Sambutan Presiden RI pada Penyerahan Bantuan PNPM Mandiri untuk Provinsi Kepri, 25 Februari 2011

 
bagikan berita ke :

Jumat, 25 Februari 2011
Di baca 995 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PENYERAHAN BANTUAN PNPM MANDIRI, KUR TAHUN 2011, DAN BANTUAN SOSIAL KEMASYARAKATAN UNTUK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TANJUNG PINANG, KEPULAUAN RIAU

25 FEBRUARI 2011

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Indah nian Teluk Bendung

Cerah permai di bawah sinar mentari pagi

Betapa senang dan bahagia hati ini

Berjumpa kembali dengan masyarakat Keppri yang baik hati,

 

Terima kasih.

 

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,

 

Mantan Menteri, Assalamu'alaikum, Pak Rokhmin Dahuri,

 

Anggota DPD RI,

 

Saudara Gubernur Kepulauan Riau beserta para Bupati dan Walikota, dan semua Pejabat Negara yang bertugas di Keppri, baik dari unsur eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta TNI dan Polri.

 

Yang saya muliakan para ulama, para pemuka adat, para cendekiawan,

 

Yang saya hormati para pimpinan dunia usaha, baik negara maupun swasta, baik usaha dalam negeri maupun mitra-mitra kita dari luar negeri,

 

Yang saya cintai dan saya muliakan para pejuang, para veteran, para Purnawirawan TNI dan Polri, para mahasiswa, para siswa, ibu-ibu yang saya hormati,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Marilah sekali lagi, pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhaanahu Wa Ta'ala karena kepada kita masih diberikan kesempatan, kekuatan, dan semoga kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas, dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta, termasuk untuk daerah dan masyarakat Kepulauan Riau yang sama-sama kita cintai dan banggakan.

 

Hadirin sekalian,

 

Alhamdulillah, saya beserta rombongan dapat kembali berkunjung ke provinsi ini. Kemarin saya berangkat dari Jakarta melakukan kunjungan kenegaraan ke Negara Brunei Darussalam untuk meningkatkan hubungan kerja sama dan kemitraan antara Indonesia dengan Brunei Darussalam. Sebagai contoh, penduduk Brunei Darussalam itu tidak lebih dari 600.000, tetapi saudara-saudara kita, Warga Negara Indonesia yang bekerja di Brunei jumlahnya sekitar 60.000. Mereka bekerja baik-baik, mendapatkan perlakuan yang baik. Wajib hukumnya bagi saya selaku pemimpin di negeri ini mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan rakyat Brunei Darussalam yang menerima kehadiran saudara-saudara kita itu dengan baik.

 

Saudara-saudara,

 

Tujuan kunjungan saya ke Kepulauan Riau kali ini adalah untuk melaksanakan fungsi dan tugas manajemen pembangunan. Membangun bangsa itu tidak boleh asal-asalan, tidak boleh tanpa tujuan, tidak boleh tanpa rencana, dan tidak boleh tanpa pengawasan. Saya datang bersama para Menteri dan Pejabat terkait untuk memastikan bahwa pembangunan di provinsi ini, yang dipimpin oleh Pak Gubernur, itu semuanya berjalan dengan baik, sekaligus kalau ada masalah yang tidak mungkin dipecahkan sendiri oleh Provinsi ini, saya berkewajiban untuk membantunya. Termasuk tadi, yang disarankan oleh Pak Gubernur, disertai pantun-pantun tadi, tentu menjadi kewajiban saya untuk memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan negara. Mengapa? Kepulauan Riau, Batam, Bintan, dan Karimun ini adalah pintu gerbang Indonesia dari sisi utara. Kita tidak ingin yang maju hanya Singapura, yang maju hanya Malaysia, atau Johor, yang dekat dengan Keppri ini. Kita bekerja, kita berikhtiar, kita berjuang seraya memohon rida Allah Subhaanahu Wa Ta'ala agar Keppri sama majunya, bahkan kita lebih maju suatu saat dengan Singapura, dan bagian dari Malaysia. Kita harus bisa bersaing. Bersaingnya harus secara sehat. Persaingan itu juga ada akhlaknya, ada budi pekertinya. Kalau kita bersaing dengan Singapura dan Malaysia secara sehat, secara baik, Allah akan kasih jalan kepada kita untuk Kepulauan Riau ini juga maju seperti negara-negara itu. Oleh karena itu, dalam persaingan itu juga ada kerja samanya, kerja sama yang saling menguntungkan, kerja sama yang membawa manfaat nyata bagi Kepulauan Riau dan bagi Indonesia, itu harus kita terima. Dalam kaitan itulah, saya berkunjung selama hampir tiga hari, Pak Gubernur dan Saudara-saudara, sekali lagi, untuk memastikan pembangunan di daerah ini berlangsung dengan baik, dan pembangunan yang akan datang pun, itu juga berada pada arah yang benar, dengan sasaran yang jelas, dan dengan harapan semua dapat dicapai dengan baik.

 

Saudara-saudara,

 

Oleh karena itu, sesuai dengan tujuan kunjungan saya ke Keppri kali ini, maka hari ini Alhamdulillah saya bisa bersama-sama Saudara untuk menyaksikan salah satu kegiatan pembangunan, pemberian bantuan, kepada Saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan, sekaligus tadi mendengarkan laporan dari Gubernur Kepulauan Riau atas pembangunan yang dipimpin oleh Pak Gubernur. Tadi kita saksikan antara lain pemberian Kredit Usaha Rakyat.

 

Saudara-saudara,

 

Para Pimpinan Bank yang tadi tampil ke depan hampir empat tahun bersama saya keliling Indonesia, antara lain untuk memberikan kemudahan, untuk memberikan bantuan permodalan bagi saudara-saudara kita yang menjalankan usaha kecil-kecilan, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, yang dulu tidak mudah mendapatkan permodalan. Sekarang kita bantu dengan jaminan-jaminan tertentu oleh Pemerintah sehingga usaha mikro dan usaha kecil makin berkembang di seluruh tanah air. Ini salah satu kegiatan yang akan terus kita lakukan dan bahkan kita tingkatkan agar pembangunan yang kita laksanakan ini juga dirasakan oleh lapisan masyarakat kita yang masih tergolong keluarga yang belum sejahtera ataupun golongan ekonomi lemah. Ini bagian dari keadilan untuk semua, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Besok saya dengan rombongan akan melihat langsung pengembangan kawasan Bintan sebagai kawasan wisata dan jasa-jasa ekonomi. Saya ingin lihat langsung agar pengembangan itu juga membawa kebaikan, membawa manfaat yang nyata, baik bagi daerah maupun bagi masyarakat yang ada di Keppri, utamanya di Pulau Bintan. Kemudian hari Minggu pagi saya minta bersabar kepada para Pejabat. Kita tidak perlu libur dulu. Hari Minggu saya akan meminta Pak Gubernur dengan pimpinan-pimpinan daerah mempresentasikan kepada saya pembangunan lima tahun ke depan Keppri ini seperti apa agar, sekali lagi, bisa kita satukan anggaran atau sumber daya dari Pemerintah Pusat, anggaran dan sumber daya dari Pemerintah Daerah; Provinsi, Kabupaten, dan Kota yang klop dengan lingkungan di tempat ini sehingga hasilnya benar-benar baik. Saya minta presentasikan dengan lengkap Pak Gubernur, dan para Menteri sudah saya panggil dari Jakarta untuk mendengarkan dan kemudian untuk memberikan bantuan apa yang bisa kita bantu lima tahun ke depan untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di Keppri ini. Setelah itu, saya mohon diri kembali ke Jakarta karena tugas tidak pernah sepi, permasalahan selalu ada, banyak saudara kita kurang sabar. Oleh karena itu, saya mohon doa restu, saya akan terus bekerja dan bekerja demi rakyat yang sama-sama kita cintai.

 

Hadirin sekalian yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Pemerintah Indonesia menyadari bahwa yang kita tuju bukan hanya pertumbuhan ekonomi, meskipun pertumbuhan ekonomi itu penting, tetapi juga pemerataan dari pembangunan ini. Oleh karena itu, sistem dan kebijakan yang kita anut adalah ke pertumbuhan disertai pemerataan. Saya ulangi, pertumbuhan disertai pemerataan. Mengapa ekonomi harus tumbuh? Kalau ekonomi tidak tumbuh, pertanian dan perikanannya jalan di tempat, industrinya begitu-begitu saja, ekonomi jasa tidak berkembang, ya tidak ada lapangan pekerjaan. Kalau tidak ada lapangan pekerjaan, rakyat kita banyak yang menganggur. Kalau banyak yang menganggur tidak punya penghasilan. Kalau tidak punya penghasilan, hampir pasti kemiskinan tidak akan surut. Wajib ekonomi tumbuh agar ada lapangan pekerjaan dan lebih banyak lagi saudara kita yang bekerja. Kalau ekonomi tumbuh, bisnis berkembang, maka para pemimpin dunia usaha membayar pajak. Oleh karena itu, semua harus bayar pajak. Pajak itulah yang oleh negara digunakan untuk membiayai kehidupan di negeri ini untuk pendidikan, untuk kesehatan, membikin jalan, bandara, pelabuhan, membiayai tentara, polisi, semua. Itu antara lain dari pajak, termasuk mengurangi kemiskinan. Nah, kalau usaha tidak tumbuh, pajaknya kecil. Kalau pajaknya kecil, ya negara tidak bisa membiayai pembangunannya dengan baik. Maka ekonomi harus tumbuh. Tetapi kalau hanya pertumbuhan yang kita utamakan kita melupakan pemerataan, sering pembangunan itu tidak adil. Yang kaya makin kaya. Yang miskin jalan di tempat. Oleh karena itulah, Pemerintah akan terus menjalankan dan meningkatkan semua upaya untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

 

Menko Kesra, Pak Agung Laksono, sudah menjelaskan. Kita sudah menjalankan tiga cluster. Clustercluster dua, cluster tiga. Insya Allah dalam waktu dekat mulai tahun depan ke depan kita akan tambah cluster-nya. Dengan demikian lebih banyak lagi yang bisa kita bantukan pada saudara-saudara kita yang memerlukan. Mari kita sukseskan, mulai dari saya, para Menteri, para Gubernur, para Bupati, para Walikota, semua. Mari kita sukseskan program-program pro rakyat ini, program-program pengurangan kemiskinan agar betul-betul ekonomi tumbuh, pemerataan terjadi, maka keadilan akan semakin tegak di negeri tercinta ini. satu,

 

Saudara-saudara,

 

Saudara juga mendengar bahwa Pemerintah telah mencanangkan yang disebut strategi pembangunan ekonomi empat jalur. Bahasa Inggrisnya four-track strategies. Pertama, sudah saya sampaikan tadi, pertumbuhan. Yang kedua, lapangan kerja. Yang ketiga, pengurangan kemiskinan. Yang keempat, lingkungan harus baik. Saya tadi terbang rendah. Saya melihat di pulau-pulau di Keppri ini ada tanah-tanah terbuka, ada, apa namanya, kupasan atau kelupasan medan di sana sini. Saya akan bertanya besok pada Pak Gubernur apa itu karena kita membangun apakah pertanian, apakah industri, apakah jasa, sambil menjaga kelestarian lingkungan untuk anak cucu kita. Semuanya penting. Pertanian, kelautan, perikanan penting. Industri penting. Jasa-jasa penting, tapi lingkungan juga harus dijaga dengan baik. Insya Allah bisa kita penuhi semua. Dengan demikian, hari Minggu kita akan bicarakan untuk memastikan bahwa semua pembangunan itu kita jalankan sambil menjaga lingkungan. Itu milik anak cucu kita, milik generasi mendatang yang harus kita jaga kelestariannya.

 

Saudara-saudara,

 

Alhamdulillah, ekonomi kita terus tumbuh. Ekonomi kita hancur 12 tahun yang lalu karena krisis tetapi bangsa ini tidak menyerah. Kita bekerja keras, berusaha sekuat tenaga dari satu Pemerintahan ke Pemerintahan yang lain. Sekarang ekonomi kita terus tumbuh. Mari kita jaga dengan baik. Mari! Di samping tumbuh, agar lebih cepat kemiskinan berkurang, mari kita lakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi. Apa yang kita percepat dan perluas? Investasinya, pembangunan infrastrukturnya, pertaniannya, industrinya, jasanya, dan sebagainya. Agar terangkatlah ekonomi nasional kita sekaligus yang kita percepat dan perluas adalah program-program pengurangan kemiskinan. Tetapi, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi tidak seperti membalik telapak tangan. Tidak semudah itu. Tidak seperti menanam kecambah. Hari ini dimasukkan air, tiga hari lagi sudah bisa dimakan. Hanya dengan kerja keras, ketekunan, kebersamaan, rencana yang benar, sasaran yang tepat, diawasi dengan baik, tidak ada korupsi, tidak ada penyimpangan. Semuanya insya Allah akan mencapai hasil yang baik. Oleh karena itu, mari kita jalankan bersama-sama seperti itu.

 

Saudara-saudara,

 

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin merespon dahulu apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur tadi. Pertama Pak Gubernur ingin sektor kelautan dan perikanan bisa dimajukan di provinsi ini. Saya setuju seratus persen. Tetapi jangan harapkan begitu kita ingin mengembangkan kita setuju besok atau lusa akan langsung maju. Mari kita bangun bersama-sama sektor kelautan dan perikanan ini. Hari Minggu kita bicarakan apa yang mesti kita lakukan, infrastrukturnya apa, untuk nelayannya apa, tangkap ikannya seperti apa, regulasinya seperti apa, cool storage-nya seperti apa, dan sebagainya. Mari kita pikirkan. Yang kedua, transportasi laut dan trans straits terutama untuk pulau terpencil. Saya setuju dan mari kita bicarakan dengan tahapan-tahapan. Ada yang sudah bisa kita mulai tahun 2012. Yang belum bisa kita anggarkan tahun-tahun berikutnya lagi. Mengapa? Anggaran negara itu tentu ada batasnya. Semua provinsi minta. Maluku minta. Papua minta. NTT minta transportasi laut. Kewajiban kita mengatur secara adil. Oleh karena itulah, kita bicarakan nanti hari Minggu apa yang kita prioritaskan, mana yang kita dahulukan, dan kemudian mana yang berikutnya. Yang ketiga, usulan untuk membuka persawahan atau padi 1000 hektar. Saya kira ini ide yang baik. Kita akan bahas hari Minggu.

 

Saudara-saudara,

 

Begini, kalau soal pangan, misalnya padi atau beras, jagung, gula, kedelai, daging sapi, kita harus betul-betul swasembada nantinya dan bahkan surplus. Kalau yang lainnya sudah aman. Cabai, kentang, bawang, mentimun, lainnya sudah aman. Tetapi yang masih menjadi tantangan adalah kedelai, daging sapi, termasuk tentunya beras, jagung, dan gula. Saya ingin 1000 hektar itu betul-betul kita pastikan nanti bisa kita gunakan tetapi kita olah, kita bicarakan hari Minggu nanti seperti apa proses menuju kesitu. Universitas untuk menjadi universitas negeri, kita lihat. Saya akan undang nanti Mendiknas untuk melihat kalau memang sudah lengkap persyaratannya tentu bisa dilebihkan menjadi universitas negeri. Kemudian yang terakhir, yang kelima, regulasi-ragulasi. Pak Gubernur, Saudara-saudara, kita perbaiki terus regulasi di sini. Tapi setelah diperbaiki regulasinya, jalankan. Jangan sudah kita keluarkan Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, tidak dijalankan. Itu berarti menghambat pembangunan karena sudah kita bicarakan baik-baik, kita olah baik-baik. Kalau sudah, jalankan dengan baik agar bergerak ekonomi di tempat ini.

 

Saudara-saudara,

 

Mengakhiri sambutan ini, saya ingin menyampaikan beberapa arahan dan instruksi kepada jajaran Pemerintah, termasuk Pemerintah Daerah. Yang pertama, sekali lagi, pembangunan yang kita laksanakan di Kepulauan Riau ini harus berangkat dari tata ruang yang baik. Jangan sampai sendiri-sendiri, masing-masing begitu. Tiba-tiba sepuluh tahun lagi kacau-balau. Dua puluh tahun lagi merusak. Kasihan anak cucu kita. Mari kita pastikan berangkat dari tata ruang yang baik, kita bicarakan baik-baik sehingga semuanya tumbuh dengan baik. Dan pastikan pembangunan di tempat ini memberi manfaat bagi semua. Yang kedua, saya meminta kita semua responsif. Kita cemas sekarang melihat perkembangan di Timur Tengah, di Afrika Utara, krisis yang ada di Libya misalnya, sebelumnya ada di Mesir, sebelumnya ada di Tunisia, dan masih belum selesai. Itu ternyata memberikan dampak dan pengaruh kepada seluruh dunia. Harga pangan dunia sekarang ini cenderung tinggi. Kita tentu prihatin karena tidak ingin kita harga pangan dunia terus naik. Ditambah lagi dengan situasi di Libya sekarang ini dan negara-negara di Timur Tengah, harga minyak pun ikut naik. Kalau harga minyak naik, harga pangan naik, tentu seluruh bangsa di dunia, utamanya negara berkembang, utamanya Indonesia akan menghadapi permasalahan dan tantangan. Oleh karena itu, mari kita semua setiap hari mengikuti perkembangan, dan manakala Pemerintah mengeluarkan kebijakan, mengatasi kenaikan harga, baik minyak ataupun pangan, yang kita anggap yang terbaik, maka wajib hukumnya para Gubernur, Bupati, Walikota, semua bersama-sama mengatasi itu. Bertindaklah yang responsif, jangan terlambat, jangan lalai karena kelalaian itu bisa menimbulkan kesulitan bagi masyarakat kita. Kita terus berjuang, saya juga berjuang di diplomasi, menulis surat kepada Sekjen PBB, menyampaikan seruan-seruan agar dunia bersatu mengelola masalah di Timur Tengah agar dampaknya tidak dirasakan oleh semua negara, terutama kenaikan harga minyak, harga pangan dan sebagainya. Yang ketiga, dalam membangun negara kita, membangun Kepulauan Riau, apapun, mari kita jalankan dengan baik, memegang teguh moral, dan nilai-nilai kebajikan. Saya mendengar kabar, saya yakin kabar itu tidak benar, diangkat di media massa di ibukota. Katanya dalam pengembangan kawasan di Keppri ini akan ada tempat judi. Saya ingatkan jangan pernah kita berpikir, jangan pernah kita punya niat, jangan punya rencana untuk membangun tempat seperti itu. Masing-masing negara punya kebijakan. Lebih baik kita membuka kegiatan ekonomi yang menurut kita membawa kebaikan baik secara agama, baik secara apapun. Dengan demikian, Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, saya minta distop berita-berita burung yang aneh-aneh. Saya cek Pak Gubernur, tidak ada rencana itu. Saya senang. Saya dukung penuh. Jangan ada rencana-rencana untuk membuka sesuatu yang sama-sama tidak kita kehendaki yang akan menimbulkan perpecahan di antara bangsa Indonesia. Banyak kegiatan ekonomi yang diberkahi oleh Allah Subhaanahu Wa Ta'ala.

 

Saya kira itulah Saudara-saudara, dan tadi di ruangan ini kita shalat Jumat berjamaah. Khatib, Pak Gubernur. Saya senang sekali mendengar khotbahnya tadi, antara lain jihad. Jihad kita sekarang ini jihad mengurangi kemiskinan. Jihad memerangi korupsi. Jihad memerangi kerusakan lingkungan. Insya Allah kalau itu yang kita jalankan akan ada jalan Allah, jalan Tuhan, untuk kemajuan negeri ini. Kita semua menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Tetapi jalan dalam hal meningkatkan hal-hal yang ma'ruf dan memerangi kemungkaran jangan justru dengan cara-cara yang lebih mungkar. Memerangi kemungkaran lakukan dengan cara yang baik. Ada jalan hukum, ada jalan yang dibenarkan oleh negara. Tetap semangatnya amar ma'ruf nahi munkar. Tetapi mari kita jalankan dengan baik sehingga tidak menambah kemungkaran-kemungkaran baru atau pun kerusakan-kerusakan baru. Saya kira itulah hikmah yang kita ambil dengan ibadah hari Jumat hari ini. 

 

Demikianlah Saudara-saudara, dan akhirnya...

 

Burung kedasih hinggap di kayu

Terima kasih, thank you.

 

Sekian.

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI