Pengantar Presiden - Ratas Percepatan Implementasi Poros Maritim, Simalungun, 20 Agustus 2016

 
bagikan berita ke :

Sabtu, 20 Agustus 2016
Di baca 1273 kali

TRANSKRIP

PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RAPAT TERBATAS KABINET KERJA TENTANG MASALAH

PERCEPATAN IMPLEMENTASI POROS MARITIM

SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA

20 AGUSTUS 2016

 

 

 

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,

Selamat sore,

Salam sejahtera untuk kita semuanya,

 

Sudah dua tahun, hampir dua tahun kita berbicara masalah poros maritim. Dan sampai saat ini, saya kira implementasinya ada yang sudah berjalan. Tapi masih banyak yang belum.

 

Oleh sebab itu, pada sore hari ini kita akan berbicara masalah ini, yang berkaitan dengan percepatan implementasi poros maritim.

 

Pertama—saya kira kita tahu semuanya—dua per tiga Indonesia adalah laut dan adalah air.

 

Dan kita harus mampu memanfaatkan posisi strategis Indonesia yang terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Kemudian, lokasi geostrategis ini juga harus kita manfaatkan dengan baik dalam rangka membangun, mengembangkan pelabuhan-pelabuhan yang ada, pelabuhan-pelabuhan kita.

 

Kemudian, kita juga harus memberikan prioritas kepada pembangunan infrastruktur, konektivitas antarpulau, konektivitas maritim dengan membangun tol laut.

 

Dan beberapa kali saya kira saya sampaikan, yang berkaitan dengan seaport, dengan deep seaport, dengan logistik, dengan industri perkapalan, dengan pengolahan ikan.

 

Dan saya memiliki harapan yang sangat besar bahwa pembangunan laut di sepanjang pantai yang kita punyai, terutama ini yang berbatasan dengan Selat Malaka, Natuna, Batam, dan Sumatera Utara atau Medan, ini bisa betul-betul kalau kita serius bisa kita kembangkan menjadi sebuah pelabuhan dengan kelas dunia.

 

Yang kedua juga pemanfaatan kekayaan laut kita yang sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

 

Saya kira aktivitas di sini mencakup banyak sektor yang berkaitan dengan perhubungan laut, industri maritim, perikanan dan industri perikanan, wisata bahari, energi dan sumber daya mineral, yang berkaitan dengan sumber daya alam laut kita, dengan pariwisata, dengan jasa-jasa kelautan.

 

Saya kira banyak sekali yang bisa kita kembangkan.

 

Oleh sebab itu, terakhir, yang juga tidak boleh kita abaikan adalah penerapan diplomasi dan pembangunan kekuatan maritim kita dalam rangka menjaga kedaulatan laut.

 

Ancaman kita bukan hanya menghadapi hal yang berkaitan dengan pencurian ikan, illegal fishing tetapi juga perusakan lingkungan dan perusakan ekosistem laut.

 

Dan laut juga sering digunakan untuk aksi penyelundupan, peredaran narkoba, perdagangan manusia, lalu lintas imigran gelap, dan konflik perebutan sumber daya.

 

Untuk itu, kita perlu membangun sebuah kemampuan dalam menghadapi ancaman di laut, baik lewat kemampuan diplomasi maritim maupun kekuatan pertahanan kita di laut.

 

Saya kira itu sebagai pengantar. Sedikit yang bisa saya sampaikan. saya persilakan Pak Menko Maritim untuk menyampaikan secara detail.

 

(Acara dilanjutkan secara tertutup)

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden