Sambutan Presiden RI pada Peresmian "Pesona Lagoi Bintan", Bintan, Kepri, 26 Februari 2011

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 26 Februari 2011
Di baca 786 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERESMIAN "PESONA LAGOI BINTAN/THE WONDER OF LAGOI BINTAN"

BINTAN, PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TANGGAL 26 FEBRUARI 2011

 

 

 

Bismillahirrahmaanirraahiim,

 

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua.

 

Yang saya hormati,

 

Para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,

 

Saudara Gubernur Kepulauan Riau,

 

Saudara Bupati Bintan,

 

Dan Para Pimpinan dan Pejabat Negara yang bertugas di Kepulauan Riau, baik dari unsur eksekutif, legislatif, dan yudikatif, maupun TNI dan Polri,

 

Saudara Pimpinan ND Rekayasa Prima, Pak Nugroho Djayusman, dan para pimpinan dunia usaha yang bergabung di dalam konsorsium,

 

Para Pemuka Agama, Pemuka Adat, dan Tokoh Pemuka Masyarakat, Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Elok cincin bermatakan intan

Dipakai sang putri berkain sutera

 

Hari ini kita berkumpul di Pulau Bintan

Menuju masa depan yang maju dan sejahtera

 

Alhamdulillah, ini hari ke dua kunjungan saya bersama rombongan ke Kepulauan Riau, khususnya ke Pulau Bintan. Esok masih ada satu hari lagi untuk melakukan pertemuan antara pimpinan dan pejabat Kepulauan Riau dengan saya dan para menteri, dengan tujuan untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan di provinsi ini, termasuk pengembangan kawasan wisata, yang insya Allah akan promising, akan memiliki prospek yang baik.

 

Saudara-saudara,

 

Tadi saya, bersama rombongan dengan menggunakan  kendaraan, berangkat dari Tanjung Pinang sampai di tempat ini. Kemarin kami terbang rendah di atas Kepulauan Riau, dan tentu sebelumnya saya juga beberapa kali berkunjung ke Kepualauan ini.

 

Dari apa yang saya lihat, saya memiliki harapan, saya memiliki mimpi, sebagaimana juga mimpi-mimpi Saudara, suatu saat, dengan rida Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, Kepulauan Riau yang kita cintai ini akan menjadi kawasan ekonomi yang maju dan membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya.

 

Kita tidak ingin yang maju hanya Singapura. Kita ingin kita sama majunya dengan Singapura di masa yang akan datang. Bahkan, kita memiliki kelebihan-kelebihan yang barangkali bisa kita jadikan pilar dalam pengembangan ekonomi di wilayah ini, utamanya pengembangan sektor pariwisata. Peluangnya sangat besar.

 

Penduduk dunia, sekarang, yang memiliki kegemaran untuk melakukan wisata, di seluruh dunia, makin banyak. Jumlah golongan menengah juga makin meningkat. Demikian juga bangsa kita, sesuai dengan kemajuan pembangunan yang kita lakukan dari tahun ke tahun. Daya beli masyarakat kita juga makin meningkat.

 

Oleh karena itu, di kawasan ini, sektor kepariwisataan memiliki prospek yang baik. Oleh karena itu, marilah kita jemput masa yang menjanjikan itu. Marilah kita bangun terus kawasan ini menjadi kawasan ekonomi terpadu. Baik itu pariwisata atau industri atau jasa, dan bahkan pertanian khusus yang betul-betul bisa memastikan bahwa ekonomi di Provinsi ini akan tumbuh dengan baik, tumbuh berimbang dan membawa manfaat, sebesar-besarnya bagi, baik masyarakat Kepulauan Riau maupun bagi bangsa Indonesia.

 

Saudara-saudara,

 

Saya ingin mengingatkan kita semua agar tujuan dan upaya kita untuk membangun  kawasan wisata di Pulau Bintan dan sekitarnya ini benar-benar berhasil dengan baik. Saya mulai dengan satu pertanyaan, kalau kita ingin sukses. Mengapa para wisatawan, para pelaku bisnis, atau siapa pun ingin berkunjung ke Pulau Bintan ini, ingin berwisata ke Pulau Bintan ini? Apa yang membedakan dengan Singapura, misalnya, ataupun dengan tempat-tempat lain di sekitar ini? Di bagian Malaysia, misalnya juga.

 

Pertanyaan ini harus kita jawab dengan cerdas. Misalnya, meskipun mereka sudah berkunjung ke Singapura, meskipun mereka sudah berkunjung ke Malaysia, meskipun mereka sudah berkunjung ke Thailand, meskipun mereka sudah berkunjung ke Tiongkok, tetapi Bintan atau kawasan sekitar ini berbeda, lain. Ada daya tarik tersendiri. Dengan demikian, mereka pun pasti juga akan berkunjung ke Bintan.

 

Selama ini, barangkali, kita sering mendengar, Singapura dalam promosinya, dan itu memang harus begitu, datanglah ke Singapura, Visit Singapore, kemudian setelah itu boleh berkunjung ke Bintan. Tetapi, dari segi Indonesia, kita juga harus bisa mengatakan, pada saatnya nanti, Visit Bintan, Visit Kepulauan Riau, Anda akan menemukan banyak hal yang khas, yang indah, yang unique di tempat ini, setelah itu silakan kalau mau berkunjung ke Singapura dan ke tempat-tempat yang lain. Harus begitu cara berpikir kita. Dengan demikian kalau Singapura bisa maju, insya Allah kita juga bisa maju.

 

Diperlukan satu kesamaan di dalam mendapatkan peluang. Itulah yang saya maksudkan "Jangan sia-siakan kesempatan, jangan sia-siakan momentum yang ada", insya Allah ekonomi kita akan terus tumbuh dan pertumbuhan ini mari kita gunakan pula untuk mengembangkan kawasan wisata di daerah ini.

 

Saudara-saudara,

 

Kalau sudah bisa dijawab, meskipun sudah berkunjung ke tempat lain, mereka juga ingin berkunjung ke tempat ini. Ada identitasnya, ada sesuatau yang khas, ada daya tariknya, maka keberlanjutan sektor wisata di tempat ini akan bisa kita jamin. Kalau berlanjut, kalau wisatawan datang, terus makin banyak setiap tahunnya, maka ada peluang yang lebih besar untuk lebih mengembangkan lagi kawasan wisata di tempat ini.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Pertanyaan kedua. Apa kriteria sukses bagi kita yang mengembangkan kawasan wisata di tempat ini? Mudah saja. Kalau orang yang datang ke Pulau Bintan, entah tinggal satu hari, entah dua hari, entah bermain golf, nanti apakah bermalam di hotel tertentu, apakah memang hanya untuk melihat-lihat keindahan alam, dan sebagainya. Dan, kemudian ketika dia ditanya, "Bagaimana kesan Anda?", kalau jawabannya baik dan kemudian apakah Anda ingin kembali lagi, "Ya, saya akan kembali lagi. Kalau perlu sesering mungkin", itu baru namanya berhasil kita membangun kawasan wisata ini.

 

Jangan sampai mereka datang, entah satu hari, entah dua hari, kemudian ditanya, bagaimana kesannya? "Aduh payah, ini tidak ada, itu tidak ada, tidak ramah, ngurus ini lama, dan ini dan itu". Lalu bagaimana, mau ke sini lagi? "Aduh tidak deh, cukup sekali ini saja". Kalau itu yang terjadi, gagal total. Gatot kita.

 

Oleh karena itu, itu kriteria sukses yang harus betul-betul kita jadikan semangat untuk menyiapkan segalanya agar lebih banyak lagi yang berkunjung ke tempat ini.

 

Saudara-saudara,

 

Itu sepertinya remeh, sepertinya joke, tetapi itu benar. Tidak ada gunanya promosi habis-habisan, tetapi ketika sudah berkunjung, tidak mau kembali lagi. Yang benar, promosinya baik, setelah berkunjung, yang tadinya satu hari, tambah dua hari, menjadi tiga hari, kemudian bulan depan datang lagi, mengajak keluarganya, tahun depan datang lagi, mengajak teman-temannya, itu baru baik, itu baru joss. Itulah yang mesti kita pikirkan untuk kita bangun dan kembangkan di tempat ini.

 

Yang ketiga. Kita tahu Singapura dengan kelebihan-kelebihannya. Kita juga harus bisa membangun kelebihan-kelebihan di tempat ini. Apa misalnya? Indah, beautiful. Menemukan tempat-tempat yang quiet, yang tenang, kadang-kadang hening, bisa juga khas, unik, bisa juga bersih, natural, alami, masih hijau, ada air yang mengalir yang jernih, dan lain-lain, suara burung, dan sebagainya, yang sering saya sebut dengan kata-kata "berseri", bersih, sehat, rapi, dan indah. Kalau semuanya ada, maka, mereka akan datang untuk mencari, menemukan, to enjoy, keadaan seperti itu.

 

Oleh karena itu, dalam pengembangan berikutnya lagi, bukan hanya kawasan pariwisata yang hendak saya resmikan hari ini, namanya, tetapi pada hakekatnya juga berlaku bagi semua kawasan wisata yang ada di provinsi ini, di Pulau Bintan ini.

 

Bangun identitas yang khas. Bangun kelebihan-kelebihan tertentu, dengan demikian mereka akan datang. Barangkali, dalam dunia yang serba modern, dengan kecanggihan teknologi, dengan hiruk-pikuk dan kebisingan kehidupan sehari-hari, sebagian dari wisatawan ingin sesuatu yang tenang, yang alami, yang belum tentu bisa dijumpai di banyak tempat. Kalau kita siapkan dan bangun yang seperti itu, lengkaplah sudah apa yang kita jadikan daya tarik untuk mereka.

 

Saudara pernah kenal ada sebuah film yang dibikin oleh Hollywood yang berjudul "Eat, Pray, Love", yang dibintangi oleh Julia Roberts, yang terkenal. Menggambarkan drama kehidupan seseorang yang ingin menemukan ketenangan, kebahagiaan baru. Dikatakan, pertama-tama, eat, di mana Pak Jero Wacik? Di Italia. Ok, tetapi kok belum ketemu. Kemudian pray, berdoa di India. Akhirnya datang ke Indonesia, ke Bali, dan menemukan love di sana.

 

Saya kira kawasan wisata di sini, bisa saja, mereka, they can visit this beautiful island to eat, to pray and to love, to find love. Bisa saja. Bisa disiapkan semuanya. Kenapa harus ke negara lain eat-nya, pray-nya, kemudian baru menemukan cinta yang sesungguhnya di tempat ini. Kasih sayang. Semuanya bisa dinyatakan, go, come, you will find everything. You can eat, you can pray, and you can have love di sini. Harus begitu cara berpikirnya.

 

Oleh karena itu, Saudara-saudara, mulai hari ini, mari kita memohon rida Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, tekadkan semangat kita, bulatkan pikiran kita, membangun kawasan ini dengan sebaik-baiknya. Saya berharap, para pengelola, konsorsium, dan semua pihak, pemerintah daerah, DPR-nya, eksekutifnya, masyarakatnya, semua, bersatu untuk terus berkreasi, kreatif, inovatif, dan secara profesional, terus mencari dan mencari bagaimana menjadi sebuah kawasan wisata yang luar biasa, begitu, dan  kemudian dikelola secara bertanggung jawab.

 

Titipan saya, jaga lingkungan karena menjaga lingkungan itu bagian dari daya tarik yang kita berikan kepada para wisatawan yang akan datang ke tempat ini. Satukan semuanya, bersama-sama. Dengan demikian akan benar-benar berhasil. Airport atau bandara yang tadi diusulkan oleh Pak Gubernur, tadi saya sudah mengecek Menteri Perhubungan, pada prinsipnya telah dikeluarkan izinnya, dan kemudian saya berharap bisa segera dilakukan percepatan-percepatan pembangunannya.

 

Itulah yang ingin saya sampaikan. Saya optimistis, saya percaya, tentu dengan memohon pertolongan, bimbingan, petunjuk, dan lindungan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, apa yang kita niatkan ini akan berhasil di kelak kemudian hari.

 

Dengan harapan dan pesan itu, dan dengan terlebih dahulu memohon rida Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, maka kawasan wisata baru ini, saya beri nama "Pesona Lagoi, Bintan", The Wonder of Lagoi, Bintan, begitu.

 

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan jalan bagi kita semua, bagi masa depan yang maju dan sejahtera kawasan ini dan juga bagi bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai bersama.

 

Sekian,

 

Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

 

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI