Majukan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0, Perlu SDM Melek Teknologi dan Sarana Prasarana Memadai

 
bagikan berita ke :

Jumat, 13 November 2020
Di baca 1525 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Pendidikan merupakan investasi jangka panjang dan menjadi kunci kemajuan peradaban bangsa. Di era revolusi industri 4.0, dimana perkembangan teknologi digital demikian cepat, perubahan dan penyesuaian di dunia pendidikan menjadi suatu keharusan. Selain sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi tinggi, diperlukan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, sehingga kualitas pendidikan nasional dapat meningkat.

 

“Sehingga diharapkan mampu mencetak SDM unggul yang tidak hanya cerdas dan mumpuni di bidang keilmuan, tetapi juga melek teknologi, berdaya saing tinggi serta berakhlak mulia. SDM seperti itu sangat diperlukan untuk mendorong kemajuan bangsa dan memberi kemanfaatan sebesar-besarnya pada masyarakat,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada peresmian pembangunan sarana prasarana pendidikan Islamic Dakwah Fund-Majelis Ulama Indonesia (IDF-MUI), melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Jumat (13/11/2020).

 

Dalam acara yang merupakan hasil kerja sama dengan PT. Indomarco Prismatama (Indomaret), Wapres mengatakan, faktor lain yang mendukung keberhasilan pendidikan adalah tersedianya sarana prasarana pendidikan yang memadai. Hal ini diyakini akan mempermudah proses belajar mengajar serta memacu semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar lebih rajin dan berprestasi lebih baik.

 

“Oleh karena itu, setiap upaya peningkatan sarana prasarana pendidikan, sebagaimana yang dilakukan oleh IDF-MUI dan Indomaret, merupakan program yang sangat bagus untuk peningkatan kualitas pendidikan nasional,” ucap Wapres.

 

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyinggung isu pandemi Corona Virus Disease (Covid-2019). Ia menekankan, kepedulian dan keterlibatan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk menanggulangi dampak pandemi ini. Oleh karena itu, setiap upaya yang dapat menumbuhkan kesadaran untuk berdonasi dan saling berbagi antar sesama perlu untuk diapresiasi, didorong, dan diperbesar lagi.

 

“Saya mendorong berbagai pihak agar melakukan hal serupa, khususnya dalam mengajak dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk saling peduli dan berbagi pada sesama,” imbaunya.

 

Lebih lanjut Wapres menjelaskan, rasa kepedulian terhadap sesama merupakan manifestasi dari prinsip gotong royong dan kerja sama dalam kebaikan (at-ta’awun ‘ala al-birri) yang bersumber dari ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila, yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.

 

“Kegiatan ini merupakan salah satu contoh kepedulian masyarakat dalam ikut serta mengambil bagian dalam upaya memajukan pendidikan di Indonesia,” ujar Wapres.

 

Mengakhiri sambutannya, Wapres mengapresiasi kerja sama yang dilakukan IDF-MUI dan PT Indomaret sebagai wujud kepedulian masyarakat dalam upaya memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia berharap kerja sama ini dapat terus terjalin dan ditingkatkan di masa mendatang.

 

“Semoga dapat terus dilanjutkan dan ditingkatkan, tidak hanya dalam bidang pendidikan saja tapi juga bisa lebih luas lagi dalam bidang lain, seperti kesehatan dan pemberdayaan umat. Akhir kata, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim saya meresmikan pembangunan sarana prasarana pendidikan kerjasama IDF-MUI dengan PT. Indomarco prismatama (Indomaret),” pungkasnya.

 

Sebelumnya, Ketua IDF-MUI Misbahul Ulum melaporkan bahwa kerja sama antara IDF-MUI dan PT Indomaret diberikan kepada lembaga pendidikan di bawah naungan MUI. Bantuan tersebut khususnya ditujukan dalam upaya meningkatkan sanitasi di lembaga pendidikan.

 

“Berangkat dari kondisi kurang layaknya sarana pendidikan di banyak lembaga terutama sanitasi maka bantuan kerjasama IDF MUI dan PT Indomaret dialokasikan untuk pembangunan MCK di lembaga pendidikan khususnya milik ormas Islam di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia yang membutuhkan seperti NU, Muhammadiyah, PUI, Al Washliyah, Tarbiyah Perti, Mathlaul Anwar dan beberapa sekolah,” terangnya.

 

Sementara Direktur Utama PT Indomaret Sinarman Jonatan menyampaikan, kerja sama yang dilakukan saat ini merupakan kerja sama kedua. Adapun kerja sama IDF-MUI yang pertama dilakukan pada Februari-April 2018. Ia berharap kerja sama ini dapat bermanfaat untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah/pesantren, serta meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

 

“Di bulan Januari dan Februari tahun 2020 telah berhasil dikumpulkan sumbangan dari konsumen konsumen dermawan Indomaret sebesar Rp 3,98 Milliar melalui 21 juta konsumen donasi tersebut telah disalurkan melalui Islamic Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada 18 sekolah dan pesantren untuk merenovasi sarana prasarana lembaga pendidikan tersebut,” jelasnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengharapkan kerja sama yang telah dilakukan ini dapat terus ditingkatkan sebagai salah satu upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Pengelola Sumber Daya Bantuan Sosial Kementerian Sosial Hotman, seluruh pimpinan/jajaran Salim Group, serta pimpinan ormas Islam penerima bantuan. (IO/AF/SK-KIP, Setwapres)

Kategori :
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0