Sambutan Presiden RI Pd Peresmian Perluasan Pabrik PT. Sari Warna Asli, tgl 15 Mar 2014, di Jateng
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
PERESMIAN PERLUASAN PABRIK PT. SARI WARNA ASLI
DI DESA RANDUSARI, TERAS, BOYOLALI, JAWA TENGAH
TANGGAL 15 MARET 2014
Â
Â
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Â
Yang saya hormati para Menteri dan anggota Kabinet Indonesia Bersatu II,
Saudara Gubernur Jawa Tengah dan para Pimpinan dan Pejabat Negara yang bertugas di Jawa Tengah baik dari unsur eksekutif, legislatif, dan yudikatif, maupun jajaran TNI dan Polri,
Yang saya hormati para Pimpinan Dunia Usaha baik milik negara maupun swasta,
Yang saya cintai para Pimpinan Direksi dan Komisaris PT Sritek Group dan PT Sari Warna Asli,
Para Karyawan dan Karyawati yang saya cintai,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Â
Alhamdulillah, hari ini kita dapat bersama-sama menyaksikan peristiwa yang penting, yang insya Allah membawa kemajuan baik bagi PT Sari Warna Asli maupun bagi masyarakat, bangsa dan negara tercinta, dengan diperluas dan ditingkatkannya usaha tekstil dan garmen dari PT Sari Warna Asli. Oleh karena itu, saya atas nama negara dan pemerintah dan selaku pribadi mengucapkan selamat kepada keluarga besar PT Sari Warna Asli atas keberhasilannya memajukan usaha ini.
Â
Bapak-Ibu, Hadirin yang saya cintai,
Â
39 hari yang lalu, ketika saya dan Ibu Ani menerima berita duka, atas dipanggilnya oleh Yang Maha Kuasa, sahabat baik saya, dan saya kira sahabat baik banyak pihak termasuk Bapak-Ibu sekalian, yaitu almarhum Bapak Haji Lukminto. Yang waktu itu saya baru sampai di Gambir setelah melakukan perjalanan dari Pekalongan ke Jakarta menaiki kereta api. Saya beberapa saat setelah itu berkomunikasi dengan Pak Wawan dan kemudian Pak Iwan. Saya tahu waktu itu bahwa almarhum Pak Luk ingin benar saya bisa meresmikan perluasan usaha tekstil PT Sari Warna Asli ini. Kata beliau, sebelum saya selesai mengemban tugas sebagai Presiden. Dan saya jawab, insya Allah dengan senang hati saya akan datang sebagai rasa hormat, dan persahabatan saya dengan Pak Lukminto.
Â
 Alhamdulillah, sekarang saya berada di tempat ini beserta Bapak-Ibu dan Hadirin sekalian. Pak Lukminto adalah sahabat baik saya, sahabat baik Bapak-Ibu sekalian, dan sekali lagi sahabat baik banyak orang. Saya ingat tahun 2001, ketika saya tidak memiliki posisi apa-apa. Saya baru saja meninggalkan kedudukan saya sebagai menteri waktu itu. Menganggur begitu ceritanya, diundang oleh Pak Luk datang ke Sritek. Yang saya ingat, para pimpinan direksi dikumpulkan, saya diminta untuk bercerita tentang kepemimpinan dan manajemen, tentang leadership and management. Tentu dengan santai saya sampaikan pandangan-pandangan saya, pengalaman-pengalaman saya, dan apa yang bisa dipraktikkan di negeri tercinta ini yang berkaitan dengan kepemimpinan dan manajemen. Karena, hakekatnya leadership and management itu bisa berlaku di dunia militer, bisa berlaku di dunia politik dan juga bisa berlaku di dunia bisnis.
Â
Setelah itu kami bersahabat. Persahabatan yang tulus, tidak ada kepentingan apa-apa kecuali bersahabat, dan tentunya kita ingat nilai, pandangan, dan ajaran Pak Lukminto tentang berusaha di negeri ini. Saya terkesan membangun budaya kerja, budaya berusaha yang sebenarnya menyatukan antara kearifan lokal atau local wishdom dengan kaidah-kaidah manajemen modern. Itulah yang saya tangkap apa yang Pak Luk sampaikan, Pak Luk ajarkan, dan juga  praktikkan dalam memimpin dan mengembangkan usaha beliau, utamanya PT Sritek selama ini.
Â
Hadirin yang saya cintai,
Â
Ada orang mengatakan, bahwa industri tekstil atau bisnis tekstil itu adalah sunset industry. Katanya, industri yang cenderung menurun. Saya tidak setuju. Saya kira kita pernah membaca buku tulisan Paul Kennedy yang berjudul "The Rise and Fall of The Great Powers". Katanya dulu yang berjaya itu Inggris. Inggris menguasai dunia. Inggris turun, yang naik kemudian Amerika Serikat. Lagi-lagi buku itu melihat Amerika turun, kemudian yang naik Jepang. Begitu kesimpulannya.
Â
Beberapa tahun kemudian, ada buku yang lain "The Sun is Also Sets" katanya Jepang pun memasuki sunset, menurun. Nah, dua bulan yang lalu saya membaca resensi buku dengan judul "Japan is Back", "Japan is Rissing Again". Saya pikir, yang namanya sunset itu ada dalam pikiran kita. It's state of mind. Kalau dalam berpikir kita wah, jangan-jangan industri tekstil ini menurun, jangan-jangan masa depannya tidak cerah. Ya, pikiran atau mindset seperti itu yang mengganggu pikiran kita, hati kita bisa terpengaruh betul, sehingga kita kurang kreatif, kurang inovatif, dan kurang percaya diri bahwa industri ini sebetulnya bukan industri yang sunset.
Â
Saya justru melihat sebaliknya. Begini, logika yang saya bangun adalah penduduk Indonesia yang sekarang berjumlah 240 sekian juta, akan terus meningkat dalam kurun waktu 10-15 tahun ke depan, itu jumlahnya melampaui 260 juta. Kelas menengah itu juga terus meningkat jumlahnya. Dua tahun yang lalu berjumlah 55 juta, sebelum tahun 2030 akan menjadi 135 juta. Coba berapa kali jumlah penduduk Singapura, berapa kali jumlah penduduk Malaysia, dan Australia? Mereka adalah golongan yang mengkonsumsi lebih banyak lagi termasuk sandang, produk-produk tekstil, dan garmen. Karena daya belinya meningkat baik. Sementara itu meskipun belum tergolong kelas menengah atau consumer class, tidakkah daya beli masyarakat kita juga meningkat dari tahun ke tahun, karena GDP kita meningkat, income perkapita kita meningkat, lapangan kerja makin banyak, tentu itu juga berpengaruh kepada daya beli seluruh rakyat Indonesia.
Â
Oleh karena itu, saya harus mengatakan, justru industri tekstil ini yang memproduksi sandang memiliki prospek yang baik di masa depan. Boleh tepuk tangan. Bukan hanya di Indonesia, pada tingkat global, kelas menengah juga meningkat secara signifikan. Bukan hanya di daerah-daerah klasik, Eropa, Jepang, dan Amerika. Tetapi juga wilayah tengah dan selatan termasuk Indonesia, Emerging Market meningkat dengan tajam. Itu juga pasar yang prospektif di masa depan untuk menerima produk-produk dari Sritek maupun Sari Warna Asli ini.
Â
Itu peluang besar yang di hadapan kita, di hadapan Saudara, cuma itu tidak akan datang dengan sendirinya, tidak akan datang dari langit, tetapi kedua PT ini Sritek dan Sari Warna Asli harus meningkatkan daya saingnya, harus makin produktif, harus makin efisien, harus makin mampu bersaing dengan yang lain, sehingga di mana pun di dalam negeri maupun di luar negeri, sekali lagi kedua perusahaan ini betul-betul bisa bersaing. Manajemen yang baik, kepemimpinan yang baik, disiplin, produktivitas dari para karyawan dan karyawati seraya terus mendapatkan peningkatan kesejahteraannya. Faktor-faktor itulah yang akan membikin kedua company ini atau perusahaan ini sanggup bersaing. Kalau sanggup bersaing insya Allah masa depan Saudara akan cerah.
Â
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Â
Saya lupa contohnya batik. Dulu tahun 2000, 2000-an begitu terutama ketika kita mengalami krisis memang serba susah dulu. Banyak percakapan di kalangan komunitas perajin dan pengusaha batik, jangan-jangan masa depannya tidak cerah, begitu waktu itu, maka bertemulah kita, santai, saya diundang untuk bicara, menteri terkait juga kita libatkan, bertekadlah mengapa tidak, kita bisa kembali menuju ke kebangkitan batik kita. Maka pada tahun-tahun terakhir, tahun tahun terakhir meningkat tajam. Ibu Marie Pangestu baik pada saat menjadi Menteri Perdagangan maupun sekarang menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaporkan kepada saya grafik atau pertumbuhan atau kontribusi ekonomi kreatif terhadap GDP, dan terhadap ekonomi kita termasuk kontribusi batik dan handycraft. Dan, terus terang menggembirakan.
Â
Sekarang kita lihat batik mana pun berkembang. Tentu pusatnya, mbahnya itu ada di Solo, saya kira kita semua, Â tapi lahir anak dan cucu dari usaha batik ini di banyak tempat di negeri kita. Tidak perlu bersaing, dalam arti saya ingin berkembang semuanya. Dan, Solo tidak usah khawatir, karena sudah menempati hati dari banyak sekali konsumen di negeri sendiri maupun di luar negeri. Tetaplah menjadi center of excellence dari pengembangan batik di Indonesia dan di dunia.
Â
Ada cerita sedikit. Saya cerita dengan Pak Ganjar tadi, dengan Ibu di ruang tunggu. Mungkin rakyat Indonesia tahu saya sering menggunakan batik, lengan pendek, lengan panjang, macam-macam coraknya, berwarna-warni. Mungkin ada yang bilang, wah yang ini bagus dipakai Pak SBY, mungkin ada juga yang bilang kok itu agak kurang cocok dipakai Pak SBY, mungkin begitu. Ada sejarahnya. Jadi saya dapat pesan kalau akan hadir di acara entah pameran, entah ulang tahun, acara apa pun baik di Jakarta maupun di daerah, melalui staf saya, mereka berpesan. Tolong Pak SBY dan Ibu Ani menggunakan batik itu. Lho, kenapa? Ya, biar menambah rejeki usaha kami, biasanya kalau dipakai presiden itu, saya bisa mengatakan ini juga dipakai presiden lho. Nah, dengan demikian, katanya, katanya penjualannya meningkat. Itulah, yang saya lakukan sebagai kontribusi saya untuk mengembangkan batik di seluruh Tanah Air. Dan, saya sering dengar aku cinta produk Indonesia, aku cinta batik, oh bagus. Tetapi, lebih bagus lagi ya membeli, jadi jangan hanya cinta, membeli dan dipakai kira-kira begitulah.
Â
Saya senang tadi mendengarkan pidato, baik Menteri Perindustrian maupun pimpinan Sari Warna Asli, bahwa kontribusi terhadap ekspor nasional itu baik, tolong dijaga dan ditingkatkan. Saya kira semua tahu negara kita ini, karena ekonominya tumbuh, golongan kelas menengah meningkat, daya belinya makin tinggi, suka membeli barang-barang yang dari luar negeri. Ya, tidak bisa dilarang, tapi lebih baik lagi kalau kita senang membeli dan menggunakan produk dalam negeri, dan juga lebih baik lagi kalau kita bisa mengekspor lebih banyak keluar negeri. Dengan demikian netnya ekspor dan impor menjadi bagus, yang disebut dengan defisit perdagangan menjadi kecil, termasuk defisit transaksi berjalan juga makin kecil, dan itu ekonomi kita akan tumbuh makin kuat.
Â
Saya senang, saya gembira, dan saya dukung agar ekspor terus ditingkatkan. Tadi permintaan kepada Pak Hi, Menteri Perindustrian, agar policy untuk peremajaan mesin-mesin terus dilakukan, dan memang itu kita lakukan, dan itu prioritas. Juga pesan kepada perbankan untuk kemudahan financing. Saya lihat ada Pak Sofyan Basir di sini dan tentunya ada yang lain pimpinan perbankan, berikan kemudahan. Dengan demikian, tumbuh semua industri di dalam negeri mengekspor dan akan membawa kebaikan bagi bangsa dan negara kita.
Â
Mengapa bisnis harus tumbuh? Begini, kalau bisnis tumbuh seperti Sritek dan Sari Warna Asli, maka mereka akan membayar pajak lebih besar kepada negara, dengan pajak yang makin besar pemerintah bisa mengalokasikan anggaran lebih besar lagi, untuk pendidikan, untuk kesehatan, membangun infrastruktur apa pun untuk membiayai pembangunan kita. Kalau bisnis itu tumbuh, termasuk Sritek dan Sari Warna Asli, lebih terbuka lapangan pekerjaan. Saudara kita yang tadinya menganggur bisa bekerja, karena bekerja punya penghasilan, karena punya penghasilan hidupnya makin baik, dan kurang miskin atau tidak miskin lagi. Semua happy, negara senang, pemerintah senang, rakyat juga senang kalau usaha atau bisnis itu tumbuh dengan baik.
Â
Sementara kita tahu agar ekonomi tumbuh, bisnis juga berkembang negara kita juga harus tetap stabil, tetap aman, dan tetap rukun satu sama lain. Kalau rukun tidak ada masalah-masalah sosial yang bisa berakhir dengan kekerasan, dan benturan. Kalau politiknya stabil insya Allah ya investasi akan berjalan. Demikian juga apalagi kalau keamanan kita bisa kita jaga, semua kegiatan pembangunan dapat kita laksanakan termasuk ekonomi bisnis kita.
Â
10 tahun terakhir ini Alhamdulillah meskipun di sana-sini masih ada kekurangan, ada yang belum bisa kita capai, tapi tidak sedikit yang telah kita hasilkan. Kita ingin, kita berharap apa yang baik-baik yang kita lakukan bersama selama 10 tahun ini bisa dijaga oleh pemimpin, oleh pemerintahan, oleh kita semua di waktu yang akan datang. Dan kita doakan pemimpin baru nanti dengan pemerintahannya, bisa lebih mengingkatkan lagi apa yang telah kita capai ini untuk masa bakti 5 tahun berikutnya, bahkan 5 tahun berikutnya. Itulah hakikat pembangunan, kemajuan, dan kesinambungan, progress and continuity dan ini menjadi amanah bagi kita semua.
Â
Itulah Saudara-saudara yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan, akhirnya dengan terlebih dahulu memohon ridha Allah Subhanahu wata'ala dan dengan mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim, Perluasan Usaha Tekstil dan Garmen Terpadu PT Sari Warna Asli saya nyatakan dimulai.
Â
Sekian.
Â
Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Â
Â
Â
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI