Sambutan Presiden RI pd Groundbreaking dan Peresmian Proyek-proyek MP3EI, JCC, tgl.5 Sept 2014

 
bagikan berita ke :

Jumat, 05 September 2014
Di baca 1685 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

GROUNDBREAKING DAN PERESMIAN

PROYEK-PROYEK MP3EI

DAN DIALOG VIA VIDEO CONFERENCE DENGAN

ENAM GUBERNUR MEWAKILI 6 KORIDOR MP3EI

DI JAKARTA CONVENTION CENTER

TANGGAL 5 SEPTEMBER 2014

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Saudara Wakil Presiden, Saudara Presiden Terpilih, Saudara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Hadirin sekalian yang saya hormati dan saya cintai,

Alhamdulillah, hari ini kita semua hadir di tempat ini dengan satu tekad dan cita-cita, menyongsong dan membangun Indonesia menjadi negara yang maju, adil, dan sejahtera. Semoga niat baik, cita-cita, dan upaya kita bersama mendapatkan jalan dan pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT.

 

Saudara-saudara,

 

Kita sudah mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh Saudara Chairul Tanjung, Menko Perekonomian. Kita juga sudah menyaksikan tayangan tentang progress atau kemajuan pembangunan proyek-proyek dalam kerangka MP3EI. Atas itu semua, tentu kita patut bersyukur kepada Tuhan, karena apa yang kita rencanakan secara bersama untuk melakukan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di seluruh Tanah Air telah memiliki capaian dan hasil-hasil yang nyata.

Saya masih ingat ketika Masterplan tentang Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia kita luncurkan, banyak yang pesimis, banyak yang skeptis, dan bahkan mengatakan itu hanyalah sebuah macan kertas. Tetapi sejarah menunjukkan bahwa upaya kita menghasilkan sesuatu yang nyata. Di samping bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas nama negara dan pemerintah dan selaku pribadi, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah bekerja keras sehingga proyek-proyek MP3EI secara bertahap dapat kita hasilkan dan dapat kita wujudkan.

Lebih khusus saya sampaikan kepada jajaran pemerintah pusat, jajaran pemerintah daerah, provinsi, kabupaten, dan kota, jajaran badan-badan usaha milik negara, jajaran swasta, dan tentunya semua yang melakukan kontribusi secara langsung dalam pembangunan di sektor riil maupun infrastruktur di negeri kita.

 

Saudara-saudara,

 

Tadi, Saudara Chairul Tanjung juga sudah menjelaskan tentang apa itu MP3EI, mengapa itu disusun dan dijalankan, serta tujuan dan sasaran yang hendak dicapai seperti apa pada tahun 2025 mendatang. Juga dijelaskan kebijakan dan strategi dan imperatif agar masterplan kita ini benar-benar dapat dilaksanakan dengan berhasil. Juga disebutkan skema pembiayaan. Funding sangat penting, karena tidak mungkin negara harus membiayai semua proyek-proyek infrastruktur.

 

Dalam komposisi pembiayaan tadi, amat jelas. Sekitar 40% itu berasal dari swasta, sekitar 25% itu berasal dari badan-badan usaha milik negara, sekitar 15% dari anggaran negara atau pemerintah, dan sisanya gabungan. Inilah struktur yang sehat, struktur yang baik, sebab tidak mungkin APBN kita habis untuk membangun infrastruktur, karena kita juga harus memikirkan pendidikan, kesehatan, dan langkah-langkah pengurangan kemiskinan yang menjadi prioritas di negeri kita ini. Secara cerdas dan dengan konsep yang baik, maka komposisi pembiayaan tersebut kita yakini sebagai tepat, sehat, dan sesuai dengan kaidah-kaidah pembangunan ekonomi di Indonesia.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Semangat MP3EI, semangat untuk melakukan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi di Indonesia itu ada dua. Pertama adalah sama pentingnya membangun infrastruktur untuk menggerakkan perekonomian, sehingga ekonomi kita tumbuh dan dengan demikian pengangguran berkurang, dengan melakukan percepatan dan perluasan pengurangan kemiskinan di seluruh Tanah Air. Semua sebenarnya ada dalam konsep besar MP3EI kita. Sedangkan semangat yang kedua, kita diajari di era globalisasi ini, harus pandai-pandai mendapatkan peluang, to find opportunities. Semangat MP3EI lebih dari itu. Bukan hanya mendapatkan, tetapi kita juga menciptakan, to create opportunities.

Dengan dua semangat besar itu, yang kita tuangkan dalam masterplan, termasuk kebijakan dan strategi yang kita jalankan, insya Allah tujuan besar itu dapat kita capai di negeri kita, ekonomi terus tumbuh disertai penciptaan lapangan pekerjaan, dan disertai dengan terus berkurangnya kemiskinan, dan semua itu dilaksanakan tanpa merusak lingkungan.

 

Dengan demikian apa yang dilaksanakan oleh para gubernur, bupati, dan walikota selama ini, bekerja keras membangun provinsinya atas dasar satu kebijakan atau strategi yang pro pertumbuhuan, pro penciptaan lapangan pekerjaan, pro pengurangan kemiskinan, dan pro pemeliharaan lingkungan itu benar, tepat, dan ternyata bisa kita lakukan di negeri tercinta ini.

 

Yang terakhir, Saudara-saudara, kalau tadi Menko Perekonomian menjelaskan kembali tentang MP3EI dalam konteks nasional utamanya, saya ingin menambahkan MP3EI pembangunan konektivitas dalam konteks regional dan bahkan global. Saudara-saudara tahu bahwa banyak yang mengatakan bahwa ekonomi Asia menjadi pilar penting dalam perekonomian dunia. Bicara Asia, kita bisa bicara Asia Tenggara, ASEAN, rumah kita dimana Indonesia berada. Kita bisa bicara Asia Timur, dan kemudian kita bisa bicara Asia yang lebih luas, bisa the greater East Asia, atau juga bicara Asia Pacific.

 

Beberapa kali saya bertukar pikiran mengikuti pertemuan-pertemuan puncak dengan para sahabat saya pemimpin dunia dan pemimpin kawasan. Kita semua sepakat untuk juga melakukan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi di kawasan. Di antaranya, kita sepakat untuk meningkatkan konektivitas di kawasan ASEAN, serta konektivitas di kawasan Asia. Ketika saya menganalisis dan mencoba memahami konsep besar ini agar Asia terhubung satu sama lain, maka dalam hati saya kewajiban kita memastikan terlebih dahulu bahwa negara kita, yang tersebar dalam sekian banyak pulau dan provinsi, harus terhubung dengan baik. Jadi domestic connectivity itu menjadi penting sebelum kita hubungkan Indonesia dengan negara-negara tetangga kita, dengan negara-negara lain di kawasan.

 

Memang tidak perlu harus saling menunggu. Proses ini harus dilaksanakan secara paralel. Oleh karena itulah, solusinya tiada lain kita yang harus mempercepat dan memperluas pembangunan konektivitas itu agar negara kita siap, memiliki daya saing yang tinggi. Ketika terhubung dengan negara lain, kita tidak pada pihak yang dirugikan. Paling tidak sama-sama mendapatkan manfaat, dan harapan kita justru kita memiliki daya saing yang lebih tinggi dengan sahabat-sahabat kita. Itulah sebetulnya paradigma, konsep besar, dan cara pandang kita. Ketika kita ingin memajukan negeri kita ini, mempercepat dan memperluas ekonomi melalui atau dalam kerangka MP3EI.

 

Saudara-saudara,

 

Dengan tambahan penjelasan ini, saya berharap kita meyakini bahwa kebijakan, strategi, konsep, dan program yang kita jalankan ini memiliki tujuan yang benar. Setelah kita jalankan selama tiga tahun menghasilkan sesuatu yang nyata, maka dengan izin Allah, saya memiliki keyakinan bahwa 2025, sasaran besar ini bisa kita wujudkan. Saya titip kepada Pak Joko Widodo, Presiden kita mendatang, agar apa yang telah kami capai dalam rangka pembangunan MP3EI tiga tahun ini bisa dilanjutkan karena masih ada 11 tahun berikutnya lagi. Dan dengan dukungan kita semua, Pak Jokowi, insya Allah sasaran besar itu akan dapat kita capai.

 

Itulah yang ingin saya sampaikan, Saudara-saudara, pada acara yang amat baik ini. Dan saya mendapat tugas tadi untuk melakukan video conference, berdialog dengan para gubernur yang sudah siap untuk berkomunikasi dengan kita di enam koridor dan mari kita lakukan acara komunikasi melalui video conference ini. Saya kira, ya silakan.

 

Pak Lukas, minggu lalu kita bersama-sama di Papua Barat dan juga di Biak. Saya juga sudah mendapatkan laporan tentang perkembangan pembangunan di Papua. Sekarang saya ingin mendengar apa yang akan Pak Lukas sampaikan mengait kepada pembangunan dalam kerangka MP3EI. Silakan.

 

Gubernur Papua, Lukas Enembe:

Shalom, salam sejahtera untuk kita sekalian, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Dari Bumi Cendrawasih, provinsi tertimur Indonesia, kami menyampaikan salam hormat kepada Bapak Presiden, beserta Bapak-Bapak, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,

 

Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih, karunia, dan perkenan-Nya, hari ini kita berkesempatan menghadiri peresmian atau groundbreaking dan pelaporan perkembangan proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di seluruh Indonesia.

 

Bapak Presiden yang kami hormati,

 

Saat ini kami berada di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua bersama pimpinan seluruh forkopimda Provinsi Papua. Saya ingin menyampaikan kepada Bapak Presiden dan masyarakat Indonesia koridor ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku sebagai pusat pengembangan pangan, perikanan, energi, dan pertambangan nasional. Sampai dengan Agustus 2014 telah melakukan groundbreaking dengan nilai investasi sebesar Rp109 triliun, atau sebanyak 38 proyek. Dengan demikian, selama tiga tahun perjalanan MP3EI sejak diluncurkan di tahun 2011, realisasinya telah mencapai 69% dari target groundbreaking hingga akhir tahun 2014.

 

Bapak Presiden yang kami hormati,

 

Izinkan saya mewakili Gubernur di Tanah Papua dan Kepulauan Maluku untuk melaporkan proyek-proyek MP3EI yang akan diresmikan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia. Pertama, peresmian proyek Pengembangan Bandara Sentani, senilai Rp123 miliar dan pembangunan Kawasan Industri Maritim Indonesia senilai Rp1,3 triliun di Tual, serta Bandara Saumlaki Baru senilai Rp198 miliar di Provinsi Maluku. Peresmian proyek pembangunan Pelabuhan Khusus Tanjung Buli di Halmahera Timur senilai Rp226 miliar, Pelabuhan Bataka di Provinsi Maluku Utara senilai Rp40 miliar. Ketiga, peresmian Bandara Waghete Provinsi Papua senilai Rp97 miliar. Kami laporkan juga kepada Bapak Presiden pekembangan empat proyek MP3EI lain di koridor Papua dan Kepulauan Maluku yang segera dapat diresmikan sebagai berikut: Pengembangan Bandara Sentani di Jayapura senilai Rp1,1 triliun, pembangunan jaringan backbone serat optik senilai Rp2,5 triliun, pembangunan jalan trans-Papua senilai Rp11,32 triliun di Provinsi Papua dan Papua Barat, kawasan, 2. Kawasan Ekonomi Khusus Morotai senilai Rp6,8 triliun di Provinsi Maluku Utara. Selain itu juga, kami mengharapkan perhatian Bapak Presiden maupun Bapak Presiden terpilih Joko Widodo untuk menindaklanjuti beberapa kegiatan strategis di Koridor Ekonomi dan Kepulauan Maluku antara lain, pembangunan pabrik pengolahan mineral atau smelter di Timika, pabrik semen di Manokwari dan di Timika, pembangunan PLTU Timika dan Mamberamo di Provinsi Papua, juga berkelanjutan program di Kabupaten Merauke Provinsi Papua, juga pembangunan jaringan moda transportasi kereta api di Papua, pembangunan infrastruktur dalam rangka olahraga, persiapan PON 2020 di Provinsi Papua, juga pembangunan pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura di Provinsi Papua, juga pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di tiga kawasan, kawasan Pantai Utara, kawasan Pegunungan Tengah, dan Pantai Selatan di Provinsi Papua.

 

Bapak Presiden yang kami hormati,

 

Kami menyampaikan proyek Master Plan Percepatan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia mampu membawa manfaat bagi kepentingan nasional, khususnya daerah-daerah Koridor Papua dan Maluku. Di dalamnya ada empat provinsi, koridor Papua, Maluku, dan Maluku Utara, dan Papua Barat. Demikian, atas perkenan Bapak Presiden untuk melaksanakan peresmian dan menerima pelaporan perkembangan proyek-proyek MP3EI di Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku kami ucapkan banyak terima kasih.

Sekian dan terima kasih. Tuhan memberkati.

Gubernur Papua, Lukas Enembe.

 

Presiden RI:

Terima kasih, Pak Gubernur, Saudara-saudara yang ada di Papua, terima kasih.

Laporannya jelas dan gamblang. Stand by, saya akan berkomunikasi dengan Saudara Gubernur Nusa Tenggara Barat yang akan menyampaikan laporan perkembangan dan rencana dari Koridor Bali dan Nusa Tenggara.

Silakan Pak Gubernur.

 

Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, Bapak-Bapak Para Menteri dan Bapak Presiden terpilih, Ir. H. Joko Widodo,

Saat ini kami berada di Teluk Mekaki, Lombok Barat, Pak. Di samping saya, di belakang saya ada pimpinan daerah dari Lombok Barat, dari Lembata, NTT, dan juga dari Badung, Provinsi Bali. Kemudian ada juga perwakilan dari beberapa dunia usaha yang ikut berkontribusi di dalam pembangunan MP3EI di Nusa Tenggara Barat. Di depan saya, Bapak Presiden, mungkin tidak terlihat di layar, juga cukup banyak tokoh-tokoh masyarakat dari SKPD dan seluruh pimpinan daerah juga ikut hadir bersilaturahim dengan Bapak Presiden pada siang hari ini.

 

Bapak Presiden yang kami muliakan,

Perkenankan saya menyampaikan beberapa laporan terkait dengan realisasi MP3EI Koridor 5, Bali - Nusa Tenggara Barat - Nusa Tenggara Timur. Pertama kami menyampaikan bahwa sampai Agustus 2014 ini, Alhamdulillah wasyukurillah, yang telah dilaksanakan groundbreaking proyek-proyek MP3EI Koridor 5 sebanyak 33 proyek dengan nilai Rp53 triliun. Alhamdulillah, flow cash-nya Bapak Presiden sampai sekarang mencapai 52%. Selanjutnya kami menyampaikan bahwa pada kesempatan ini, berkenan Bapak Presiden insya Allah akan meresmikan beberapa proyek di MP3EI Koridor 5 bersama dengan koridor-koridor yang lain, yaitu empat buah pelabuhan, Pak. Dua di Nusa Tenggara Barat dan dua di Nusa Tenggara Timur. Yang di NTB itu Pelabuhan Labuhan dan Benete. Di Nusa Tenggara Timur Pelabuhan Moru dan Komodo. Total nilai Rp289 miliar. Insya Allah dengan selesainya pembangunan empat pelabuhan ini, maka konektivitas NTB dan NTT, serta koridor 5 secara keseluruhan insya Allah akan meningkat.

 

Ada empat proyek yang insya Allah akan di-groundbreaking dengan perkenan Bapak Presiden pada hari ini. Pertama, pembangunan kawasan wisata Teluk Mekaki, tempat kami sekarang sedang berada, Bapak Presiden. Insya Allah investasinya sebesar Rp 3 triliun. Yang kedua, kawasan pariwisata Tanjung Ringgit, Kabupaten Lombok Timur, dengan nilai investasi sebesar Rp5 triliun. Kawasan ini agak istimewa, Bapak Presiden, karena pengembangan pariwisata di kawasan Tanjung Ringgit ini mengedepankan pendekatan wisata lingkungan.

 

Yang ketiga, pembangunan Bali International Park di Provinsi Bali dengan nilai investasi sebesar Rp4 triliun. Yang keempat, pembangunan resort pariwisata Bukit Doa di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, dengan nilai investasi Rp 100 miliar.

 

Ada beberapa hal yang ingin juga kami laporkan terkait dengan penyelesaian beberapa proyek MP3EI yang telah diluncurkan sebelum ini. Yang pertama, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, yang Bapak Presiden pada waktu itu langsung melaksanakan groundbreaking­-nya direncanakan investasi Rp30 triliun. Pelaksanaannya oleh BUMN, PT Indonesia Tourism Development Corporation atau ITDC. Alhamdulillah, Bapak Presiden, peraturan pemerintah terkait dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika sudah Bapak tanda tangani. Dan sekarang sedang menunggu keputusan Bapak untuk pembentukan Dewan Kawasan dari KEK Mandalika.

 

Kemudian berikutnya, pelaksanaan Bendungan Titab di Kabupaten Buleleng, Bali, dengan investasi Rp428 miliar sekarang telah mencapai 96% dan siap diresmikan pada awal 2015 yang akan datang. Terakhir, pembangunan Dam Raknamo di Kabupaten Kupang, NTT, dengan nilai investasi Rp1 triliun, siap di-­groundbreaking pada akhir 2014 ini.

 

Secara khusus, kami juga dapat sampaikan bahwa untuk pemenuhan sumber daya air di Provinsi Nusa Tenggara Barat, pembangunan bendungan Pandan Duri yang juga langsung di-groundbreaking oleh Bapak Presiden sekarang sudah mencapai 97,03%. Insya Allah akan rampung 100% pada bulan Oktober 2014 ini.

 

Tentu Bapak Presiden, Koridor 5, Bali-NTB-NTT, tetap mengharapkan agar keseluruhan Program MP3EI yang telah dilaksanakan sejak 2011 dapat terus dilanjutkan. Kepada Bapak Presiden Republik Indonesia dan seluruh jajaran pemerintahan yang sekarang, kami masyarakat Nusa Tenggara Barat, masyarakat Provinsi Bali, Provinsi NTT menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya, karena dengan MP3EI ini nyata perkembangan di daerah kami, dan kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat.

 

Untuk Presiden terpilih, Bapak Ir. H. Joko Widodo, kami masyarakat di Koridor 5, masyarakat Bali, NTB, dan NTT mengharapkan agar apa yang telah dilaksanakan selama ini, yang baik-baik, yang nyata-nyata menghadirkan kesejahteraan dapat terus Bapak lanjutkan. Insya Allah dengan dilanjutkannya program-program yang baik, maka rakyat akan senang, daerah maju, dan negara kita akan semakin kuat.

Terima kasih,

 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Presiden Republik Indonesia:

Salam,

Pak Gubernur, Tuan Guru, terima kasih. Kami semua sudah mendengar apa yang dilaporkan, termasuk harapan kepada presiden dan pemerintahan yang akan datang. Terima kasih. Saya akan menuju ke Palu, Sulawesi Tengah, untuk mendengarkan laporan dan rencana dari Saudara Gubernur. Pak Longki, saya persilakan.

 

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang kami hormati, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prof. DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono,

Yang Terhormat Bapak Wakil Presiden, Bapak Prof. DR. Boediono,

 

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini yang berbahagia, kami berada di Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, bersama dengan para anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, para bupati-walikota se-Sulawesi Tengah, para pejabat yang mewakili enam provinsi di Koridor Ekonomi Sulawesi, para pelaku usaha, masyarakat untuk melaporkan perkembangan pelaksanaan MP3EI di Koridor Ekonomi Sulawesi.

 

Hingga Agustus 2014, Koridor Ekonomi Sulawesi telah melakukan groundbreaking sebesar, sebanyak 50 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp69,9 triliun. Dengan demikian, selama tiga tahun pelaksanaan MP3EI Koridor Ekonomi Sulawesi, telah merealisasikan 59% dari target groundbreaking hingga akhir tahun 2014.

 

Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden yang saya hormati,

Saya, mewakili Gubernur se-Sulawesi memohon perkenan Bapak Presiden untuk meresmikan enam proyek MP3EI di Koridor Ekonomi Sulawesi. Pertama, pengembangan PLTA Poso II 3x65 Megawatt di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, oleh PT Poso Energy dengan nilai investasi sebesar Rp3,8 triliun. Kedua, pengembangan fasilitas Pelabuhan Pantoloan di Kota Palu, Sulawesi Tengah, oleh Pelindo IV dengan nilai investasi sebesar Rp2,75 triliun. Ketiga, pengembangan Bandara Mutiara Sis Aljufri di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dengan nilai investasi sebesar Rp836 miliar. Keempat, pengembangan Bandara Sumarorong di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat dengan nilai investasi sebesar Rp100 miliar. Kelima, pengembangan Bandara Bone, di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dengan nilai investasi sebesar Rp78 miliar. Keenam, pengembangan Pelabuhan Langara di Kabupaten Konawe, dan Pelabuhan Raha di Kabupaten Muna, dengan nilai investasi sebesar Rp92 miliar.

 

Selain keenam proyek tersebut, saya juga akan melaporkan perkembangan tujuh proyek MP3EI di Koridor Sulawesi, yang antara lain pertama, pembangunan jalur kereta api lintas Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan dengan nilai investasi sebesar Rp6,4 triliun telah groundbreaking pada bulan Agustus 2014. Kedua, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu, di Kota Palu, Sulawesi Tengah, dengan nilai investasi sebesar Rp1,7 triliun telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2014. Ketiga, Kawasan Ekonomi Khusus Bitung di Kota Bitung, Sulawesi Utara, dengan nilai investasi sebesar Rp2,3 triliun telah ditetapkan dengan PP No. 32 Tahun 2014. Keempat, pembangunan jalan tol Menado-Bitung di Kota Menado dan Bitung, Sulawesi Utara dengan nilai investasi sebesar Rp4,3 triliun siap untuk di-groundbreaking pada bulan Oktober 2014. Kelima, PLTU Takalar Punagaya 2x100 Megawatt di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, dengan nilai investasi sebesar Rp2,8 triliun siap untuk di-groundbreaking pada akhir tahun 2014. Enam, pembangunan Kilang Energi Donggi Senoro di Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah oleh PT Donggi Senoro, nilai investasi sebesar Rp28 triliun konstruksi telah 99, 28% dan Insya Allah direncanakan produksi semester kedua tahun 2015. Ketujuh, pembangunan PLTA Karama Tumbuan Mamuju, 450 Megawatt di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat oleh PT Hadji Kalla dengan nilai investasi sebesar Rp 9 triliun konstruksi telah berjalan.

 

Bapak Presiden yang kami hormati,

Saya juga ingin menyampaikan harapan pemerintah maupun masyarakat Sulawesi Tengah terkait dengan infrastruktur dalam pelaksanaan MP3EI di Kawasan Ekonomi Khusus 4. Diharapkan, kiranya melalui Bapak Presiden, dapat merekomendasikan kepada pemerintahan baru Presiden terpilih Bapak Joko Widodo, yaitu pertama, pembangunan jalan poros Palu-Parigi bypass dengan total rencana anggaran sebesar Rp5,8 triliun. Kedua, pembangunan jalan lingkar Kota Palu dengan total rencana anggaran sebesar Rp300 miliar. Ketiga, sistem pengelolaan air minum Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala dalam mendukung KEK Palu dengan total rencana anggaran sebesar Rp300 miliar dan telah direalisasikan pada tahun 2013 sebesar Rp28 miliar. Tetapi sayangnya, tahun 2014 dan seterusnya sepertinya tidak mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Keempat, selain itu kami memohon kepada Bapak Presiden untuk dapat kiranya merekomendasikan pengembangan PLTA Sulewana I dan Sulewana III oleh PT Poso Energy mulai tahun 2014, dan seterusnya. Dan yang terakhir, juga kami berharap melalui Bapak Presiden kiranya dapat merekomendasikan untuk kegiatan Sail Tomini yang akan diadakan di tiga provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo yang insya Allah kami usulkan tahun 2015 diselenggarakan dipusatkan di Sulawesi Tengah.

 

Bersama ini pula kami sampaikan kepada Bapak Presiden bahwa di dalam KEK baru terdapat beberapa kegiatan yang telah di-groundbreaking oleh kami, yaitu pembangunan smelter ferronickel tahap pertama oleh CEO Mining Indonesia. Kedua, pembangunan industri karet oleh PT Agro Sulawesi Tengah. Ketiga, pembangunan dan sudah selesai Pusat Industri Rotan Nasional oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Dan keempat, pembangunan dan sudah selesai, resi gudang oleh Kementerian Perdagangan.

 

Demikian laporan kami dan permohonan kami, serta harapan kami dari Pemerintah Koridor Sulawesi dan khususnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan masyarakat Sulawesi Tengah. Atas bantuan, perhatian, dan dukungan Bapak Presiden selama dua periode, dan juga atas dukungan Bapak untuk merekomendasikan kepentingan masyarakat di Koridor Sulawesi, kami Gubernur, enam Gubernur Sulawesi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan mohon maaf apabila di dalam penyelenggaraan Bapak selama sepuluh tahun kami ada kesalahan dan kekeliruan.

 

Demikian, Wallahulmusta'anu wabillahitaufiq wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

Presiden RI:

Wa'alaikumsalam,

Pak Gubernur, terima kasih. Laporannya jelas, saran dan usulannya jelas. Mudah-mudahan semua bisa diwujudkan. Terima kasih sekali lagi. Saya akan menghubungi Pak Cornelis, Gubernur Kalimantan Barat, yang akan melaporkan kemajuan pembangunan MP3EI di Koridor Kalimantan. Saya persilakan.

 

Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis:

Selamat siang, Yang Mulia Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, para Menteri, dan undangan yang berbahagia,

 

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, pada siang hari ini kita dapat berkumpul dan kami ada di lapangan, di tempat pembangunan smelter di daerah Ketapang, Kecamatan Kendawangan bersama dengan unsur pimpinan daerah, baik sipil maupun militer, provinsi maupun kabupaten.

 

Kalimantan Barat sudah ditetapkan merupakan daerah lumbung energi dan terletak di LG 1. Ada beberapa proyek yang ingin saya laporkan sebagai berikut. Sampai pada Agustus 2014, Koridor Ekonomi Kalimantan Barat telah melakukan groundbreaking sebanyak 94 proyek dengan nilai investasi mencapai Rp170 triliun. Dengan demikian, capaiannya selama tiga tahun berjalan MP3EI sebesar 86% dari yang ditargetkan hingga akhirnya tahun 2014 ini. Capaian ini merupakan yang terbesar bila dibandingkan dengan kelima Koridor Ekonomi lainnya.

 

Yang Terhormat Bapak Presiden,

Dalam kesempatan ini, izinkan kami atas nama gubernur se-Kalimantan untuk melaporkan proyek-proyek MP3EI yang akan diresmikan dengan dan di-groundbreaking oleh Bapak Presiden Republik Indonesia serta proyek strategis yang segera beroperasi dalam waktu dekat. Proyek-proyek tersebut adalah sebagai berikut. Satu, pengembangan Terminal Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan oleh PT Angkasa Pura I Persero di Kalimantan Timur dengan nilai investasi sebesar Rp2,1 triliun telah siap untuk diresmikan. Yang kedua, pembangunan tiga bandara di wilayah perbatasan Long Bawan di Kabupaten Nunukan, Long Ampung di Kabupaten Malinau, dan Data Dawai di Kabupaten Mahakam Ulu dengan total investasi sebesar Rp390 miliar telah siap untuk diresmikan. Yang ketiga, pembangunan PLTG di Kalimantan Timur, Peaking 2x60 Megawatt oleh PT Perusahaan Listrik Negara Persero di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur dengan nilai sebesar Rp 960 miliar telah siap diresmikan. Yang keempat, proyek total Indonesia Anjungan Sisi-NUBI 2B di lepas pantai Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dengan nilai investasi sebesar Rp8,13 triliun telah siap untuk diresmikan. Yang kelima, proyek pembangunan Lapangan Fasilitas Lepas Pantai dan Gelar Bipa Lapangan Ruby di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur oleh Mubadala Petroleum dengan nilai investasi sebesar Rp5,5 triliun telah siap diresmikan, di-groundbreaking. Enam, pembangunan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur dengan nilai investasi sebesar Rp34 miliar telah siap untuk di-groundbreaking. Selanjutnya, pembangunan Institut Teknologi Kalimantan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi, Pendidikan Nasional di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur sebesar investasi Rp99,99 miliar telah siap untuk di- groundbreaking. Dilaporkan juga, yang kedelapan, pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, yang saat ini saya berada di lokasi pembangunannya, oleh PT Well Harvest Winning Alumina Refinery dengan nilai investasi sebesar Rp25,3 triliun. Konstruksi saat ini telah mencapai 35% dan diharapkan tahap satu dapat dioperasionalkan pada tahun 2015. Yang kesembilan, pembangunan Chemical Grade Alumina Refinery di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat oleh PT Indonesia Chemical Alumina dengan nilai investasi sebesar Rp 5,3 triliun, merupakan proyek yang ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2014. Sepuluh, pembangunan PLTU Embalut Unit III 50 Megawatt di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur oleh PT Cahaya Fajar Kaltim dengan nilai investasi sebesar Rp 500, kami ulangi Rp 759 miliar. Saat ini menunggu penerbitan sertifikat laik operasi oleh Kementerian ESDM. Sebelas, pembangunan PLTG Senipah 2x51 Megawatt di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur oleh PT Kartanegara Energy Perkasa dengan nilai investasi sebesar Rp2,1 triliun. Saat ini, progress pembangunan telah mencapai 99,78%.

 

Nah, Bapak Presiden yang saya muliakan,

Demikian laporan perkembangan sebelas proyek MP3EI yang ada di Koridor Ekonomi Kalimantan. Saya atas nama Gubernur Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada Bapak Presiden di mana dua periode telah memperhatikan pembangunan di daerah Kalimantan Barat. Mudah-mudahan pembangunan perbatasan, jalan perbatasan, yang sudah Bapak rintis dua tahun yang lalu dan Jembatan Tayan yang spektakuler nanti bisa selesai dan dilanjutkan oleh Presiden terpilih, Bapak Joko Widodo, sehingga pembangunan ekonomi Kalimantan bisa lebih berkembang lagi, lebih maju lagi. Inilah harapan saya dan kami tidak bisa berpanjang lebar dan tiada kata lain yang paling tepat selain mengucapkan terima kasih dan mengucapkan, memberikan penghargaan yang setulus-tulusnya, selama dua periode Bapak jadi Presiden perhatian di daerah Kalimantan luar biasa. Hanya Tuhanlah yang membalas budi baik Bapak beserta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II. Sekian, terima kasih.

 

Presiden RI:

Terima kasih, terima kasih Pak Gubernur, Pak Cornelis, saya senang dan Kalimantan harus bangga dalam tiga tahun terakhir ini, tiga tahun pertama dalam MP3EI nilai investasi atau spending yang dikeluarkan di Koridor Kalimantan adalah yang tertinggi. Selamat, terima kasih.

 

Saya ingin menuju ke Jawa Timur, untuk berkomunikasi dengan Gubernur. Jawa Timur dulu atau? Ya, saya akan sekali lagi berkomunikasi dengan Jawa Timur, mendengarkan laporan Gubernur Jawa Timur menyangkut pembangunan atau kemajuan MP3EI Koridor Jawa. Saya persilakan.

 

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yang kami hormati dan kami banggakan Bapak Presiden, Wakil Presiden, Menteri-menteri Kabinet Pembangunan Indonesia Bersatu II, Presiden Terpilih,

 

Kami akan melaporkan mewakili Gubernur seluruh Jawa. Pertama, Bapak Presiden, kami berdiri di Teluk Lamong, yang di belakang ini sudah siap beroperasional dan satu pelabuhan Green Port yaitu semua truknya pakai gas. Dari laporan ini ada 19 yang kami laporkan, 3 peresmian dan 16 sudah mendekati penyelesaian.

 

Yang pertama adalah Teluk Lamong tahap pertama. Yaitu berkemampuan 1 juta TEUs. Rencananya 5,5 juta TEUs. Yang kedua, double track Cirebon-Surabaya yang memerlukan Rp16,4 triliun, dan Alhamdulillah sudah selesai. Yang berikutnya, pengembangan Terminal Bandara Internasional Juanda, Terminal 2, dengan biaya Rp1,05 triliun telah dioperasikan Bulan Februari 2014. Yang sementara menunggu dan siap kemudian untuk diselesaikan yaitu pengembangan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Biayanya Rp26,2 triliun, sudah 54%. Pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka, Jabar, Rp8,29 triliun menunggu atau siap groundbreaking. Tol Cikampek-Palimanan Rp1,25 triliun, tanah sudah beres, pembangunan 46%. Pengembangan double track elektrifikasi lintas Serpong-Maja-Rangkasbitung Rp1,5 triliun, konstruksi pada segmen Serpong-Maja akan selesai akhir 2014. Pengembangan Pelabuhan Tanjung Mas Semarang Rp546 triliun, 85% sudah selesai. Pembangunan PLTU Adipala 660 Megawatt dengan Rp6,9 triliun di Cilacap, Jawa Tengah, 97% siap beroperasi. Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto, Jawa Timur Seksi 4 Rp3,12 triliun, tahap pembangunan hingga saat ini 52,61% akhir 2014 insya Allah selesai. Pembangunan Jalan Tol Mojokerto-Kertosono Seksi 1 dengan nilai investasi Rp3,48 triliun, 78% beroperasi akhir tahun 2014. Tol Gempol-Pandaan Rp1,16 triliun 94% selesai, akhir 2014 beroperasi. Pelabuhan Branta Pamekasan, Jawa Timur, Rp158 miliar telah selesai 100%. Sedangkan pembangunan sisi daratnya, lautnya 100%, daratnya 85%. Insya Allah 2014 bisa diresmikan pembangunan pabrik kendaraan bermotor roda empat PT Suzuki Indomobil Motor Cikarang Rp11,8 triliun, 80% dan siap operasi 2014. Pembangunan Semen Merah Putih di Kabupaten Lebak, Banten, oleh PT Cemindo Gemilang Rp6,8 triliun 62% selesai, Rp6,8 triliun 62% selesai. Informasi yang baik adalah pembangunan smelter 1200 metric ton di Kabupaten Gresik dengan nilai investasi Rp1,29 triliun. Tahap pembangunan konstruksi pembangunan smelter 300 ribu ton di Tuban dengan nilai investasi Rp3,6 triliun Feronikel hingga saat ini masih dalam proses pembebasan lahan. Pembangunan smelter 243.600 ton di Situbondo juga Feronikel Rp4,02 triliun dalam proses pembangunan. Pembangunan smelter 100 ribu Metric ton di Kabupaten Tuban, investasi Rp1,9 triliun dalam tahap konstruksi.

 

Sebagai tambahan sedikit, Bapak Presiden, Wakil Presiden, dan semua yang hadir, insya Allah satu bulan lagi akan kita buat dengan sistem packaging yang bagus, rawon kita ekspor ke luar negeri. Krupuk sayur sudah kita ekspor, dan tambahannya adalah asem-asem untuk kita ekspor.

Terima kasih.

 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Presiden RI:

Wa'alaikumsalam,

Terima kasih Pak Gubernur, Pakdhe, laporannya kita dengar jelas dan mudah-mudahan terus disukseskan. Sebelum diekspor rawonnya, jangan lupa, kirim satu mangkok ke Cikeas ya? Saya sudah pensiun nanti, jadi boleh terima satu mangkok rawon. Terima kasih.

Saya, last but not least, akan berkomunikasi dengan Gubernur Sumatera Utara untuk mendengarkan laporan kemajuan MP3EI Koridor Sumatera. Silakan.

 

Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho:

Terima kasih Bapak Presiden.

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Horas,

 

Yang terhormat, yang kami cintai dan kami banggakan, Bapak Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia, Bapak Prof. Dr. H. Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, Presiden terpilih 2014-2019, beserta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II, Undangan dan Hadirin yang tidak disebutkan satu persatu,

 

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, hari ini Bapak Presiden, kita berkumpul dalam acara peresmian dan groundbreaking proyek-proyek MP3EI di seluruh koridor ekonomi di Indonesia.

 

Bapak Presiden, sebenarnya kami sedikit galau, karena beberapa menit yang lalu, mestinya Bapak Presiden bisa menyaksikan kereta api yang sedang melintas. Tetapi dikarenakan Bang Cornelis agak terlalu lama laporannya, sehingga Bapak Presiden tidak bisa menyaksikan bagaimana kereta api yang melintas dari Kualanamu menuju Medan.

 

Bapak Presiden, saat ini kami berada di stasiun kereta api Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, bersama Bupati Deli Serdang, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Sumatera Utara, bersama Bupati, Walikota se-Sumatera Utara, yang mohon maaf barangkali tidak terlihat di layar, dan yang di belakang kami, mendampingi, adalah para pelaku-pelaku MP3EI di Provinsi Sumatera Utara.

 

Bapak Presiden yang kami hormati dan kami banggakan,

Koridor Ekonomi Sumatera diposisikan sebagai sentra produksi pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional. Sampai dengan Agustus 2014, telah di-groundbreaking sebanyak 65 proyek dengan investasi sebesar Rp134 triliun. Dengan demikian, selama tiga tahun perjalanan MP3EI, realisasinya telah mencapai 61% dari target groundbreaking hingga akhir tahun 2014.

 

Bapak Presiden yang kami hormati dan kami banggakan,

Izinkan saya mewakili Gubernur se-Koridor Ekonomi Sumatera, untuk melaporkan proyek-proyek MP3EI yang akan di-groundbreaking oleh Bapak Presiden. Yang pertama, adalah pembangunan jalur ganda kereta api lintas Medan-Bandara Kualanamu. Untuk dilaporkan kepada Bapak Presiden, kondisi hari ini, headway-nya 45 menit sampai dengan 60 menit. Jika nanti beroperasi jalur ganda kereta api lintas Medan-Bandara Kualanamu yang akan ditargetkan akhir tahun 2016, maka headway-nya akan jadi 15 sampai 26 menit. Kondisi existing hari ini, konstruksi sudah sampai pada posisi 32,4%.

 

Izinkan pula kami melaporkan perkembangan sepuluh proyek MP3EI lainnya di Koridor Ekonomi Sumatera sebagai berikut. Yang pertama, pembangunan jalan tol Medan-Tebing Tinggi, Jansen-Kualanamu, dengan investasi Rp5,2 triliun. Status pembebasan lahan sampai hari ini pada posisi 80%, dan rencana operasi jalan tol Medan-Kualanamu pada tahun 2016. Yang kedua, pembangunan PLTP Sarulla dengan kapasitas 3x110 Megawatt di Tapanuli Utara, dengan investasi Rp17,5 triliun, dan kondisi hari ini pembangunan civilwalk sudah berjalan, pembebasan lahan sudah 100% dan direncanakan groundbreaking pada September 2014 ini. Untuk dilaporkan, Provinsi Sumatera Utara kondisi hari ini listrik masih pada posisi defisit. Dengan demikian, jika pembangunan PLTP Sarulla dipercepat, semoga akan mempercepat proses pengurangan defisit yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Tiga, pembangunan pabrik Oleochemical oleh PT Unilever Indonesia di KEK Sei Mangke Simalungun, dengan nilai investasi Rp2 triliun, dengan konstruksi hari ini sudah pada posisi 90% dan direncanakan beroperasi akhir tahun 2014, di mana kapasitas pabrik ini pada 220.000 ton per tahunnya. Empat, pengembangan fasilitas pelabuhan kontainer Batuampar, Batam, nilai keseluruhan Rp4,5 triliun. Salah satu bagian pengembangan adalah perpanjangan dermaga utara senilai Rp363 miliar, dan saat ini konstruksi pada posisi 86%, dan diperkirakan akan beroperasi pada awal tahun 2015. Lima, revitalisasi Pabrik Pupuk Pusri 2B di Palembang dengan nilai investasi Rp6,2 triliun, saat ini konstruksi pada posisi 60% dan diperkirakan beroperasi pertengahan tahun 2015. Enam, pembangunan jaringan transmisi Jawa Sumatera dengan total investasi Rp 23,56 triliun dan akan di-groundbreaking pada akhir tahun 2014. Tujuh, pembangunan PLTU Sumatera Selatan VIII dengan kapasitas 2x620 Megawatt dengan total investasi Rp14 triliun dan saat ini masih dalam proses financial closing. Delapan, pembangunan PLTU Banjarsari dengan kapasitas 2x110 Megawatt di Lahat, Sumatera Selatan dengan investasi Rp2,9 triliun dan saat ini konstruksi sudah pada posisi 95% dan diperkirakan beroperasi akhir tahun 2014. Sembilan, KEK Tanjungapi-api di Banyuasin Sumatera Selatan telah menerapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2014 dengan total investasi pengembangan kawasan ini sebesar Rp 12,3 triliun. Sepuluh, pengembangan pariwisata oleh PT Banten West Java di KEK Tanjung Lesung di Banten dengan investasi Rp74 triliun yang saat ini dalam proses MoU dengan beberapa investor.

 

Bapak Presiden yang kami hormati dan kami banggakan,

Kiranya perlu kami sampaikan bahwa proyek-proyek MP3EI membawa manfaat yang sangat besar bagi kepentingan nasional, khususnya untuk daerah-daerah, lebih khusus di Koridor Sumatera. Untuk itu, kami sangat mendukung agar program MP3EI ini dapat terus dilaksanakan, dan mohon kiranya kepada Bapak Presiden terpilih program MP3EI ini selanjutnya nanti juga akan jadi bagian dari prioritas program dalam rangka pembangunan perekonomian yang lebih cepat di seluruh pelosok Tanah Air. Demikianlah laporan kami. Atas perkenan Bapak Presiden Republik Indonesia, melaksanakan groundbreaking proyek pembangunan jalur ganda kereta api lintas Medan-Kualanamu. Dengan ini, atas nama seluruh Gubernur di Koridor Sumatera, lebih khusus atas nama pemerintah dan masyarakat Sumatera Utara, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

 

Demikian laporan yang kami sampaikan, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi menjelang siang, salam sejahtera bagi kita semua. Horas.

 

Presiden RI:

Terima kasih. Terima kasih, Pak Gubernur, Pak Gatot.

Saya sudah mencoba kereta apinya dari Medan ke Kualanamu, bagus. Mudah-mudahan makin bagus. Listrik, listrik menjadi perhatian kita semua. Saya senang Sumatera terus bergerak ke depan secara keseluruhan. Sekali lagi terima kasih. Salam, Horas, Mejuah juah, Yahobu.

 

Bapak-Ibu, Hadirin yang saya hormati,

Demikianlah apa yang dilaporkan oleh Para Gubernur mewakili Gubernur yang lain, menyangkut kemajuan dari implementasi MP3EI. Sebelum kita akhiri acara resmi ini dengan pernyataan peresmian serta dimulainya pembangunan proyek ke depan, saya ingin menyampaikan dua hal.

 

Hari ini, di samping unsur BUMN dan swasta Indonesia, juga hadir para Duta Besar Negara-negara sahabat dan Pimpinan lembaga internasional dan bisnis internasional. Bapak-Ibu sudah mendengarkan apa yang Indonesia lakukan. Bapak-Ibu sudah mengetahui potensi dan peluang yang terbuka. Oleh karena itu, saya mengundang untuk bergabung bersama kami dengan pemerintah pusat dan daerah, dengan swasta Indonesia dan BUMN untuk membangun Indonesia.

 

Ada, ada opportunity untuk investment sekitar US$ 500 miliar dan satu studi mengatakan, menjelang tahun 2030, ada juga investasi yang diperlukan sesuai dengan demand yang ada di Indonesia mencapai US$ 1,8 triliun. Ini semua adalah opportunity bagi dunia usaha, baik Indonesia maupun mitra-mitra kami dari Negara sahabat. Dulu, ketika kami mengalami krisis, lembaga internasional banyak yang bilang Indonesia sebagai fail state. Ada juga yang mengatakan Indonesia itu a nation in waiting. Now, saya kira kami dengan bangga dan penuh rasa syukur, Indonesia adalah a nation on the move, dan yang tepat Indonesia rising. Saya undang untuk meningkatkan kerja sama, persahabatan, dan kemitraan kita.

 

Sedangkan hal yang kedua, Pak Jokowi, Bapak jangan khawatir tidak kebagian pekerjaan, tidak kebagian tugas, Bapak mendengar sendiri permintaan dari para Gubernur, banyak sekali permintaannya. Tapi itu memang untuk kemajuan mereka dan kemajuan saudara-saudara kita di seluruh Indonesia. Sebagai pemimpin, mari kita dengar mereka, dan mari kita berusaha untuk mewujudkan impian dan harapan-harapan mereka semua. Demikianlah Saudara-saudara, dan akhinya dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah SWT dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, proyek-proyek pembangunan yang telah selesai dikerjakan saya resmikan penggunaannya, dan bersamaan dengan itu saya nyatakan dengan resmi dimulainya sejumlah proyek pembangunan yang lain dalam rangka MP3EI.

 

Terima kasih, terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI