Sambutan Presiden RI pd Peresmian Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Banten, tgl 23 Feb 2015

 
bagikan berita ke :

Senin, 23 Februari 2015
Di baca 925 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERESMIAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) TANJUNG LESUNG

DI TANJUNG LESUNG, PANDEGLANG, BANTEN

TANGGAL 23 FEBRUARI 2015

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semuanya.

 

Yang saya hormati seluruh Menteri yang hadir,

Yang saya hormati Gubernur, Bupati,

Yang saya hormati Presiden Direktur Jababeka,

Bapak-Ibu, Hadirin yang berbahagia.

 

Proyek Kawasan Ekonomi Khusus ini sudah ditetapkan sejak 24 tahun yang lalu, tahun 1991, ya, 24 tahun yang lalu. Dan, sudah ada Keppres-nya 3 tahun yang lalu. Hampir semua tempat seperti itu, sudah ditetapkan, tapi dibiarkan. Pemerintah daerah tidak memberikan dukungan, pemerintah pusat tidak memberikan dukungan. Jangan harap kawasan-kawasan ekonomi khusus akan jadi, kalau tindakan kita masih seperti itu. Oleh sebab itu, waktu saya meresmikan pelabuhan dan kawasan ekonomi khusus di Kuala Tanjung saya berikan target 3 tahun pelabuhannya harus jadi. Saya tanya, jadi? Jadi, ya, saya mau kalau memang sanggup, jadi, ini kita teruskan serius.

 

Juga Kawasan Ekonomi Khusus, dan saya paling seneng di sini adalah karena Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung. Saya tanyakan Pak Darmono, apa yang kurang? Apa yang dibutuhkan Tanjung Lesung ini? Saya tanya Pak Gubernur, apa yang dibutuhkan untuk jalan tol? Tadi di mobil langsung saya telepon Menteri PU, saya minta tahun ini jalan tolnya segera dikerjakan. Tapi juga saya minta Pak Darmono, kapan selesai proyek Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung ini? Iya dong, saya buatkan jalan tol, nanti di sini nggak ada apa-apa, tanggung jawab saya. Dua-duanya harus bareng-bareng, jalan tol kita kerjakan, pemerintah pusat kerjakan, nanti pembebasan tanah oleh pemerintah daerah Provinsi Banten dan Bupati Pandeglang. Tapi saya juga minta, jadi ndak tadi yang diceritakan kepada saya. Hotelnya sekian puluh, sekian ribu kamar, ada hall-nya nanti untuk MICE; ada untuk marina, untuk yacht-nya, kapan terealisasi? Pak Darmono tadi bilang, lima tahun. Saya nggak mau lima tahun. Karena tolnya ini perkiraan saya 3 tahun jadi, hanya 80 kilo, 3 tahun lah jadi, insya Allah jadi. Saya juga akan minta, nggak mau jadi 5 tahun, maunya cepat kok.

 

Tolnya jadi, ininya juga jadi. Bareng-bareng di sini jadi semuanya. Jadi beriringan, jadi investor tidak usah ragu bahwa tol itu akan jadi. Jadi silakan juga dimulai pekerjaan di sini apa pun. Entah hotel, entah marina untuk yacht, dimulai. Kalau dua-duanya tidak berbarengan nggak akan selesai-selesai, dan hanya menjadi mimpi yang sudah 24 tahun. Jangan diterus-teruskankan mimpi kita. Kita harus mulai laksanakan di lapangan. Karena, yang namanya tol itu kalau 80 km, itu angkanya udah 5 triliun-an, uang gede juga. Tapi kita juga berharap kalau ini jadi, kawasan di Pandeglang dan sekitarnya pasti akan, karena peredaran uang akan semakin banyak di sini. Pajak tinggal punguti Pak Bupati! Pungut, pungut, pungut. Pasti juga akan income untuk daerah juga akan besar. Lapangan pekerjaan juga akan tersedia. Tadi udah disampaikan Pak Gubernur. Ini dua-duanya harus dapat. Dan, mengenai insentif-insentif yang tadi diminta oleh investor baik insentif fiskal maupun non fiskal, ya akan kita hitung. Tidak mungkin semua diberikan, tapi akan kita berikan hanya mana yang diberi, mana yang tidak; mana yang diberi, mana yang tidak. Semuanya lewat kalkulasi. Pekerjaan-pekerjaan seperti ini yang membutuhkan kecepatan, karena dunia berubahnya sangat cepat sekali. Kalau tidak kita ambil pasti diambil oleh negara lain. Kalau kita tidak tarik ke sini, pasti akan ditarik oleh negara yang lain. Ini cepet-cepetan. Siapa yang memberikan kecepatan perizinan, siapa yang memberikan kecepatan fasilitas, siapa yang memberikan insentif yang lebih baik, pasti akan datang. Proses itu hampir di semua negara ada, dan kita tidak mau kalah berkompetisi, karena saya meyakini daya saing kita ada untuk itu.

 

Dan, dengan mengucap bismillaahirahmaanirrahiim, Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, pada hari ini saya resmikan.

 

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI