Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh Bersama Ke-5, Jakarta, 8 Februari 2012

 
bagikan berita ke :

Rabu, 08 Februari 2012
Di baca 735 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERAYAAN CAP GO MEH BERSAMA KE-5

DI JIEXPO KEMAYORAN, JAKARTA

TANGGAL 8 FEBRUARI 2012

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahiim,


Saudara-saudara masyarakat Tionghoa di seluruh tanah air yang berbahagia dan yang saya cintai,

 

Para tamu undangan dan hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Malam ini, dengan penuh rasa syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, kita dapat kembali menghadiri perayaan Cap Go Meh Bersama Tahun 2012. Tanpa terasa, perayaan Cap Go Meh tahun ini adalah perayaan Cap Go Meh Bersama untuk kelima kalinya. Saya bersyukur, setiap perayaan Cap Go Meh Bersama, saya dapat hadir dan ikut merayakannya bersama-sama Saudara-Saudara masyarakat Tionghoa. Saya berharap, semoga perayaan ini dapat memberi kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan, kepada Saudara semua.

 

Hadirin yang berbahagia,

 

'Sejahteralah Indonesiaku' yang menjadi tema besar perayaan Cap Go Meh tahun ini, memiliki makna yang dalam. Tema ini selain memiliki harapan, doa, dan kebaikan demi bangsa dan negara, juga mendorong segenap anak bangsa untuk bekerja lebih keras guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.

 

Kita ingin, di tahun-tahun mendatang, kesejahteraan rakyat terus membaik. Kesejahteraan rakyat terus meningkat apabila memiliki kecukupan pangan, sandang, dan papan. Rakyat dikatakan makin sejahtera jika mendapat layanan pendidikan dan kesehatan yang layak serta memiliki rasa aman, tentram, dan damai.

 

Sering saya katakan, agar kesejahteraan rakyat makin meningkat, ekonomi kita harus terus tumbuh dan dunia usaha terus berkembang. Agar ekonomi tumbuh dan dunia usaha terus berkembang, maka keadaan dalam negeri harus aman dan damai, politik harus tetap stabil, tidak terjadi gonjang-ganjing yang tidak berujung pangkal dan kondisi sosial masyarakat juga harus tetap terjaga. Dengan keadaan dalam negeri yang baik itu, ekonomi akan tumbuh. Dan apabila ekonomi tumbuh, kesejahteraan rakyat akan dapat kita tingkatkan dan pada akhirnya, cita-cita bersama kita untuk membangun negara yang lebih maju, lebih adil, dan lebih sejahtera di abad ke-21 ini akan terwujud.

 

Saudara-saudara,

 

Saya sungguh bersyukur, lebih dari satu dasawarsa ini, komitmen etnis Tionghoa di seluruh tanah air tidak diragukan lagi. Etnis Tionghoa bersama-sama segenap anak bangsa, terus meningkatkan dukungan, peran, dan inisiatifnya dalam mempercepat pencapaian kehidupan rakyat Indonesia yang sejahtera, berdaya saing, dan berakhlak mulia. Saya yakin, dengan komitmen yang kuat dari Saudara-saudara, disertai kerja keras kita semua, kita akan dapat mewujudkan bangsa kita menjadi bangsa yang lebih maju, sekali lagi lebih adil, dan lebih sejahtera.

 

Semoga Tahun Naga Air ini memberi harapan akan masa depan dan kebahagiaan bagi segenap masyarakat Tionghoa. Saudara-Saudara dapat lebih berperan aktif dalam proses pembangunan saat ini dan di masa-masa mendatang. Sebab tidak ada lagi sekat dan penghalang, untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara kita. Masyarakat Tionghoa adalah bagian integral dari bangsa Indonesia, bangsa yang sama-sama kita cintai dan banggakan.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Negara kita sungguh menjadi mozaik yang indah, dari sebuah bangsa yang adaptif dan kaya warna. Berbagai budaya besar dan agama tumbuh subur dan berkembang di tanah air kita, serta pada hakekatnya hidup berdampingan secara damai, rukun, dan harmonis. Sebagai contoh, dalam perayaan Cap Go Meh tahun ini, di kota budaya Yogyakarta yang kental dengan adat istiadat Jawa, digelar Pekan Budaya Cap Go Meh. Pekan budaya itu menunjukkan akulturasi yang harmonis antara budaya Jawa dan budaya Tionghoa. Itulah modal sosial yang harus kita jaga dan kita kelola dengan baik.

 

Perayaan Cap Go Meh dalam beberapa tahun terakhir ini juga telah menjadi jembatan pembauran antar budaya dan etnis. Dalam naungan seloka Bhinneka Tunggal Ika, kita dapat menjalin persatuan dan memperkokoh jati diri bangsa kita yang majemuk. Sekali lagi saya katakan, persatuan adalah awal dari kebangkitan. Persatuan adalah kekuatan. Dan persatuan adalah syarat utama bagi kelestarian Bhinneka Tunggal Ika yang kita junjung bersama, berbeda-beda tetapi satu.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Sebagaimana dikemukakan tadi oleh Ketua Pembina Forum Bersama Indonesia Tionghoa, Bapak Murdaya Po, saat ini bukan waktunya lagi kita membeda-bedakan asal-usul keturunan. Bukan saatnya lagi kita membedakan seseorang berdasarkan kelompok etnisnya. Saat ini adalah saat yang tepat untuk membangun semangat kesetaraan antara semua warga bangsa. Semuanya telah membaur dan bersatu menjadi bangsa yang besar, bangsa Indonesia.

 

Kita telah bertekad untuk menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Undang-Undang Dasar kita telah menegaskan bahwa semua warga negara berkesamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan. Karena itu, semua warga negara termasuk masyarakat Tionghoa, mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara Republik Indonesia. Sekali lagi saya katakan, kita tidak lagi mengenal, Pak Po mengatakan tadi, pribumi dan non-pribumi atau warga asli dan warga keturunan, semuanya duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, semuanya memiliki hak sebagai warga bangsa yang sama.

 

Ke depan, bangsa kita harus bertambah rukun dan bertambah bersatu. Masyarakat kita, harus makin bersemangat untuk memberikan peran konstruktifnya dalam pembangunan. Jika kita rukun dan bersatu, insya Allah, kita akan menjadi bangsa yang makin kuat, makin bermartabat, dan makin sejahtera.

 

Hadirin yang berbahagia,

 

Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada segenap masyarakat Tionghoa atas peran aktifnya dalam berbagai bidang. Saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat kepada 10 orang etnis Tionghoa yang memperoleh penghargaan Apresiasi CSR Sejahtera  Tahun 2012.

 

Saya mengajak masyarakat Tionghoa, terutama yang bergerak di dunia usaha, untuk mewujudkan kepedulian kepada sesama warga bangsa, dengan meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility, sebagaimana yang kita saksikan tadi kontribusi dan prestasinya, secara luas dan berkelanjutan. Negeri ini memerlukan kesetiakawanan dan rasa persaudaraan yang tinggi. Yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah. Saya juga mengajak Saudara-Saudara untuk mensinergikan dunia usaha dengan agenda dan program pemerintah, untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi yang insya Allah akan makin mensejahterakan kehidupan masyarakat kita.

 

Akhirnya, kepada Saudara-Saudara etnis Tionghoa di manapun Saudara berada, sekali lagi, saya ucapkan selamat merayakan Cap Go Meh. Saya juga ucapkan terima kasih kepada pimpinan dan Keluarga Besar Forum Bersama Indonesia-Tionghoa, serta semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan acara Cap Go Meh 2012 yang semarak dan meriah ini. Sekian. Terima kasih. Gong Xi Fa Cai.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI