Sambutan Presiden RI pd Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi, di Jakarta, 25 Apr 2014

 
bagikan berita ke :

Jumat, 25 April 2014
Di baca 1207 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

DHARMA SANTI NASIONAL PERAYAAN HARI RAYA NYEPI

TAHUN BARU SAKA 1936

DI MABES TNI CILANGKAP, JAKARTA

25 APRIL 2014

 

 


Segenap Tamu Undangan yang saya muliakan,

Saudara-saudara umat Hindu di seluruh Tanah Air yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Om Swastyastu,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,


Mengawali sambutan ini, saya mengajak Hadirin sekalian untuk sekali lagi, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, pada malam yang membahagiakan ini kita dapat menghadiri Perayaan Dharma Santi Nasional Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1936. Saya ingin menggunakan kesempatan yang baik ini, untuk menyampaikan Selamat Hari Raya Nyepi, disertai salam hormat dan salam bahagia kepada seluruh umat Hindu di Indonesia. Semoga di Tahun Baru Saka 1936, umat Hindu senantiasa diberikan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kedamaian.


Tanpa terasa, hari ini merupakan kesembilan kalinya saya menghadiri perayaan Hari Raya Nyepi bersama-sama saudara-saudara umat Hindu. Setiap tahun, terima kasih. Setiap tahun, dengan suka cita dan rasa bahagia saya senantiasa menyempatkan diri untuk hadir pada acara yang penting seperti ini. Semuanya itu berangkat dari ketulusan hati, untuk senantiasa berbagi kasih sayang dan persahabatan dengan segenap umat Hindu di negeri tercinta ini. Dan, ini adalah untuk yang terakhir kalinya saya beserta istri, sebagai Presiden, menghadiri perayaan Dharma Santi Nasional, Perayaan Nyepi yang sekali lagi memiliki makna yang mendalam. Tapi percayalah, saya dan istri akan tetap mencintai saudara-saudara kami umat Hindu.

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,


"Dengan Melaksanakan Dharma Negara, Kita Wujudkan Harmoni Nusantara" yang menjadi tema perayaan hari Raya Nyepi tahun ini, memiliki makna yang sangat dalam. Tema ini mengingatkan kewajiban umat Hindu beserta umat beragama lainnya untuk menjadi warga negara yang baik, memberikan kontribusi kepada negaranya, serta mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang makin maju, makin adil, makin damai, dan makin harmonis.


Secara universal, Dharma Negara merupakan pandangan hidup bernegara yang menekankan pada ajaran moral dan etika yang baik, budi pekerti yang luhur, nilai-nilai keadilan dan kebenaran yang sejati, serta sikap toleransi yang kuat. Kita bersyukur, bangsa kita yang majemuk ini pada prinsipnya dapat hidup rukun dan bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita dapat menjalin persatuan dan kebersamaan yang dijiwai semangat Bhinneka Tunggal Ika.


Kedamaian dan kerukunan itu tentu tidak datang dengan sendirinya. Dalam kehidupan bangsa yang majemuk, kita harus senantiasa menciptakan, memelihara, dan terus menyegarkan perdamaian, persatuan, dan kerukunan itu. Inilah tugas dan kewajiban kita semua, seluruh rakyat Indonesia.


Hadirin sekalian yang saya hormati,


Hampir bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini, kita telah melaksanakan pemilihan umum legislatif pada tanggal 9 April yang lalu. Kita patut bersyukur proses pemilihan umum telah berlangsung secara damai dan demokratis, dan juga berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Kita sadar, bahwa kesuksesan penyelenggaraan pemilihan umum merupakan salah satu tolok ukur dari kematangan kehidupan demokrasi di Tanah Air kita.


Karena itulah, di tahun ini, yang sering kita sebut sebagai tahun politik, saya mengajak segenap rakyat Indonesia di seluruh Tanah Air untuk tetap menjaga persaudaraan, kebersamaan, dan juga toleransi. Pemilihan Umum, termasuk pemilihan presiden memang bisa menghangatkan situasi politik. Kompetisi antarpartai politik dan calon presiden juga bisa keras. Namun, semuanya harus berlangsung secara damai dan tidak harus mengorbankan persatuan dan persaudaraan kita sebagai bangsa. Jika dalam Pemilu 2004 dan Pemilu 2009 dulu kita bisa, insya Allah dalam Pemilu 2014 ini pun kita juga bisa.


Saudara-saudara, terima kasih.

 

Saudara-saudara,

Pembangunan adalah sebuah proses berjangka panjang dan berkelanjutan. Bukan proses sekali jadi. Hasil-hasil pembangunan yang telah dapat kita raih dan hasilkan dalam satu dasawarsa ini, ke depan juga harus terus kita lanjutkan. Siapa pun yang nanti terpilih sebagai presiden dan wakil presiden hasil Pemilihan Umum tahun 2014 ini, kita wajib mendukungnya, agar beliau beserta pemerintahan yang dipimpinnya bisa melanjutkan semua yang telah kita lakukan bersama hingga saat ini. Sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan, saya berharap suksesi kepemimpinan tahun ini juga dapat berjalan baik, damai, dan bermartabat sehingga menjadi tradisi politik yang baik di negeri kita. Insya Allah, insya Allah kita bisa mewujudkannya.


Hadirin sekalian yang saya muliakan,


Mengakhiri sambutan ini, saya mengajak saudara-saudara umat Hindu untuk menciptakan iklim demokrasi yang teduh dan berkeadaban. Mari terus kita tumbuhkan harmoni dan toleransi yang menjadi fondasi dari kehidupan masyarakat yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila. Melalui Hari Raya Nyepi tahun ini, saya juga mengajak umat Hindu di seluruh Tanah Air untuk tampil sebagai pribadi yang paripurna, pribadi yang mampu menunaikan Dharma Agama dan sekaligus Dharma Negara.


Kepada Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, atas Dharma Bhakti dan pengabdian Saudara-saudara semua dalam membimbing dan membina umat Hindu di seluruh Tanah Air, juga atas peran Saudara semua dalam ikut menciptakan kehidupan bangsa yang damai, yang adil, dan yang sejahtera.


Akhirnya, akhirnya, kepada umat Hindu di seluruh Tanah Air, sekali lagi, saya ucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1936. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada Saudara semua dan kepada seluruh rakyat Indonesia.


Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om.        

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI