Sambutan Presiden RI pd Peletakan Batu Pertama Bendungan Kreung Keureto, di Aceh, tgl 9 Mar 2015

 
bagikan berita ke :

Senin, 09 Maret 2015
Di baca 1033 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PELETAKAN BATU PERTAMA BENDUNGAN KREUNG KEURETO

DI KABUPATEN ACEH UTARA, ACEH

TANGGAL 9 MARET 2015

 

 

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Bismillahirahmanirrahim,

Alhamdu lillahi Rabbil ‘Alamin, wasshalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiyaai wal mursalin, Sayyidina wa Habibina wa Syafi'ina wa Maulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma'in. Amma Ba'du.

 

Yang saya hormati, Menteri yang hadir


Yang saya hormati Gubernur beserta Ibu, Bupati, Walikota, seluruh Ulama, Bapak-Ibu, Hadirin-Hadirot, Undangan yang berbahagia, khususnya Masyarakat Warga Nangroe Aceh Darussalam, lebih khusus lagi di Kabupaten Aceh Utara.


Bendungan Kreung Kertu, Kreung Keureto ini, bukan Kreung Kertu ya, saya sering ke Takengon, jadi inget Kreung Kertu. Kreung Keureto ini adalah bendungan yang terbesar yang akan kita bangun dalam lima tahun ini. Anggarannya, habisnya 1,7 triliun, 1,7 triliun digelontorkan ke Aceh, akan selesai dalam waktu, berapa Pak Menteri?  Empat tahun. Tadi yang jadi MC tadi Pak Menteri PU, kalau ada yang belum tahu.


Jadi 1,7 triliun diselesaikan dalam waktu empat tahun. Insya Allah nanti bisa tepat waktu. Dan itu nanti akan bisa mengairi sawah yang tidak sedikit, sangat luas sekali,  kurang lebih 9500 hektar sawah yang akan selalu terairi, dan juga bisa mengendalikan banjir di Lhoksukon dan sekitarnya, plus juga bisa memberikan tambahan aliran listrik kurang lebih 6 MW, juga air baku yang tidak sedikit yaitu 500 liter/detik. Ini adalah sebuah bendungan yang dibuat dengan fungsi bermacam-macam. Saya titip, nanti kalau sudah jadi, dirawat.


Di provinsi-provinsi yang lain, yang saya lihat bendungan yang ada, waduk yang ada itu menjadi kapasitasnya tidak maksimal hanya terpakai 30-40%,  karena apa? Di atasnya rupanya sudah dibabat, digunduli. Yang saya lihat, tadi saya lihat airnya, air seperti itu artinya hutannya masih sangat bagus.


Kalau yang di Jawa, hampir semua sungai airnya sudah kayak coklat, kayak apa ya...hampir semuanya coklat. Di sini,  alhamdulillah masih kita lihat sungai yang masih jernih. Artinya memang di atasnya belum dibabat, belum digunduli. Ini saya mohon agar yang di atas-di atas dijaga semuanya.


Ini ke atas lagi masuk ke Bener Meriah, gitu. Ya,  saya dulu tinggal di sana lama. Kita ke sini tadi, ini perlu saya informasikan lagi memang banyak sekali yang minta dibangun pemerintah pusat. Tadi Bapak Bupati menyampaikan, "Pak, bandara di Lhokseumawe diperpanjang, jangan 1.400 meter." Berapa? Saya tanya. "Ya paling minimal Pak,  2.400 meter."


Saya telepon langsung ke Menteri Perhubungan, tahun ini juga akan dimulai. Nanti pesawat besar akan bisa masuk ke Aceh Utara, Lhokseumawe. Kemudian juga, ini yang dari Bener Meriah ada ndak? Oo ya Pak Bupati, yang di Rembele juga mau dimulai, ditambah terus mau ditambah runway-nya dipanjangin lagi karena saya berasal dari Bener Meriah.

 

Kemudian ada beberapa airport yang juga ditambah runway-nya di Sabang ditambah, kemudian ada dua lagi, lupa saya.  Di Cut Nyak Dien, sama satu lagi, di Aceh Tenggara itu, ditambah. Jadi, nggak tau ini pemerintah pusat baru senang-senangnya membangun di Aceh. Moga-moga nanti juga ada beberapa jalan, yang saya tadi lupa bawa, beberapa jalan yang juga akan dibangun di seluruh Provinsi Aceh dan banyak sekali. Saya tadi list-nya dilipet satu lembar gini. Jadi artinya akan banyak jalan-jalan yang dikerjakan, diperbaiki, dibangun di Provinsi Aceh.

 

Dan juga kereta api, rel kereta api yang dari Bireun menuju Lhokseumawe sama ke Meulaboh juga akan dimulai. Karena nanti kita juga akan sambungkan,  nanti bulan April ini untuk tol Trans-Sumatra dari Lampung sampai ke Aceh. Akan mulai dulu dari Lampung. Nanti Lampung dimulai, yang dari barat sini juga dimulai, ketemunya di tengah.

 

Ada yang bertanya ke saya "Pak, duitnya dari mana kok main perintah-perintah bangun Tol Trans-Sumatra?" Saya sampaikan, saya jawab, urusan anggaran, urusan duit itu urusanya Presiden. Yang penting kalau bekerja, saya beri waktu, saya beri target. Selesaikan sesuai dengan target, kalau ndak ya menterinya diganti. Tapi menteri, menteri yang ada sekarang ini kerja siang malam, siang malam. Insya Allah, apa yang berikan, kita berikan target betul-betul bisa dicapai. Saya berikan contoh saja, swasembada beras dulu, baru nanti swasembada gula, jagung, berikut-berikutnya.

 

Untuk beras, memang kemarin ada gejolak. Kalau saya mau, gampang sekali menyelesaikan itu. Apa? Impor. Tapi ndak, saya meyakini Insya Allah, saya nggak mendahului, nggak ada dua tahun kita sudah swasembada. Oleh sebab itu kita tahan betul jangan impor! Meskipun ada yang mendesak dari kanan, dari kiri, "Pak, impor! Pak, kuncinya impor Pak, supaya stoknya tambah, Pak." Tidak. Saya buka gudang-gudang Bulog masih ada stok, coba dihitung. Hitung di sini, hitung di sini, masih ada 1,7 juta. Ndak! Memang untuk melakukan sesuatu hal yang sudah terbiasa berpuluh-puluh tahun pasti ada resiko-resiko yang harus kita terima. Dan itu saya terima. Masalah, saya tanggung jawab. Dari kemarin kok naik, naik, ndak stoknya kita hitung lagi. Kalau ini pertengahan Maret sudah panen raya di beberapa provinsi, sudah lepas,  stoknya di Bulog. Lepas semuanya.


Saya perintahkan kemarin 400.000 ton dilepas.  Coba,  pasar mereaksi apa dengan lepasan stok itu? Ternyata langsung Pasar Induk di Cipinang langsung drop, sampai sekarang sudah 1.400 turun dan kita harapkan nanti turunnya sampai 2000, 2000 lebih dan posisi normal kembali. Tetapi yang paling penting, yang paling penting kita tidak impor meskipun posisinya seperti itu. Dan itu kita yakini bahwa untuk meraih sesuatu pasti ada tantangan-tantangannya. Kalau mau cari gampang, impor saja. Itu paling mudah,  dan itu tidak kita lakukan.


Kita harapkan juga, saya tadi dapat laporan dari Pak Gubernur bahwa Aceh juga surplus, ini alhamdulilah tetapi nanti dengan dibangunnya bendungan ini, di Keurung Keureto ini,  saya juga meyakini produksi pasti akan naik. Kita sudah habis 1,7 triliun pasti produksinya juga akan naik lebih dari itu. Kita harus meyakini semuanya bahwa pembangunan ini pasti ada manfaatnya. Dan,  akan memberikan sumbangan kepada daerah-daerah yang lain yang masih defisit, masih kurang produksinya.


Saya kira itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini dan dengan mengucap bismilahirahmanirahim Bendungan Kreung Keureto pada sore hari ini pengerjaannya saya nyatakan dimulai. Terima kasih.

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI