Sambutan Presiden RI pd Peresmian Kawasan Adyaksa Loka dan RSU Adhyaksa, Jakarta, tgl. 12 Sept 2014
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA PERESMIAN
KAWASAN ADHYAKSA LOKA DAN RSU ADHYAKSA
DI CEGER, JAKARTA TIMUR
TANGGAL 12 SEPTEMBER 2014
Â
Â
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua.                                                           Â
Â
Yang saya hormati para Pejabat Negara dan Pejabat Pemerintahan,
Pak Jokowi, kasih tepuk tangan yang meriah. Di negara kita ini ada tren politik. Apa itu? Ternyata kalau di samping memiliki nama, seseorang itu namanya dipendekkan itu suka membawa berkah, misalnya nama saya Susilo Bambang Yudhoyono. Orang tua dulu mengasih nama Susilo Bambang Yudhoyono itu pake istikharah dengan tujuan yang baik, tiba-tiba tahun 2004 diubah oleh wartawan jadi SBY. Ternyata alhamdulillah, membawa berkah. Pak Joko Widodo juga begitu, diubah menjadi Jokowi, beliau juga mendapatkan anugerah Allah untuk menjadi pemimpin kita nanti, setelah 20 Oktober 2014 mendatang. Jadi, kalau ada yang ingin menjadi Presiden suatu saat, tolong punya nama panggilan atau nama baru, misalnya Pak Dipo Alam itu bisa Dipa singkatannya nanti, Pak Muldoko, MDK, Pak Sutarman, STM, misalnya. Itu bisa populer dan nanti mudah untuk berkampanye. It is only joking.
Â
Yang saya cintai Saudara Jaksa Agung dan Para Jaksa Agung Pendahulu,
Keluarga besar kejaksaan di seluruh Tanah Air karena saudara-saudara kita yang ada di daerah-daerah juga mengikuti acara ini, yang saya cintai dan saya banggakan,
Alhamdulillah di hari yang istimewa ini, kita dapat menghadiri, baik langsung maupun tidak langsung, peresmian kawasan Adhyaksa Loka dan juga Rumah Sakit Umum Adhyaksa. Semoga dengan telah dibangunnya kedua kawasan ini membawa berkah dan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga besar Kejaksaan, dan dengan peningkatan kesejahteraan itu, maka insya Allah kinerja dan pelaksanaan tugasnya akan meningkat dengan baik.
Â
Bapak, Ibu, Saudara-saudara yang saya hormati,
Saya ini terlahir di dunia militer. Dulu, mengawali tugas dan pengabdian saya, saya sebagai Komandan Pleton berpangkat Letnan Dua memimpin 36 prajurit. Tugas saya intinya dua, melaksanakan tugas pokok, apakah berlatih ataupun bertempur demi Sang Merah Putih. Kemudian meningkatkan atau melihara kesejahteraan bagi prajutit dan keluarganya. Tentu waktu itu gajinya kecil, uang lauk pauknya kecil, berasnya ya sekedar cukup untuk makan bersama anak dan isteri. Alhamdulillah dengan pembangunan yang kita lakukan dari waktu ke waktu, dengan pertumbuhan ekonomi kita, maka kita bisa meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya.
Â
Demikian juga di profesi yang lain. Di lingkungan masyarakat luas, saya terlahir di kota kecil, kota Pacitan. Tetangga saya, nelayan, hidupnya sangat tergantung pada cuaca dan juga ikan yang ada di lautan. Memang hidup tidak menentu. Mereka adalah komunitas miskin, oleh karena itulah, alhamdulillah sejalan pula dengan pembangunan yang kita lakukan, kita telah melahirkan program-program yang pro rakyat, misalnya pendidikan gratis, kesehatan gratis, dan sebagainya. Itu semua juga untuk menolong saudara-saudara kita, terutama kaum tidak mampu, apakah dia petani, nelayan, dan berbagai profesi dari rakyat kita.
Demikian juga para guru, dosen, dan lain-lain. Oleh karena itu, semangat untuk, yang pertama melaksanakan tugas pokok dengan baik dan kemudian meningkatkan kesejahteraan itu harus menjadi semangat para penyelenggara negara. Oleh karena itulah, saya atas nama negara dan pemerintah dan selaku pribadi mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para pimpinan Kejaksaan Agung yang telah bisa menghadirkan dua kawasan penting ini, kawasan Adhyaksa Loka dan kemudian Rumah Sakit Umum Adhyaksa. Dengan harapan, sebagaimana yang saya sampaikan tadi, kinerja dan pelaksanaan tugas Saudara bertambah baik, dan kemudian insya Allah ini juga mendatangkan kesejahteraan bagi keluarga besar kejaksaan.
Â
Saudara-saudara,
Kejaksaan, sebagaimana lembaga-lembaga penegak hukum yang lain, saya amati, tahun demi tahun terus mengalami peningkatan kinerjanya. Saya tahu jajaran penegak hukum, apakah itu kejaksaan, kepolisian, juga melaksanakan reformasi, untuk sekali lagi, bisa menjadi penegak hukum yang profesional, yang adil, dan kemudian memenuhi harapan dari rakyat kita.
Â
Saya memiliki catatan, pertama, dari jumlah perkara dari kejaksaaan di seluruh Tanah Air, di sini tercatat, misalnya tahun 2004 sampai 2013, ini hanya Kejaksaan Agung atau Kejaksaan seluruh Indonesia? 7.000 penyidikan yang dilakukan, kemudian 6.700 sampai pada tingkat penuntutan. Lantas, tahun ini saja, hingga bulan Juli, ada 970 penyidikan yang dilakukan dan 1.332 penuntutan. Sementara itu, aset negara yang dapat diselamatkan, dalam kurun waktu 2004-2014 adalah 13,33 triliun dan kemudian dalam mata uang asing, 19,06 juta dolar Amerika Serikat. Ini tentu bukti nyata bahwa Saudara, jajaran kejaksaan, Kejaksaan Agung dan kejaksaan di seluruh Indonesia terus bekerja untuk melaksanakan tugas negara sambil melaksanakan reformasi dan peningkatan kinerja Saudara. Atas nama Negara dan Pemerintah, saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
Â
Meskipun masih kita jumpai, saya masih menerima laporan, ada beberapa kekeliruan dan kesalahan dari anggota Kejaksaan, sebagaimana kesalahan dan kekeliruan dari anggota kepolisian ataupun lembaga-lembaga negara yang lain. Saya berharap, makin ke depan, sesuai dengan semangat reformasi dan peningkatan kinerja, benar-benar penyimpangan dan perilaku yang tidak benar terus ditekan sehingga suatu saat bersih, sehingga apa yang diharapkan oleh rakyat Indonesia, yang dicita-citakan oleh para pendiri Republik dapat kita wujudkan. Dan, ini bukan hanya berlaku di kejaksaan tapi berlaku di lembaga negara mana pun, karena tidak ada di negeri ini lembaga yang immune terhadap kekurangan, kesalahan, ataupun penyimpangan. Oleh karena itulah, mari kita tekadkan bersama untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus.
Â
Keluarga Besar Kejaksaan yang saya cintai,
Dalam pengantar sambutan saya, ada dua tadi kan? Tugas pokok dilaksanakan dengan baik, kesejahteraan jangan diabaikan. Saya nilai, apa yang dilakukan oleh pimpinan Kejaksaan Agung dengan membangun dua kawasan ini, dua institusi ini juga diniatkan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga besar kejaksaan. Pesan saya, kepada para pimpinan Kejaksaan Agung, jangan dilupakan itu bahwa kalau ada rezeki, ada tambahan pastikan itu juga dirasakan oleh keluarga besar, termasuk karyawan yang ada di lembaga ini.
Â
Kemudian, negara tentu juga memberikan perhatian seraya mengucapkan terima kasih tadi. Saya, satu, dua minggu terakhir ini terus mendorong agar penyelesaian untuk pemberian remunerasi dan tunjangan fungsional jaksa segera dirampungkan. Insya Allah bisa. Dan, saya sudah berbicara dengan para menteri terkait, hadir di sini Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, kemarin saya bertemu dengan Menteri Keuangan, saya berharap benar-benar segera dirampungkan, sehingga bisa mengikuti apa yang diberlakukan kepada para hakim, dan juga, kemudian juga para anggota di lembaga yang lain. Jumlahnya berapa, inilah yang sedang kita bikin supaya lebih adil dan lebih setara. Pak Busyro Muqoddas tersenyum di belakang, karena kita ingin kalau kesejahteraannya meningkat, tunjangannya, penyimpangan akan jauh berkurang, dan ini akan meringankan tugas Komisi Pemberantasan Korupsi.
Â
Saudara-saudara,
Saya berbicara dengan Pak Jokowi tadi, setiap pemerintahan, setiap Presiden, selalu ingin menambahkan apa yang diharapkan oleh rakyat dan juga oleh abdi negara dan juga abdi pemerintahan dan saya bilang Pak Jokowi jangan khawatir kalau kehabisan pekerjaan masih banyak yang harus ditingkatkan di masa depan. Kewajiban saya meningkatkan hingga hari ini, sesuai dengan kemampuan negara. Nah kemudian insya Allah harapan kita ekonomi kita bertambah baik sehingga Bapak pun bisa meningkatkan lagi di masa yang akan datang. Setuju kira-kira?
Â
Saudara-saudara,
Saya berpesan, sejalan dengan transformasi yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, dan ini selalu saya ingatkan. Ada dua hal penting dalam kehidupan bernegara, juga kehidupan berbangsa dan bermasyarakat yaitu demokrasi yang makin matang dan berkualitas, hukum dan keadilan yang makin tegak. Ini kebutuhan kembar, twin objectives. Kebebasan, penghormatan pada hak-hak azasi manusia dan nilai-nilai demokrasi yang lain itu penting. Sebab tanpa itu, kalau negara hanya mengutamakan ketertiban, keamanan, dan pemberlakuan aturan semata maka negara bisa mengarah ke sesuatu yang otoritarian, ujungnya bisa menghasilkan tirani. Dan itu tidak boleh terjadi. Kebebasan, hak azasi manusia, demokrasi harus hadir, tentu demokrasi yang bermartabat, demokrasi yang berkeadaban, demokrasi yang makin matang. Di sisi lain, supaya tidak pincang, maka di Indonesia harus makin kokoh dan kuat yang kita sebut dengan the rule of law, sebab kalau yang ada hanya kebebasan, apalagi surplus kebebasan, defisit rule of law, tegaknya hukum dan keadilan maka negara bisa gaduh, tidak stabil, ujungnya menjadi anarki. Tirani dan anarki adalah musuh kita semua. Oleh karena itulah mari kita bangun secara paralel, demokrasi dan tegaknya hukum serta keadilan. Orang bebas menyampaikan pandangannya, bebas mengkritik, bebas melakukan kontrol sosial, tapi tidak boleh melawan hukum atau melanggar aturan yang berlaku. Kalau itu terjadi, indah sekali.
Â
Indonesia memang masih dalam proses transformasi dan konsolidasi demokrasi setelah 16 tahun yang lalu, kita megalami krisis besar. Oleh karena itu, marilah kita terus mantapkan kehidupan berbangsa dan bernegara di negara tercinta ini agar dua tujuan kembar itu benar-benar bisa kita wujudkan.
Â
Dengan pengingatan itu, sekaligus saya berharap kepada jajaran kejaksaan di seluruh Tanah Air, laksanakan tugas-tugas penegakan hukum dan keadilan dengan sebaik-baiknya. Kita ingin, misalnya, dengan semangat untuk menjadikan negara kita makin bersih di masa depan, dengan semangat untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi,  maka di samping KPK yang sekarang ini berada di barisan paling depan, sebagai ujung tombak tetapi dalam waktu yang tidak terlalu lama, jajaran penegak hukum yang lain, kejaksaan, kepolisian, dan semuanya, juga jajaran pengadilan bisa bergandengan tangan, bersinergi dalam melaksanakan tugas secara terpadu. Tidak perlu saling salah-menyalahkan, tidak perlu berkompetisi secara negatif, tetapi kalau itu semua bisa meningkatkan kinerjanya, dan bukan hanya KPK tapi semua juga melaksanakan tugas itu maka cita-cita kita membuat negara kita makin bersih dan kita bisa mencegah serta menindak kejahatan korupsi, akan dapat kita wujudkan dengan baik.
Â
Itulah Saudara-saudara yang dapat saya sampaikan dan akhirnya dengan harapan dan ajakan seperti itu, dengan terlebih dahulu memohon rida Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, kawasan  Adhyaksa Loka dan Rumah Sakit Umum Adhyaksa dengan resmi saya nyatakan dimulai operasinya.
Â
Terima kasih.
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI