Sambutan Presiden RI pada Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Baru Saka 1935, Jakarta, 7 April 2013

 
bagikan berita ke :

Minggu, 07 April 2013
Di baca 2056 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA PERAYAAN DHARMA SHANTI NASIONAL

HARI RAYA NYEPI TAHUN BARU SAKA 1935

DI ISTORA SENAYAN, JAKARTA

TANGGAL 7 APRIL 2013

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Para Pemimpin dan Pemuka Agama Hindu serta segenap umat Hindu di seluruh Tanah Air yang saya cintai,

Para Tamu Undangan dan Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Om swastiastu,

 

Mengawali sambutan ini, saya mengajak Hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat menghadiri Perayaan Dharma Shanti Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935. Berkaitan dengan itu, atas nama negara dan pemerintah, izinkan saya untuk menyampaikan salam hormat dan salam bahagia kepada seluruh umat Hindu di Tanah Air. Semoga memasuki Tahun Baru Saka 1935 ini, umat Hindu di mana saja berada dapat menjalani kehidupan bersama yang makin harmonis, makin damai, dan makin sejahtera.

 

Tema Perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini, "Dengan Persaudaraan, Kita Bangun Kebersamaan," memiliki makna yang sangat dalam. Sebagai bangsa yang majemuk, kita diajak untuk mempererat rasa persaudaraan dan kekeluargaan kita. Sebuah ikatan yang sangat penting, tidak hanya untuk kalangan umat Hindu, tetapi juga bagi sesama umat beragama di seluruh penjuru Tanah Air. Bagi segenap umat Hindu, Nyepi memiliki arti penting untuk merenungkan hakikat dan makna kehidupan di alam fana ini. Nyepi merupakan sarana introspeksi dan evaluasi diri untuk membersihkan jiwa dari segala bentuk perilaku yang tidak baik.

 

Di samping itu, Nyepi juga menjadi sarana untuk memaknai kehidupan yang lebih berarti, serta menjaga kesucian rohani menuju jalan yang benar, berdasarkan Dharma dan falsafah Tri Hita Karana. Semua pesan-pesan moral, spiritual, dan kebajikan yang disampaikan pada rangkaian Nyepi ini, pada hakikatnya tetap relevan kapan pun dan di mana pun. Penyegaran dan pencerahan begini amat penting bagi umat Hindu dalam upaya untuk terus menjunjung tinggi kedamaian, ketentraman, toleransi, dan harmoni dalam kehidupan. Kedamaian, toleransi, dan harmoni juga perlu terus kita pelihara, kita hidupkan, dan kita segarkan di tengah kehidupan bangsa yang sangat majemuk. Jika semua itu dapat kita jaga, niscaya hidup kita akan diwarnai oleh ketentraman dan kebahagiaan bagi semua.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Persaudaraan dan kebersamaan, dua kata kunci yang menjadi tema perayaan Hari Raya Nyepi, perlu kita jadikan nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keduanya adalah bagian dari akar historis kita yang kuat, sekaligus luhur. Sebagai bangsa yang besar, sesungguhnya Indonesia adalah rangkaian dari gugusan pulau, budaya, dan penduduk yang saling bersatu dan bersaudara satu dengan lainnya. Kita patut bersyukur, terima kasih. Kita patut bersyukur, di samping berbagai capaian pembangunan lainnya, negara kita juga telah berhasil mengembangkan demokrasi.

 

Sejak reformasi bergulir, iklim demokrasi kian hari kian tumbuh mekar. Pemilihan umum pada berbagai tingkatan, serta berkembangnya kebebasan berserikat dan mengemukakan pendapat merupakan sebagian dari indikator tumbuhnya kehidupan demokrasi yang makin baik di negeri kita. Namun, perlu diingat, bahwa sebagai negara demokrasi, nilai-nilai universal demokrasi harus tumbuh beriringan dengan budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia. Keduanya harus saling mengisi dan melengkapi. Dalam praktiknya, keterpaduan antara keduanya akan makin memperkuat demokrasi Indonesia. Sebuah demokrasi yang selalu menjunjung tinggi toleransi, menghormati perbedaan identitas, mencerminkan kesantunan dalam berpolitik, serta senantiasa tunduk dan patuh pada pranata hukum atau rule of law.

 

Dalam kaitan itu, di tahun 2013 dan menyongsong tahun 2014 mendatang, saya mengajak umat Hindu beserta segenap warga bangsa Indonesia untuk terus memperkuat tali persaudaraan dan kebersamaan kita. Mari kita warnai tahun politik ini dengan menjunjung tinggi toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai. Mari kita jauhkan sifat-sifat yang mengarah pada saling hujat dan saling menjatuhkan. Mari kita hindarkan aksi-aksi anarkis, tindak kekerasan, unjuk rasa yang merusak, serta perilaku pencemaran nama baik, yang akan menggoreng, saya ulangi, yang akan mencoreng kesantunan dan keadaban demokrasi kita. Sebaliknya, mari kita bangun fondasi dan iklim demokrasi yang santun, yang teduh, dan yang damai.

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Pada kesempatan yang baik ini pula, kepada pemuka agama di seluruh Tanah Air, termasuk jajaran pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia, saya mengajak untuk terus dan selalu menjaga kerukunan antar-umat beragama di negeri ini, seraya, seraya terus mendorong mereka semua untuk senantiasa berbakti kepada bangsa dan negara. Proses pembangunan yang tengah berjalan memerlukan kontribusi dan partisipasi dari segenap komponen bangsa. Pada saatnya, kita lebih banyak mencurahkan, saya ulangi, sudah saatnya kita lebih banyak mencurahkan tenaga dan pikiran kita untuk membangun negeri yang kita cintai menuju negara yang makin mandiri, makin maju, makin adil, dan makin sejahtera.

 

Akhirnya, kepada umat Hindu di seluruh Tanah Air, sekali lagi saya ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1935, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan kepada kita semua.

 

Terima kasih,

Om shanti shanti shanti om.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI