Sambutan Presiden pada Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam - IBC - CBL
Di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH), Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat
________________________________________________________________________________________
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita sekalian,
Syalom,
Salve,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih yang hadir:
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Saudara Bahlil Lahadalia;
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Saudara Erick Thohir;
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Saudara Maruara Sirait;
Menteri Perindustrian, Saudara Agus Gumiwang Kartasasmita;
Sekretaris Kabinet Republik Indonesia, Saudara Teddy Indra Wijaya;
Ketua Komisi XII DPR RI, Saudara Bambang Patijaya beserta jajaran Komisi XII DPR RI yang hadir semuanya;
Gubernur Jawa Barat yang saya hormati, Saudara Dedi Mulyadi beserta Forkopimda Jawa Barat yang hadir;
Gubernur Maluku Utara, hadir melalui videoconference, Saudari Sherly Tjoanda yang saya hormati;
Yang saya hormati Bupati Karawang Aep Syaepuloh;
Yang saya hormati Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Yang Mulia Saudara Wang Lutong, Distinguished Ambassador;
Co-founder dari CATL (Contemporary Amperex Technology Co. Limited), Yang Mulia Saudara Li Ping;
Para pimpinan Danantara yang saya hormati yang hadir;
Para pimpinan BUMN yang hadir dan pimpinan perusahaan swasta yang hadir;
Para tamu undangan yang hadir secara langsung ataupun melalui video conference;
Dan rekan-rekan pers yang saya hormati.
Pertama-tama, tentunya sebagai insan yang bertakwa, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Maha Besar, Tuhan Mahakuasa, bagi umat Islam Allah Swt., atas segala karunia yang diberikan kepada kita, atas nafas dan kesehatan yang masih diberikan kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang baik ini untuk melaksanakan acara yang sangat membanggakan ini, yaitu peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam, IBC, dan CBL.
Saudara-saudara sekalian,
Saya menyambut dengan sangat bahagia dan sangat bangga acara ini. Memang biasanya saya tidak mau… Ada TW, ada di sini. Muka familiar itu, jadi saya harus saya sapa juga. Siapa lagi? Diabsen yang enggak hadir siapa ini. Seskab, nanti dicatat ya yang enggak hadir. Biasanya memang saya tidak terlalu mau hadir groundbreaking, tetapi kali ini saya hadir, dan saya percaya dan saya sadar betapa acara ini bersejarah dan punya nilai strategis, punya nilai strategis.
Saudara-saudara,
Kunci daripada pembangunan suatu bangsa adalah memang kemampuan bangsa itu mengolah sumber alam menjadi bahan yang bermanfaat dan punya nilai tambah yang tinggi sehingga bisa mendorong kemakmuran dan kesejahteraan. Dan, cita-cita hilirisasi sudah sangat lama, sudah sangat lama, dari sebenarnya Presiden Republik Indonesia yang pertama. Dari Bung Karno sudah bercita-cita hilirisasi dan presiden-presiden kita selanjutnya juga bercita-cita dan melaksanakan hilirisasi, melaksanakan. Dan terakhir, pendahulu saya, Presiden Republik Indonesia yang ketujuh, Pak Joko Widodo, lebih menekankan pentingnya hilirisasi dan memulai secara nyata program hilirisasi di era sekarang, di era abad ke-21 ini.
Tadi disampaikan oleh Menteri ESDM, sebagai Ketua Satgas Hilirisasi yang saya tunjuk, bahwa program ini, proyek ini mulai empat tahun yang lalu. Dengan demikian, kita lihat peran dari Presiden Joko Widodo. Saya selalu mengungkapkan ini karena saya ingin mengajak seluruh masyarakat, seluruh bangsa kita ini untuk selalu menghormati pendahulu, selalu menghormati mereka-mereka yang berjasa. Hanya dengan kita mengerti bahwa sejarah suatu bangsa adalah sejarah yang panjang, pembangunan bangsa adalah perjalanan yang sangat panjang, bisa dikatakan long march. Tiap negara punya long march. Kalau Tiongkok punya long march yang penuh dengan liku-liku, penuh dengan pengorbanan, penuh dengan keringat, air mata, dan darah, kita pun punya long march. Perjuangan kita merebut kemerdekaan panjang. Dan sekarang, ini perjuangan kita untuk mengisi kemerdekaan, mewujudkan kemerdekaan. Karena apa? Apa tujuan kemerdekaan? Tujuan kemerdekaan adalah suatu negara dan suatu bangsa di mana rakyatnya hidup dalam keadaan yang baik, dalam keadaan yang bebas kemiskinan, bebas kelaparan, dan penuh keadilan. Dan, ini bisa terwujud apabila bangsa itu pandai menggunakan karunia yang diberikan oleh Yang Mahakuasa.
Kita mengerti, kita bersyukur luar biasa keberuntungan bangsa kita tapi kita juga wajib introspeksi diri, kita harus pandai mengelola. Dan sekarang, hari ini, groundbreaking ini bukti keseriusan para pimpinan kita dan kerja sama kita dengan mitra kita, dengan sahabat kita. Kita bermitra dengan kawan-kawan kita, saudara-saudara kita dari Tiongkok, kita bisa bekerja sama dengan program yang menurut saya ini termasuk, bisa dikatakan kolosal, bisa dikatakan terobosan luar biasa. Dari sini, kita bisa menghasilkan energi terbarukan dan ramah lingkungan yang dicita-citakan seluruh dunia.
Saudara-saudara sekalian,
Saya diberitahu oleh para pakar bahwa bangsa kita ini sungguh-sungguh bisa swasembada energi. Dan hitungan saya, tidak lama, tidak lama, lima tahun, paling lambat enam tahun, tujuh (tahun), kita bisa swasembada energi. Dan, salah satu nanti jalan kita menuju swasembada energi adalah listrik, listrik dari tenaga surya, dan listrik dari tenaga surya ya kuncinya adalah baterai. Dan hari ini, kita saksikan, hari ini, tadi laporannya menghasilkan 15 gigawatt. Kita butuh, kalau tidak salah para pakar laporan ke saya, untuk benar-benar mandiri, kita perlu mungkin 100 gigawatt, berarti mungkin proyek ini harus dilipatgandakan mungkin ya, dan saya percaya bahwa kita mampu untuk melaksanakan itu ya.
Saudara-saudara,
Saya ucapkan selamat kepada semua unsur dan terima kasih kawan-kawan kita dari CATL, dari Tiongkok. Kerja sama ini saya kira adalah sangat penting dan menguntungkan semua pihak. Di tengah dunia penuh konflik, kawasan kita penuh perdamaian, dan tidak ada kemakmuran bisa kita capai tanpa perdamaian. Dan, Indonesia selalu memilih kerja sama, selalu memilih kolaborasi, selalu memilih jalan tengah, selalu memilih persahabatan di atas permusuhan. “Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak”, ini filosofi Tiongkok yang saya ambil alih.
Saudara-saudara,
Saya kira itu. Terima kasih sekali lagi.
Hilirisasi akan jalan terus, momentum akan kita percepat, kita mau bergerak cepat. Rakyat menuntut, mengharapkan kemajuan cepat. Saya terima kasih tim saya, kabinet saya, semuanya kerja dengan baik, kerja dengan cepat. Yang tidak bisa ikut cepat, kita tinggalkan di pinggir jalan saja.
Terima kasih semuanya.
Dan, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini, hari Minggu, 29 Juni 2025, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, dengan penuh kebanggaan meresmikan Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium Antam – Indonesia Battery Corporation – CBL (Contemporary Brunp Lygend).
Terima kasih.
Dengan demikian, saya nyatakan dimulai.