Sambutan Presiden RI pada Peninjauan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Cianjur, 8 Januari 2013

 
bagikan berita ke :

Selasa, 08 Januari 2013
Di baca 814 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PENINJAUAN KAWASAN PENGHIJAUAN DAN PELESTARIAN ALAM TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGO,

DI CIANJUR, JAWA BARAT

TANGGAL 8 JANUARI 2013

 

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara yang saya cintai,

 

Para Penggiat dan Pecinta Lingkungan dan Pelestari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang saya cintai pula,

 

Alhamdulillah hari ini kita dapat bersilaturahim di tempat ini untuk bersama-sama menjalankan tugas sebagai umat hamba Allah melestarikan lingkungan alam ciptaan Tuhan, dan sebagai warga negara untuk menjaga kelestarian lingkungan bagi kehidupan anak cucu kita di masa mendatang.

 

Selama ini saya sering bepergian antara Jakarta-Bandung, Bandung-Jakarta, saya pernah tinggal di Bandung selama 15 tahun, dan sisanya lebih banyak di Jakarta, meskipun juga sudah keliling Indonesia karena 30 tahun saya dulu bertugas di Tentara Nasional Indonesia, tentu bertugas ke mana-mana, termasuk 5 tahun saya bertugas di Timor Timur.

 

Ketika kami beserta istri dan anak-anak saya melintasi ini, kami hanya memandang dari kejauhan keindahan Gunung Gede Pangrango ini termasuk lerengnya, termasuk komunitas yang ada di tempat ini, alhamdulillah, wasyukurillah, hari ini kami bisa datang di tempat ini bersama-sama Saudara-saudara semua. Ini karena kehendak Allah SWT. Kami datang hari ini beserta Ibu Negara, para menteri, Bupati Cianjur dan Bupati Bogor, Panglima TNI dan Kapolri, dan para pecinta dan penggiat lingkungan, pimpinan badan-badan usaha milik negara, ada NGO, ada artis, ada semua. Tekadnya sama, untuk berbakti kepada negeri ini, melestarikan lingkungan yang ada di tempat ini, sekali lagi, untuk masa depan negeri yang sama-sama kita cintai.

 

Dulu ketika saya memulai mengemban tugas sebagai Presiden akhir 2004, 2 tahun setelah itu 2005 dan 2006 saya sering berkunjung ke seluruh pelosok Tanah Air. Jumlahnya tidak terhitung. Dalam kunjungan saya yang jumlahnya ratusan kali itu, di antaranya saya mengunjungi saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana. Ada beberapa tempat yang masih saya ingat misalnya di Jember, Jawa Timur. Desanya tersapu habis, korbannya banyak. Saya berjalan menelusuri sungai sampai tempat seperti ini. Saya tengok ke belakang, pantas saja karena hutan-hutannya sudah gundul. Itu penggundulan terjadi pada masa awal reformasi. Habis.

 

Kemudian kami juga pernah datang bersama Ibu Negara terbang pakai helikopter, cuacanya tidak bagus seperti ini, di daerah Manggarai, berbukit-bukit, ada tanah longsor besar, banjir bandang, korbannya juga banyak. Setelah saya lihat, ya pantas saja, karena pohon-pohonnya tidak ada, gundul. Belum beberapa tempat di Aceh yang saya datangi dan di tempat-tempat yang lain termasuk di Solo, di Cianjur, itu juga termasuk di Papua Barat, banyak terjadi banjir bandang, tanah longsor karena hutan-hutannya gundul.

 

Dampak negatifnya nyata, korban berjatuhan, rumah-rumah rusak, tempat-tempat pertanian juga disapu oleh banjir bandang dan tanah longsor itu. Belum seperti yang disampaikan oleh Menteri Kehutanan dan Pimpinan Green Radio tadi. Ternyata kalau kita lalai mengelola tempat seperti ini maka komunitas yang lain, daerah yang lain, juga mendapatkan akibat negatifnya. Oleh karena itu, bukan hanya di lereng Gunung Gede Pangrango ini, di seluruh Indonesia kebijakan kita, instruksi saya, semua gubernur, bupati, dan walikota bersama-sama pemerintah pusat wajib hukumnya untuk melestarikan lingkungan kita, jangan sampai banyak rakyat kita menjadi korban karena bencana alam, yang bencana itu karena kelalaian umat manusia.

 

Namun, kalau kita ingin menjaga kelestarian lingkungan seperti di tempat ini, maka mari kita pikirkan saudara-saudara kita yang berada di tempat itu. Menjadi adil kalau kita, Saudara-saudara janganlah menebangi pohon, karena bikin rusak lingkungan ini, maka kita harus memikirkan; lantas apa mata pencahariannya, pendapatannya dari mana, penghasilannya dari mana agar dapurnya mengepul, untuk keluarganya juga sumbernya dari apa. Itulah yang menjadi kebijakan kita yang terus kita jalankan ke depan ini.

 

Saya mendukung penuh apa yang disampaikan tadi baik oleh Menteri Kehutanan maupun Bung Toska, Pimpinan Green Radio untuk mengembangkan mata pencaharian masyarakat di tempat ini. Saya juga menginstruksikan kepada seluruh gubernur, bupati, walikota, NGO, semua pihak untuk menyukseskan program ini. Kalau masyarakat dilarang menebang pohon, pembalakan liar, maka pikirkan penghidupannya, mata pencahariannya.

 

Hari ini saya ingin memberi contoh karena harapan saya para menteri dengan anggaran yang ada, bicarakan dengan DPR, untuk lebih memberikan atensi kepada komunitas di tempat ini. Saya meminta Menteri Sekretaris Negara sampaikan kepada Badan-badan Usaha Milik Negara di sini antara lain BNI, termasuk swasta agar memberikan CSR-nya, bantuan untuk masyarakatnya dan sebagian arahkan di tempat ini.

 

Saya setelah mendengarkan penjelasan kemarin, insya Allah hari ini akan menambah jumlah ternak yang ada di tempat peternakan domba atau kambing, juga kelinci dan lain-lain. Terimalah itu sebagai rasa terima kasih saya untuk bisa dikembangkan lagi. Tetapi saya berharap lebih banyak lagi bantuan nanti, dengan demikian berhentilah menebang pohon, berhentilah melakukan sesuatu yang bisa merusak lingkungan ini, sedangkan Saudara punya pilihan lain, menjalankan apa namanya, pekerjaan yang halal, tidak membahayakan, dan insya Allah pahalanya tinggi dari Allah SWT.

 

Itu yang penting yang ingin saya sampaikan, dan saya ingin sukses, saya berterima kasih kepada TNI, Polri, semua lembaga swadaya masyarakat, semua pihak yang bekerja keras untuk menyukseskan tempat ini. Saya ingin mendengar 6 bulan lagi, 1 tahun lagi, 2 tahun lagi, kawasan ini tumbuh menjadi kawasan yang baik, baik dari segi lingkungannya, baik dari kelestarian hutannya termasuk taman nasional, baik pencaharian atau penghidupan masyarakat yang ada di tempat ini. Dan saya telah menyampaikan instruksi agar fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, dan lain-lain dilengkapi di lereng, atau komunitas tempat ini, sehingga membawa manfaat bagi masyarakat untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari.

 

Saudara-saudara,

 

Semua tahu lingkungan harus dilestarikan, semua tahu kalau hutannya terjaga, pohon-pohonannya tinggi, semuanya akan baik. Misalnya tidak mudah banjir, tidak mudah ada tanah longsor, air tersimpan, tidak ada kekurangan air, indah tempatnya untuk tamasya dan sebagainya. Yang penting jangan hanya bicara, don't talk only but please take action. Oleh karena itulah, jangan hanya berbicara tapi berbuat, pemerintah dan saya memimpin langsung, setiap tahun kita menanam minimal 1 milyar pohon di seluruh Indonesia. Masa depan negara kita, anak cucu kita akan baik, karena lingkungannya baik. Itulah saatnya kita berbuat secara nyata, jangan hanya berjanji ke sana ke mari tapi tiada bukti. Buktinya, mari kita bekerja bersama.

 

Itulah hal penting yang ingin saya sampaikan, Bapak-Ibu, Hadirin sekalian yang saya cintai. Dan, kalau ada pimpinan dunia usaha, baik itu BUMN maupun swasta, tolong bekerja sama dengan Menteri Kehutanan nanti, bantuan apa kiranya yang bisa diberikan di tempat ini, di komunitas ini untuk kebaikan yang sampaikan tadi. Para NGO, LSM saya juga berterima kasih, para Artis sebagai duta lingkungan sampaikan kepada yang lain semuanya untuk bumi kita. Sayang saya tidak membawa kasetnya, saya menciptakan dua lagu, satu, ‘Untuk Bumi Kita' itu saya ciptakan di Oslo, Norwegia, ketika saya menghadiri sebuah konferensi internasional di sana, dan saya sebagai ketua bersama dengan tuan rumah, lagunya cantik tapi tidak saya bawa. Adalagi satu lagu lagi yang saya ciptakan "Save Our Planet". Yang itu saya dedikasikan pada saat ada konferensi PBB di Denpasar, Bali. Yang "untuk Bumi Kita" telah dibawakan dalam english version yang berjudul "Save Our World' dan dibawakan oleh penyanyi dari California.

 

Bapak-Ibu ini cara saya untuk ikut menggalakkan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia untuk menyelamatkan bumi kita. Dan ini tugas umat manusia, tugas semua bangsa di dunia ini.

 

Itulah yang ingin saya sampaikan, saya senang sekali semuanya ada di sini. Saya kira jalannya lebih cepat dibandingkan jalannya kita-kita tadi. Karena sudah terbiasa dan sampaikanlah salam saya, Bapak-Ibu kepada keluarga yang ada di rumah. Kami semua menyayangi, kami semua mencintai dan saya akan terus keliling Indonesia untuk melihat seperti ini, supaya saya bisa mengecek kebijakan dan program yang telah pemerintah tetapkan itu betul-betul dijalankan di daerah. Kalau ada yang kurang-kurang kita perbaiki, kalau ada yang lalai-lalai, kita tegur dan kita koreksi.

 

Tujuan kita, kita ingin negara kita terus tumbuh, bergerak ke depan. Saya sebagai Presiden tentu tidak boleh hanya menerima laporan, apalagi laporannya "asal bapak senang". Betul? Saya harus turun ke lapangan untuk melihat apa yang ada di lapangan agar semua itu membawa manfaat yang nyata. Kepada para Prajurit TNI dan Polri terima kasih, hatur nuhun tadi dibikin trap-trap-nya sehingga rasanya yang jarang menaik gunung ini jauh lebih ringan. Terima kasih para Prajurit, atas kerja kerasnya. Juga tim dokter, tiap-tiap pos ada dokternya tadi, ada oksigen, dan sebagainya itu bagus, daripada kita tidak siap tiba-tiba ada apa-apa, kita salah. Dengan siap, Allah akan memberi pertolongan kepada kita dan kita diberikan keselamatan. Kemudian tentu banyak lagi yang berjasa yang tidak saya sebut satu per satu, terima kasih yang telah menyiapkan rebusan kacang, ubi tadi itu melegakan sekali. Ibu Negara sambil tarik nafas mengabadikan semua tadi keindahan tempat ini termasuk sayur-sayuran yang menghijau, rasanya sudah bahagia Ibu melihat sayur-sayuran tumbuh, bunga-bunga mekar dengan indahnya, apa yang ada di tempat ini. Marilah kita sekali lagi bersyukur kepada Allah SWT atas keindahan yang diberikan kepada bangsa kita, kepada kita semua, dan mari kita rawat baik-baik.

 

Demikian,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI