, jauhkan aksi-aksi kekerasan, jauhkan tindakan main hakim sendiri, jauhkan tindakan ekstrimitas apalagi terorisme, karena menghancurkan nama besar agama yang sangat kita cintai, kita junjung tinggi, karena itu bukan sifat-sifat seorang muslimin dan muslimat yang baik. Saya yakin Indonesia akan menjadi contoh, bahwa kehidupan Islami akan tumbuh dengan baik di negeri ini, sehingga Insya Allah dunia akan mengakui bahwa Islam diturunkan sebagai rahmat bagi semesta alam. Marilah, Saudara-saudara, kita bergandengan tangan umara' dengan ulama dan umat, untuk memajukan kehidupan yang religius yang Islam, serta kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara yang baik dinegeri tercinta ini.

 

Demikianlah, terima kasih atas perhatiannya, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan perlindungannya kepada kita sekalian.

 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI