Keterangan Pers Presiden Joko Widodo usai Peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh
di Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
Wartawan
Selamat siang Pak.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Selamat siang.
Wartawan
Gimana rasanya, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Saya kan sudah tiga kali, rasanya sama, cepat, nyaman, sudah. Dan, 29 menit tadi dari Stasiun Halim ke Stasiun Padalarang, sama, dua kali 29 menit terus.
Wartawan
Lama kan sudah, Pak. Kalau tarifnya gimana, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Untuk tarif nanti segera kita putuskan, tapi kurang lebih antara Rp250-Rp350 [ribu], kurang lebih. Dan, ini kita perpanjang untuk gratisnya, kira-kira sampai pertengahan bulan.
Wartawan
Dengan tarif itu akan untung kira-kira kapan, Pak, target keuntungannya? Karena biayanya kan sempat membengkak ya, Pak, dan dapat jaminan dari APBN.
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Nanti ditanyakan ke KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China), teknis seperti itu tanyakan ke KCIC.
Wartawan
Tapi target dari pemerintah mungkin, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat, karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi. MRT ya, supaya tahu semuanya, MRT itu subsidi dari pemerintah DKI itu Rp800 miliar, itu baru satu jalur pendek, nanti semakin panjang. Tapi itu memang fungsi pemerintah memberikan pelayanan pada masyarakat dengan transportasi massal, sehingga tidak semuanya naik mobil pribadi, naik kendaraan pribadi. Di semua negara ya seperti itu, LRT coba dicek, hanya kita mempunyai scheme yang berbeda-beda. MRT dengan Jepang, pendanaan juga Jepang, konstruksi juga Jepang. LRT semuanya dari dalam, dari INKA, dari WIKA. Kereta cepat beda lagi scheme-nya, jadi berbeda-beda.
Wartawan
Integrasi dengan moda transportasi lain, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Itu yang terus kita usahakan, mengintegrasikan kereta cepat dengan LRT, dengan MRT, dengan Transjakarta, dengan moda transportasi bandara, semuanya, dengan KRL, semuanya. Plus, kayak kemarin kita lihat di pameran, mungkin dengan moda aplikasi, semuanya.
Wartawan
Setelah tiga kali naik ini apakah ada evaluasi lebih lanjut gitu, Pak, tentang kereta cepat?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Sementara ini enggak ada.
Wartawan
Pak, terkait dengan nasib Argo Parahyangan gimana, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Ya tetap, nanti kan dilihatlah, masyarakat tuh diberi banyak pilihan, masyarakat diberi banyak opsi, pilih ini, pilih ini, pilih ini, itu yang baik, semakin baik. Termasuk kayak jalan juga sama, mau lewat jalan yang nasional silakan, mau lewat yang tol silakan, gitu loh.
Wartawan
Pak setelah ini bisa dipesan oleh masyarakat, Pak? Setelah diresmikan sudah bisa digunakan oleh masyarakat komersil?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tadi kan saya sampaikan masih gratis sampai pertengahan bulan. Setelah itu nanti diputuskan bayarnya berapa, baru operasional dengan bayar.
Wartawan
Pak, soal penjaminan dari APBN bagaimana, Bapak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tanyakan Bu Menteri Keuangan.
Wartawan
Pak, terkait dengan kereta cepat dari Bandung ke Surabaya studinya sudah sejauh mana, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Kereta cepat dari Bandung ke Surabaya mungkin dalam dua minggu ini studinya dari pemrakarsa akan selesai. Kemudian akan kita lanjutkan dengan studi dari kita sendiri, studi lanjutan. Setelah hitung-hitungan, kalkulasi selesai, baru diputuskan. Tahapannya dari dulu seperti itu.
Wartawan
Pak, soal rekrutmen apakah benar harus pakai bahasa Mandarin, Pak?
Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo)
Tanyakan ke KCIC. Tapi, bahasanya kan bahasa Indonesia sama Inggris.